Skripsi ini berjudul eksistensi wanita karier di STAIN Watampone dalam membangun keluarga sakinah (tinjauan pendidikan Islam) berarti keberadaan wanita karier yang bekerja di STAIN Watampone dalam rangka usahanya membangun keluarga sakinah yang ditinjau dari aspek pendidikan Islam yakni dalam bekerja diliputi oleh nuansa yang Islami sesuai dengan syariat dan tujuan bekerja wanita karier tersebut untuk kemaslahatan hajat hidup keluarga dan masyarakat.rnUntuk memudahkan pemecahan masalah dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian lapangan (field research), yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh data dari objek yang dibahas dengan secara langsung menyelidiki objek tersebut. Peneliti juga mendapatkan data pendukung yang diperoleh dari studi dokumen yang dihimpun melalui penelitian pustaka. Peneliti menggunakan metode library research, yaitu meneliti literatur atau karya-karya ilmiah lainnya yang erat hubungannya dengan objek pembahasan. rnBerdasarkan penelitian yang di lakukan di STAIN Watampone, maka eksistensi atau keberadaan wanita karier di STAIN Watampone dalam rangka usahanya membangun keluarga sakinah dapat dinyatakan sebanyak 36 orang. Mereka bekerja sebagai staf pegawai kampus STAIN Watampone dan dosen pengajar STAIN Watampone yang menduduki jabatan penting dalam kampus, seperti ketua prodi, ketua sub bagian, lektor kepala mata kuliah, kepala perpustakaan, dan lain-lain. Mereka bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, mengaktualisasikan potensi yang dimiliki untuk kemajuan pendidikan, dan berperan membangun keluarga sakinah.rnDi kalangan perempuan yang berprofesi sebagai wanita karier tentunya akan menjadi permasalahan tersendiri bilamana ia berumah tangga dan dikaruniai anak. Disatu sisi ia mempunyai kewajiban sebagai ibu rumah tangga atau isteri. Disisi lain ia mempunyai kewajiban yang harus dikerjakan terkait dengan kesibukannya di kantor sebagai wanita karier. Tentu hal tersebut akan menimbulkan kesulitan atau tantangan tersendiri bagi wanita karier dalam perannya membangun keluarga sakinah. Umumnya wanita karier yang ada di STAIN Watampone mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam membangun keluarga sakinah adalah waktu yang banyak tersita untuk urusan kantor dan pekerjaan di kantor sekaligus di rumah sangat menguras tenaga. Sehingga mereka menekankan pentingnya 1) Menjaga komunikasi, 2) Introspeksi diri, 3) Menyamakan persepsi, 4) Saling terbuka, mengalah, memahami, dan menghargai, 5) Disiplin (mengatur waktu sebaik mungkin), 6) Peningkatan suasana kehidupan keberagaman dalam rumah tangga. rnA.KesimpulanrnBerdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:rn1.Berdasarkan penelitian yang di lakukan di STAIN Watampone, maka eksistensi atau keberadaan wanita karier di STAIN Watampone dalam rangka usahanya membangun keluarga sakinah dapat dinyatakan sebanyak 36 orang. Mereka bekerja sebagai staf pegawai kampus STAIN Watampone dan dosen pengajar STAIN Watampone yang menduduki jabatan penting dalam kampus, seperti ketua prodi, ketua sub bagian, lektor kepala mata kuliah, kepala perpustakaan, dan lain-lain. Mereka bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, mengaktualisasikan potensi yang dimiliki untuk kemajuan pendidikan, dan berperan membangun keluarga sakinah.rn2.Di kalangan perempuan yang berprofesi sebagai wanita karier tentunya akan menjadi permasalahan tersendiri bilamana ia berumah tangga dan dikaruniai anak. Disatu sisi ia mempunyai kewajiban sebagai ibu rumah tangga atau isteri. Disisi lain ia mempunyai kewajiban yang harus dikerjakan terkait dengan kesibukannya di kantor sebagai wanita karier. Tentu hal tersebut akan menimbulkan kesulitan atau tantangan tersendiri bagi wanita karier dalam perannya membangun keluarga sakinah. Umumnya wanita karier yang ada di STAIN Watampone mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam membangun keluarga sakinah adalah waktu yang banyak tersita untuk urusan kantor dan pekerjaan di kantor sekaligus di rumah sangat menguras tenaga. Sehingga mereka menekankan pentingnya disiplin waktu dan manajemen diri.rn3.Sudah menjadi keharusan bahwa seorang wanita mempunyai kewajiban dalam rumah tangga ketika ia sudah menikah. Persoalan tersebut akan berbenturan bilamana ia juga berprofesi sebagai wanita karier. Keadaan semacam ini akan berpengaruh terhadap keluarga yang mereka bina. Berhubungan dengan hal ini, ada beberapa upaya yang dilakukan wanita karier yang ada di STAIN Watampone dalam membangun keluarga sakinah yaitu: 1) Menjaga komunikasi, 2) Introspeksi diri, 3) Menyamakan persepsi, 4) Saling terbuka, mengalah, memahami, dan menghargai, 5) Disiplin (mengatur waktu sebaik mungkin), 6) Peningkatan suasana kehidupan keberagaman dalam rumah tangga.rnB.Saran-saranrnSetelah peneliti menguraikan beberapa simpulan di atas, maka di bawah ini peneliti akan menguraikan saran-saran. Saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:rn1.Kepada para wanita yang akan menjadi ibu atau istri, sebelum menikah hendaknya dipikirkan dengan matang, dengan saksama bila ia akan menjalani dua profesi sekaligus ketika hidup berumah tangga, sebagai istri atau wanita karier. Keputusan yang diambil terkait dengan wanita karier atau ibu rumah tangga akan membawa dampak yang cukup signifikan bagi keluarga.rn2.Kendati bekerja di luar rumah, seorang wanita karier sebaiknya tetap menjadikan rumahnya sebagai surga yang bisa memberikan kenikmatan beristirahat dan memulihkan energi. Dan hal itu hanya bisa terbentuk dalam naungan perhatian dan kasih kerinduan suami serta kebahagiaan mencintai dan dicintai anak-anakanya. Suasana rumah demikian akan menambah efektifitas produksi keluarga dan karier, hingga mencapai kualitas terbaik.rnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrnrn

ST20160144

Tersedia