Authoritative Parenting Style Dalam Perspektif Al-Qur’ān (Analisis Surah Al-Tahrīm/ 66: 6)
Isma/762312021039 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Authoritative Parenting Style Dalam
Perspektif Al-Qur‟ān (Analisis Surah Al-Tahrīm/ 66: 6). Adapun sub masalah dalam
penelitian ini adalah pertama, hakikat dan wujud authoritative parenting style dalam
Al-Qur‟ān dan kedua adalah penafsiran para ulama mengenai QS. Al-Tahrīm/ 66: 6.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian pustaka (library research)
dengan pendekatan ilmu tafsir dan pendekatan psikologi. Adapun sumber data yang
digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan pengutipan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, authoritative parenting style
dalam Al-Qur‟ān merupakan pola asuh yang memadukan ketegasan dengan kasih
sayang yang mencakup kasih sayang, amanah dan tanggung jawab, kesabaran dan
kejujuran, keikhlasan, serta keadilan (al-„adl dan al-qisth), yang keseluruhannya
terimplementasi melalui berbagai term Al-Qur‟ān tentang anak, seperti walad, ibn,
dzurriyat, thifl, bint, hafadah, dan ghulam. Kedua, Penafsiran para ulama terhadap
QS. Al-Tahrīm/66:6 menegaskan kewajiban orang tua untuk menjaga diri dan
keluarganya dari api neraka melalui pendidikan agama, pengawasan perilaku,
keteladanan, serta komunikasi yang harmonis. Ayat ini, menurut tafsir Ibnu Kaṡir,
Wahbah al-Zuhaili, dan Quraish Shihab, mencerminkan prinsip pengasuhan otoritatif
yang menyeimbangkan kontrol dan kelembutan, sehingga relevan dijadikan pedoman
dalam membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab
Adapun urgensi menerapkan authoritative parenting kepada anak menurut Al-Qur‟ān
, yang pertama yaitu sebagai investasi kebaikan bagi kedua orang tua. Kedua, menjadi
keluarga ideal dan pemimpin umat. Ketiga, anak akan tumbuh penuh kasih, cerdas
secara sosial dan emosional. Keempat, anak akan kokoh dalam beriman dan bertauhid
serta menjadikan anak yang berbakti kepada orang tua..
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap Authoritative
Parenting Style dalam perspektif Al-Qur‟ān (Analisis surah Al-Tahrīm/66: 6),
peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu:
1. Hakikat dan wujud authoritative parenting style dalam Al-Qur‟ān adalah pola
asuh yang menggabungkan ketegasan dengan kehangatan dan kepedulian, di
mana orang tua menetapkan aturan yang jelas sekaligus memberikan kasih
sayang yang tulus. Dalam perspektif Al-Qur‟ān , pola asuh ini tercermin dalam
nilai-nilai seperti kasih sayang (rahmah) sebagaimana perintah QS.Al-
Baqarah:83, amanah dan tanggung jawab dalam mendidik anak sebagai titipan
Allah, kesabaran dan kejujuran dalam menghadapi dinamika perkembangan
anak, keikhlasan yang menempatkan ridha Allah sebagai tujuan utama, serta
keadilan (al-„adl dan al-qisth) yang menghindarkan perlakuan diskriminatif di
antara anak-anak. Perhatian Al-Qur‟ān terhadap pola asuh ini juga terlihat
melalui penggunaan berbagai term yang berkaitan dengan anak seperti walad
(دلو), ibn (نبا), dzurriyat (ةيرذ), thifl (لفط), bint (تنب), hafadah (ةدفح), dan ghulam
(ملاغ),
2. Para mufassir memberikan penafsiran yang sejalan terhadap QS. At-Tahrīm ayat
6, yaitu bahwa setiap orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga
keluarganya dari api neraka. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan bahwa bentuk
penjagaan itu dilakukan dengan cara meninggalkan maksiat dan memperbanyak
amal ketaatan, serta secara aktif menasihati dan mendidik keluarga. Quraish
Shihab menekankan bahwa perintah dalam ayat ini berlaku untuk semua orang
tua baik ayah maupun ibu dan bahwa pendidikan anak harus dimulai dari rumah,
meneladani akhlak Nabi. Sementara itu, Ibnu Kaṡir menafsirkan ayat ini sebagai
ajakan agar orang tua melatih anak untuk taat kepada Allah dan menjauhkan
mereka dari perbuatan maksiat, disertai ketegasan dan bimbingan yang
berkelanjutan. Ketiga penafsiran ini menunjukkan bahwa Islam sangat
menganjurkan pola pengasuhan yang tidak otoriter dan tidak permisif, tetapi
menggabungkan unsur ketegasan dan cinta secara seimbang. Inilah yang disebut
sebagai pola asuh authoritative, yang secara tidak langsung ditegaskan oleh para
mufassir dalam penjelasan mereka. Ayat ini tidak hanya sebagai perintah,
melainkan juga sebagai landasan penting dalam membangun keluarga yang ideal
melalui pola asuh yang bijaksana, religius, dan mendidik.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
keterbatasan pengetahuan serta berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penelitian ini
belum dapat dikatakan sebagai penelitian yang bersifat final, sehingga masih terbuka
peluang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian yang lebih mendalam
dan sudut pandang yang berbeda. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini di masa
yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis sendiri dan secara umum bagi pembaca, serta dapat menjadi kontribusi positif
dalam khazanah ilmu pengetahuan.
Perspektif Al-Qur‟ān (Analisis Surah Al-Tahrīm/ 66: 6). Adapun sub masalah dalam
penelitian ini adalah pertama, hakikat dan wujud authoritative parenting style dalam
Al-Qur‟ān dan kedua adalah penafsiran para ulama mengenai QS. Al-Tahrīm/ 66: 6.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian pustaka (library research)
dengan pendekatan ilmu tafsir dan pendekatan psikologi. Adapun sumber data yang
digunakan terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan pengutipan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, authoritative parenting style
dalam Al-Qur‟ān merupakan pola asuh yang memadukan ketegasan dengan kasih
sayang yang mencakup kasih sayang, amanah dan tanggung jawab, kesabaran dan
kejujuran, keikhlasan, serta keadilan (al-„adl dan al-qisth), yang keseluruhannya
terimplementasi melalui berbagai term Al-Qur‟ān tentang anak, seperti walad, ibn,
dzurriyat, thifl, bint, hafadah, dan ghulam. Kedua, Penafsiran para ulama terhadap
QS. Al-Tahrīm/66:6 menegaskan kewajiban orang tua untuk menjaga diri dan
keluarganya dari api neraka melalui pendidikan agama, pengawasan perilaku,
keteladanan, serta komunikasi yang harmonis. Ayat ini, menurut tafsir Ibnu Kaṡir,
Wahbah al-Zuhaili, dan Quraish Shihab, mencerminkan prinsip pengasuhan otoritatif
yang menyeimbangkan kontrol dan kelembutan, sehingga relevan dijadikan pedoman
dalam membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab
Adapun urgensi menerapkan authoritative parenting kepada anak menurut Al-Qur‟ān
, yang pertama yaitu sebagai investasi kebaikan bagi kedua orang tua. Kedua, menjadi
keluarga ideal dan pemimpin umat. Ketiga, anak akan tumbuh penuh kasih, cerdas
secara sosial dan emosional. Keempat, anak akan kokoh dalam beriman dan bertauhid
serta menjadikan anak yang berbakti kepada orang tua..
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap Authoritative
Parenting Style dalam perspektif Al-Qur‟ān (Analisis surah Al-Tahrīm/66: 6),
peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu:
1. Hakikat dan wujud authoritative parenting style dalam Al-Qur‟ān adalah pola
asuh yang menggabungkan ketegasan dengan kehangatan dan kepedulian, di
mana orang tua menetapkan aturan yang jelas sekaligus memberikan kasih
sayang yang tulus. Dalam perspektif Al-Qur‟ān , pola asuh ini tercermin dalam
nilai-nilai seperti kasih sayang (rahmah) sebagaimana perintah QS.Al-
Baqarah:83, amanah dan tanggung jawab dalam mendidik anak sebagai titipan
Allah, kesabaran dan kejujuran dalam menghadapi dinamika perkembangan
anak, keikhlasan yang menempatkan ridha Allah sebagai tujuan utama, serta
keadilan (al-„adl dan al-qisth) yang menghindarkan perlakuan diskriminatif di
antara anak-anak. Perhatian Al-Qur‟ān terhadap pola asuh ini juga terlihat
melalui penggunaan berbagai term yang berkaitan dengan anak seperti walad
(دلو), ibn (نبا), dzurriyat (ةيرذ), thifl (لفط), bint (تنب), hafadah (ةدفح), dan ghulam
(ملاغ),
2. Para mufassir memberikan penafsiran yang sejalan terhadap QS. At-Tahrīm ayat
6, yaitu bahwa setiap orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga
keluarganya dari api neraka. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan bahwa bentuk
penjagaan itu dilakukan dengan cara meninggalkan maksiat dan memperbanyak
amal ketaatan, serta secara aktif menasihati dan mendidik keluarga. Quraish
Shihab menekankan bahwa perintah dalam ayat ini berlaku untuk semua orang
tua baik ayah maupun ibu dan bahwa pendidikan anak harus dimulai dari rumah,
meneladani akhlak Nabi. Sementara itu, Ibnu Kaṡir menafsirkan ayat ini sebagai
ajakan agar orang tua melatih anak untuk taat kepada Allah dan menjauhkan
mereka dari perbuatan maksiat, disertai ketegasan dan bimbingan yang
berkelanjutan. Ketiga penafsiran ini menunjukkan bahwa Islam sangat
menganjurkan pola pengasuhan yang tidak otoriter dan tidak permisif, tetapi
menggabungkan unsur ketegasan dan cinta secara seimbang. Inilah yang disebut
sebagai pola asuh authoritative, yang secara tidak langsung ditegaskan oleh para
mufassir dalam penjelasan mereka. Ayat ini tidak hanya sebagai perintah,
melainkan juga sebagai landasan penting dalam membangun keluarga yang ideal
melalui pola asuh yang bijaksana, religius, dan mendidik.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
keterbatasan pengetahuan serta berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penelitian ini
belum dapat dikatakan sebagai penelitian yang bersifat final, sehingga masih terbuka
peluang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian yang lebih mendalam
dan sudut pandang yang berbeda. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini di masa
yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis sendiri dan secara umum bagi pembaca, serta dapat menjadi kontribusi positif
dalam khazanah ilmu pengetahuan.
Ketersediaan
| SFUD20250019 | 19/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
19/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
