Skripsi ini membahas mengenai peran guru PAI dalam pembinaan karakter peserta didik di SMPN 1 Lappariaja. Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini yaitu bagaimana bentuk strategi guru PAI dalam pembinaan karakter peserta didik melalui pendekatan sosiologis dan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pembinaan karakter peserta didik melalui pendekatan sosiologis di SMPN 1 Lappariaja. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara
(interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik
metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat diketahui bahwa pembinaan
karakter peserta didik dilakukan dengan menerapkan sikap pembiasaan dan
keteladanan pada peserta didik. Adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran
disesuaikan dengan materi yang ada dengan tetap memberikan cerita motivasi
sebelum memulai pembelajaran agar semangat belajar peserta didik bangkit, serta
memberikan pemahaman kepada peserta didik akan pentingnya karakter ketika akan
menutup pelajaran. Pembinaan karakter tidak hanya terpusat pada mata pelajaran
tetapi di luar jam pelajaran guru memberikan contoh teladan dengan menanamkan
karakter dalam dirinya yang menjadi contoh bagi peserta didik. Bentuk pembiasaan
yang dilakukan pihak sekolah dalam upaya pembinaan karakter siswa salah satunya
yaitu pembiasaan shalat Dhuhur berjamaah di sekolah, meskipun belum terlaksana
secara efektif. Adapun kendala-kendala yang dihadapi guru dalam proses pembinaan
karakter yaitu tidak terlibatnya dalam suatu organisasi sekolah yang menekankan
pentingnya karakter dan kurangnya kerjasama dari lingkungan pendidikan keluarga,
dapat dilihat dari pemahaman mereka tentang al-Qur’an dan susah membac ayat al-
Qur’an. Sebagai lingkungan pendidikan pertama, keluarga adalah pondasi yang
menentukan kuat tidaknya ilmu peserta didik yang ditanamkan. Hal itu perlu disadari
mengingat pentingnya pendidikan karakter dalam menghadapi tantangan zaman.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat
mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:
1. Strategi guru dalam upaya membina karakter peserta didik di SMPN 1
Lappariaja dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik kepada peserta
didik, memberikan bimbingan dan arahan serta menjadi sosok teladan yang baik
dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Pendekatan dan metode
yang digunakan guru serta strategi yang diterapkan disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik serta sarana dan prasarana sekolah.
2. Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam upaya pembinaan karakter yaitu
a. Dana pendidikan tidak boleh digunakan untuk kegiatan keagamaan. Solusi
yang dari kendala tersebut yaitu kepala sekolah mengeluarkan kebijakan
shalat Dhuhur berjamaah di sekolah sebelum pulang.
b. Bawaan sifat negatif siswa dari lingkungan keluarga, bisa dikarenakan
kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak atau orang tua
menyerahkan seluruhnya pendidikan untuk anaknya kepada pihak lembaga
pendidikan/sekolah. Sedangkan solusi dari kendala yang dihadapi guru yaitu
memantapkan pembelajaran yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar
guna memberikan bekal teori kepada peserta didik, memberikan keteladanan
serta dalam memerlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, tidak
hanya dari guru dan pihak sekolah tetapi juga keluarga serta lingkungan
masyarakat sekitar peserta didik agar terjadi lingkaran komunitas yang
bersinergi dan melahirkan dan menghasilkan tatanan masyarakat yang
madani.
c. Guru Pendidikan Agama Islam juga tidak ikut terlibat dalam suatu
organisasi sekolah sehingga pembinaan karakter peserta didik semata-mata
dilakukan dalam proses pembelajaran dan di luar jam pelajaran. Pentingnya
pembentukan karakter dapat dilakukan melalui organisasi. Hal yang perlu
dilakukan lembaga pendidikan adalah memanfaatkan keberadaan organisasi
siswa sebagai media untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal
dan terpadu yang meliputi minat, bakat dan kreativitas sebagai tujuan
pembinaan kesiswaan. Organisasi akan menunjang dan mendukung proses
terbentuknya karakter serta penanaman-penanaman nilai karakter yang baik
dalam diri peserta didik melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan
dalam lingkup organisasi yang diikuti. Keterlibatan guru dalam organisasi
sekolah terutama ROHIS dapat menjadi solusi dari kendala yang dihadapi
dalam pembinaan karakter di SMPN 1 Lappariaja.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut, maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bagian terpenting dalam kehidupan, karakter haruslah senantiasa
ditanamkan dalam diri peserta didik sejak dini, membiasakan melakukan
sesuatu yang baik mulai dari hal kecil. Penanaman kebiasaan yang baik
merupakan tugas utama lingkungan keluarga sebagai lingkungan pertama
yang diduduki oleh peserta didik.
2. Kepada peserta didik diharapkan mampu menjadi generasi penerus bangsa
yang memiliki karakter yang baik, cerdas dan bertnggung jawab dengan
menjunjung tinggi nilai moral.
3. Setelah penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
kepada semua pihak khususnya para guru dan peserta didik agar tertanam
karakter yang baik sejak dini.

ST20180102

102/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia