Implementasi Prinsip-Prinsip Produksi Imam Al-Ghazali Dalam Industri Halal (Studi pada Pabrik Tempe/Tahu di Kec. Tanete Riattang, Kab. Bone)

No image available for this title
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip produksi Imam Al-
Ghazali dalam industri halal, khususnya pada pabrik tempe dan tahu di Kecamatan
Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan eksploratif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa prinsip produksi Imam Al-Ghazali, seperti niat yang
baik, keadilan dalam produksi, keseimbangan duniawi dan akhirat, larangan riba dan
spekulasi, serta tanggung jawab sosial telah diterapkan oleh para pelaku usaha. Mereka
berkomitmen menyediakan produk halal berkualitas, menjaga kesejahteraan pekerja,
menghindari praktik riba, dan berkontribusi pada masyarakat sekitar. Namun,
tantangan masih ditemukan dalam hal literasi ekonomi syariah dan akses bahan baku
halal. Dengan memahami dan mengoptimalkan prinsip-prinsip produksi Islam, industri
halal dapat berkembang secara berkelanjutan, menciptakan keseimbangan ekonomi
dan spiritual dalam usaha. Studi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha
dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam industri halal.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta observasi yang telah dilakukan
pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Penerapan Prinsip-Prinsip Produksi Al-Ghazali dalam Industri Halal di
Kecamatan Tanete Riattang
Penelitian tentang penerapan prinsip-prinsip produksi Al-Ghazali
dalam industri halal di Kecamatan Tanete Riattang mengungkapkan
implementasi komprehensif lima prinsip utama dalam usaha tahu dan
tempe. Pengusaha menunjukkan komitmen mendalam terhadap praktik
bisnis Islami dengan mengedepankan niat baik untuk mencari ridha Allah,
bukan sekadar keuntungan materi. Mereka mewujudkan keadilan dalam
produksi melalui transparansi, pemberian upah layak, dan menjaga kualitas
produk, serta membangun keseimbangan antara kepentingan duniawi dan
tanggung jawab spiritual.
Prinsip-prinsip produksi yang diterapkan meliputi penghindaran
riba dan spekulasi dengan membangun hubungan adil dengan petani lokal,
menggunakan akad syariat, serta menjalankan tanggung jawab sosial
melalui pembukaan lapangan kerja, penyediaan produk halal terjangkau,
dan kegiatan filantropi. Pendekatan holistik ini tidak hanya mendorong
keberlanjutan usaha, tetapi juga menciptakan nilai-nilai positif yang
berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, menjadikan kegiatan
ekonomi sebagai bentuk ibadah yang mengedepankan etika dan
keberkahan sesuai ajaran Islam.
Melalui integrasi aspek spiritual, sosial, dan ekonomi, para
pengusaha berhasil mentransformasikan praktik bisnis menjadi sarana
untuk mencapai ridha Allah, membangun kepercayaan masyarakat, dan
memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi lingkungan sekitar.
Penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip produksi Al-Ghazali
dapat diterapkan secara konkret dalam konteks ekonomi lokal,
menciptakan model bisnis yang etis, inklusif, dan bermakna.
2. Strategi yang dapat dilakukan agar prinsip-prinsip produksi Imam Al-
Ghazali dalam Industri Halal dapat Diimplementasikan pada Pabrik
Tahu/Tempe di Kecamatan Tanete Riattang
Penelitian ini mengungkapkan strategi implementasi prinsip-
prinsip produksi Imam Al-Ghazali pada pabrik tahu/tempe di Kecamatan
Tanete Riattang melalui pendekatan komprehensif yang mencakup lima
prinsip utama: niat baik, keadilan dalam produksi, keseimbangan duniawi-
akhirat, penghindaran riba dan spekulasi, serta tanggung jawab sosial.
Para pengusaha menerjemahkan prinsip-prinsip ini ke dalam
praktik konkret, seperti memulai produksi dengan niat ibadah, memberikan
upah layak, menetapkan harga terjangkau, membeli bahan baku dari petani
lokal, dan mengalokasikan sebagian keuntungan untuk kegiatan sosial.
Mereka tidak sekadar mengejar keuntungan materi, melainkan
89
menciptakan keberkahan melalui aktivitas ekonomi yang etis dan
bermakna.
Strategi ini berhasil mentransformasi usaha tahu/tempe menjadi
model bisnis yang selaras dengan nilai-nilai syariah, di mana keberhasilan
diukur dari dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan, bukan
semata-mata keuntungan finansial. Pendekatan holistik ini membuktikan
bahwa prinsip-prinsip produksi Al-Ghazali dapat diimplementasikan
secara praktis dalam konteks ekonomi lokal, menciptakan ekosistem bisnis
yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
B. Saran
Untuk meningkatkan keberlanjutan usaha tahu dan tempe di
Kecamatan Tanete Riattang, para pengusaha dapat mengembangkan
strategi inovatif yang tetap selaras dengan prinsip-prinsip produksi Al-
Ghazali. Selain mempertahankan praktik bisnis Islami yang telah
diterapkan, pengusaha disarankan untuk memperluas jangkauan pemasaran
dengan memanfaatkan teknologi digital dan e-commerce, sehingga produk
dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, peningkatan efisiensi
produksi melalui penggunaan teknologi modern dapat membantu menekan
biaya operasional dan meningkatkan kualitas produk. Pengusaha juga
dapat memperkuat kerja sama dengan petani lokal melalui sistem
kemitraan yang lebih berkelanjutan agar stabilitas harga bahan baku tetap
terjaga. Di sisi lain, program edukasi dan pelatihan bagi pekerja dan
masyarakat sekitar dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan
kesejahteraan mereka. Dengan demikian, usaha tahu dan tempe tidak hanya
menjadi sumber ekonomi yang menguntungkan, tetapi juga terus
berkontribusi dalam membangun kesejahteraan sosial dan menjaga
keberkahan usaha sesuai dengan nilai-nilai Islam.
C. Implikasi
Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam skripsi tentang
“Implementasi Prinsip-Prinsip Produksi Imam Al-Ghazali dalam Industri
Halal di Kecamatan Tanete Riattang” pnelitian ini memiliki implikasi
penting baik secara ilmiah maupun praktis. Secara ilmiah, prinsip-prinsip
seperti niat yang baik, keadilan dalam produksi, keseimbangan duniawi dan
akhirat, larangan riba dan spekulasi, serta tanggung jawab sosial terbukti
memperkuat etika bisnis, meningkatkan kepercayaan konsumen, serta
menciptakan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara itu, secara praktis, implementasi nilai-nilai ini
mendorong pengusaha untuk menjalankan bisnis dengan transparansi,
kejujuran, dan tanggung jawab sosial, yang pada akhirnya memperkuat
daya saing industri halal lokal. Selain itu, penerapan konsep ekonomi Islam
dalam produksi tahu dan tempe berkontribusi pada kesejahteraan pekerja,
menjaga hubungan bisnis yang adil dengan pemasok, serta mendukung
keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan limbah yang bertanggung
jawab. Dengan demikian, prinsip-prinsip ini dapat menjadi model bagi
pengembangan industri halal yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun
global.
Ketersediaan
SFEBI20250208208/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

208/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FEBI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top