Problematika pembelajaran PAI Pendidikan Agama Islam di SLB ( Studi Siswa Tuna Runggu dan Tunagrahita Di SLB Bina Bakti Watampone)
Hatijah/02.11.1034 - Personal Name
Judul skripsi Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLB
(Studi Siswa Tunarungu dan Tunagrahita SLB Bina Bakti Watampone ).
Skripsi ini membahas tentang Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SLB Tunarungu dan Tunagrahita Bina Bakti Watampone. Penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara kritis tentang problematika yang
terjadi selama proses pembelajaran PAI untuk siswa SLB Bina Bakti Watampone,
serta untuk mengetahui cara mengatasi problematika tersebut. Hasil penelitian ini
diharapkan akan memberikan kontribusi pada sekolah agar menyempurnakan proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah tersebut.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut diatas digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research dengan menggunakan pendekatan pedagogis,
psikologis dan teologis normative. Adapun metode pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Sumber data yang diperoleh
data primer yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa, dan data sekunder
ialah penelusuran berbagai referensi dan dokumen sekolah. Data yang dikumpulkan
diolah dan dianalisis melalui dua tahap yaitu penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran pada anak tunarungu
dan tunagrahita lebih menekankan pada aspek pengetahuan keterampilan dan sikap
dalam kaitannya dengan mata pelajaran PAI, 2) proses pembelajaran dilaksanakan
dengan menyesuaikan kondisi siswa yang mengalami Tunarungu dan Tuna Grahita
baik dalam perencanaan strategi, media dan lain-lain. 3) problematika yang dihadapi
dalam pembelajaran PAI antara lain kurangnya guru SLB Bina Bakti Watampone
terutama guru bidang Studi PAI yang tidak ada, kurangnya ruangan kelas yang
menyebabkan sulit untuk konsentrasi, kurangnya pemahaman materi yang disebabkan
karena kondisi siswa yang cacat, pemanfaatan media yang kurang efektif, 4) upaya
yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang terjadi adalah belajar dan
memahami karakteristik siswa, menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi siswa yang mengalami tunagrahita dan tunarungu, memodifikasi RPP
dan materi pelajaran PAI yang ada agar sesuai dengan kondisi siswa menjadikan
ruangan lain menjadi ruang kelas, mengoptimalkan media belajar yang tersedia.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan
tentang “Problematika Pembelajaran Agama Islam di SLB ( Studi Kasuspada Siswa
Tunarungu dan Tunagrahita SlB Bina Bakti Watampone)”. Dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ada beberapa problematika yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran PAI
pada penyandang tunarungu dan Tunagrahita yaitu a) kurangnya tenaga pendidik
dan tidak ada guru bidang studi PAI, b) keterbatasan kelas, c) kesulitan dalam
pengajaran dan memahami materi, d) kenakalan siswa, e) penggunaan media yang
belum maksimal.
2. Adapun cara mengatasi problematika pembelajaran PAI di SLB Bina Bakti
Watampone yaitu a) guru menambah wawasannya mengenai materi PAI dan
banyak belajar kepada guru yang sudah berpengalaman serta pihak sekolah
mencari guru PAI, b) satu ruangan ditempati oleh 2 kelas dan dibatasi, c)
memberikan materi yang sederhana dan mudah dipahami, d) menasehati dan
memberikan sikap yang tegas kepada siswa yang nakal, e) guru berusaha
menggunakan media yang ada dengan baik.
B. Saran-Saran
Setelah melihat kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan agama Islam bagi anak
penyandang Tunarungudan Tunagrahita pada khususnya, diantaranya yaitu :
.Kepada para guru
1) Hendaknya guru mampu memanfaatkan fasilitas yang tersedia guna
meningkatkan kualitas pengajaran.
2) Hendaknya guru senantiasa meningkatkan kualitas pengajaran/pendidikan
Kepada pihak sekolah SLB Bina Bakti Watampone
1) Hendaknya pihak sekolah mampu menjalin kerja sama yang baik dengan
keluarga, salah satunya dengan membuat agenda rutin pertemuan wali siswa
khusus untuk membicarakan perkembangan siswa.
2) Apabila ada event-event tertentu dan para siswa akan diikut sertakan
didalamnya, hendaknya tidak menggunakan waktu/jam pelajaran tertentu untuk
latihan melainkan ada waktu khusus diluar jam sekolah.
3) Hendaknya pihak sekolah segera mengisi kekosongan guru mata pelajaran agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
(Studi Siswa Tunarungu dan Tunagrahita SLB Bina Bakti Watampone ).
Skripsi ini membahas tentang Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SLB Tunarungu dan Tunagrahita Bina Bakti Watampone. Penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara kritis tentang problematika yang
terjadi selama proses pembelajaran PAI untuk siswa SLB Bina Bakti Watampone,
serta untuk mengetahui cara mengatasi problematika tersebut. Hasil penelitian ini
diharapkan akan memberikan kontribusi pada sekolah agar menyempurnakan proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah tersebut.
Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut diatas digunakan metode
penelitian lapangan (Field Research dengan menggunakan pendekatan pedagogis,
psikologis dan teologis normative. Adapun metode pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Sumber data yang diperoleh
data primer yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa, dan data sekunder
ialah penelusuran berbagai referensi dan dokumen sekolah. Data yang dikumpulkan
diolah dan dianalisis melalui dua tahap yaitu penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran pada anak tunarungu
dan tunagrahita lebih menekankan pada aspek pengetahuan keterampilan dan sikap
dalam kaitannya dengan mata pelajaran PAI, 2) proses pembelajaran dilaksanakan
dengan menyesuaikan kondisi siswa yang mengalami Tunarungu dan Tuna Grahita
baik dalam perencanaan strategi, media dan lain-lain. 3) problematika yang dihadapi
dalam pembelajaran PAI antara lain kurangnya guru SLB Bina Bakti Watampone
terutama guru bidang Studi PAI yang tidak ada, kurangnya ruangan kelas yang
menyebabkan sulit untuk konsentrasi, kurangnya pemahaman materi yang disebabkan
karena kondisi siswa yang cacat, pemanfaatan media yang kurang efektif, 4) upaya
yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang terjadi adalah belajar dan
memahami karakteristik siswa, menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi siswa yang mengalami tunagrahita dan tunarungu, memodifikasi RPP
dan materi pelajaran PAI yang ada agar sesuai dengan kondisi siswa menjadikan
ruangan lain menjadi ruang kelas, mengoptimalkan media belajar yang tersedia.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan
tentang “Problematika Pembelajaran Agama Islam di SLB ( Studi Kasuspada Siswa
Tunarungu dan Tunagrahita SlB Bina Bakti Watampone)”. Dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ada beberapa problematika yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran PAI
pada penyandang tunarungu dan Tunagrahita yaitu a) kurangnya tenaga pendidik
dan tidak ada guru bidang studi PAI, b) keterbatasan kelas, c) kesulitan dalam
pengajaran dan memahami materi, d) kenakalan siswa, e) penggunaan media yang
belum maksimal.
2. Adapun cara mengatasi problematika pembelajaran PAI di SLB Bina Bakti
Watampone yaitu a) guru menambah wawasannya mengenai materi PAI dan
banyak belajar kepada guru yang sudah berpengalaman serta pihak sekolah
mencari guru PAI, b) satu ruangan ditempati oleh 2 kelas dan dibatasi, c)
memberikan materi yang sederhana dan mudah dipahami, d) menasehati dan
memberikan sikap yang tegas kepada siswa yang nakal, e) guru berusaha
menggunakan media yang ada dengan baik.
B. Saran-Saran
Setelah melihat kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan
kepada pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan agama Islam bagi anak
penyandang Tunarungudan Tunagrahita pada khususnya, diantaranya yaitu :
.Kepada para guru
1) Hendaknya guru mampu memanfaatkan fasilitas yang tersedia guna
meningkatkan kualitas pengajaran.
2) Hendaknya guru senantiasa meningkatkan kualitas pengajaran/pendidikan
Kepada pihak sekolah SLB Bina Bakti Watampone
1) Hendaknya pihak sekolah mampu menjalin kerja sama yang baik dengan
keluarga, salah satunya dengan membuat agenda rutin pertemuan wali siswa
khusus untuk membicarakan perkembangan siswa.
2) Apabila ada event-event tertentu dan para siswa akan diikut sertakan
didalamnya, hendaknya tidak menggunakan waktu/jam pelajaran tertentu untuk
latihan melainkan ada waktu khusus diluar jam sekolah.
3) Hendaknya pihak sekolah segera mengisi kekosongan guru mata pelajaran agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Ketersediaan
| STAR20150246 | 246/2015 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
246/2015
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2015
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
