Analisis Luas Garapan Dengan Biaya Produksi Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi Pada Desa Nagauleng Kecamatan Cenrana)
Andi Takbir Pettatundru/01.13.3196 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang luas garapan dengan biaya produksi pada usaha
tani padi sawah. Penelitian ini dilaksakan untuk mengukur berapa besar biaya
produksi yang digunakan oleh para petani dalam menggarap sawah, untuk
menghasilkan keuntungan para petani. Melihat dari pekerjaan sebagian besar
penduduk di desa Nagauleng mayoritas sebagai petani, maka dari itu peneliti tertarik
untuk membahas tentang anggaran biaya yang dikeluarkan dalam menggarap sawah
mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah korelasi antara luas
garapan dengan biaya produksi, serta efektivitas biaya produksi usaha tani padi sawah
di desa Nagauleng.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan
data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan
menggunakan teknik reduksi data (data reduction), penyajian data(data display), dan
penarikan kesimpulan (conclution drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, luas garapan sawah berkorelasi dengan
biaya produksi pertanian, dengan biaya yang dikeluarkan mulai dari penyediaan bibit
yang bagus, pengelolaan lahan, penanaman bibit padi, pemupukan, perawatan dan
panen padi. Biaya produksi usaha tani padi sawah di desa Nagauleng, dalam 1 hektar
membutuhkan biaya produksi sebanyak Rp. 5.000.000 mulai dari pengelolaan lahan
sampai perawatan tanaman padi. Sedangkan hasil panen dari petani rata-rata dalam 1
hektar dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp. 14.000.000. dengan demikian
petani di desa Nagauleng dapat memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp.
9.000.000.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Luas garapan sawah merupakan salah satu penunjang jumlah pendapatan yang di
peroleh petani namun masalah yang dihadapi petani di Desa Nagauleng adalah
tidak mampu mengefektivitaskan luas lahan garapan karena kurangnya
pemahaman yang dimiliki petani mengenai metode menanam padi yang efektif,
sehingga biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani di Desa Nagauleng masih
tergolong boros dan mempengaruhi kurangnya pendapatan petani. Semakin luas
lahan garapan semakin banyak biaya produksi yang dikeluarkan.
2. Biaya produksi usaha tani padi sawah di Desa Naguleng tidak efektif dan efisien,
karena biaya produksi yang dikeluarkan masih sangat besar. Kurang baiknya
manajemen biaya produksi yang menjadi salah satu penyebab banyaknya biaya
produksi yang dikeluarkan sehingga keuntungan sangat minim.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk
petani di Desa Nagauleng :
1. Petani di Desa Nagauleng penting memahami metode pemanfaatan lahan yang
efektif guna untuk meminimalisir biaya produksi supaya dapat meningkatkan
hasil panen atau pendapatan petani setiap masa panen.
2. Petani di Desa Nagauleng melalui kelompok tani yang ada, harus belajar
manajemen biaya produksi untuk menghidari pengeluaran-pengeluaran yang
boros. Karena tidak efektifnya biaya produksi memepengaruhi minimnya
pendapatan petani.
tani padi sawah. Penelitian ini dilaksakan untuk mengukur berapa besar biaya
produksi yang digunakan oleh para petani dalam menggarap sawah, untuk
menghasilkan keuntungan para petani. Melihat dari pekerjaan sebagian besar
penduduk di desa Nagauleng mayoritas sebagai petani, maka dari itu peneliti tertarik
untuk membahas tentang anggaran biaya yang dikeluarkan dalam menggarap sawah
mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah korelasi antara luas
garapan dengan biaya produksi, serta efektivitas biaya produksi usaha tani padi sawah
di desa Nagauleng.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan
data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan
menggunakan teknik reduksi data (data reduction), penyajian data(data display), dan
penarikan kesimpulan (conclution drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, luas garapan sawah berkorelasi dengan
biaya produksi pertanian, dengan biaya yang dikeluarkan mulai dari penyediaan bibit
yang bagus, pengelolaan lahan, penanaman bibit padi, pemupukan, perawatan dan
panen padi. Biaya produksi usaha tani padi sawah di desa Nagauleng, dalam 1 hektar
membutuhkan biaya produksi sebanyak Rp. 5.000.000 mulai dari pengelolaan lahan
sampai perawatan tanaman padi. Sedangkan hasil panen dari petani rata-rata dalam 1
hektar dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp. 14.000.000. dengan demikian
petani di desa Nagauleng dapat memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp.
9.000.000.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Luas garapan sawah merupakan salah satu penunjang jumlah pendapatan yang di
peroleh petani namun masalah yang dihadapi petani di Desa Nagauleng adalah
tidak mampu mengefektivitaskan luas lahan garapan karena kurangnya
pemahaman yang dimiliki petani mengenai metode menanam padi yang efektif,
sehingga biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani di Desa Nagauleng masih
tergolong boros dan mempengaruhi kurangnya pendapatan petani. Semakin luas
lahan garapan semakin banyak biaya produksi yang dikeluarkan.
2. Biaya produksi usaha tani padi sawah di Desa Naguleng tidak efektif dan efisien,
karena biaya produksi yang dikeluarkan masih sangat besar. Kurang baiknya
manajemen biaya produksi yang menjadi salah satu penyebab banyaknya biaya
produksi yang dikeluarkan sehingga keuntungan sangat minim.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk
petani di Desa Nagauleng :
1. Petani di Desa Nagauleng penting memahami metode pemanfaatan lahan yang
efektif guna untuk meminimalisir biaya produksi supaya dapat meningkatkan
hasil panen atau pendapatan petani setiap masa panen.
2. Petani di Desa Nagauleng melalui kelompok tani yang ada, harus belajar
manajemen biaya produksi untuk menghidari pengeluaran-pengeluaran yang
boros. Karena tidak efektifnya biaya produksi memepengaruhi minimnya
pendapatan petani.
Ketersediaan
| SS20180075 | 75/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
75/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
