Jual-beli merupakan permasalahan yang menjadi tujuan pokok dalam fiqh untuk memperbaiki kehidupan manusia, kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup. Atas dasar itu, di jumpai dalam berbagai suku bangsa jenis dan bentuk muamalah yang beragam, yang esensinya adalah saling melakukan interaksi sosial sebagai upaya memenuhi kebutuhan manusia. Namun, tidak semua manusia berkemampuan untuk menekuni segala urusannya dan kebutuhan secara pribadi. Ia membutuhkan orang lain sebagai wakil untuk melakukan transaksi, seperti halnya makelar yang berprofesi sebagai perantara dalam jual-beli. rnDalam penelitian ini membahas tentang Penjualan ikan dengan sistem makelar yang berorientasi pasar. Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya praktek makelar dalam penjualan ikan yang ada di pelabuhan waetuo yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam pembelian suatu barang. Makelar merupakan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat, karena ada sebagian masyarakat yang sibuk sehingga tidak bisa mencari sendiri barang yang dibutuhkannya, sehingga mereka membutuhkan makelar sebagai perantara untuk mencarikannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktek penjualan ikan dengan sistem makelar di pelabuhan Waetuo, untuk mengetahui bagaimana tinjauan dalam ekonomi mikro islam terhadap penjualan ikan dengan sistem makelar yang berorientasi pasar.rnBerdasarkan tujuan penelitian di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperlukan, selain dari itu menggunakan juga sumber dan instrumen pengumpulan data dan metode analisis data.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa praktek makelar dalam jual beli ikan di pelabuhan Waetuo yaitu dimana nelayan memberikan kuasa sepenuhnya kepada makelar untuk menjualkan ikan para nelayan karena nelayan tidak ingin repot dengan segala sesuatunya, biasanya penjual hanya ingin langsung mendapat harga penjualan bersih tanpa dipotong dengan biaya-biaya.rnA.KesimpulanrnBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:rn1.Praktek makelar dalam jual beli ikan di pelabuhan Waetuo, Kegiatan pedagang perantara dalam melakukan transaksi jual beli sangat sederhana karena lebih mengutamakan musyawarah mufakat terhadap pihak pembeli ataupun penjual, ketika ada kesepakatan maka pedagang perantara akan menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung transaksi. Makelar juga sangat berperan aktif dalam penjualan dan sebagai penghubung antara pihak nelayan dan pembeli.rn2.Dari tinjauan ekonomi mikro islam terhadap praktek makelar di pelabuhan Waetuo bermacam-macam, ada yang menerapkan sesuai ajaran islam dan ada juga tidak menerapkan karna pelaku makelar tersebut hanya menginginkan keuntungan lebih banyak dalam penjualan tanpa sepengetahuan pemilik barang yang selalu menaikkan harga yang sudah di tentukan sebelumnya karna pelaku makelar mengatakan inilah salah satu taktik mereka dalam penjualan.rnB. Saranrn1.Kepada para pelaku (nelayan, pembeli dan makelar) hendaknya mengetahui masalah fiqh agar memiliki loyalitas yang tinggi terhadap prakteknya sehingga bisa terjauh dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Dimana makelar sebagai saran atau media untuk mempermudah jalannya transaksi.rn2. Kepada para makelar dipercaya masyarakat sebagai jembatan penghubung dalam transaksi, agar selalu menjaga integritas serta selalu aktif dalam melayani keluhan masyarakat di dalam masalah jual beli ikan dan lebih konsekuen dalam menjaga amanat sebagai orang yang dipercaya.rnrnrnrnrnrnrnrnrn

SS20160082

Tersedia