Eksplorasi Model Mīzān dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan melalui Pengelolaan Limbah terhadap Adopsi Produk Makanan Kemasan Ramah Lingkungan di Kalangan Masyarakat Muslim Kelas Menengah di Kabupaten Bone
Lisa Anggryani/601022023012 - Personal Name
Penelitian ini mengangkat tema integrasi nilai islam (mīzān) dalam pengelolaan
limbah untuk mendorong konsumsi produk berkelanjutan di kalangan masyarakat
Muslim. Alasan utama penelitian ini adalah urgensi mengatasi dampak negatif limbah
kemasan terhadap lingkungan, khususnya di masyarakat Muslim, yang memiliki
tanggung jawab religius untuk menjaga keseimbangan (mīzān) alam
sebagai amanah ilahi. Penelitian ini mengeksplorasi model mīzān dalam meningkatkan
kesadaran lingkungan melalui pengelolaan limbah terhadap adopsi produk makanan
kemasan ramah lingkungan, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Permasalahan
utama yang diangkat adalah bagaimana konsep mīzān dapat diterapkan dalam praktik
sehari-hari untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan mendorong perilaku
konsumsi yang lebih etis dan bertanggung jawab. Dalam melakukan penelitian ini,
dibutuhkan sejumlah data yang dikumpulkan melalui kuesioner, dokumen, literatur,
dan juga penggunaan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini, yaitu masyarakat
Muslim kelas menengah di Kabupaten Bone yang mengadopsi produk makanan
kemasan ramah lingkungan. Sampel ditentukan dengan menggunakan skala klaster
dengan lima klaster berdasarkan wilayah geografis. Data yang berhasil dikumpulkan
sebanyak 240 respons. Analisis data yang dilakukan menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM) dengan pendekatan PLS-Path Modeling melalui perangkat statistik
SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hubungan yang diajukan
terbukti signifikan secara statistik. Kesadaran lingkungan dan desain produk secara
langsung memengaruhi adopsi produk ramah lingkungan. Pengelolaan limbah secara
signifikan meningkatkan kesadaran lingkungan. Selain itu, mīzān, desain produk, dan
model bisnis berpengaruh terhadap pengelolaan limbah, sementara pengelolaan sumber
daya alam dan inovasi teknologi secara signifikan memengaruhi model bisnis. Secara
tidak langsung, pengelolaan limbah berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran
lingkungan yang kemudian mendorong adopsi produk. Mīzān, desain produk, dan
model bisnis memengaruhi kesadaran lingkungan melalui pengelolaan limbah secara
berurutan. Pengelolaan sumber daya alam dan inovasi teknologi juga berdampak tidak
langsung terhadap pengelolaan limbah melalui model bisnis. Penelitian ini menemukan
bahwa prinsip mīzān, yang menekankan keseimbangan dan keadilan dalam konsumsi,
berperan signifikan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan, mendorong
pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan mendukung adopsi produk makanan
kemasan ramah lingkungan di kalangan masyarakat Muslim kelas menengah di
Kabupaten Bone. Implikasi penelitian ini mencakup rekomendasi untuk pengambil
kebijakan, pelaku usaha, dan masyarakat agar mengadopsi pendekatan berbasis nilai
Islam dalam menciptakan sistem pengelolaan limbah yang efektif, sekaligus
mendorong inovasi produk ramah lingkungan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal
pokok sebagai berikut:
1. Kesadaran lingkungan memiliki pengaruh signifikan terhadap adopsi produk
makanan kemasan ramah lingkungan di kalangan masyarakat Muslim kelas
menengah di Kabupaten Bone. Hal ini menunjukkan bahwa individu yang lebih
sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan cenderung mendukung
produk yang mendukung keberlanjutan. Kesadaran ini mendorong perubahan
preferensi konsumsi pada produk yang ramah lingkungan. Selain itu, desain
produk juga berpengaruh signifikan. Desain yang menarik, fungsional, dan selaras
dengan prinsip keberlanjutan menjadi faktor penting dalam mendorong
masyarakat untuk mengadopsi produk tersebut. Kombinasi antara kesadaran
lingkungan dan desain produk yang baik dapat menjadi strategi efektif bagi
produsen untuk meningkatkan adopsi produk ramah lingkungan.
2. Pengelolaan limbah yang baik memiliki hubungan signifikan dengan peningkatan
kesadaran lingkungan. Masyarakat yang secara aktif mempraktikkan pengelolaan
limbah, seperti mendaur ulang atau mengurangi penggunaan plastik, lebih
memahami dampak lingkungan dari aktivitas manusia. Kesadaran ini mendorong
perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, seperti mengurangi
penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan. Dengan demikian, program
edukasi terkait pengelolaan limbah dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan
kesadaran lingkungan masyarakat.
3. Mīzān yang mengedepankan keseimbangan dan keadilan dalam konsumsi,
memiliki dampak signifikan terhadap pengelolaan limbah. Masyarakat yang
menerapkan mīzān ini cenderung lebih selektif dalam memilih produk,
mempertimbangkan dampak lingkungan, dan mengelola limbah dengan cara yang
bertanggung jawab. Desain produk juga berperan penting; produk yang didesain
dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan memudahkan konsumen dalam
mengelola limbah. Selain itu, model bisnis yang berfokus pada keberlanjutan
menciptakan sistem yang mendukung pengelolaan limbah secara efisien.
Perusahaan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam strategi mereka dapat
meningkatkan kontribusi terhadap pengelolaan limbah di masyarakat.
4. Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan inovasi teknologi memiliki
pengaruh signifikan terhadap pembentukan model bisnis yang berkelanjutan.
Perusahaan yang memprioritaskan penggunaan sumber daya alam secara efisien
tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menciptakan
nilai tambah bagi produk mereka. Di sisi lain, inovasi teknologi mendorong
efisiensi dalam proses produksi dan pengelolaan limbah, sehingga mendukung
keberlanjutan bisnis. Model bisnis yang berbasis pada prinsip keberlanjutan ini
dapat meningkatkan daya saing perusahaan sekaligus menarik konsumen yang
peduli lingkungan.
5. Kesadaran lingkungan berperan sebagai mediator dalam hubungan antara
pengelolaan limbah dan adopsi produk ramah lingkungan. Masyarakat yang
mengelola limbah dengan baik cenderung lebih sadar akan pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan. Kesadaran ini kemudian mendorong mereka untuk
memilih produk yang menggunakan kemasan ramah lingkungan. Dengan
demikian, pengelolaan limbah yang efektif tidak hanya memberikan manfaat
langsung terhadap lingkungan tetapi juga mengubah preferensi konsumsi
masyarakat menuju produk yang mendukung keberlanjutan.
6. Pengelolaan limbah berperan sebagai mediator yang signifikan dalam hubungan
antara mīzān, desain produk, dan model bisnis terhadap kesadaran lingkungan.
Mīzān mendorong perilaku yang lebih bijaksana dalam konsumsi, desain produk
yang ramah lingkungan mempermudah pengelolaan limbah, sementara model
bisnis berkelanjutan menciptakan sistem pendukung untuk pengelolaan limbah
yang efisien. Kombinasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya menjaga lingkungan, menciptakan siklus yang saling mendukung
antara pengelolaan limbah dan kesadaran lingkungan.
7. Model bisnis berperan sebagai mediator penting dalam hubungan antara
pengelolaan sumber daya alam dan inovasi teknologi terhadap pengelolaan
limbah. Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan inovasi teknologi yang
efisien memberikan dasar bagi perusahaan untuk mengembangkan model bisnis
yang berkelanjutan. Model bisnis ini kemudian memfasilitasi pengelolaan limbah
yang lebih baik, seperti melalui program daur ulang atau pengurangan limbah.
Dengan demikian, inovasi teknologi dan pengelolaan sumber daya alam menjadi
fondasi untuk menciptakan sistem yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
limbah untuk mendorong konsumsi produk berkelanjutan di kalangan masyarakat
Muslim. Alasan utama penelitian ini adalah urgensi mengatasi dampak negatif limbah
kemasan terhadap lingkungan, khususnya di masyarakat Muslim, yang memiliki
tanggung jawab religius untuk menjaga keseimbangan (mīzān) alam
sebagai amanah ilahi. Penelitian ini mengeksplorasi model mīzān dalam meningkatkan
kesadaran lingkungan melalui pengelolaan limbah terhadap adopsi produk makanan
kemasan ramah lingkungan, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Permasalahan
utama yang diangkat adalah bagaimana konsep mīzān dapat diterapkan dalam praktik
sehari-hari untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan mendorong perilaku
konsumsi yang lebih etis dan bertanggung jawab. Dalam melakukan penelitian ini,
dibutuhkan sejumlah data yang dikumpulkan melalui kuesioner, dokumen, literatur,
dan juga penggunaan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini, yaitu masyarakat
Muslim kelas menengah di Kabupaten Bone yang mengadopsi produk makanan
kemasan ramah lingkungan. Sampel ditentukan dengan menggunakan skala klaster
dengan lima klaster berdasarkan wilayah geografis. Data yang berhasil dikumpulkan
sebanyak 240 respons. Analisis data yang dilakukan menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM) dengan pendekatan PLS-Path Modeling melalui perangkat statistik
SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hubungan yang diajukan
terbukti signifikan secara statistik. Kesadaran lingkungan dan desain produk secara
langsung memengaruhi adopsi produk ramah lingkungan. Pengelolaan limbah secara
signifikan meningkatkan kesadaran lingkungan. Selain itu, mīzān, desain produk, dan
model bisnis berpengaruh terhadap pengelolaan limbah, sementara pengelolaan sumber
daya alam dan inovasi teknologi secara signifikan memengaruhi model bisnis. Secara
tidak langsung, pengelolaan limbah berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran
lingkungan yang kemudian mendorong adopsi produk. Mīzān, desain produk, dan
model bisnis memengaruhi kesadaran lingkungan melalui pengelolaan limbah secara
berurutan. Pengelolaan sumber daya alam dan inovasi teknologi juga berdampak tidak
langsung terhadap pengelolaan limbah melalui model bisnis. Penelitian ini menemukan
bahwa prinsip mīzān, yang menekankan keseimbangan dan keadilan dalam konsumsi,
berperan signifikan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan, mendorong
pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan mendukung adopsi produk makanan
kemasan ramah lingkungan di kalangan masyarakat Muslim kelas menengah di
Kabupaten Bone. Implikasi penelitian ini mencakup rekomendasi untuk pengambil
kebijakan, pelaku usaha, dan masyarakat agar mengadopsi pendekatan berbasis nilai
Islam dalam menciptakan sistem pengelolaan limbah yang efektif, sekaligus
mendorong inovasi produk ramah lingkungan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal
pokok sebagai berikut:
1. Kesadaran lingkungan memiliki pengaruh signifikan terhadap adopsi produk
makanan kemasan ramah lingkungan di kalangan masyarakat Muslim kelas
menengah di Kabupaten Bone. Hal ini menunjukkan bahwa individu yang lebih
sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan cenderung mendukung
produk yang mendukung keberlanjutan. Kesadaran ini mendorong perubahan
preferensi konsumsi pada produk yang ramah lingkungan. Selain itu, desain
produk juga berpengaruh signifikan. Desain yang menarik, fungsional, dan selaras
dengan prinsip keberlanjutan menjadi faktor penting dalam mendorong
masyarakat untuk mengadopsi produk tersebut. Kombinasi antara kesadaran
lingkungan dan desain produk yang baik dapat menjadi strategi efektif bagi
produsen untuk meningkatkan adopsi produk ramah lingkungan.
2. Pengelolaan limbah yang baik memiliki hubungan signifikan dengan peningkatan
kesadaran lingkungan. Masyarakat yang secara aktif mempraktikkan pengelolaan
limbah, seperti mendaur ulang atau mengurangi penggunaan plastik, lebih
memahami dampak lingkungan dari aktivitas manusia. Kesadaran ini mendorong
perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, seperti mengurangi
penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan. Dengan demikian, program
edukasi terkait pengelolaan limbah dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan
kesadaran lingkungan masyarakat.
3. Mīzān yang mengedepankan keseimbangan dan keadilan dalam konsumsi,
memiliki dampak signifikan terhadap pengelolaan limbah. Masyarakat yang
menerapkan mīzān ini cenderung lebih selektif dalam memilih produk,
mempertimbangkan dampak lingkungan, dan mengelola limbah dengan cara yang
bertanggung jawab. Desain produk juga berperan penting; produk yang didesain
dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan memudahkan konsumen dalam
mengelola limbah. Selain itu, model bisnis yang berfokus pada keberlanjutan
menciptakan sistem yang mendukung pengelolaan limbah secara efisien.
Perusahaan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam strategi mereka dapat
meningkatkan kontribusi terhadap pengelolaan limbah di masyarakat.
4. Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan inovasi teknologi memiliki
pengaruh signifikan terhadap pembentukan model bisnis yang berkelanjutan.
Perusahaan yang memprioritaskan penggunaan sumber daya alam secara efisien
tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menciptakan
nilai tambah bagi produk mereka. Di sisi lain, inovasi teknologi mendorong
efisiensi dalam proses produksi dan pengelolaan limbah, sehingga mendukung
keberlanjutan bisnis. Model bisnis yang berbasis pada prinsip keberlanjutan ini
dapat meningkatkan daya saing perusahaan sekaligus menarik konsumen yang
peduli lingkungan.
5. Kesadaran lingkungan berperan sebagai mediator dalam hubungan antara
pengelolaan limbah dan adopsi produk ramah lingkungan. Masyarakat yang
mengelola limbah dengan baik cenderung lebih sadar akan pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan. Kesadaran ini kemudian mendorong mereka untuk
memilih produk yang menggunakan kemasan ramah lingkungan. Dengan
demikian, pengelolaan limbah yang efektif tidak hanya memberikan manfaat
langsung terhadap lingkungan tetapi juga mengubah preferensi konsumsi
masyarakat menuju produk yang mendukung keberlanjutan.
6. Pengelolaan limbah berperan sebagai mediator yang signifikan dalam hubungan
antara mīzān, desain produk, dan model bisnis terhadap kesadaran lingkungan.
Mīzān mendorong perilaku yang lebih bijaksana dalam konsumsi, desain produk
yang ramah lingkungan mempermudah pengelolaan limbah, sementara model
bisnis berkelanjutan menciptakan sistem pendukung untuk pengelolaan limbah
yang efisien. Kombinasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya menjaga lingkungan, menciptakan siklus yang saling mendukung
antara pengelolaan limbah dan kesadaran lingkungan.
7. Model bisnis berperan sebagai mediator penting dalam hubungan antara
pengelolaan sumber daya alam dan inovasi teknologi terhadap pengelolaan
limbah. Pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dan inovasi teknologi yang
efisien memberikan dasar bagi perusahaan untuk mengembangkan model bisnis
yang berkelanjutan. Model bisnis ini kemudian memfasilitasi pengelolaan limbah
yang lebih baik, seperti melalui program daur ulang atau pengurangan limbah.
Dengan demikian, inovasi teknologi dan pengelolaan sumber daya alam menjadi
fondasi untuk menciptakan sistem yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Ketersediaan
| 601022023012 | 126/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
126/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis EKIS
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
