Peran Motivasi Intrinsik Untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan Cafe Okita Di Watampone Dalam Perspektif Maqasid Syariah
Dwi Nanda Aprilia/602022021152 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi motivasi intrinsik dengan pendekatan
Maqasid Syariah serta melihat bagaimana hal ini dapat meningkatkan produktivitas
karyawan, dan bentuk realisasinya ditinjau dari perspektif Maqasid Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif
yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena sosial, pengalaman
manusia, dan interaksi sosial melalui data deskriptif seperti observasi dan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada karyawan dan pemilik cafe okita untuk mendapatkan
data yang akurat. Hasil penelitian mengidentifikasi beberapa faktor pendukung
motivasi intrinsik, meliputi pengakuan berupa apresiasi verbal, penghargaan atas
tugas, keramahan atasan, bonus, kepuasan pelanggan, serta lingkungan kerja yang
nyaman adalah faktor yang dapat menumbuhkan motivasi intrinsik di dalam diri
karyawan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa realisasi motivasi intrinsik
dalam perspektif Maqasid Syariah tercermin dalam implementasi nilai-nilai agama
seperti kesabaran dan kejujuran sesuai dari prinsip hifz al-din, terciptanya lingkungan
kerja yang suportif dan hubungan interpersonal yang baik sesuai prinsip hifz al-nafs,
kesadaran terhadap pentingnya kesehatan mental sesuai prinsip hifz al-aql, serta
terciptanya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional sesuai prinsip hifz
al-nasl. Meskipun demikian, terdapat perbedaan persepsi terkait keadilan kompensasi
yang diarasakan oleh beberapa karyawan karna merasa beban pekerjaan dan jam kerja
tidak sesuai. Sehingga prinsip hifz al-mal masih memerlukan kajian lebih lanjut.
Secara keseluruhan, cafe okita telah menunjukkan upaya yang sejalan dengan
mayoritas prinsip Maqasid Syariah dalam memotivasi karyawannya. Motivasi
intrinsik menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Maqasid Syariah. Dorongan
dari dalam diri untuk berbuat baik, menjaga agama, jiwa, akal,harta, dan keturunan,
serta mengembangkan potensi diri merupakan implementasi nyata dari tujuan-tujuan
syariat islam. Dengan demikian, motivasi intrinsik tidak hanya relevan dalam konteks
meningkatkan produktivitas karyawan tetapi juga sangat selaras dengan nilai dan
tujuan Maqasid Syariah dalam membangun individu untuk menjalani hidup
bermakna,produktif, dan sesuai dengan tujuan syariat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam
penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Faktor- faktor yang mendukung motivasi intrinsik dalam meningkatkan
produktivitas karyawan Cafe Okita dapat disimpulkan bahwa pengakuan
merupakan faktor signifikan dalam mendorong motivasi dan semangat kerja
karyawan. Bentuk pengakuan yang diharapkan beragam, mulai dari apresiasi
verbal dan tugas yang dihargai, keramahan atasan, hingga penghargaan materi
seperti bonus dan kenaikan gaji. Dalam hal ini, karyawan yang berinteraksi
langsung dengan pelanggan menganggap validasi dan kepuasan pelanggan juga
menjadi bentuk pengakuan yang penting. Sementara itu, sebagian karyawan juga
mengharapkan pengakuan dalam bentuk keseimbangan kehidupan kerja seperti
tambahan waktu istirahat. Penelitian ini menemukan bahwa motivasi dan
kepuasan kerja karyawan tidak hanya bergantung pada pengakuan, tetapi pada
lingkungan kerja yang mendukung, peluang pengembangan diri, dan
keseimbangan kehidupan pribadi dan professional. Kepuasan kerja muncul dari
apresiasi pelanggan, lingkungan kerja yang kondusif, fleksibilitas waktu kerja,
serta pencapaian target dan imbalan ekstrinsik seperti bonus. Keberhasilan dalam
mencapai tujuan kerja juga terbukti meningkatkan motivasi karyawan. Terakhir,
kenyamanan dalam bentuk tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan dan
kepercayaan yang diberikan, serta adanya kesempatan untuk pengembangan diri
baik secara teknis maupun soft skill, turut berkontribusi pada motivasi dan
kinerja karyawan. Secara keseluruhan, manajemen
Cafe Okita perlu
memperhatikan berbagai dimensi ini untuk menciptakan lingkungan kerja yang
memotivasi dan memuaskan.
74
2. Penelitian ini menunjukkan bentuk realisasi motivasi intrinsik dalam
meningkatkan produktivitas karyawan Cafe Okita dari perspektif Maqasid
Syariah. Dimana penelitian ini mengkaji bagaimana motivasi intrinsik karyawan
Cafe Okita dalam meningkatkan produktivitas dapat dipahami melalui sudut
pandang Maqasid Syariah, yaitu tujuan-tujuan syariat Islam dalam mewujudkan
kemaslahatan umat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai agama yang
direalisasikan oleh karyawan, seperti kesabaran dan kejujuran, menjadi
pendorong utama dalam memberikan pelayanan terbaik, sejalan dengan prinsip
menjaga agama ( Hifz Al-Din). Lingkungan kerja yang suportif dan hubungan
interpersonal yang baik berkontribusi pada kesejahteraan psikologis dan sosial
karyawan, yang relevan dengan prinsip menjaga jiwa (Hifz Al-Nasl). Aspek
kesehatan mental karyawan juga diakui penting dalam menunjang kinerja, yang
berkaitan dengan prinsip menjaga akal (Hifz Al-Aql). Kendati demikian,
penelitian ini juga menyoroti adanya perbedaan persepsi di antara karyawan
mengenai keadilan kompensasi yang mereka terima, dan hal ini menjadi catatan
penting dalam kaitan dengan prinsip menjaga harta (Hifz Al-Mal). Secara
keseluruhan, meskipun Cafe Okita telah menunjukkan upaya dalam menciptakan
lingkungan kerja yang sejalan dengan sebagian besar prinsip Maqasid Syariah
dalam memotivasi karyawan, aspek keadilan kompensasi perlu dievaluasi lebih
lanjut untuk memastikan implementasi yang lebih menyeluruh dan berdampak
positif pada motivasi intrinsik serta produktivitas seluruh karyawan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang bersifat membangun mengenai peran motivasi intrinsik dalam
meningkatkan produktivitas karyawan di Cafe Okita dalam perspektif Maqasid
Syariah:
1. Bagi pemilik Cafe Okita penting untuk memberikan perhatian lebih kepada
karyawan melalui wujud apresiasi dan pengakuan yang nyata serta berupaya
membangun komunikasi dan kedekatan yang lebih baik dengan para karyawan.
2. Bagi pemilik Cafe Okita dapat mempertimbangkan untuk memiliki catatan jam
kerja yang akurat untuk setiap karyawan dan memastikan bahwa gaji yang
dibayarkan sesuai dengan total jam kerja.
Maqasid Syariah serta melihat bagaimana hal ini dapat meningkatkan produktivitas
karyawan, dan bentuk realisasinya ditinjau dari perspektif Maqasid Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif
yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena sosial, pengalaman
manusia, dan interaksi sosial melalui data deskriptif seperti observasi dan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada karyawan dan pemilik cafe okita untuk mendapatkan
data yang akurat. Hasil penelitian mengidentifikasi beberapa faktor pendukung
motivasi intrinsik, meliputi pengakuan berupa apresiasi verbal, penghargaan atas
tugas, keramahan atasan, bonus, kepuasan pelanggan, serta lingkungan kerja yang
nyaman adalah faktor yang dapat menumbuhkan motivasi intrinsik di dalam diri
karyawan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa realisasi motivasi intrinsik
dalam perspektif Maqasid Syariah tercermin dalam implementasi nilai-nilai agama
seperti kesabaran dan kejujuran sesuai dari prinsip hifz al-din, terciptanya lingkungan
kerja yang suportif dan hubungan interpersonal yang baik sesuai prinsip hifz al-nafs,
kesadaran terhadap pentingnya kesehatan mental sesuai prinsip hifz al-aql, serta
terciptanya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional sesuai prinsip hifz
al-nasl. Meskipun demikian, terdapat perbedaan persepsi terkait keadilan kompensasi
yang diarasakan oleh beberapa karyawan karna merasa beban pekerjaan dan jam kerja
tidak sesuai. Sehingga prinsip hifz al-mal masih memerlukan kajian lebih lanjut.
Secara keseluruhan, cafe okita telah menunjukkan upaya yang sejalan dengan
mayoritas prinsip Maqasid Syariah dalam memotivasi karyawannya. Motivasi
intrinsik menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Maqasid Syariah. Dorongan
dari dalam diri untuk berbuat baik, menjaga agama, jiwa, akal,harta, dan keturunan,
serta mengembangkan potensi diri merupakan implementasi nyata dari tujuan-tujuan
syariat islam. Dengan demikian, motivasi intrinsik tidak hanya relevan dalam konteks
meningkatkan produktivitas karyawan tetapi juga sangat selaras dengan nilai dan
tujuan Maqasid Syariah dalam membangun individu untuk menjalani hidup
bermakna,produktif, dan sesuai dengan tujuan syariat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam
penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Faktor- faktor yang mendukung motivasi intrinsik dalam meningkatkan
produktivitas karyawan Cafe Okita dapat disimpulkan bahwa pengakuan
merupakan faktor signifikan dalam mendorong motivasi dan semangat kerja
karyawan. Bentuk pengakuan yang diharapkan beragam, mulai dari apresiasi
verbal dan tugas yang dihargai, keramahan atasan, hingga penghargaan materi
seperti bonus dan kenaikan gaji. Dalam hal ini, karyawan yang berinteraksi
langsung dengan pelanggan menganggap validasi dan kepuasan pelanggan juga
menjadi bentuk pengakuan yang penting. Sementara itu, sebagian karyawan juga
mengharapkan pengakuan dalam bentuk keseimbangan kehidupan kerja seperti
tambahan waktu istirahat. Penelitian ini menemukan bahwa motivasi dan
kepuasan kerja karyawan tidak hanya bergantung pada pengakuan, tetapi pada
lingkungan kerja yang mendukung, peluang pengembangan diri, dan
keseimbangan kehidupan pribadi dan professional. Kepuasan kerja muncul dari
apresiasi pelanggan, lingkungan kerja yang kondusif, fleksibilitas waktu kerja,
serta pencapaian target dan imbalan ekstrinsik seperti bonus. Keberhasilan dalam
mencapai tujuan kerja juga terbukti meningkatkan motivasi karyawan. Terakhir,
kenyamanan dalam bentuk tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan dan
kepercayaan yang diberikan, serta adanya kesempatan untuk pengembangan diri
baik secara teknis maupun soft skill, turut berkontribusi pada motivasi dan
kinerja karyawan. Secara keseluruhan, manajemen
Cafe Okita perlu
memperhatikan berbagai dimensi ini untuk menciptakan lingkungan kerja yang
memotivasi dan memuaskan.
74
2. Penelitian ini menunjukkan bentuk realisasi motivasi intrinsik dalam
meningkatkan produktivitas karyawan Cafe Okita dari perspektif Maqasid
Syariah. Dimana penelitian ini mengkaji bagaimana motivasi intrinsik karyawan
Cafe Okita dalam meningkatkan produktivitas dapat dipahami melalui sudut
pandang Maqasid Syariah, yaitu tujuan-tujuan syariat Islam dalam mewujudkan
kemaslahatan umat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai agama yang
direalisasikan oleh karyawan, seperti kesabaran dan kejujuran, menjadi
pendorong utama dalam memberikan pelayanan terbaik, sejalan dengan prinsip
menjaga agama ( Hifz Al-Din). Lingkungan kerja yang suportif dan hubungan
interpersonal yang baik berkontribusi pada kesejahteraan psikologis dan sosial
karyawan, yang relevan dengan prinsip menjaga jiwa (Hifz Al-Nasl). Aspek
kesehatan mental karyawan juga diakui penting dalam menunjang kinerja, yang
berkaitan dengan prinsip menjaga akal (Hifz Al-Aql). Kendati demikian,
penelitian ini juga menyoroti adanya perbedaan persepsi di antara karyawan
mengenai keadilan kompensasi yang mereka terima, dan hal ini menjadi catatan
penting dalam kaitan dengan prinsip menjaga harta (Hifz Al-Mal). Secara
keseluruhan, meskipun Cafe Okita telah menunjukkan upaya dalam menciptakan
lingkungan kerja yang sejalan dengan sebagian besar prinsip Maqasid Syariah
dalam memotivasi karyawan, aspek keadilan kompensasi perlu dievaluasi lebih
lanjut untuk memastikan implementasi yang lebih menyeluruh dan berdampak
positif pada motivasi intrinsik serta produktivitas seluruh karyawan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang bersifat membangun mengenai peran motivasi intrinsik dalam
meningkatkan produktivitas karyawan di Cafe Okita dalam perspektif Maqasid
Syariah:
1. Bagi pemilik Cafe Okita penting untuk memberikan perhatian lebih kepada
karyawan melalui wujud apresiasi dan pengakuan yang nyata serta berupaya
membangun komunikasi dan kedekatan yang lebih baik dengan para karyawan.
2. Bagi pemilik Cafe Okita dapat mempertimbangkan untuk memiliki catatan jam
kerja yang akurat untuk setiap karyawan dan memastikan bahwa gaji yang
dibayarkan sesuai dengan total jam kerja.
Ketersediaan
| SFEBI20250188 | 188/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
188/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
