Strategi Pembinaan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri Di Pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone
Andi Alif Utama/02.14.1034 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pembinaan dalam
meningkatkan kedisiplinan santri, untuk mengetahui bentuk bentuk pembinaan
kedisiplinan yang diterapkan oleh pembina, dan untuk menjabarkan kendala yang
dihadapi pembina dalam proses mendisiplinkan santri.
Untuk memudahkan memecahkan masalah di atas, penulis melakukan
pendekatan teologis-normatif, pendekatan psikologis, pendekatan paedagogis dan
melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara, obesrvasi,
dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi data (datareduction),
penyajian data (display data) dan penarikan kesimpulan(conclution
drawing/verification) dan juga menggunakan analisis Riset Kepustakaan (Library
Research),.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembinaan dalam meningkatkan
kedisiplinan santri di Pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone yakni. 1) Bentuk
pembinaan yang diterapkan dalam meningkatkan kedisiplinan santri di pesantren Al-
Junaidiyah Biru Kab. Bone, ada 3 komponen yang diterapkan yaitu melalui bentuk,
disiplin beribadah shalat, disiplin latihan dakwah dan disiplin dalam belajar santri.
Ketiga bentuk pembinaan ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan karakter
disiplin santri karena terbukti sedikit demi sedikit santri berubah menjadi lebih baik
semenjak menjalankan dengan baik apa yang diterapkan oleh pembina. 2) Kendala
yang terbesar dihadapi pembina dalam meningkatkan kedisiplinan santri di pesantren
Al-Junaidiyah Biru Kab, Bone. Kurangnya rasa kesadaran santri akan peraturan yang
diterapkan. Maka dari itu pembina terkadang memberikan sanksi kepada santri yang
tidak sesuai dengaan porsi pelanggarannya karena ada beberapa santri yang betul-
betul susah untuk menaati aturan yang diterapkan dan sanksi yang berbeda-beda itu
diberikan agar santri yang sering melanggar aturan memiliki efek jerah untuk tidak
melakukan pelanggaran tersebut.
Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh pihak pembina Pesantren sangat
membantu untuk memperbaiki keadaan santri atau menertibkan santri di Pesantren
Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone. Agar dapat disiplin sesuai dengan ajaran Rasulullah
saw.
A. Simpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai strategi pembinaaan dalam
meningkatkan kedisiplinan santri di pesantren modern Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone,
maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Adapun bentuk pembinaan yang diterapkan dalam meningkatkan kedisiplinan
santri di pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone, ada 3 komponen yang
diterapkan pembina dalam mendisiplinkan santri yaitu melalui bentuk, disiplin
beribadah shalat, disiplin latihan dakwah dan disiplin dalam belajar santri.
Ketiga bentuk pembinaan ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan
karakter disiplin santri karena terbukti sedikit demi sedikit santri berubah
menjadi lebih baik semenjak menjalankan dengan baik apa yang diterapkan
oleh pembina meskipun masih ada beberapa santri yang belum bisa
mengontrol dirinya untuk menjadi lebih baik melalui penerapan bentuk
pembinaan yang ada. Dan bahkan melalui bentuk kedisiplinan yang
diterapkan tersebut sangat erat kaitanya dengan keteladanan rasulullah saw.
Yang mengajarkan tentang kemandirian untuk menjadi seseorang yang
disiplin akan hal kebaikan. Begitupun dengan penerapan yang maksimal
ditunjukkan oleh pembina yang ada di pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab.
Bone dalam proses prubahan santri agar menjadi lebih baik.
2. Kendala yang terbesar dihadapi pembina dalam meningkatkan kedisiplinan
santri di pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab, Bonme yaitu:
Kurangnya rasa kesadaran santri akan peraturan yang diterapkan. Maka dari
itu pembina terkadang memberikan sanksi kepada santri yang tidak sesuai
dengaan porsi pelanggarannya karena ada beberapa santri yang betul-betul
susah untuk menaati aturan yang diterapkan dan sanksi yang berbeda-beda itu
diberikan agar santri yang sering melanggar aturan memiliki efek jerah untuk
tidak melakukan pelanggaran tersebut. Dan usaha pembina sangatlah
maksimal dalam penerapan kedisiplinan yang diterapkan di pesantren Al-
Junaidiyah Biru Kab. Bone khususnya di Asrama putra. Jadi faktor
terbesarnya yaitu kurangnya rasa kesadaran beberapa santri akan aturan yang
telah dibuat dan diterapkan.
B. Implikasi
Setelah penulis meguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang penuis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu
sebagai berikut:
1. Kepada pembina pesantren modern Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone, hendaknya
tetap memperhatikan dan mengawasi santri yang melakukan pelanggaran di
sekolah maupun di Asrama dengan mengadakan pengawasan yang ketat
terhdap santri yanag tidak disiplin atau yang sering melakukan pelanggaran
baik di Sekolah maupun di Asrama agar tidak melakukan pelanggaran
kembali.
2. Kepada santri pesantren modern Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone, hendaknya
memperhatikan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah
maupun asrama agar kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi serta santri juga
harus tetap menjadi manusia yang taat aturan baik aturan yang diberikan
pembina maupun aturan yang telah ditetapkan oleh allah swt.
meningkatkan kedisiplinan santri, untuk mengetahui bentuk bentuk pembinaan
kedisiplinan yang diterapkan oleh pembina, dan untuk menjabarkan kendala yang
dihadapi pembina dalam proses mendisiplinkan santri.
Untuk memudahkan memecahkan masalah di atas, penulis melakukan
pendekatan teologis-normatif, pendekatan psikologis, pendekatan paedagogis dan
melakukan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik wawancara, obesrvasi,
dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dengan tiga tahap yaitu tahap reduksi data (datareduction),
penyajian data (display data) dan penarikan kesimpulan(conclution
drawing/verification) dan juga menggunakan analisis Riset Kepustakaan (Library
Research),.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembinaan dalam meningkatkan
kedisiplinan santri di Pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone yakni. 1) Bentuk
pembinaan yang diterapkan dalam meningkatkan kedisiplinan santri di pesantren Al-
Junaidiyah Biru Kab. Bone, ada 3 komponen yang diterapkan yaitu melalui bentuk,
disiplin beribadah shalat, disiplin latihan dakwah dan disiplin dalam belajar santri.
Ketiga bentuk pembinaan ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan karakter
disiplin santri karena terbukti sedikit demi sedikit santri berubah menjadi lebih baik
semenjak menjalankan dengan baik apa yang diterapkan oleh pembina. 2) Kendala
yang terbesar dihadapi pembina dalam meningkatkan kedisiplinan santri di pesantren
Al-Junaidiyah Biru Kab, Bone. Kurangnya rasa kesadaran santri akan peraturan yang
diterapkan. Maka dari itu pembina terkadang memberikan sanksi kepada santri yang
tidak sesuai dengaan porsi pelanggarannya karena ada beberapa santri yang betul-
betul susah untuk menaati aturan yang diterapkan dan sanksi yang berbeda-beda itu
diberikan agar santri yang sering melanggar aturan memiliki efek jerah untuk tidak
melakukan pelanggaran tersebut.
Dengan adanya upaya yang dilakukan oleh pihak pembina Pesantren sangat
membantu untuk memperbaiki keadaan santri atau menertibkan santri di Pesantren
Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone. Agar dapat disiplin sesuai dengan ajaran Rasulullah
saw.
A. Simpulan
Setelah mengadakan penelitian mengenai strategi pembinaaan dalam
meningkatkan kedisiplinan santri di pesantren modern Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone,
maka simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Adapun bentuk pembinaan yang diterapkan dalam meningkatkan kedisiplinan
santri di pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone, ada 3 komponen yang
diterapkan pembina dalam mendisiplinkan santri yaitu melalui bentuk, disiplin
beribadah shalat, disiplin latihan dakwah dan disiplin dalam belajar santri.
Ketiga bentuk pembinaan ini sangat berpengaruh dalam proses pembentukan
karakter disiplin santri karena terbukti sedikit demi sedikit santri berubah
menjadi lebih baik semenjak menjalankan dengan baik apa yang diterapkan
oleh pembina meskipun masih ada beberapa santri yang belum bisa
mengontrol dirinya untuk menjadi lebih baik melalui penerapan bentuk
pembinaan yang ada. Dan bahkan melalui bentuk kedisiplinan yang
diterapkan tersebut sangat erat kaitanya dengan keteladanan rasulullah saw.
Yang mengajarkan tentang kemandirian untuk menjadi seseorang yang
disiplin akan hal kebaikan. Begitupun dengan penerapan yang maksimal
ditunjukkan oleh pembina yang ada di pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab.
Bone dalam proses prubahan santri agar menjadi lebih baik.
2. Kendala yang terbesar dihadapi pembina dalam meningkatkan kedisiplinan
santri di pesantren Al-Junaidiyah Biru Kab, Bonme yaitu:
Kurangnya rasa kesadaran santri akan peraturan yang diterapkan. Maka dari
itu pembina terkadang memberikan sanksi kepada santri yang tidak sesuai
dengaan porsi pelanggarannya karena ada beberapa santri yang betul-betul
susah untuk menaati aturan yang diterapkan dan sanksi yang berbeda-beda itu
diberikan agar santri yang sering melanggar aturan memiliki efek jerah untuk
tidak melakukan pelanggaran tersebut. Dan usaha pembina sangatlah
maksimal dalam penerapan kedisiplinan yang diterapkan di pesantren Al-
Junaidiyah Biru Kab. Bone khususnya di Asrama putra. Jadi faktor
terbesarnya yaitu kurangnya rasa kesadaran beberapa santri akan aturan yang
telah dibuat dan diterapkan.
B. Implikasi
Setelah penulis meguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikan
implikasi. Adapun implikasi yang penuis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaitu
sebagai berikut:
1. Kepada pembina pesantren modern Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone, hendaknya
tetap memperhatikan dan mengawasi santri yang melakukan pelanggaran di
sekolah maupun di Asrama dengan mengadakan pengawasan yang ketat
terhdap santri yanag tidak disiplin atau yang sering melakukan pelanggaran
baik di Sekolah maupun di Asrama agar tidak melakukan pelanggaran
kembali.
2. Kepada santri pesantren modern Al-Junaidiyah Biru Kab. Bone, hendaknya
memperhatikan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah
maupun asrama agar kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi serta santri juga
harus tetap menjadi manusia yang taat aturan baik aturan yang diberikan
pembina maupun aturan yang telah ditetapkan oleh allah swt.
Ketersediaan
| ST20180278 | 278/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
278/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyahh
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
