Gaya Komunikasi Politik Ismail Bachtiar dalam Media Sosial
Jumadil Akbar/7023320200017 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang gaya komunikasi politik Ismail Bachtiar di
media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi politik
Ismail Bachtiar di media sosial Instagram yang dilihat dari bentuk dan pola
komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan
jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu, observasi di media sosial Instagram, data yaitu konten Ismail
Bachtiar yang diperoleh melalui media sosial dengan menggunakan purposive
sampling serta dianalisis dengan teknik analisis reduksi data kemudian penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang cenderung
digunakan oleh Ismail Bachtiar adalah gaya komunikasi mengendalikan atau the
controlling style, dengan bentuk komunikasi verbal yang digunakan yaitu gaya
bahasa penegasan dengan gaya bahasa penekanan dalam menyampaikan pesan.
Pesan verbal yang disampaikan oleh Ismail Bachtiar dipertegas dengan
komunikasi nonverbal yang berupa air muka, gerakan tangan, gerakan tubuh,
pengaturan jarak, penggunaan pakaian serta parabahasa. Pola komunikasi Ismail
Bachtiar cenderung menggunakan pola komunikasi horizontal untuk
memengaruhi audiens, komunikasi vertikal juga digunakan oleh Ismail Bachtiar
untuk memberikan kritik dan masukan yang membangun.
Sebaiknya Ismail Bachtiar mengurangi penggunaan bahasa pertautan
dalam menyampaikan pesan agar audiens dan masyarakat lebih cepat memahami
pesan yang disampaikan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut
1. berdasarkan analisis dari penulis, Ismail Bachtiar sebagai seorang politikus
mempunyai kemampuan berkomunikasi verbal yang baik dari segi bahasa.
Bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan cenderung menggunakan
gaya bahasa penegasan dengan gaya bahasa penekanan untuk memberikan
tanda bahwa ini inti dari pesan yang disampaikan. Ismail Bachtiar dalam
memilih kata terkadang mudah dipahami tetapi terkadang kata digunakan
membutuhkan penafsiran sehingga audiens dan masyarakat menangkap
pesan yang disampaikan dengan makna yang berbeda sebab berbeda
penafsiran. Ismail Bachtiar dalam menyampaikan komunikasi verbal maka
akan diikuti dengan komunikasi nonverbal. Pesan verbal yang disampaikan
oleh Ismail Bachtiar dipertegas dengan komunikasi nonverbal yang berupa
air muka, gerakan tangan, gerakan tubuh, pengaturan jarak, penggunaan
pakain serta parabahasa. Penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal
Ismail Bachtiar menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang cenderung
digunakan adalah gaya komunikasi mengendalikan atau the controlling
style. Gaya komunikasi ini digunakan dengan tujuan mengkritik pemerintah
agar audiens dan masyarakat terpengaruh dan mengikuti pesan yang
disampaikan oleh Ismail Bachtiar.
2. Pola komunikasi Ismail Bachtiar cenderung menggunakan pola komunikasi
horizontal serta komunikasi vertikal. Pola komunikasi horizontal juga
digunakan Ismail Bachtiar dalam melakukan debat atau diskusi. Komunikasi
horizontal digunakan Ismail Bachtiar dengan tujuan memengaruhi dan
mempersuasi lawan bicaranya agar mengikuti pesan yang disampaikan.
Komunikasi vertikal yaitu penyampain pesan dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas. Pola komunikasi vertikal digunakan dengan tujuan
memberikan kritikan dan saran yang membangun, kritikan bisa berupa
komentar terkait permasalahan mati lampu yang terjadi di Sulawesi selatan.
Gaya komunikasi yang digunakan Ismail Bachtiar ketika menggunakan pola
komunikasi vertikal dan horizontal adalah gaya komunikasi mengendalikan
dengan gaya komunikasi dominan. Gaya komunikasi mengendalikan atau
the controlling style digunakan oleh Ismail Bachtiar untuk memaksa audiens
dan masyarakat untuk setuju dengan pesan yang disampaikan. Gaya
komunikasi dominan juga digunakan oleh Ismail Bachtiar untuk memaksa
audiens dan masyarakat untuk melakukan aksi yaitu memilih Ismail
Bachtiar dan Anies sebagai presiden.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
mengenai gaya komunikasi Ismail Bachtiar dalam media sosial maka peneliti
memberikan saran
1. Sebaiknya Ismail Bachtiar mengurang penggunaan bahasa pertautan dalam
menyampaikan pesan agar audiens dan masyarakat lebih cepat memahami
pesan yang disampaikan disampaikan
2. Untuk peneliti selanjutnya, agar meneliti gaya komunikasi dari tokoh politik
lain dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang belum sama sekali
diangkat dalam penelitian ini, sehingga dapat memperkaya studi ilmu
komunikasi khususnya gaya komunikasi politik.
media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi politik
Ismail Bachtiar di media sosial Instagram yang dilihat dari bentuk dan pola
komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan
jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu, observasi di media sosial Instagram, data yaitu konten Ismail
Bachtiar yang diperoleh melalui media sosial dengan menggunakan purposive
sampling serta dianalisis dengan teknik analisis reduksi data kemudian penyajian
data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang cenderung
digunakan oleh Ismail Bachtiar adalah gaya komunikasi mengendalikan atau the
controlling style, dengan bentuk komunikasi verbal yang digunakan yaitu gaya
bahasa penegasan dengan gaya bahasa penekanan dalam menyampaikan pesan.
Pesan verbal yang disampaikan oleh Ismail Bachtiar dipertegas dengan
komunikasi nonverbal yang berupa air muka, gerakan tangan, gerakan tubuh,
pengaturan jarak, penggunaan pakaian serta parabahasa. Pola komunikasi Ismail
Bachtiar cenderung menggunakan pola komunikasi horizontal untuk
memengaruhi audiens, komunikasi vertikal juga digunakan oleh Ismail Bachtiar
untuk memberikan kritik dan masukan yang membangun.
Sebaiknya Ismail Bachtiar mengurangi penggunaan bahasa pertautan
dalam menyampaikan pesan agar audiens dan masyarakat lebih cepat memahami
pesan yang disampaikan.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut
1. berdasarkan analisis dari penulis, Ismail Bachtiar sebagai seorang politikus
mempunyai kemampuan berkomunikasi verbal yang baik dari segi bahasa.
Bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan cenderung menggunakan
gaya bahasa penegasan dengan gaya bahasa penekanan untuk memberikan
tanda bahwa ini inti dari pesan yang disampaikan. Ismail Bachtiar dalam
memilih kata terkadang mudah dipahami tetapi terkadang kata digunakan
membutuhkan penafsiran sehingga audiens dan masyarakat menangkap
pesan yang disampaikan dengan makna yang berbeda sebab berbeda
penafsiran. Ismail Bachtiar dalam menyampaikan komunikasi verbal maka
akan diikuti dengan komunikasi nonverbal. Pesan verbal yang disampaikan
oleh Ismail Bachtiar dipertegas dengan komunikasi nonverbal yang berupa
air muka, gerakan tangan, gerakan tubuh, pengaturan jarak, penggunaan
pakain serta parabahasa. Penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal
Ismail Bachtiar menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang cenderung
digunakan adalah gaya komunikasi mengendalikan atau the controlling
style. Gaya komunikasi ini digunakan dengan tujuan mengkritik pemerintah
agar audiens dan masyarakat terpengaruh dan mengikuti pesan yang
disampaikan oleh Ismail Bachtiar.
2. Pola komunikasi Ismail Bachtiar cenderung menggunakan pola komunikasi
horizontal serta komunikasi vertikal. Pola komunikasi horizontal juga
digunakan Ismail Bachtiar dalam melakukan debat atau diskusi. Komunikasi
horizontal digunakan Ismail Bachtiar dengan tujuan memengaruhi dan
mempersuasi lawan bicaranya agar mengikuti pesan yang disampaikan.
Komunikasi vertikal yaitu penyampain pesan dari atas ke bawah atau dari
bawah ke atas. Pola komunikasi vertikal digunakan dengan tujuan
memberikan kritikan dan saran yang membangun, kritikan bisa berupa
komentar terkait permasalahan mati lampu yang terjadi di Sulawesi selatan.
Gaya komunikasi yang digunakan Ismail Bachtiar ketika menggunakan pola
komunikasi vertikal dan horizontal adalah gaya komunikasi mengendalikan
dengan gaya komunikasi dominan. Gaya komunikasi mengendalikan atau
the controlling style digunakan oleh Ismail Bachtiar untuk memaksa audiens
dan masyarakat untuk setuju dengan pesan yang disampaikan. Gaya
komunikasi dominan juga digunakan oleh Ismail Bachtiar untuk memaksa
audiens dan masyarakat untuk melakukan aksi yaitu memilih Ismail
Bachtiar dan Anies sebagai presiden.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
mengenai gaya komunikasi Ismail Bachtiar dalam media sosial maka peneliti
memberikan saran
1. Sebaiknya Ismail Bachtiar mengurang penggunaan bahasa pertautan dalam
menyampaikan pesan agar audiens dan masyarakat lebih cepat memahami
pesan yang disampaikan disampaikan
2. Untuk peneliti selanjutnya, agar meneliti gaya komunikasi dari tokoh politik
lain dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang belum sama sekali
diangkat dalam penelitian ini, sehingga dapat memperkaya studi ilmu
komunikasi khususnya gaya komunikasi politik.
Ketersediaan
| SFUD20250022 | 22/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
22/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
