Urgensi Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Sifat Takabur Pada Siswa SMP Negeri 1 Ulaweng

No image available for this title
Skripsi ini membahas urgensi pendidikan agama islam dalam mengatasi sifat
takabur pada siswa SMP Negeri 1 Ulaweng. Pokok masalah dalam penelitian ini, adalah
bagaimana bentuk sifat takabur yang dilakukan peserta didik di SMP Negeri 1 Ulaweng,
bagaimana urgensi pendidikan agama Islam dalam upaya mengatasi sifat Takabur pada siswa
SMP Negeri 1 Ulaweng.
Penelitian ini dianalisis dengan pendekatan pendekatan pedagogik artinya
ilmu pendidikan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan
mendidik atau membentuk peserta didik menjadi manusia yang beradab.
Hasil penelitian menunjukan bentuk sifat takabur yang dilakukan peserta didik di
SMP Negeri 1 Ulaweng yaitu a) Siswa selalu merasa lebih pandai, b) Siswa tidak mau kerja
sama dengan teman, c) Siswa tidak mengakui kelebihan yang dimiliki orang lain, d) Siswa
selalu mau menang sendiri, e) Siswa tidak mau disalahkan, f) Siswa merasa lebih
mulia/terhormat karena keturunan bangsawan, g) Siswa merasa lebih mulia karena kekayaan
yang dimiliki, h) Siswa merasa lebih mulia dan terhormat karena fisik ataupun rupa, i) Siswa
merasa terhormat dan bangga karena kedudukan di kelas, j) Siswa merasa lebih saleh. urgensi
pendidikan agama Islam dalam upaya mengatasi sifat Takabur pada siswa SMP Negeri 1
Ulaweng Kab. Bone yaitu a) Guru berupaya mengatasi siswa yang selalu merasa lebih pandai
yaitu dengan memberi nasehat dan penjelasan bahwa ilmu tidak boleh disalah gunakan
terutama untuk dijadikan sebagai bahan kesombongan, b) Guru berupaya mengatasi siswa
yang tidak mau kerja sama dengan teman yaitu memberikan nasehat bahwa manusia itu
merupakan makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain, c) Guru berupaya
mengatasi siswa yang tidak mengakui kelebihan yang dimiliki orang lain yaitu dengan
memberikan penjelasan bahwa manusia memiliki kelebihan yang berbeda-beda sehingga
setiap kelebihan orang lain haruslah di hargai, d) Guru berupaya mengatasi siswa yang
selalu mau menang sendiri yaitu dengan menjadikan diri sendiri sebagai contoh misalnya
mengambalikan kejadian itu kepada sisa yang bersangkutan, e) Guru berupaya mengatasi
siswa yang tidak mau disalahkan dengan memberikan penjelasan bahwa jangan menanggapi
ucapan orang lain dengan negatif, namun berusaha mengambil sisi positifnya untuk dijadikan
motivasi, f) Guru berupaya mengatasi siswa yang merasa lebih mulia/terhormat karena
keturunan bangsawan yaitu dengan menasehati bahwa kemuliaan seseorang tidak dilihat dari
keturunan akan tetapi akhlah dan budipekerti, g) Guru berupaya mengatasi siswa yang
merasa lebih mulia karena kekayaan yang dimiliki yaitu dengan menasehati bahwa harta
hanyalah pinjaman yang suatu saat akan diambil kembali oleh Allah dan juga memberikan
contoh tentang nabi sulaiman yang terkenal akan kekayaannya namun tidak pernah
menyombongkan dirinya, h) Guru berupaya mengatasi siswa yang merasa lebih mulia dan
terhormat karena fisik ataupun rupa yaitu dengan menasehati bahwa tubuh yang dimiliki akan
berubah menjadi tua dan rentah mengikuti pertambahan usia dan memberikan contoh yaitu
Nabi Yusuf yang sangat gagah dan tanpan namun tidak menjadikannya sombong i) Guru
berupaya mengatasi siswa yang meraa terhormat dan bangga karena kedudukan di kelas
yaitu dengan memberinya penjelasan bahwa jabatan yang di emban pasti akan diminta
pertanggungjawabannya sehingga tidak boleh disalahgunakan, j) Guru berupaya mengatasi
siswa yang merasa lebih saleh yaitu dengan menasehatinya bahwa salehnya seseorang bukan
dinilai oleh sesama manusia akan tetapi Allah swt yaitu dengan niat yang ikhlas karna Allah
bukan untuk dipertontongkan.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi
simpulan dalam skripsi ini sebagai berikut:
1. Bentuk sifat takabur yang dilakukan peserta didik di SMP Negeri 1 Ulaweng
Ulaweng Kab. Bone yaitu a) Siswa selalu merasa lebih pandai, b) Siswa tidak
mau kerja sama dengan teman, c) Siswa tidak mengakui kelebihan yang dimiliki
orang lain, d) Siswa selalu mau menang sendiri, e) Siswa tidak mau disalahkan,
f) Siswa merasa lebih mulia/terhormat karena keturunan bangsawan, g) Siswa
merasa lebih mulia karena kekayaan yang dimiliki, h) Siswa merasa lebih mulia
dan terhormat karena fisik ataupun rupa, i) Siswa merasa terhormat dan bangga
karena kedudukan di kelas, j) Siswa merasa lebih saleh.
2. a) Guru berupaya mengatasi siswa yang selalu merasa lebih pandai yaitu dengan
memberi nasehat dan penjelasan bahwa ilmu tidak boleh disalah gunakan
terutama untuk dijadikan sebagai bahan kesombongan, b) Guru berupaya
mengatasi siswa yang tidak mau kerja sama dengan teman yaitu memberikan
nasehat bahwa manusia itu merupakan makhluk sosial yang membutuhkan
bantuan orang lain, c) Guru berupaya mengatasi siswa yang tidak mengakui
kelebihan yang dimiliki orang lain yaitu dengan memberikan penjelasan bahwa
manusia memiliki kelebihan yang berbeda-beda sehingga setiap kelebihan orang
lain haruslah di hargai, d) Guru berupaya mengatasi siswa yang selalu mau
menang sendiri yaitu dengan menjadikan diri sendiri sebagai contoh misalnya
3
74
mengambalikan kejadian itu kepada sisa yang bersangkutan, e) Guru berupaya
mengatasi siswa yang tidak mau disalahkan dengan memberikan penjelasan
bahwa jangan menanggapi ucapan orang lain dengan negatif, namun berusaha
mengambil sisi positifnya untuk dijadikan motivasi, f) Guru berupaya mengatasi
siswa yang merasa lebih mulia/terhormat karena keturunan bangsawan yaitu
dengan menasehati bahwa kemuliaan seseorang tidak dilihat dari keturunan akan
tetapi akhlah dan budipekerti, g) Guru berupaya mengatasi siswa yang merasa
lebih mulia karena kekayaan yang dimiliki yaitu dengan menasehati bahwa harta
hanyalah pinjaman yang suatu saat akan diambil kembali oleh Allah dan juga
memberikan contoh tentang nabi sulaiman yang terkenal akan kekayaannya
namun tidak pernah menyombongkan dirinya, h) Guru berupaya mengatasi siswa
yang merasa lebih mulia dan terhormat karena fisik ataupun rupa yaitu dengan
menasehati bahwa tubuh yang dimiliki akan berubah menjadi tua dan rentah
mengikuti pertambahan usia dan memberikan contoh yaitu Nabi Yusuf yang
sangat gagah dan tanpan namun tidak menjadikannya sombong i) Guru berupaya
mengatasi siswa yang meraa terhormat dan bangga karena kedudukan di kelas
yaitu dengan memberinya penjelasan bahwa jabatan yang di emban pasti akan
diminta pertanggungjawabannya sehingga tidak boleh disalahgunakan, j) Guru
berupaya mengatasi siswa yang merasa lebih saleh yaitu dengan menasehatinya
bahwa salehnya seseorang bukan dinilai oleh sesama manusia akan tetapi Allah
swt yaitu dengan niat yang ikhlas karna Allah bukan untuk dipertontongkan.
B. Saran-saran
Beranjak dari ungkapan yang dikemukakan di atas, maka peneliti dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada semua guru khususnya guru pendidikan agama Islam agar
dapat membantu siswa dalam mengatasi sifat takabur khususnya dalam
melaksanakan proses belajar mengajar agar tujuan yang mereka harapkan
dapat tercapai dengan baik.
2. Diharapkan kepada semua siswa agar menghindari sifat takbur, kemudian
menanamkan sifat rendah hati.
3. Diharapkan kepada para peneliti berikutnya agar hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji objek yang sama.
Ketersediaan
STAR20190220220/2019Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

220/2019

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi Tarbiyahh

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Sifat Takabur

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top