Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas dan
pengetahuan terhadap keputusan pelaku UMKM bidang olahan makanan dan
minuman dalam mendaftarkan sertifikasi halal di Kota Watampone. Masalah yang
diangkat berfokus pada rendahnya tingkat partisipasi pelaku UMKM dalam mengurus
sertifikasi halal, padahal mayoritas masyarakat Watampone beragama Islam dan
memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM berbasis syariah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
asosiatif kausal. Sampel yang digunakan berjumlah 85 pelaku UMKM, dengan teknik
total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dianalisis
menggunakan regresi linier berganda melalui software SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial, religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pendaftaran sertifikasi halal dengan nilai signifikansi 0,000 <
0,05 dan koefisien regresi sebesar 0,254. Pengetahuan juga berpengaruh signifikan
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan koefisien regresi sebesar 4,849. Secara
simultan, kedua variabel berpengaruh signifikan terhadap keputusan pelaku UMKM
dengan nilai F hitung sebesar 83,764 dan signifikansi 0,000. Kesimpulannya, semakin
tinggi tingkat religiusitas dan pengetahuan, maka semakin besar kemungkinan pelaku
UMKM mendaftarkan sertifikasi halal. Implikasi dari penelitian ini mendorong pihak
pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan sosialisasi serta pendampingan
teknis terkait sertifikasi halal, guna mendukung pertumbuhan UMKM syariah yang
berdaya saing dan sesuai dengan prinsip keagamaan masyarakat lokal.
A. Kesimpulan
Merujuk pada analisis yang diujikan di Bab IV, dapat disimpulkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di Bab I dalam skripsi
ini. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pelaku
UMKM bidang olahan makanan dan minuman dalam mendaftarkan sertifikasi
halal. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berada
di bawah ambang batas 0,05, serta nilai koefisien regresi sebesar 0,254 yang
positif. Dengan demikian, (H0) ditolak dan (H1) diterima. Artinya, semakin
tinggi tingkat religiusitas pelaku UMKM, semakin besar kecenderungan
mereka untuk mengambil keputusan dalam mengurus sertifikasi halal bagi
produk olahan makanan dan minuman yang dihasilkan.
2. Pengetahuan pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pelaku
UMKM bidang olahan makanan dan minuman dalam mendaftarkan sertifikasi
halal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai t- hitung sebesar 4,849 yang lebih besar
dari t-tabel 1,985 serta tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian, hipotesis alternatif (H2) diterima dan hipotesis nol
(H0) ditolak. Temuan ini sejalan dengan teori pengetahuan yang menyatakan
bahwa pengetahuan merupakan hasil dari proses belajar dan pengalaman yang
membentuk pemahaman individu terhadap suatu objek atau tindakan.
3. Religiusitas dan Pengetahuan secara simultan memiliki pengaruh signifikan
terhadap terhadap keputusan pelaku UMKM bidang olahan makanan dan
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal
sebagai berikut, yaitu:
1. Bagi Pelaku UMKM, sebaiknya pelaku UMKM terus menggali informasi,
mengikuti pelatihan atau konsultasi dengan instansi terkait seperti BPJPH atau
MUI agar lebih memahami prosedur dan manfaat dari sertifikasi halal.
2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambahkan variabel lain
seperti motivasi, persepsi risiko atau dukungan pemerintah agar memperoleh
gambaran yang lebih komprehensif mengenai faktor- faktor yang
memengaruhi keputusan pelaku UMKM dalam mendaftarkan sertifikasi halal.
C. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan saran yang telah diuraikan, implikasi dari
penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas dan pengetahuan memiliki peran
penting dalam mendorong pelaku UMKM bidang olahan makanan dan minuman
untuk mendaftarkan sertifikasi halal. Hal ini memberikan gambaran bahwa aspek
spiritual dan intelektual pelaku usaha tidak hanya berdampak pada kepatuhan
terhadap nilai-nilai keagamaan, tetapi juga terhadap pengambilan keputusan
bisnis yang strategis. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan
bagi pemerintah, lembaga keagamaan, dan penyelenggara pelatihan UMKM
untuk merancang program pembinaan dan edukasi yang menekankan pentingnya
integrasi antara nilai religius dan peningkatan literasi halal guna memperkuat
daya saing UMKM yang berbasis syariah.

SFEBI20250189

189/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia