Pengaruh Metode Moral Reasoning terhadap Analytical Thinking Peserta Didik Melalui Efikasi Diri pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MAN 2 Bone

No image available for this title
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh langsung Metode Moral
Reasoning terhadap Analytical Thinking dan Efikasi Diri peserta didik dalam
pembelajaran Akidah Akhlak di MAN 2 Bone, serta menguji peran Efikasi Diri
sebagai mediator dalam hubungan antara Metode Moral Reasoning dan Analytical
Thinking. Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh pentingnya metode
pembelajaran yang mampu tidak hanya meningkatkan aspek kognitif, tetapi juga
keyakinan diri siswa dalam menghadapi tantangan akademik, khususnya dalam
konteks pendidikan agama Islam.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
eksplanatori. Teknik analisis yang digunakan adalah Partial Least Square Structural
Equation Modeling (PLS-SEM) melalui aplikasi SmartPLS versi 3.5. Sampel
penelitian berjumlah 100 siswa kelas XI MAN 2 Kabupaten Bone yang dipilih secara
proporsional. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang telah diuji validitas
dan reliabilitasnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Metode Moral Reasoning memiliki
pengaruh langsung yang signifikan terhadap kemampuan Analytical Thinking peserta
didik, dengan nilai T-statistik sebesar 1.981 dan p-value 0.048. Selain itu, metode ini
juga berpengaruh sangat signifikan terhadap Efikasi Diri, ditunjukkan oleh nilai T-
statistik sebesar 19.307 dan p-value 0.000. Efikasi Diri pun terbukti berpengaruh
langsung secara signifikan terhadap Analytical Thinking, dengan T-statistik sebesar
2.814 dan p-value 0.005. Lebih lanjut, Efikasi Diri berperan sebagai mediator yang
signifikan dalam hubungan antara Metode Moral Reasoning dan Analytical Thinking.
Temuan ini mengindikasikan bahwa keberhasilan metode Moral Reasoning dalam
meningkatkan kemampuan berpikir analitis tidak hanya ditentukan oleh pendekatan
pembelajaran itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh tingkat Efikasi Diri peserta
didik.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh metode
moral reasoning terhadap kemampuan analytical thinking peserta didik melalui
efikasi diri dalam pembelajaran Akidah Akhlak di MAN 2 Bone, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan antara metode
moral reasoning terhadap analytical thinking peserta didik dalam
pembelajaran Akidah Akhlak di MAN 2 Bone
Hasil ini ditunjukkan oleh nilai T-statistik sebesar 1.981 dan p-value
sebesar 0.048, yang berarti berada di bawah ambang signifikansi 0.05. Artinya,
semakin baik penerapan metode moral reasoning dalam pembelajaran, maka
semakin tinggi pula kemampuan peserta didik dalam berpikir analitis. Melalui
metode ini, peserta didik terbiasa menganalisis situasi dilema moral,
mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan mengambil keputusan
berdasarkan penalaran etis. Proses tersebut secara tidak langsung melatih
kemampuan peserta didik dalam memilah, mengorganisasi, dan mengatribusi
informasi secara logis dan mendalam, yang merupakan inti dari analytical
thinking.
2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara metode moral
reasoning terhadap efikasi diri peserta didik dalam pembelajaran Akidah
Akhlak di MAN 2 Bone
Hasil pengujian menunjukkan nilai T-statistik sebesar 19.307 dengan p-
value 0.000, yang jauh di bawah batas signifikansi. Temuan ini mengindikasikan
bahwa ketika peserta didik terlibat aktif dalam diskusi moral, menyampaikan
argumen, dan merumuskan keputusan yang bertanggung jawab, mereka merasa
lebih percaya diri terhadap kemampuan dirinya dalam menghadapi tantangan
pembelajaran. efikasi diri terbentuk melalui pengalaman belajar yang melibatkan
pemikiran mandiri dan penghargaan atas pendapat peserta didik. Oleh karena itu,
pembelajaran berbasis moral reasoning tidak hanya membentuk pemahaman nilai,
tetapi juga memperkuat aspek keyakinan diri peserta didik dalam menyelesaikan
tugas-tugas kompleks.
3. Terdapat pengaruh langsung yang positif dan signifikan antara Efikasi Diri
terhadap Analytical thinking peserta didik dalam pembelajaran Akidah
Akhlak di MAN 2 Bone
Hasil pengujian juga membuktikan bahwa efikasi diri memiliki pengaruh
langsung yang signifikan terhadap analytical thinking. Nilai T-statistik yang
diperoleh adalah 2.814 dengan p-value 0.005, yang menunjukkan bahwa pengaruh
tersebut kuat dan signifikan. Peserta didik yang memiliki efikasi diri tinggi
menunjukkan kecenderungan untuk berpikir lebih terbuka, sistematis, dan
reflektif. Keyakinan terhadap kemampuan diri membuat peserta didik lebih gigih
dalam memecahkan masalah, lebih teliti dalam menganalisis informasi, dan lebih
percaya diri dalam menyampaikan pendapat secara rasional. Dengan demikian,
efikasi diri menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan keterampilan
berpikir analitis peserta didik dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.
4. Efikasi diri terbukti memediasi secara signifikan pengaruh metode moral
reasoning terhadap analytical thinking peserta didik dalam pembelajaran
Akidah Akhlak di MAN 2 Bone
Hasil pengujian indirect effect menunjukkan nilai T-statistik sebesar 2.814
dan p-value sebesar 0.005, yang menunjukkan signifikansi kuat. Artinya, metode
moral reasoning tidak hanya memiliki pengaruh langsung terhadap analytical
thinking, tetapi juga memberikan pengaruh tidak langsung yang lebih kuat melalui
peningkatan efikasi diri. Dalam hal ini, proses internalisasi nilai moral melalui
diskusi dan refleksi etis berkontribusi terhadap terbentuknya kepercayaan diri
peserta didik, yang kemudian mendorong mereka untuk berpikir lebih kritis dan
terstruktur. Dengan kata lain, efikasi diri menjadi jembatan psikologis yang
memperkuat efektivitas moral reasoning dalam mengembangkan kemampuan
berpikir analitis peserta didik.
B. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi penting bagi berbagai
pihak, diantaranya:
1. Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan bagi satuan
pendidikan, khususnya madrasah aliyah yang menyelenggarakan
pembelajaran Akidah Akhlak. Temuan bahwa metode moral reasoning
berpengaruh positif terhadap efikasi diri dan analytical thinking
menandakan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis dilema moral perlu
mendapatkan perhatian lebih dalam desain kurikulum. Satuan pendidikan
perlu mendukung penerapan metode ini dengan menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif untuk diskusi moral, argumentasi, serta refleksi
nilai. Guru sebagai pelaksana pembelajaran harus dibekali pelatihan dan
pendampingan agar mampu menerapkan metode moral reasoning secara
efektif, dan memfasilitasi peserta didik dalam membangun keyakinan diri
serta kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2. Implikasi bagi peserta didik dalam penelitian ini terletak pada pentingnya
mengembangkan efikasi diri sebagai landasan berpikir yang kuat. Peserta
didik yang percaya pada kemampuannya akan lebih siap menghadapi
tugas-tugas kompleks yang menuntut penalaran logis dan pemecahan
masalah. Oleh karena itu, peserta didik harus berperan aktif dalam proses
pembelajaran, terlibat dalam diskusi kelas, berani menyampaikan
pendapat, dan terbiasa mengevaluasi persoalan moral dari berbagai sudut
pandang. Kemampuan analytical thinking tidak muncul secara instan,
namun berkembang melalui keterlibatan aktif dan kemauan untuk berpikir
reflektif serta terbuka terhadap argumentasi yang berbeda.
3. Bagi orang tua, hasil penelitian ini menyampaikan pesan bahwa
pembentukan efikasi diri anak tidak hanya bergantung pada sekolah, tetapi
juga sangat dipengaruhi oleh suasana dan dukungan di rumah. Orang tua
dapat membantu mengembangkan rasa percaya diri anak dengan
memberikan dukungan verbal, motivasi, serta mendorong anak untuk
bertanggung jawab atas pilihannya. Kebiasaan berdialog di rumah
mengenai nilai-nilai, etika, serta tantangan yang dihadapi anak dalam
pembelajaran juga dapat memperkuat kemampuan mereka dalam berpikir
analitis dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
4. Penelitian ini juga memberikan implikasi penting bagi peneliti selanjutnya
yang tertarik mengembangkan kajian serupa. Model hubungan antara
metode moral reasoning, efikasi diri, dan analytical thinking dapat
diperluas dengan memasukkan variabel lain seperti motivasi belajar,
keterlibatan emosional, atau strategi belajar peserta didik sebagai mediator
atau moderator. Selain itu, pendekatan kualitatif atau metode campuran
dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai proses
internal peserta didik dalam menalar dan membangun keyakinan terhadap
diri sendiri. Penelitian ini dapat menjadi titik awal bagi pengembangan
inovasi pembelajaran Akidah Akhlak yang lebih reflektif, transformatif,
dan berpusat pada peserta didik.
Ketersediaan
86108202300343/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

43/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Tesis PAI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top