Eksplorasi Model Ta‘abbud dalam Penggunaan Personalisasi Rekomendasi AI di E-commerce melalui Kepercayaan Konsumen terhadap Peningkatan Kesejahteraan Konsumen (Studi pada Generasi Z di Kabupaten Bone

No image available for this title
Penelitian ini mengangkat tema integrasi nilai religiusitas Islam dalam
teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kepercayaan dan kesejahteraan
konsumen di e-commerce. Alasan utama penelitian ini adalah untuk menjawab
tantangan harmonisasi antara nilai-nilai religiusitas (ta‘abbud) dan kemajuan teknologi
dalam menjaga kepercayaan konsumen sekaligus mendorong kesejahteraan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana model ta‘abbud dapat diterapkan dalam
sistem rekomendasi berbasis AI, selain itu penelitian ini menganalisis pengaruh
kepercayaan konsumen terhadap kualitas, keamanan, dan kehalalan produk dalam
meningkatkan kesejahteraan konsumen. Penelitian ini mengeksplorasi model ta‘abbud
dalam penggunaan rekomendasi AI di e-commerce melalui kepercayaan konsumen
terhadap
peningkatan
kesejahteraan
konsumen,
serta
factor-faktor
yang
memengaruhinya. Permasalahan utama yang diangkat adalah kurangnya pemahaman
mengenai integrasi nilai religiusitas (ta‘abbud) dalam sistem AI serta bagaimana
kepercayaan konsumen dapat berkontribusi pada kesejahteraan mereka. Dalam
melakukan penelitian ini, dibutuhkan sejumlah data yang dikumpulkan melalui
kuesioner, dokumen, literatur, dan juga penggunaan data sekunder. Populasi penelitian
mencakup generasi Z di Kabupaten Bone yang pernah membeli produk halal di e-
commerce, dengan sampel sebanyak 240 responden. Sampel ditentukan dengan
menggunakan stratified sampling yang di klaster dengan lima klaster berdasarkan
wilayah geografis. Analisis data yang digunakan yang dilakukan menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan PLS-Path Modeling melalui
perangkat statistik SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personalisasi
rekomendasi berbasis AI berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan
konsumen, khususnya generasi Z, dengan memberikan rekomendasi yang relevan,
meningkatkan efisiensi belanja, dan menciptakan keterhubungan emosional. Kualitas
rekomendasi, aksesibilitas informasi, persepsi otonomi, dan nilai religiusitas
(ta‘abbud) memperkuat pengalaman belanja dan kepercayaan konsumen terhadap
sistem AI. Kepercayaan dan pengalaman belanja yang positif memediasi hubungan ini,
mendorong penerimaan teknologi personalisasi AI, yang pada akhirnya meningkatkan
kenyamanan, kepuasan, dan kesejahteraan konsumen. Temuan penelitian ini
menegaskan bahwa ta‘abbud atau nilai religiusitas memiliki peran signifikan dalam
membangun kepercayaan konsumen terhadap sistem rekomendasi berbasis AI,
terutama dalam konteks e-commerce yang menyediakan produk halal sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan konsumen.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal
pokok sebagai berikut:
1. Personalisasi rekomendasi AI memiliki peran yang signifikan dalam
meningkatkan kesejahteraan konsumen. Sistem yang mampu memberikan
rekomendasi relevan berdasarkan preferensi individu meningkatkan kepuasan
belanja dengan mempermudah konsumen menemukan produk yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Dampak positif ini meliputi efisiensi waktu, pengurangan
usaha dalam mencari produk, dan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan.
Dalam konteks generasi Z, yang terbiasa dengan teknologi, personalisasi ini
menjadi elemen penting dalam menciptakan keterhubungan emosional dengan
platform e-commerce. Dengan demikian, personalisasi rekomendasi AI tidak
hanya memengaruhi aspek material, seperti kenyamanan dan efisiensi, tetapi juga
aspek psikologis konsumen, seperti kepuasan.
2. Kepercayaan konsumen terhadap sistem berbasis AI menjadi fondasi utama untuk
meningkatkan penerimaan terhadap personalisasi rekomendasi. Konsumen yang
percaya bahwa sistem AI mampu menjaga keamanan data pribadi dan
memberikan rekomendasi yang andal akan lebih terbuka untuk memanfaatkan
teknologi ini. Selain itu, pengalaman belanja yang positif, seperti navigasi yang
mudah dan antarmuka yang ramah pengguna, meningkatkan penerimaan terhadap
personalisasi rekomendasi. Kombinasi antara kepercayaan dan pengalaman
belanja ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi AI untuk memahami
preferensi konsumen dengan lebih akurat, sehingga menghasilkan rekomendasi
yang lebih relevan dan sesuai dengan harapan mereka.
3. Kualitas rekomendasi berkontribusi besar terhadap pengalaman belanja dengan
memberikan saran produk yang akurat, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Aksesibilitas informasi yang baik, seperti kemudahan mencari dan
membandingkan produk, juga berperan dalam menciptakan kenyamanan selama
proses belanja. Sementara itu, persepsi otonomi, yakni kebebasan konsumen untuk
memilih produk tanpa merasa dikendalikan oleh sistem, memberikan rasa kontrol
yang meningkatkan kepuasan belanja. Ketiga faktor ini bersama-sama
menciptakan pengalaman belanja yang optimal bagi generasi Z, yang cenderung
mengutamakan kemudahan, efisiensi, dan kebebasan dalam proses belanja online.
4. Ta‘abbud, atau nilai religiusitas, memberikan pengaruh positif terhadap
kepercayaan konsumen terhadap sistem berbasis AI, terutama dalam konteks e-
commerce yang menyediakan produk halal. Konsumen yang merasa bahwa
platform e-commerce mengakomodasi prinsip agama mereka akan lebih percaya
terhadap sistem tersebut. Di sisi lain, kualitas rekomendasi yang tinggi, yang
mencakup relevansi, akurasi, dan keandalan rekomendasi, juga memperkuat
kepercayaan konsumen. Kombinasi antara ta‘abbud dan kualitas rekomendasi
menciptakan kepercayaan yang mendalam, yang penting untuk membangun
hubungan jangka panjang antara konsumen dan platform e-commerce.
5. Personalisasi rekomendasi AI memediasi hubungan antara pengalaman belanja
dan kepercayaan konsumen dengan kesejahteraan konsumen. Pengalaman belanja
yang positif meningkatkan kepercayaan terhadap sistem AI, yang kemudian
memperkuat efektivitas personalisasi rekomendasi. Hal ini menciptakan
kesejahteraan konsumen dalam bentuk kepuasan emosional, efisiensi waktu, dan
kemudahan memenuhi kebutuhan. Dengan kata lain, semakin baik personalisasi
rekomendasi, semakin besar dampaknya pada kesejahteraan konsumen, baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui pengalaman belanja dan
kepercayaan.
6. Pengalaman belanja menjadi mediator penting dalam hubungan antara kualitas
rekomendasi, aksesibilitas informasi, dan persepsi otonomi. Kualitas rekomendasi
yang baik dan aksesibilitas informasi yang memadai menciptakan pengalaman
belanja yang memuaskan, yang pada gilirannya memperkuat penerimaan terhadap
teknologi personalisasi AI. Persepsi otonomi juga berkontribusi terhadap
pengalaman belanja dengan memberikan rasa kontrol kepada konsumen. Ketiga
elemen ini, ketika diperkuat melalui pengalaman belanja yang positif, mendorong
penerimaan dan penggunaan teknologi berbasis AI dengan lebih optimal.
7. Kepercayaan konsumen memediasi hubungan antara ta‘abbud dan kualitas
rekomendasi terhadap penerimaan personalisasi rekomendasi AI. Nilai religiusitas
yang diakomodasi oleh platform e-commerce meningkatkan kepercayaan
konsumen terhadap sistem, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk lebih
menerima rekomendasi yang diberikan. Di sisi lain, kualitas rekomendasi yang
baik memperkuat kepercayaan tersebut. Dengan adanya kepercayaan yang tinggi,
konsumen cenderung memanfaatkan rekomendasi AI secara lebih efektif, yang
pada akhirnya meningkatkan kenyamanan dan kepuasan belanja mereka.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat direkomendasikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Platform e-commerce perlu fokus pada pengembangan sistem personalisasi
rekomendasi berbasis AI yang lebih relevan dan akurat. Dengan memanfaatkan
data konsumen secara bijak dan etis, platform dapat menghasilkan rekomendasi
yang benar-benar sesuai dengan preferensi individu. Langkah ini tidak hanya
meningkatkan kenyamanan belanja, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan
konsumen.
2. Platform harus meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap teknologi AI
dengan mengedepankan transparansi dalam pengelolaan data, memberikan
penjelasan yang jelas tentang cara kerja sistem AI, dan memastikan keamanan
data. Upaya ini akan memperkuat hubungan konsumen dengan platform e
commerce dan meningkatkan penerimaan terhadap rekomendasi berbasis AI.
3. Platform e-commerce harus memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan
berkualitas tinggi, relevan, dan dapat dipercaya. Selain itu, fitur-fitur seperti
pencarian produk yang cepat, filter yang akurat, dan deskripsi produk yang
informatif perlu terus ditingkatkan agar konsumen lebih mudah mengakses
informasi yang mereka butuhkan. Hal ini akan menciptakan pengalaman belanja
yang lebih menyenangkan dan efisien.
4. Platform e-commerce perlu mempertimbangkan aspek nilai religiusitas. Misalnya,
dengan menyediakan kategori khusus untuk produk halal, menampilkan sertifikasi
halal pada produk, dan memastikan bahwa sistem AI dapat menyesuaikan
rekomendasi berdasarkan preferensi religius konsumen. Langkah ini akan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap platform e-commerce.
C. Saran
Berdasarkan hasil rekomendasi di atas, dapat disarankan hal- hal sebagai
berikut:
1. Platform e-commerce perlu mengembangkan dan meningkatkan sistem
personalisasi rekomendasi berbasis AI agar dapat memberikan saran produk yang
semakin relevan dengan kebutuhan dan preferensi individu konsumen. Hal ini
penting untuk meningkatkan kesejahteraan konsumen, terutama bagi generasi Z
yang sangat terbiasa dengan teknologi dan mengutamakan pengalaman belanja
yang cepat, efisien, dan memuaskan. Personalisasi yang lebih mendalam akan
memperkuat hubungan emosional antara konsumen dan platform e-commerce.
2. Pengembang e-commerce harus fokus pada pembangunan kepercayaan konsumen
terhadap sistem rekomendasi AI dengan menekankan transparansi dan keamanan
data. Menyediakan informasi yang jelas tentang bagaimana data konsumen
digunakan, serta memastikan perlindungan data pribadi, akan membantu
meningkatkan tingkat kepercayaan. Selain itu, memberikan bukti keberhasilan
sistem dalam memberikan rekomendasi yang tepat dan relevan juga dapat
meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen.
3. Sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana sistem AI bekerja, terutama dalam hal
personalisasi rekomendasi, akan membantu konsumen memahami manfaat yang
mereka dapatkan. Dengan memberikan informasi yang lebih jelas mengenai cara
kerja AI dan bagaimana sistem ini menyesuaikan produk sesuai dengan preferensi
mereka, e-commerce dapat mengurangi kekhawatiran dan ketidakpercayaan
terhadap teknologi AI, serta meningkatkan penerimaannya di kalangan konsumen.
4. Platform e-commerce harus memperhatikan nilai-nilai religius, terutama dalam hal
kehalalan produk, dan memastikan rekomendasi produk sesuai dengan prinsip
agama konsumen. Selain itu, memberikan konsumen otonomi lebih dalam
pengambilan keputusan belanja, seperti kemampuan untuk menyesuaikan
preferensi produk atau rekomendasi, akan meningkatkan keterlibatan dan
kepuasan mereka.
Ketersediaan
60102202301333/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

33/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Tesis EKIS

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top