Penlitian ini membahas tentang pengaruh perubahan harga kedelai terhadap
jumlah produksi tempe dalam perspektif ekonomi Mikro Islam, dimana pokok
masalah dalam penelitian ini adalah fluktuasi harga kedelai tahun 2014, 2015, dan
2016 sedangkan fokus masalahnya adalah tingkat kepekaan jumlah produksi tempe
pada pabrik tahu/tempe Iksan di Watampone pada tahun 2014, 2015 dan 2016.
Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa besar jumlah produksi tempe
pada pabrik tahu/tempe Iksan di Watampone pada tahun 2014, 2015, dan 2016 (2)
seberapa besar tingkat kepekaan jumlah produksi tempe pada pabrik tahu/tempe Iksan
di Watampone dari pengaruh perubahan harga kedelai.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan pendekatan ekonomi mikro
Islam dan pendekatan positivistik yang didukung dengan metode observasi
(pengamatan), kuesioner (angket), dokumentasi, dan wawancara. Data yang
terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan rumus elastisitas harga yang
terdapat pada elastisitas permintaan untuk mengetahui tingkat kepekaan jumlah
produksi tempe dari adanya perubahan harga kedelai.
Hasil perhitungan elastisitas pada tahun 2015 menunjukkan bahwa besarnya
tingkat kepekaan jumlah produksi tempe dari pengaruh perubahan harga kedelai
untuk kedelai lokal adalah Eh = 1,23072 berarti Eh > 1, maka Eh dikatakan elastis
dan untuk kedelai impor adalah: Eh = 0, maka Eh dikatakan tidak elastis sama sekali
(inelastis sempurna). Hasil perhitungan elastisitas pada tahun 2016 menunjukkan
bahwa besarnya tingkat kepekaan jumlah produksi tempe dari pengaruh perubahan
harga kedelai untuk kedelai lokal adalah: Eh = 0,281278 berarti Eh < 1, maka Eh
dikatakan tidak elastis (inelastis) dan untuk kedelai impor adalah: Eh = 9,3738 berarti
Eh > 1, maka Eh dikatakan elastis.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Besarnya jumlah produksi tempe lokal pada tahun 2014 yaitu 187.200
bungkus/tahun, tahun 2015 yaitu 158.400 bungkus/tahun, dan tahun 2016
yaitu 168.300 bungkus/tahun sedangkan untuk kedelai impor, pada tahun
2014 dan 2015 sama, yaitu 259.200 bungkus/tahun dan pada tahun 2016 yaitu
194.400 bungkus/tahun.
2. Hasil perhitungan tingkat kepekaan jumlah produksi tempe dari perubahan
harga kedelai pada tahun 2015 untuk kedelai lokal adalah Eh = 1,230 berarti
Eh > 1, maka Eh dikatakan elastis dan untuk kedelai impor adalah Eh = 0,
maka Eh dikatakan tidak elastis sama sekali (inelastis sempurna) sedangkan
pada tahun 2016 untuk kedelai lokal adalah Eh = 0,281 berarti Eh < 1, maka
Eh dikatakan tidak elastis (inelastis) dan untuk kedelai impor adalah Eh =
9,373 berarti Eh > 1, maka Eh dikatakan elastis.
B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis memberikan saran kepada pemilik
pabrik tahu/tempe Iksan untuk menyeimbangkan antara jumlah produksi tempe dan
harga kedelai sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, meningkatkan
kinerja karyawannya dan meningkatkan masa-masa pengelolaan produksi pabrik
tahu/tempe Iksan agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

SS20180036

36/2018

Perpustakaan Pusat

Tersedia