Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Berbasis Agroekosistem Lahan Kering Terhadap Penguatan Modal Sosial (Studi Pada Desa Seberang Kec. Lamuru)
Riska/01.14.3053 - Personal Name
Modal sosial menunjuk pada sumber daya yang dimiliki seseorang, yang
berasal dari jaringan sosialnya. Bentuk modal sosial muncul dari hubungan-hubungan
antara individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang merupakan akses
memperoleh keuntungan bernilai atau sumber daya. Melalui modal sosial yang tinggi
dalam suatu masyarakat tersebut, masyarakat petani akan mampu mengelola usaha
pertanian secara lebih efektif, salah satunya dengan mengelola agroekosistem lahan
kering. Pengelolaan agroekosistem lahan kering dapat dipandang sebagai bagian dari
pemberdayaan masyarakat melalui penguatan modal sosial, dan keberhasilannya
harus dapat ditunjukkan melalaui perbaikan tingkat kehidupan masyarakat setempat.
Pokok permasalahan penelitian ini ada dua, yakni bagaimana cara
pemberdayaan masyarakat dalam mengelola agroekosistem lahan kering terhadap
penguatan modal sosial, dan bagaimana peran modal sosial dalam pemberdayaan
masyarakat pedesaan. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui cara
pemberdayaan masyarakat dalam mengelola agroekosistem lahan kering terhadap
penguatan modal sosial, dan untuk mengetahui peran modal sosial dalam
pemberdayaan masyarakat pedesaan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di desa
Seberang, Kec. Lamuru, Kab. Bone. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dan informasi yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pemberdayaan masyarakat desa
Seberang dalam mengelola agroekosistem lahan kering terhadap penguatan modal
sosial adalah dengan membentuk jaringan sosial, mengetahui karakteristik anggota
jaringan, mendapatkan dukungan dari pemerintah, menemukan, mendiskusikan dan
menyelesaikan masalah, serta membangun rasa percaya diri. Modal sosial juga
berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat pedesan. Pilar-pilar yang terdapat
dalam modal sosial seperti jaringan sosial, kepercayaan dan norma memainkan peran
penting dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Ada beberapa cara pemberdayaan yang dilakukan oleh masyarakat desa
Seberang dalam mengelola lahan terhadap penguatan modal sosial, yakni
dengan melakukan pembentukan jaringan sosial melalaui komunikasi dan
partisipasi yang baik di kalangan petani. Kemudian mengetahui karakteristik
masing-masing anggota jaringan seperti kejujuran, kepercayaan dan keadilan
antara sesama anggota jaringan sehingga persatuan dalam jaringan tersebut
lebih erat. Selanjutnya, dukungan dari pemerintah juga didapatkan demi
melancarkan usaha pemberdayaan. Kemudian cara selanjutnya adalah
menemukan, mendiskusikan dan menyelesaikan masalah, serta membangun
rasa percaya diri. Dengan saling bertukar pendapat para petani akan mendapat
tambahan pengetahuan tentang pengeolaan lahan sehingga saat ada masalah
dalam mengelola lahan masalah tersebut dapat diatasi dengan baik.
2. Modal sosial berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat pedesan.
Pilar-pilar yang terdapat dalam modal sosial seperti jaringan sosial,
kepercayaan dan norma memainkan peran penting dalam pemberdayaan
masyarakat pedesaan.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran kepada petani
agroekosistem lahan kering di Desa Seberang untuk terus menjaga dan meningkatkan
modal sosial yang sudah mengakar dalam masyarakat mengingat sekarang ini modal
sosial merupakan hal yang sudah mulai jarang didapati dalam suatu kelompok
masyarakat. Cara pemberdayaan juga harus dikembangkan agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Dan untuk memberikan pengetahuan lebih
seputar pengelolaan lahan, pemerintah desa diharapakan memberikan perhatian yang
lebih kepada masyarakat petani, khusunya dalam memberikan pembinaan dan
pelayanan kepada masyarakat agar masyarakat bisa lebih maju dan terus berkembang
kedepannya.
berasal dari jaringan sosialnya. Bentuk modal sosial muncul dari hubungan-hubungan
antara individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang merupakan akses
memperoleh keuntungan bernilai atau sumber daya. Melalui modal sosial yang tinggi
dalam suatu masyarakat tersebut, masyarakat petani akan mampu mengelola usaha
pertanian secara lebih efektif, salah satunya dengan mengelola agroekosistem lahan
kering. Pengelolaan agroekosistem lahan kering dapat dipandang sebagai bagian dari
pemberdayaan masyarakat melalui penguatan modal sosial, dan keberhasilannya
harus dapat ditunjukkan melalaui perbaikan tingkat kehidupan masyarakat setempat.
Pokok permasalahan penelitian ini ada dua, yakni bagaimana cara
pemberdayaan masyarakat dalam mengelola agroekosistem lahan kering terhadap
penguatan modal sosial, dan bagaimana peran modal sosial dalam pemberdayaan
masyarakat pedesaan. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui cara
pemberdayaan masyarakat dalam mengelola agroekosistem lahan kering terhadap
penguatan modal sosial, dan untuk mengetahui peran modal sosial dalam
pemberdayaan masyarakat pedesaan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di desa
Seberang, Kec. Lamuru, Kab. Bone. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi. Data dan informasi yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara pemberdayaan masyarakat desa
Seberang dalam mengelola agroekosistem lahan kering terhadap penguatan modal
sosial adalah dengan membentuk jaringan sosial, mengetahui karakteristik anggota
jaringan, mendapatkan dukungan dari pemerintah, menemukan, mendiskusikan dan
menyelesaikan masalah, serta membangun rasa percaya diri. Modal sosial juga
berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat pedesan. Pilar-pilar yang terdapat
dalam modal sosial seperti jaringan sosial, kepercayaan dan norma memainkan peran
penting dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian penjelasan pada pembahasan penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Ada beberapa cara pemberdayaan yang dilakukan oleh masyarakat desa
Seberang dalam mengelola lahan terhadap penguatan modal sosial, yakni
dengan melakukan pembentukan jaringan sosial melalaui komunikasi dan
partisipasi yang baik di kalangan petani. Kemudian mengetahui karakteristik
masing-masing anggota jaringan seperti kejujuran, kepercayaan dan keadilan
antara sesama anggota jaringan sehingga persatuan dalam jaringan tersebut
lebih erat. Selanjutnya, dukungan dari pemerintah juga didapatkan demi
melancarkan usaha pemberdayaan. Kemudian cara selanjutnya adalah
menemukan, mendiskusikan dan menyelesaikan masalah, serta membangun
rasa percaya diri. Dengan saling bertukar pendapat para petani akan mendapat
tambahan pengetahuan tentang pengeolaan lahan sehingga saat ada masalah
dalam mengelola lahan masalah tersebut dapat diatasi dengan baik.
2. Modal sosial berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat pedesan.
Pilar-pilar yang terdapat dalam modal sosial seperti jaringan sosial,
kepercayaan dan norma memainkan peran penting dalam pemberdayaan
masyarakat pedesaan.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran kepada petani
agroekosistem lahan kering di Desa Seberang untuk terus menjaga dan meningkatkan
modal sosial yang sudah mengakar dalam masyarakat mengingat sekarang ini modal
sosial merupakan hal yang sudah mulai jarang didapati dalam suatu kelompok
masyarakat. Cara pemberdayaan juga harus dikembangkan agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Dan untuk memberikan pengetahuan lebih
seputar pengelolaan lahan, pemerintah desa diharapakan memberikan perhatian yang
lebih kepada masyarakat petani, khusunya dalam memberikan pembinaan dan
pelayanan kepada masyarakat agar masyarakat bisa lebih maju dan terus berkembang
kedepannya.
Ketersediaan
| SS20180173 | 173/2018 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
173/2018
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Syariah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
