Identitas Budaya Suku Bajo di Kabupaten Bone dalam Perspektif Komunikasi Budaya Suku Bajo
Diah Mardiah Tahir/702332020025 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang identitas budaya Suku Bajo di Kabupaten
Bone dalam perspektif komunikasi antarbudaya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk identitas budaya Suku Bajo di Kabupaten Bone dan untuk
mengetahui upaya Suku Bajo Bajoe Kabupaten Bone dalam mempertahankan
identitas budaya dilihat dari perspektif komunikasi antarbudaya. Jenis penelitian
yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research).
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada
masyarakat Suku Bajo Kabupaten Bone yang ditunjuk secara snowball sampling.
Data yang didapatkan dianalisis dengan teknik analisis data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk identitas budaya Suku Bajo
mengalami konvergensi dan divergensi. Bentuk identitas budaya tersebut yaitu
penggunaan Bahasa Suku Bajo yang mengalami konvergensi dengan Bahasa
Bugis setempat. Sementara itu nilai dan kepercayaan maccera’ tasi’, tradisi dan
ritual ula-ula, kesenian gendrang Bajo, sistem sosial dan stratifikasi sosial
mengalami divergensi. Upaya Suku Bajo dalam mempertahankan identitas budaya
perspektif komunikasi antarbudaya dilakukan melalui dua cara yaitu dengan
pendekatan culture experience berupa ula mallu’e dan pendekatan culture
knowledge berupa liputan dan publikasi tentang kebudayaan Suku Bajo.
A. Kesimpulan
1. Bentuk identitas budaya Suku Bajo mengalami konvergensi dan divergensi.
Bentuk identitas budaya tersebut yaitu penggunaan Bahasa Suku Bajo yang
mengalami konvergensi dengan Bahasa Bugis setempat. Sementara itu nilai
dan kepercayaan maccera’ tasi’, tradisi dan ritual ula-ula, kesenian
gendrang Bajo, sistem sosial dan stratifikasi sosial yang ada di Suku Bajo
mengalami divergensi.
2. Upaya Suku Bajo dalam Mempertahankan identitas budaya perspektif
komunikasi antarbudaya dilakukan melalui dua cara yaitu dengan
pendekatan culture experience berupa ula mallu’e dan culture knowledge
berupa liputan dan publikasi tentang kebudayaan Suku Bajo.
B. Impikasi
Berdasarka pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran
yang diharaokan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan kepada peneliti lain
yang bermanfaat mengangkat judul yang sama. saran yang dapat penulis
berikan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebaiknya orang suku Bajo melakukan pelatihan atau kegiatan dalam
berbahasa Bajo karena banyak anak muda suku Bajo sekarang tidak paham
dan tidak bisa berbahasa Bajo.
2. Untuk penelitian selanjutnya, agar meneliti identitas suku Bajo dari
perspektif lain, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang belum sama
sekali diangkat dalam penelitian ini, sehingga dapat memperkaya
penelitian mengenai identitas budaya.
Bone dalam perspektif komunikasi antarbudaya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bentuk identitas budaya Suku Bajo di Kabupaten Bone dan untuk
mengetahui upaya Suku Bajo Bajoe Kabupaten Bone dalam mempertahankan
identitas budaya dilihat dari perspektif komunikasi antarbudaya. Jenis penelitian
yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research).
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada
masyarakat Suku Bajo Kabupaten Bone yang ditunjuk secara snowball sampling.
Data yang didapatkan dianalisis dengan teknik analisis data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk identitas budaya Suku Bajo
mengalami konvergensi dan divergensi. Bentuk identitas budaya tersebut yaitu
penggunaan Bahasa Suku Bajo yang mengalami konvergensi dengan Bahasa
Bugis setempat. Sementara itu nilai dan kepercayaan maccera’ tasi’, tradisi dan
ritual ula-ula, kesenian gendrang Bajo, sistem sosial dan stratifikasi sosial
mengalami divergensi. Upaya Suku Bajo dalam mempertahankan identitas budaya
perspektif komunikasi antarbudaya dilakukan melalui dua cara yaitu dengan
pendekatan culture experience berupa ula mallu’e dan pendekatan culture
knowledge berupa liputan dan publikasi tentang kebudayaan Suku Bajo.
A. Kesimpulan
1. Bentuk identitas budaya Suku Bajo mengalami konvergensi dan divergensi.
Bentuk identitas budaya tersebut yaitu penggunaan Bahasa Suku Bajo yang
mengalami konvergensi dengan Bahasa Bugis setempat. Sementara itu nilai
dan kepercayaan maccera’ tasi’, tradisi dan ritual ula-ula, kesenian
gendrang Bajo, sistem sosial dan stratifikasi sosial yang ada di Suku Bajo
mengalami divergensi.
2. Upaya Suku Bajo dalam Mempertahankan identitas budaya perspektif
komunikasi antarbudaya dilakukan melalui dua cara yaitu dengan
pendekatan culture experience berupa ula mallu’e dan culture knowledge
berupa liputan dan publikasi tentang kebudayaan Suku Bajo.
B. Impikasi
Berdasarka pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran
yang diharaokan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan kepada peneliti lain
yang bermanfaat mengangkat judul yang sama. saran yang dapat penulis
berikan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebaiknya orang suku Bajo melakukan pelatihan atau kegiatan dalam
berbahasa Bajo karena banyak anak muda suku Bajo sekarang tidak paham
dan tidak bisa berbahasa Bajo.
2. Untuk penelitian selanjutnya, agar meneliti identitas suku Bajo dari
perspektif lain, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang belum sama
sekali diangkat dalam penelitian ini, sehingga dapat memperkaya
penelitian mengenai identitas budaya.
Ketersediaan
| SFUD20250021 | 21/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
21/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
