Strategi Komunikasi Pemasaran Atap Rumbia di Desa Padang Loang Kecamatan Cina Kabupaten Bone
Widiastriani/702332019062 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran atap
rumbia serta hambatan yang dihadapi perajin dalam memasarkan atap rumbia di Desa
Padang Loang Kecamatan Cina Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
adalah perajin atap rumbia yang ada di Desa Padang Loang Kecamatan Cina
Kabupaten Bone. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran atap
rumbia di Desa Padang Loang Kecamatan Cina Kabupaten Bone memainkan peran
yang sangat penting dalam membangun minat konsumen terhadap produk mereka.
Strategi pemasaran yang digunakan sangat berfokus pada komunikasi aktif dengan
masyarakat lokal, dengan mengandalkan mulut ke mulut, hubungan personal, dan
jaringan komunitas. Hal ini adalah pendekatan yang efektif untuk produk lokal yang
mungkin kurang dikenal di pasar yang lebih luas. Selain itu, harga yang disesuaikan
dengan kualitas atap rumbia dan standar harga di pasaran mencerminkan upaya
pemilik usaha untuk memastikan bahwa pelanggan merasa bahwa mereka
mendapatkan nilai yang sepadan dengan uang yang mereka keluarkan. Selain itu,
dalam usaha pembuatan atap rumbia, pemilik usaha kecil menghadapi beberapa
hambatan utama. Pertama, terbatasnya sumber daya seperti anggaran pemasaran yang
terbatas dan tim pemasaran yang kecil dapat menghambat kemampuan mereka untuk
melakukan promosi yang luas dan efektif, serta membangun kesadaran mereka.
Selain itu, tantangan dalam mendapatkan pelanggan menjadi faktor penting, karena
usaha kecil mungkin tidak memiliki basis pelanggan yang besar atau merek yang
dikenal secara luas. Oleh karena itu, mereka harus bekerja ekstra keras untuk
mencapai konsumen dan bersaing dengan pesaing lokal. Perubahan dalam perilaku
konsumen dan tren pasar juga merupakan hambatan yang signifikan karena
memerlukan penyesuaian strategi pemasaran yang memakan sumber daya tambahan.
Namun, kendala utama yang terus muncul dalam usaha pembuatan atap rumbia
adalah ketidakpastian dalam tingkat permintaan, yang bisa menyulitkan perencanaan
bisnis jangka panjang dan pengelolaan persediaan. Untuk mengatasi hambatan ini,
pemilik usaha perlu mempertimbangkan berbagai strategi, seperti peningkatan upaya
pemasaran, diversifikasi produk, dan manajemen persediaan yang lebih baik. Selain
itu, ketergantungan pada pasokan bambu sebagai bahan baku utama juga menjadi
masalah, yang bisa diatasi dengan diversifikasi sumber bahan baku atau mencari
alternatif pasokan yang lebih stabil.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah
dan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi pemasaran atap rumbia di Desa Padang Loang
Kecamatan Cina Kabupaten Bone memainkan peran yang sangat penting
dalam membangun minat konsumen terhadap produk mereka. Strategi
pemasaran yang digunakan sangat berfokus pada komunikasi aktif dengan
masyarakat lokal, dengan mengandalkan mulut ke mulut, hubungan
personal, dan jaringan komunitas. Hal ini adalah pendekatan yang efektif
untuk produk lokal yang mungkin kurang dikenal di pasar yang lebih luas.
Selain itu, harga yang disesuaikan dengan kualitas atap rumbia dan standar
harga di pasaran mencerminkan upaya pemilik usaha untuk memastikan
bahwa pelanggan merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang sepadan
dengan uang yang mereka keluarkan. Hal ini juga menciptakan kesan
kejujuran dan transparansi dalam usaha mereka.
2. Dalam usaha pembuatan atap rumbia, pemilik usaha kecil menghadapi
beberapa hambatan utama. Pertama, terbatasnya sumber daya seperti
anggaran pemasaran yang terbatas dan tim pemasaran yang kecil dapat
menghambat kemampuan mereka untuk melakukan promosi yang luas dan
efektif, serta membangun kesadaran merek. Selain itu, tantangan dalam
mendapatkan pelanggan menjadi faktor penting, karena usaha kecil
mungkin tidak memiliki basis pelanggan yang besar atau merek yang
dikenal secara luas. Oleh karena itu, mereka harus bekerja ekstra keras
untuk mencapai konsumen dan bersaing dengan pesaing
3. lokal. Perubahan dalam perilaku konsumen dan tren pasar juga merupakan
hambatan yang signifikan karena memerlukan penyesuaian strategi
pemasaran yang memakan sumber daya tambahan. Namun, kendala utama
yang terus muncul dalam usaha pembuatan atap rumbia adalah
ketidakpastian dalam tingkat permintaan, yang bisa menyulitkan
perencanaan bisnis jangka panjang dan pengelolaan persediaan. Untuk
mengatasi hambatan ini, pemilik usaha perlu mempertimbangkan berbagai
strategi, seperti peningkatan upaya pemasaran, diversifikasi produk, dan
manajemen persediaan yang lebih baik. Selain itu, ketergantungan pada
pasokan bambu sebagai bahan baku utama juga menjadi masalah, yang
bisa diatasi dengan diversifikasi sumber bahan baku atau mencari
alternatif pasokan yang lebih stabil.
B. Implikasi
Setelah memperlihatkan beberapa kesimpulan tersebut maka dapat
dikemukakan Implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Untuk perintah Desa Padang Loang diharapkan dapat memberikan
dukungan lebih dan penanganan khusus pada strategi pemasaran dan
promosi produk mereka agar bisa memanfaatkan strategi pemasaran
melalui digital yang lebih terjangkau dapat menjadi solusi untuk mengatasi
keterbatasan anggaran pemasaran.
2. Untuk perajin atap rumbia diharapkan bisa memasarkan atap rumbia
melalui media sosial, agar strategi komunikasi pemasarannya bukan hanya
dipasarkan secara langsung kepada konsumen, tetapi bisa juga
memanfaatkan teknologi sebagai media pemasaran untuk diperlihatkan
kepada banyak orang.
rumbia serta hambatan yang dihadapi perajin dalam memasarkan atap rumbia di Desa
Padang Loang Kecamatan Cina Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
adalah perajin atap rumbia yang ada di Desa Padang Loang Kecamatan Cina
Kabupaten Bone. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran atap
rumbia di Desa Padang Loang Kecamatan Cina Kabupaten Bone memainkan peran
yang sangat penting dalam membangun minat konsumen terhadap produk mereka.
Strategi pemasaran yang digunakan sangat berfokus pada komunikasi aktif dengan
masyarakat lokal, dengan mengandalkan mulut ke mulut, hubungan personal, dan
jaringan komunitas. Hal ini adalah pendekatan yang efektif untuk produk lokal yang
mungkin kurang dikenal di pasar yang lebih luas. Selain itu, harga yang disesuaikan
dengan kualitas atap rumbia dan standar harga di pasaran mencerminkan upaya
pemilik usaha untuk memastikan bahwa pelanggan merasa bahwa mereka
mendapatkan nilai yang sepadan dengan uang yang mereka keluarkan. Selain itu,
dalam usaha pembuatan atap rumbia, pemilik usaha kecil menghadapi beberapa
hambatan utama. Pertama, terbatasnya sumber daya seperti anggaran pemasaran yang
terbatas dan tim pemasaran yang kecil dapat menghambat kemampuan mereka untuk
melakukan promosi yang luas dan efektif, serta membangun kesadaran mereka.
Selain itu, tantangan dalam mendapatkan pelanggan menjadi faktor penting, karena
usaha kecil mungkin tidak memiliki basis pelanggan yang besar atau merek yang
dikenal secara luas. Oleh karena itu, mereka harus bekerja ekstra keras untuk
mencapai konsumen dan bersaing dengan pesaing lokal. Perubahan dalam perilaku
konsumen dan tren pasar juga merupakan hambatan yang signifikan karena
memerlukan penyesuaian strategi pemasaran yang memakan sumber daya tambahan.
Namun, kendala utama yang terus muncul dalam usaha pembuatan atap rumbia
adalah ketidakpastian dalam tingkat permintaan, yang bisa menyulitkan perencanaan
bisnis jangka panjang dan pengelolaan persediaan. Untuk mengatasi hambatan ini,
pemilik usaha perlu mempertimbangkan berbagai strategi, seperti peningkatan upaya
pemasaran, diversifikasi produk, dan manajemen persediaan yang lebih baik. Selain
itu, ketergantungan pada pasokan bambu sebagai bahan baku utama juga menjadi
masalah, yang bisa diatasi dengan diversifikasi sumber bahan baku atau mencari
alternatif pasokan yang lebih stabil.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah
dan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi pemasaran atap rumbia di Desa Padang Loang
Kecamatan Cina Kabupaten Bone memainkan peran yang sangat penting
dalam membangun minat konsumen terhadap produk mereka. Strategi
pemasaran yang digunakan sangat berfokus pada komunikasi aktif dengan
masyarakat lokal, dengan mengandalkan mulut ke mulut, hubungan
personal, dan jaringan komunitas. Hal ini adalah pendekatan yang efektif
untuk produk lokal yang mungkin kurang dikenal di pasar yang lebih luas.
Selain itu, harga yang disesuaikan dengan kualitas atap rumbia dan standar
harga di pasaran mencerminkan upaya pemilik usaha untuk memastikan
bahwa pelanggan merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang sepadan
dengan uang yang mereka keluarkan. Hal ini juga menciptakan kesan
kejujuran dan transparansi dalam usaha mereka.
2. Dalam usaha pembuatan atap rumbia, pemilik usaha kecil menghadapi
beberapa hambatan utama. Pertama, terbatasnya sumber daya seperti
anggaran pemasaran yang terbatas dan tim pemasaran yang kecil dapat
menghambat kemampuan mereka untuk melakukan promosi yang luas dan
efektif, serta membangun kesadaran merek. Selain itu, tantangan dalam
mendapatkan pelanggan menjadi faktor penting, karena usaha kecil
mungkin tidak memiliki basis pelanggan yang besar atau merek yang
dikenal secara luas. Oleh karena itu, mereka harus bekerja ekstra keras
untuk mencapai konsumen dan bersaing dengan pesaing
3. lokal. Perubahan dalam perilaku konsumen dan tren pasar juga merupakan
hambatan yang signifikan karena memerlukan penyesuaian strategi
pemasaran yang memakan sumber daya tambahan. Namun, kendala utama
yang terus muncul dalam usaha pembuatan atap rumbia adalah
ketidakpastian dalam tingkat permintaan, yang bisa menyulitkan
perencanaan bisnis jangka panjang dan pengelolaan persediaan. Untuk
mengatasi hambatan ini, pemilik usaha perlu mempertimbangkan berbagai
strategi, seperti peningkatan upaya pemasaran, diversifikasi produk, dan
manajemen persediaan yang lebih baik. Selain itu, ketergantungan pada
pasokan bambu sebagai bahan baku utama juga menjadi masalah, yang
bisa diatasi dengan diversifikasi sumber bahan baku atau mencari
alternatif pasokan yang lebih stabil.
B. Implikasi
Setelah memperlihatkan beberapa kesimpulan tersebut maka dapat
dikemukakan Implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Untuk perintah Desa Padang Loang diharapkan dapat memberikan
dukungan lebih dan penanganan khusus pada strategi pemasaran dan
promosi produk mereka agar bisa memanfaatkan strategi pemasaran
melalui digital yang lebih terjangkau dapat menjadi solusi untuk mengatasi
keterbatasan anggaran pemasaran.
2. Untuk perajin atap rumbia diharapkan bisa memasarkan atap rumbia
melalui media sosial, agar strategi komunikasi pemasarannya bukan hanya
dipasarkan secara langsung kepada konsumen, tetapi bisa juga
memanfaatkan teknologi sebagai media pemasaran untuk diperlihatkan
kepada banyak orang.
Ketersediaan
| SFUD20230049 | 49/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
49/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
