Analisis Desain Komunikasi Visual pada Logo Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Bone Berada
Sapta Wardana/702332019031 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang analisis desain komunikasi
visual pada logo lembaga penyiaran publik lokal radio Suara Bone
Beradat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
elemen-elemen desain visual yang digunakan dalam desain logo Radio Suara
Bone Beradat, dan menganalisis makna elemen desain visual pada logo Radio
Suara Bone Beradat. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan
jenis penelitian deksriptif kualitatif dengan pendekatan komunikasi visual dan
pendekatan histori. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah pimpinan radio,
penyiar sebanyak 2 orang, desainer sebanyak 1 orang dari radio Suara Bone Beradat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi,wawancara
dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data menurut Miles dan
Huberman, yang terdiri dari empat tahapan, yaitu koleksi data (data collection), data
reduksi (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan
(conclution drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Elemen-elemen desain visual yang
ada pada logo lembaga penyiaran publik lokal radio Suara Bone Beradat adalah (a)
Garis gelombang radio yang berbentuk zig-zag dan horizontal, (b) Bentuk/bidang yang
berbentuk empat lingkaran, (c) Ruang red space dan black space dengan jarak objek
utama dengan objek pelengkap, (d) Warna yang dihasilkan adalah merah, putih dan
hitam, (e) Tipografi berjenis sans serif. 2) Makna desain visual pada logo Lembaga
penyiaran publik lokal radio Suara Bone Beradat, yaitu (a) Garis horizontal dan zig
zag bermakna sebagai lambang radio atau sinyal yang menandakan gelombang
elektromagnetik pada radio frekuensi 97,7 FM, (b) Ruang red space bermakna sebagai
meberi titik fokus bagian tengah untuk menonjolkan tulisan “SBB” dan black space
memfokuskan objek pelengkap nama brand, (c) Bentuk/bidang bermakna sebagai tak
berawalan dan tak berakhiran, tak berputus, keutuhan, keabadian, persatuan dan
kesatuan, selalu bergerak. Empat lingkaran yang terdapat pada logo adalah Utara,
Timur, Barat, Selatan wilayah Kabupaten Bone, (d) Tipografi bermakna sebagai lebih
mudah dibaca, tajam dan bersahabat dengan menggunakan jenis huruf sans serif tepat
digunakan pada lembaga penyiaran atau perusahaan agar memudahkan pembacanya,
terlihat rapi dan tegak serta tegas, (e) Warna bermakna sebagai merah yang artinya
berani mengudara di wilayah Kabupaten Bone, putih yang artinya kesucian atau
bersifat hal yang baik, penggabungan merah dengan putih juga melambangkan bendera
Indonesia dan hitam sebagai elegan, mendalam, tegas seta formal.
A. Kesimpulan
Elemen desain visual yang digunakan dalam desain Logo Radio Suara Bone
Beradat menggunakan 6 (enam) elemen, yaitu garis, bentuk/bidang, ruang, tipografi,
dan warna. Garis yang berbentuk horizontal dan zig-zag. Bentuk/bidang yang berjenis
lingkaran terdapat 4 (empat) lingkaran yang menandakan bahwa wilayah Kabupaten
Bone berada di Utara, Selatan, Timur dan Barat. Kemudian ruang atau jarak bidang
satu dengan bidang lainnya antara objek bidang, warna dan garis. Tipografi yang
digunakan adalah Sans-Serif dengan jenis font Impact dan elemen warna menggunakan
warna putih, merah dan hitam. Terakhir elemen kontras yang dapat membedakan warna
cerah dan gelap pada logo dimana terdapat warna hitam, abu-abu dan merah di logo
Radio Suara Bone Beradat.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat dan kepada peneliti lain yang berminat mengangkat judul
yang sama. Saran yang dapat penulis berikan, yaitu sebagai berikut:
1. Pada desain logo khususnya lembaga penyiaran biasanya identiik dengan mic
atau earphone, sebaiknya menggunakan elemen gambar atau foto tersebut.
Dapat pula berbentuk sinyal, atau tetap mempertahankan gelombang radio
sebagai ciri khas. Namun, terkadang masyarakat sering salah arti yang mana
zig-zag gelombang radio tersebut seperti garis koma yang terdapat pada
kesehatan. Gambar songkok recca juga dapat digunakan sebagai elemen
gambar yang mana Kabupaten Bone identic dengan songko recca.
2. Gunakanlah logo yang jangka panjang, terlalu banyak versi akan membuat
masyarakat bingung menentukan logo asli dengan logo lama. Untuk itu perlu
penerapan diseluruh media Radio SBB agar memudahkan masyarakat
mengetahui logo yang asli.
3. Untuk memperpanjang penggunaan desain logo, sebaiknya tak perlu
mencantumkan nomor frekuensi karena apabila frekuensi berubah maka akan
memerlukan logo yang baru.
4. Pembuatan desain logo tak perlu detail, cukup simpel dan sesuai dengan
brand lembaga penyiaran atau kepribadian brand tersebut. Pada font
sebaiknya jangan terlalu detail, cukup dengan nama singkatan saja atau
kepanjangannya saja supaya audience atau pembaca memiliki rasa penasaran
dan mencari tahu tentang lembaga penyiaran radio.
5. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat khususnya lembaga penyiaran Radio SBB. Peneliti berharap agar
topik tentang Desain Komunikasi Visual dapat diangkat menjadi penelitian
oleh mahasiswa/i baik dengan topik yang sama maupun dengan topik yang
berkaitan dengan Desain Komunikasi Visual.
visual pada logo lembaga penyiaran publik lokal radio Suara Bone
Beradat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
elemen-elemen desain visual yang digunakan dalam desain logo Radio Suara
Bone Beradat, dan menganalisis makna elemen desain visual pada logo Radio
Suara Bone Beradat. Untuk memudahkan pemecahan masalah tersebut, digunakan
jenis penelitian deksriptif kualitatif dengan pendekatan komunikasi visual dan
pendekatan histori. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah pimpinan radio,
penyiar sebanyak 2 orang, desainer sebanyak 1 orang dari radio Suara Bone Beradat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi,wawancara
dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data menurut Miles dan
Huberman, yang terdiri dari empat tahapan, yaitu koleksi data (data collection), data
reduksi (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan
(conclution drawing/verification).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Elemen-elemen desain visual yang
ada pada logo lembaga penyiaran publik lokal radio Suara Bone Beradat adalah (a)
Garis gelombang radio yang berbentuk zig-zag dan horizontal, (b) Bentuk/bidang yang
berbentuk empat lingkaran, (c) Ruang red space dan black space dengan jarak objek
utama dengan objek pelengkap, (d) Warna yang dihasilkan adalah merah, putih dan
hitam, (e) Tipografi berjenis sans serif. 2) Makna desain visual pada logo Lembaga
penyiaran publik lokal radio Suara Bone Beradat, yaitu (a) Garis horizontal dan zig
zag bermakna sebagai lambang radio atau sinyal yang menandakan gelombang
elektromagnetik pada radio frekuensi 97,7 FM, (b) Ruang red space bermakna sebagai
meberi titik fokus bagian tengah untuk menonjolkan tulisan “SBB” dan black space
memfokuskan objek pelengkap nama brand, (c) Bentuk/bidang bermakna sebagai tak
berawalan dan tak berakhiran, tak berputus, keutuhan, keabadian, persatuan dan
kesatuan, selalu bergerak. Empat lingkaran yang terdapat pada logo adalah Utara,
Timur, Barat, Selatan wilayah Kabupaten Bone, (d) Tipografi bermakna sebagai lebih
mudah dibaca, tajam dan bersahabat dengan menggunakan jenis huruf sans serif tepat
digunakan pada lembaga penyiaran atau perusahaan agar memudahkan pembacanya,
terlihat rapi dan tegak serta tegas, (e) Warna bermakna sebagai merah yang artinya
berani mengudara di wilayah Kabupaten Bone, putih yang artinya kesucian atau
bersifat hal yang baik, penggabungan merah dengan putih juga melambangkan bendera
Indonesia dan hitam sebagai elegan, mendalam, tegas seta formal.
A. Kesimpulan
Elemen desain visual yang digunakan dalam desain Logo Radio Suara Bone
Beradat menggunakan 6 (enam) elemen, yaitu garis, bentuk/bidang, ruang, tipografi,
dan warna. Garis yang berbentuk horizontal dan zig-zag. Bentuk/bidang yang berjenis
lingkaran terdapat 4 (empat) lingkaran yang menandakan bahwa wilayah Kabupaten
Bone berada di Utara, Selatan, Timur dan Barat. Kemudian ruang atau jarak bidang
satu dengan bidang lainnya antara objek bidang, warna dan garis. Tipografi yang
digunakan adalah Sans-Serif dengan jenis font Impact dan elemen warna menggunakan
warna putih, merah dan hitam. Terakhir elemen kontras yang dapat membedakan warna
cerah dan gelap pada logo dimana terdapat warna hitam, abu-abu dan merah di logo
Radio Suara Bone Beradat.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat dan kepada peneliti lain yang berminat mengangkat judul
yang sama. Saran yang dapat penulis berikan, yaitu sebagai berikut:
1. Pada desain logo khususnya lembaga penyiaran biasanya identiik dengan mic
atau earphone, sebaiknya menggunakan elemen gambar atau foto tersebut.
Dapat pula berbentuk sinyal, atau tetap mempertahankan gelombang radio
sebagai ciri khas. Namun, terkadang masyarakat sering salah arti yang mana
zig-zag gelombang radio tersebut seperti garis koma yang terdapat pada
kesehatan. Gambar songkok recca juga dapat digunakan sebagai elemen
gambar yang mana Kabupaten Bone identic dengan songko recca.
2. Gunakanlah logo yang jangka panjang, terlalu banyak versi akan membuat
masyarakat bingung menentukan logo asli dengan logo lama. Untuk itu perlu
penerapan diseluruh media Radio SBB agar memudahkan masyarakat
mengetahui logo yang asli.
3. Untuk memperpanjang penggunaan desain logo, sebaiknya tak perlu
mencantumkan nomor frekuensi karena apabila frekuensi berubah maka akan
memerlukan logo yang baru.
4. Pembuatan desain logo tak perlu detail, cukup simpel dan sesuai dengan
brand lembaga penyiaran atau kepribadian brand tersebut. Pada font
sebaiknya jangan terlalu detail, cukup dengan nama singkatan saja atau
kepanjangannya saja supaya audience atau pembaca memiliki rasa penasaran
dan mencari tahu tentang lembaga penyiaran radio.
5. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat khususnya lembaga penyiaran Radio SBB. Peneliti berharap agar
topik tentang Desain Komunikasi Visual dapat diangkat menjadi penelitian
oleh mahasiswa/i baik dengan topik yang sama maupun dengan topik yang
berkaitan dengan Desain Komunikasi Visual.
Ketersediaan
| SFUD20230050 | 50/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
50/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
