Analisis Preferensi Nasabah Dalam Memilih Bank Digital Berdasarkan Tingkat Literasi Keuangan Digital Di Kabupaten Bone
Muhammad Arafah Rapi/612062021089 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat literasi keuangan digital
terhadap preferensi nasabah dalam memilih bank digital di Kabupaten Bone. Latar
belakang penelitian ini didasari oleh perkembangan teknologi finansial yang pesat
serta peningkatan layanan perbankan digital, yang menuntut pemahaman yang lebih
baik dari masyarakat mengenai literasi keuangan digital. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang
merupakan nasabah di wilayah Kabupaten Bone. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi
keuangan digital berpengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah dalam memilih
bank digital. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan
digital seseorang, maka semakin besar kemungkinan mereka memilih layanan bank
digital dalam aktivitas keuangannya. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan
edukasi dan penyuluhan keuangan digital kepada masyarakat guna mendorong
penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi secara lebih optimal dan aman.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini secara langsung menjawab rumusan masalah
mengenai sejauh mana pengaruh literasi keuangan digital terhadap preferensi
nasabah dalam memilih dan menggunakan layanan bank digital. Berdasarkan
hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa literasi keuangan digital
berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi nasabah, sebagaimana
ditunjukkan oleh hasil uji signifikansi parsial (uji t) dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Nilai tersebut berada di bawah tingkat signifikansi yang telah
ditetapkan (0.05), sehingga H₁. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat literasi keuangan digital yang dimiliki oleh nasabah, maka
semakin tinggi pula kecenderungan mereka untuk memilih dan memanfaatkan
layanan perbankan digital. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
literasi keuangan digital merupakan faktor yang berperan penting dalam
memengaruhi preferensi nasabah terhadap penggunaan layanan bank digital,
sekaligus menegaskan relevansi literasi digital dalam mendukung
pengambilan keputusan finansial di era transformasi digital saat ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R²) sebesar 13,5%, dapat
disimpulkan bahwa pengaruh literasi keuangan digital terhadap penggunaan
bank digital masih tergolong rendah. Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti
selanjutnya untuk mempertimbangkan penambahan variabel-variabel lain
yang diduga turut memengaruhi preferensi penggunaan bank digital, seperti
kemudahan akses layanan, kepercayaan terhadap sistem digital, persepsi
risiko, kualitas layanan, serta pengalaman pengguna terhadap teknologi
keuangan. Penambahan variabel-variabel tersebut diharapkan mampu
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap faktor-faktor
yang memengaruhi keputusan nasabah dalam memilih layanan bank digital.
C. Implikasi
Penelitian ini memberikan implikasi yang signifikan, baik dari aspek
praktis, kebijakan, maupun akademis. Secara praktis, temuan bahwa literasi
keuangan digital berpengaruh terhadap preferensi nasabah dalam memilih
bank digital menunjukkan pentingnya peran lembaga perbankan dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan digital.
Bank digital perlu merancang strategi edukasi yang efektif, terstruktur, dan
berkelanjutan guna mendorong peningkatan literasi serta adopsi layanan
digital, khususnya di daerah yang masih memiliki keterbatasan pemahaman
terhadap teknologi keuangan, seperti Kabupaten Bone.
Dari sisi kebijakan, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
pemerintah daerah dan otoritas jasa keuangan dalam menyusun program
literasi keuangan digital yang lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan
masyarakat lokal. Penguatan infrastruktur teknologi, pemerataan akses
internet, serta pelatihan berbasis komunitas menjadi langkah strategis dalam
mendorong inklusi keuangan digital secara menyeluruh, sehingga masyarakat
dapat berpartisipasi aktif dalam sistem keuangan modern.
Secara akademis, penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya
wacana ilmiah terkait hubungan antara literasi keuangan digital dan perilaku
konsumen dalam sektor perbankan digital. Temuan ini dapat dijadikan sebagai
dasar bagi penelitian lanjutan dengan memperluas cakupan variabel, metode,
dan wilayah penelitian, guna memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif mengenai faktor-faktor yang memengaruhi preferensi
masyarakat terhadap layanan keuangan digital di era transformasi digital saat
ini.
terhadap preferensi nasabah dalam memilih bank digital di Kabupaten Bone. Latar
belakang penelitian ini didasari oleh perkembangan teknologi finansial yang pesat
serta peningkatan layanan perbankan digital, yang menuntut pemahaman yang lebih
baik dari masyarakat mengenai literasi keuangan digital. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang
merupakan nasabah di wilayah Kabupaten Bone. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi
keuangan digital berpengaruh signifikan terhadap preferensi nasabah dalam memilih
bank digital. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan
digital seseorang, maka semakin besar kemungkinan mereka memilih layanan bank
digital dalam aktivitas keuangannya. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan
edukasi dan penyuluhan keuangan digital kepada masyarakat guna mendorong
penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi secara lebih optimal dan aman.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini secara langsung menjawab rumusan masalah
mengenai sejauh mana pengaruh literasi keuangan digital terhadap preferensi
nasabah dalam memilih dan menggunakan layanan bank digital. Berdasarkan
hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa literasi keuangan digital
berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi nasabah, sebagaimana
ditunjukkan oleh hasil uji signifikansi parsial (uji t) dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000. Nilai tersebut berada di bawah tingkat signifikansi yang telah
ditetapkan (0.05), sehingga H₁. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat literasi keuangan digital yang dimiliki oleh nasabah, maka
semakin tinggi pula kecenderungan mereka untuk memilih dan memanfaatkan
layanan perbankan digital. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
literasi keuangan digital merupakan faktor yang berperan penting dalam
memengaruhi preferensi nasabah terhadap penggunaan layanan bank digital,
sekaligus menegaskan relevansi literasi digital dalam mendukung
pengambilan keputusan finansial di era transformasi digital saat ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R²) sebesar 13,5%, dapat
disimpulkan bahwa pengaruh literasi keuangan digital terhadap penggunaan
bank digital masih tergolong rendah. Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti
selanjutnya untuk mempertimbangkan penambahan variabel-variabel lain
yang diduga turut memengaruhi preferensi penggunaan bank digital, seperti
kemudahan akses layanan, kepercayaan terhadap sistem digital, persepsi
risiko, kualitas layanan, serta pengalaman pengguna terhadap teknologi
keuangan. Penambahan variabel-variabel tersebut diharapkan mampu
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap faktor-faktor
yang memengaruhi keputusan nasabah dalam memilih layanan bank digital.
C. Implikasi
Penelitian ini memberikan implikasi yang signifikan, baik dari aspek
praktis, kebijakan, maupun akademis. Secara praktis, temuan bahwa literasi
keuangan digital berpengaruh terhadap preferensi nasabah dalam memilih
bank digital menunjukkan pentingnya peran lembaga perbankan dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan digital.
Bank digital perlu merancang strategi edukasi yang efektif, terstruktur, dan
berkelanjutan guna mendorong peningkatan literasi serta adopsi layanan
digital, khususnya di daerah yang masih memiliki keterbatasan pemahaman
terhadap teknologi keuangan, seperti Kabupaten Bone.
Dari sisi kebijakan, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
pemerintah daerah dan otoritas jasa keuangan dalam menyusun program
literasi keuangan digital yang lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan
masyarakat lokal. Penguatan infrastruktur teknologi, pemerataan akses
internet, serta pelatihan berbasis komunitas menjadi langkah strategis dalam
mendorong inklusi keuangan digital secara menyeluruh, sehingga masyarakat
dapat berpartisipasi aktif dalam sistem keuangan modern.
Secara akademis, penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya
wacana ilmiah terkait hubungan antara literasi keuangan digital dan perilaku
konsumen dalam sektor perbankan digital. Temuan ini dapat dijadikan sebagai
dasar bagi penelitian lanjutan dengan memperluas cakupan variabel, metode,
dan wilayah penelitian, guna memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif mengenai faktor-faktor yang memengaruhi preferensi
masyarakat terhadap layanan keuangan digital di era transformasi digital saat
ini.
Ketersediaan
| SFEBI20250214 | 214/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
214/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
