Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pengaruh green accounting,
kinerja lingkungan, kinerja keuangan, profitabilitas perusahaan, dan nilai perusahaan
pada perusahaan sektor basic materials dilihat dari terdaftarnya pada Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) pada tahun 2019-2023. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi
penelitian melibatkan 23 perusahaan sektor basic materials yang telah diseleksi
sesuai kriteria yang dipilih sehingga diperoleh 30 sampel pada kurun waktu 5 tahun.
Analisis data dilakukan melalui analisis jalur, termasuk analisis regresi sederhana dan
berganda, uji sobel, serta koefisien determinasi. Pengujian hipotesis menggunakan
metode statistik uji parsial (uji t), uji simultan (uji f), dan uji signifikansi sobel
menggunakan perangkat lunak Eviews versi 12 Enterprise.
Hasil analisis menunjukkan bahwa green accounting tidak berpengaruh
langsung yang signifikan terhadap profitabilitas maupun nilai perusahaan. Kinerja
lingkungan dan kinerja keuangan memiliki pengaruh langsung terhadap profitabilitas.
Secara simultan, ketiga variabel independen tersebut berpengaruh terhadap
profitabilitas. Sementara itu, kinerja lingkungan dan profitabilitas terbukti
berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan, sedangkan kinerja keuangan tidak
menunjukkan pengaruh langsung yang signifikan. Secara bersama-sama, green
accounting, kinerja lingkungan, kinerja keuangan, dan profitabilitas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Analisis intervening menunjukkan bahwa profitabilitas
tidak memediasi hubungan antara green accounting dan kinerja lingkungan terhadap
nilai perusahaan, namun berperan sebagai variabel intervening dalam hubungan
antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan dapat disajikan tabel
interpretasi antara hubungan pengaruh langsung, simultan dan tidak langsung
antara variabel dependen dan variabel independen sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh langsung antara variabel green accounting terhadap
profitabilitas, sehingga Ha yang menyatakan pengaruh green accounting
berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas ditolak.
2. Terdapat pengaruh langsung antara variabel kinerja lingkungan terhadap
profitabilitas, sehingga Ha yang menjelaskan kinerja lingkungan berpengaruh
secara langsung terhadap profitabilitas diterima.
3. Terdapat pengaruh langsung antara variabel kinerja keuangan terhadap
profitabilitas, sehingga Ha yang menjelaskan kinerja keuangan berpengaruh
secara langsung terhadap profitabilitas diterima.
4. Terdapat pengaruh langsung secara simultan antara variabel green accounting,
kinerja lingkungan dan kinerja keuangan terhadap profitabilitas, sehingga Ha
yang menjelaskan green accounting, kinerja lingkungan dan kinerja keuangan
berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas diterima.
5. Tidak terdapat pengaruh langsung antara variabel green accounting terhadap
nilai perusahaan, sehingga Ha yang menyatakan pengaruh green accounting
berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan ditolak.
6. Terdapat pengaruh langsung antara variabel kinerja lingkungan terhadap nilai
perusahaan, sehingga Ha yang menyatakan pengaruh kinerja lingkungan
berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan diterima.
7. Tidak terdapat pengaruh langsung antara variabel kinerja keuangan terhadap
nilai perusahaan, sehingga Ha yang menyatakan pengaruh kinerja lingkungan
berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan ditolak.
8. Terdapat pengaruh langsung antara variabel profitabilitas terhadap nilai
perusahaan, sehingga Hal yang menyatakan pengaruh profitabilitas
berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan diterima.
9. Terdapat pengaruh langsung secara simultan antara variabel green accounting,
kinerja lingkungan, kinerja keuangan dan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan secara simultan, sehingga Ha yang menjelaskan green accounting,
kinerja lingkungan, kinerja keuangan dan profitabilitas berpengaruh secara
langsung terhadap nilai perusahaan diterima.
10. Variabel profitabilitas terbukti belum mampu mengintervening antara variabel
green accounting terhadap nilai perusahaan secara signifikan, sehingga Ha
yang menyatakan pengaruh profitabilitas mampu mengintervening pengaruh
green accounting terhadap nilai perusahaan ditolak.
11. Variabel profitabilitas terbukti belum mampu mengintervening antara variabel
kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan secara signifikan, sehingga Ha
yang menyatakan pengaruh profitabilitas mampu mengintervening pengaruh
kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan ditolak.
12. Variabel profitabilitas mampu mengintervening antara variabel kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan secara signifikan, sehingga Ha yang
menyatakan pengaruh profitabilitas mampu mengintervening pengaruh kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan diterima.
B. Saran
Peneliti saat ini menyadari bahwa yang dilakukan pada penelitian ini
memiliki banyak keterbatasan. Maka dari itu berikut beberapa saran yang perlu
diperhatikan dimana hal tersebut yang berkaitan dengan penelitian ini:
1. Bagi Perusahaan Sektor Basic Materials
a. Perusahaan diharapkan dapat memaksimalkan penerapan green accounting
agar menjadi standar penilaian terhadap kinerja perusahaan dalam
memenuhi tanggungjawabnya terhadap kepedulian lingkungan-sosial dan
taat dengan hukum yang berlaku sebagai akibat dari aktivitas perusahaan
yang berpotensi mencemari dan merusak lingkungan sekitarnya, sehingga
investor dapat lebih mendukung dan mendorong perusahaan untuk lebih
peduli terhadap lingkungan-sosial sekitarnya.
b. Diharapkan lebih banyak perusahaan sector basic materials yang mendaftar
dan mengikuti dalam pasar bursa namun belum mengikuti kegiatan
PROPER. Program PROPER ini bertujuan memberikan penilaian yang
lebih komprehensif dan mendalam mengenai gerakan perusahaan dalam
membangun program-program peduli lingkungan dan terbukti taat terhadap
aturan dan hukum yang berlaku.
c. Perusahaan diharapkan mulai mengikuti standar akuntansi lingkungan yang
telah disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK untuk
mencamtukan lingkungan sebagai bagian dari aset dalam perusahaan dan
biaya-biaya yang dipergunakan untuk perbaikan, pencengahan dan
pengambangan lingkungan dapat dicatat dalam posisi kewajiban
perusahaan.
d. Perusahaan perlu memperbarui informasi perusahaan yang wajib diketahui
oleh pihak eksternal perusahaan. Menerbitkan laporan tahunan secara
berkala dan terbaru adalah salah satunya, dengan selalu melakukan update
informasi maka transparansi perusahaan tersebut akan dinilai baik.
2. Bagi Pemerintah
Sebaiknya memperketat peraturan dan memberikan sanksi kepada perusahaan
yang melanggar peraturan pengelolaan lingkungan hidup.
3. Bagi Investor
Sebaiknya lebih memanfaatkan informasi pengungkapan biaya lingkungan
untuk melihat seberapa jauh perusahaan melaksanakan tanggung jawab
sosialnya bagi masyarakat.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya, dalam mengukur rasio profitabilitas disarankan
menggunakan proksi pengukuran yang berbeda, seperti Net Profit Margin
(NPM), ROI, GPM dan OPM.
b. Variabel lain yang mungkin bisa diteliti lebih lanjut pada penelitian
selanjutnya antara lain good corporate governance, ukuran perusahaan,
serta struktur modal, dan corporate social responsibility agar dapat
memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor
yang memengaruhi nilai perusahaan.
c. Dapat menggunakan rasio pengukuran kinerja keuangan yang lain selain
rasio solvabilitas dan profitabilitas, seperti likuditas dan aktivitas.
d. Memperbarui masa observasi data penelitian pada tahun yang akan datang.
e. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti menggunakan sektor
yang berbeda ataupun memperluas sektor penelitian agar hasil yang didapat
lebih terbukti kebenarannya.
C. Implikasi
1. Bagi Perusahaan Sektor Basic Materials
Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa penerapan green accounting
serta peningkatan kinerja lingkungan dan keuangan secara konsisten dapat
meningkatkan profitabilitas, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap
nilai perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu lebih aktif dalam
mengintegrasikan praktik ramah lingkungan ke dalam strategi bisnis, serta
transparan dalam pengungkapan biaya dan aktivitas lingkungan dalam laporan
tahunan.
2. Bagi Investor
Penelitian ini memberikan bukti bahwa informasi terkait green accounting
dan kinerja lingkungan dapat digunakan investor sebagai pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi. Investor yang mempertimbangkan aspek
keberlanjutan berpeluang mendapatkan imbal hasil yang lebih baik dari
perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dan nilai perusahaan yang
meningkat akibat komitmen terhadap lingkungan.
3. Bagi Pemerintah dan Regulator
Pemerintah perlu mendorong dan memperkuat regulasi lingkungan melalui
program seperti PROPER dan penyusunan standar akuntansi lingkungan yang
lebih tegas. Regulasi yang ketat dapat memotivasi perusahaan untuk lebih
bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan, yang secara tidak langsung
mendukung peningkatan nilai perusahaan di mata publik dan investor.

SFEBI20250213

213/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia