Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak Tunarungu di Sekolah Luar Biasa(SLB) Amanah Watampone
Sulastri/02.13.1013 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan proses pembelajaran PAI bagirnanak tunarungu, untuk mengidentifikasi problematika guru PAI dalam pembelajaranrnanak tunarungu, dan untuk mengetahui solusi yang dilakukan pihak sekolah terkaitrnproblematika yang ada. Untuk memudahkan memecahkan masalah di atas, penulisrnmelakukan pendekatan teologis normatif, pendekatan paedagogis dan pendekatanrnpsikologis dan melakukan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakanrnteknik wawancara, dokumentasi, dan obesrvasi. Data yang diperoleh dianalisisrndengan menggunakan analisis deskriptif qualitatif dengan tiga tahap yaitu tahaprnreduksi, penyajian data (display data) dan tahap kesimpulan atau verifikasi.rnHasil penelitian dari peneliti terkait problematika pembelajaran PAI bagi anakrntunarungu yakni 1) Pembelajaran PAI bagi anak tunarungu di SLB AmanahrnWatampone bahwa pembelajaran yang ada di yayasan tersebut tidak jauh berbedarndengan sekolah formal pada umumnya. Namun, yang membedakanya yaitu dari segirnpenyampaian atau metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. 2)rnProblematika Pembelajaran PAI bagi anak tunarungu di SLB Amanah Watamponernyaitu: a. Terkait kurangnya kemampuan atau kompetensi guru MAPEL PAI dalamrnmengajar b. Perencanaan pembelajaran yang kurang sesuai dengan kondisi pesertarndidik terkait materi ajar c. Kondisi ruangan yang kurang nyaman. 3) Solusi terkaitrnpersoalan pembelajaran PAI bagi anak tunarungu: a. kebijakan kepala sekolah terkaitrnsarana dan prasarana yakni melengkapi apa yang dibutuhkan oleh pendidik dan pesrtarndidik SLB Amanah b. Kebijakan pendidik kaitanya dengan pembelajaran PAI,rndimana para pendidik harus mengetahui karakteristik peserta didiknya menguasairnmedia dan metode agar bisa terjalin umpan balik.rnPenggunaan startegi, metode, dan media untuk anak berkebutuhan khususrnsangat membantu dalam proses pembelajaran PAI. Dalam hal ini seorang pendidikrnharus mengetahui karakteristik peserta didik mereka, agar proses pembelajaranrnberjalan sesuai dengan apa yang diharpkan untuk peserta didik itu sendiri. Materirnyang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan atau yang diinginkan. Maka dari iturnpendidikan atau latar belakang seorang pendidik hendaknya sesuai dengan disiplinrnilmu yang dimilikinya. Sehingga dapat melahirkan peserta didik yang mampurnbersaing dengan peserta didik peserta yang lainnya dan berguna untuk dirinya,rnkeluarga, dan masyarakat (lingkungan).rnA. SimpulanrnSetelah mengadakan penelitian mengenai problematika pembelajaranrnPAI bagi anak tunarungu di SLB Amanah Watampone, maka simpulan yangrndapat diambil adalah sebagai berikut:rn1. Proses pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak tunarungu dirnSMPLB Amanah Watampone tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yangrnada di sekolah formal pada umumnya. Namun, khusus untuk anakrnberkebutuhan khusus (tunarungu) disesuaikan dengan kondisi peserta didik.rnTerkait materi ajar yang akan diajarkan harus sesuai dengan kemampuanrnpesrta didik dan kemampuan pendidik itu sendiri. Untuk menyampaikanrnmateri tersebut para pendidik harus menguasai beberapa metode dan mediarnuntuk menunjang kegiatan pembelajaran agar berjalan sesuai dengan apa yangrndiharapkan.rn2. Problematika pembelajaran pendidikan agama Islam dan solusi bagi anakrntunarungu di SMPLB Amanah Watampone.rnPermasalahan yang terjadi kaitanya dengan pembelajaran PAI di SMPLBrnAmanah Watampone antara lain 1) kurangnya kemampuan atau kompetensirnguru pengampu mata pelajaran PAI, 2) perencanaan pembelajaran yangrnkurang sesuai dengan kondisi peserta didik (tunarungu) terutama yangrnberkaitan dengan RPP dan materi ajar dan 3) kondisi ruangan yang kurangrnnyaman.rn3. Solusi terkait permasalahan pembelajaran PAI para pendidik akan lebihrnmemperhatikan karakteristik pesrta didik yang berbeda-beda, siaprnmengikuti pelatihan-pelatihan untuk sekolah SLB. Begitupun juga terkaitrnkebijakan kepala sekolah akan melengkapi sarana dan prasarana yangrndibuthkan anak-anak yang berkebutuhana khusus sesuai denganrnkebutuhan mereka masing-masing.rnB. ImplikasirnSetelah penulis menguraikan simpulan, maka dibawah ini akan diuraikanrnimplikasi. Adapun implikasi yang penulis maksud dalam pembahasan skripsi ini yaiturnsebagai berikut:rn1. Para pendidik yang ada di SLB Amanah Watampone sekiranya menerapkanrnpembelajaran PAI dalam hal ini materi ajar kepada peserta didik (tunarungu)rnsesuai dengan kebutuhan mereka. Agar pendidik dapat umpan balik darirnpeserta didik.rn2. Permasalahan yang ada didunia pendidikan dapat terselesaikan ketika pararnpemerhati pendidikan bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang lebihrnbaik, terkhusus untuk sekolah luar biasa (SLB). Pendidikan bukan hanyarnuntuk mereka yang normal, tetapi pendidikan untuk semua kalangan. Makarndari itu, setiap permasalahan terkait pembelajaran PAI bagi anak tunarungu dirnSMPLB Amanah Watampone dapat terselasikan jika ada kemauan darirnpendidik dan kepala sekolah dari yayasan tersebut.rna. Untuk kepala sekolah agar kiranya melengkapi apa yang menjadirnkebutuhan peserta didik di SLB Amanahrnb. Untuk pendidik agar kiranya lebih menguasai materi yang akan diajarkanrndan memahami karakteristik setiapa pesrta didik. Sehingga nantinya lebihrnmudah dalam memberikan materi ajar.
Ketersediaan
| ST20170019 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
19/2017
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
