Urgensi Pernerapan Komunikasi Interpersonal Guru PAI dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siwa SMP Negeri 6 Watampone Kabupaten Bone
Anni Safitri/02.14.1029 - Personal Name
Skripsi ini membahas mengenai Urgensi Penerapan Komunikasi Interpersonal
Guru PAI dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 6 Watampone.
Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini yakni, bagaimana kedisiplinan siswa di
SMP Negeri 6 Watampone, bagaimana Penerapan Komunikasi Interpersonal Guru
PAI dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara
(interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik
metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dil lokasi dapat diketahui bahwa penerapan
komunikasi interpersonal guru PAI terhadap siswa sudah diterapkan dengan baik
sehingga kedisiplinan siswa di SMP Negeri 6 watampone sudah cukup baik karena
beberapa hukuman yang sering diterapkan oleh guru PAI tehadap siswa yang
melanggar. Dari hukuman yang diberikan itu membuat siswa menjadi jerah sehingga
memberikan kesadaran untuk meningkatkan kedisiplinannya baik dalam belajar dan
juga beribadah.
Masalah kurangnya disiplin yang dihadapi oleh guru disebabkan karena
faktor penghambat seperti faktor dari dalam diri siswa, faktor lingkungan, dan
kurangnya kesadaran, akan tetapi dibalik faktor penghambat terdapat juga fakor yang
mendukung sehingga menjadi seimbang dan terminimalisir seiring dengan hukuman
yang sering diberlakukan siswa ketika melakukan pelanggaran.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan
simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:
1. Penerapan komunikasi interpersonal guru PAI terhadap siswa sudah
dilaksanakan atau diterapkan dengan baik sehingga guru mampu menghadapi
siswa yang bermasalah atau melanggar dengan mudah kerena adanya
kedekatan antara guru dengan siswa melalui komunikasi interpersonal. Semua
siswa yang ada SMP Negeri 6 Watampone yang diwawancarai menyatakan
bahwa ketika melakukan pelanggaran dalam hal kurang disiplin baik dalam
beribadah dan belajar, maka selalu ada berbagai macam hukuman. Hal
tersebut menyebabkan siswa menjadi jerah untuk mengulangi pelangaran.
2. Masalah kurangnya disiplin yang dihadapi oleh guru disebabkan karena faktor
penghambat seperti faktor dari dalam diri siswa, faktor lingkungan, dan
kurangnya kesadaran, akan tetapi dibalik faktor penghambat terdapat juga
faktor yang mendukung sehingga menjadi seimbang dan terminimalisir seiring
dengan hukuman yang sering diberlakukan terhadap siswa ketika melakukan
pelanggaran.
3. Komunikasi interpersonal sangat penting karena melihat dari kedisiplinan
siswa di SMP Negeri 6 watampone sudah cukup baik dibandingkan hari-hari
sebelumnya. Walaupun demikian, perlu adanya peningkatkan karena dilihat
dari kedisipilinan siswa masih ada yang tidak mematuhi tata tertib, hal itu
dapat dilihat dari adanya siswa yang tidak disiplin dalam beribadah, belajar,
dan menghargai waktu. Tentunya setiap siswa yang melakukan pelanggaran
akan mendapat sangsi atau hukuman, seperti menghapal doa-doa, menghapal
surah-surah pendek, membersihkan halaman sekolah, membersihkan WC dan
pengurangan nilai. Hal ini dilakukan untuk memberi kesadaran kepada siswa
bahwa dengan hidup disiplin akan membawa manfaat yang baik dan
perubahan positif bagi kehidupan siswa.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru harus menerapkan komunikasi interpersonal secara berkelanjutan
terhadap siswa sehingga mudah untuk mengatasi masalah yang dihadapi
siswa.
2. siswa yang telah mematuhi aturan dan memahami arti sikap disiplin dengan
baik perlu dipertahankan sehingga penerapan sikap disiplin tidak hanya
diaplikasikan dilingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari
siswa. Perlunya adanya penerapan sangsi yang tegas terhadap siswa yang
sering kali melakukan pelanggaran supaya ada efek jerah untuk tidak
mengulangi kesalahannya.
3. Sebagai guru dalam menanamkan sikap kedisiplinan pada siswa supaya
memiliki pemahaman bahwa dengan berperilaku disiplin dalam kehidupan
akan membawa manfaat dan perubahan positif, sehingga sesuatu yang
dikerjakan akan membawa hasil yang maksimal. Hal tersebut tidak hanya
dilakukan oleh guru di sekolah, tetapi juga harus melakukan kerja sama antara
guru, guru BK, siswa, dan orang tua.
Guru PAI dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 6 Watampone.
Hal penting yang dikaji dalam skripsi ini yakni, bagaimana kedisiplinan siswa di
SMP Negeri 6 Watampone, bagaimana Penerapan Komunikasi Interpersonal Guru
PAI dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut di atas, digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan teknik yakni wawancara
(interview), dokumentasi, dan observasi. Data yang diperoleh diolah dengan teknik
metode kualitatif, Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dil lokasi dapat diketahui bahwa penerapan
komunikasi interpersonal guru PAI terhadap siswa sudah diterapkan dengan baik
sehingga kedisiplinan siswa di SMP Negeri 6 watampone sudah cukup baik karena
beberapa hukuman yang sering diterapkan oleh guru PAI tehadap siswa yang
melanggar. Dari hukuman yang diberikan itu membuat siswa menjadi jerah sehingga
memberikan kesadaran untuk meningkatkan kedisiplinannya baik dalam belajar dan
juga beribadah.
Masalah kurangnya disiplin yang dihadapi oleh guru disebabkan karena
faktor penghambat seperti faktor dari dalam diri siswa, faktor lingkungan, dan
kurangnya kesadaran, akan tetapi dibalik faktor penghambat terdapat juga fakor yang
mendukung sehingga menjadi seimbang dan terminimalisir seiring dengan hukuman
yang sering diberlakukan siswa ketika melakukan pelanggaran.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat mengemukakan
simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu:
1. Penerapan komunikasi interpersonal guru PAI terhadap siswa sudah
dilaksanakan atau diterapkan dengan baik sehingga guru mampu menghadapi
siswa yang bermasalah atau melanggar dengan mudah kerena adanya
kedekatan antara guru dengan siswa melalui komunikasi interpersonal. Semua
siswa yang ada SMP Negeri 6 Watampone yang diwawancarai menyatakan
bahwa ketika melakukan pelanggaran dalam hal kurang disiplin baik dalam
beribadah dan belajar, maka selalu ada berbagai macam hukuman. Hal
tersebut menyebabkan siswa menjadi jerah untuk mengulangi pelangaran.
2. Masalah kurangnya disiplin yang dihadapi oleh guru disebabkan karena faktor
penghambat seperti faktor dari dalam diri siswa, faktor lingkungan, dan
kurangnya kesadaran, akan tetapi dibalik faktor penghambat terdapat juga
faktor yang mendukung sehingga menjadi seimbang dan terminimalisir seiring
dengan hukuman yang sering diberlakukan terhadap siswa ketika melakukan
pelanggaran.
3. Komunikasi interpersonal sangat penting karena melihat dari kedisiplinan
siswa di SMP Negeri 6 watampone sudah cukup baik dibandingkan hari-hari
sebelumnya. Walaupun demikian, perlu adanya peningkatkan karena dilihat
dari kedisipilinan siswa masih ada yang tidak mematuhi tata tertib, hal itu
dapat dilihat dari adanya siswa yang tidak disiplin dalam beribadah, belajar,
dan menghargai waktu. Tentunya setiap siswa yang melakukan pelanggaran
akan mendapat sangsi atau hukuman, seperti menghapal doa-doa, menghapal
surah-surah pendek, membersihkan halaman sekolah, membersihkan WC dan
pengurangan nilai. Hal ini dilakukan untuk memberi kesadaran kepada siswa
bahwa dengan hidup disiplin akan membawa manfaat yang baik dan
perubahan positif bagi kehidupan siswa.
B. Implikasi
Setelah penulis menguraikan simpulan tersebut maka di bawah ini
dikemukakan implikasi penelitian yang berisikan saran-saran. Adapun saran-saran
penulis dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru harus menerapkan komunikasi interpersonal secara berkelanjutan
terhadap siswa sehingga mudah untuk mengatasi masalah yang dihadapi
siswa.
2. siswa yang telah mematuhi aturan dan memahami arti sikap disiplin dengan
baik perlu dipertahankan sehingga penerapan sikap disiplin tidak hanya
diaplikasikan dilingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari
siswa. Perlunya adanya penerapan sangsi yang tegas terhadap siswa yang
sering kali melakukan pelanggaran supaya ada efek jerah untuk tidak
mengulangi kesalahannya.
3. Sebagai guru dalam menanamkan sikap kedisiplinan pada siswa supaya
memiliki pemahaman bahwa dengan berperilaku disiplin dalam kehidupan
akan membawa manfaat dan perubahan positif, sehingga sesuatu yang
dikerjakan akan membawa hasil yang maksimal. Hal tersebut tidak hanya
dilakukan oleh guru di sekolah, tetapi juga harus melakukan kerja sama antara
guru, guru BK, siswa, dan orang tua.
Ketersediaan
| ST20180120 | 120/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
120/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
