Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam Meningkatkan Loyalitas Anggota Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo
Wahyudin Syahban/612062021121 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
dalam Meningkatkan Loyalitas Anggota Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo. Tujuan
penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) pada Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo, (2) Untuk
mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi penerapan Good Corporate Governance
(GCG) di Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo, (3) Untuk mengetahui bagaimana bentuk
penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam meningkatkan loyalitas anggota
di Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate
Governance (GCG) di Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo menunjukkan adanya upaya
untuk menciptakan tata Kelola koperasi yang baik, namun masih menghadapi beberapa
kendala. Selain itu, faktor yang memepengaruhi penerapan GCG di Koperasi PKK Desa
Pattiro bajo yaitu minimnya partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan dan
keterbatasan dana yang menyebabkan pelaporan dan administrasi koperasi belum
berjalan dengan rapi dan konsisten. Namun, bentuk penerapan seperti transparan dalam
pelaporan keuangan, yang membuat anggota merasa percaya dan aman karena
mengetahui pengguna dana koperasi secara jelas.
A. Kesimpulan
Merujuk pada analisis yang disajikan di Bab IV dapat disimpulkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di Bab I dalam skripsi
ini. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Koperasi
PKK Desa Pattiro Bajo cukup efektif, hal ini karena dari gambaran umum
hasil penelitian atau dari hasil penilaian dengan skor pencapaian 3.0,
menunjukkan adanya upaya untuk menciptakan tata Kelola koperasi yang
baik, namun masih menghadapi beberapa kendala. Transparansi mulai
diterapkan, terutama melalui penyampaian laporan keuangan tahunan, namun
keterbatasan dana dan sarana membuat pelaporan belum dilakukan secara
rutin dan menyeluruh. Akuntabilitas belum sepenuhnya berjalan dengan baik.
Pengurus telah membuat laporan pertanggungjawaban, tetapi kurangnnya
diskusi terbuka dan partisipasi anggota mengurangi efektivitas prinsip ini.
Responsibilatas telah dilakukan dalam bentuk kepatuhan terhadap aturan dan
pembaruan dokumen sesuai ketentuan Dinas Koperasi, namun sifat
pengelolaan yang masih reaktif perlu diperbaiki. Independensi relative terjaga
karena pengambilan keputusan dilakukan tanpa intervensi pihak luar.
Fairness diterapkan melalui perlakuan yang setara terhadap semua anggota.
2. Faktor yang mempengaruhi penerapan GCG di Koperasi PKK Desa Pattiro
Bajo yaitu adanya faktor internal faktor eksternal. Pada faktor internal,
kurangnya pemahaman anggota terhadap prinsip GCG, disebabkan oleh tidak
adanya pelatihan atau sosialisasi khusus mengenai tata Kelola koperasi yang
baik. Faktor eksternal, minimnya partisipasi anggota dalam pengambilan
keputusan dan keterbatasan dana yang menyebabkan pelaporan dan administrasi
koperasi belum berjalan dengan rapi dan konsisten.
3. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Koperasi
PKK Desa Pattiro Bajo berkontribusi secara nyata terhadap peningkatan
loyalitas anggota. Bentuk penerapan tersebut seperti transparan dalam
pelaporan keuangan, yang membuat anggota merasa percaya dan aman
karena mengetahui pengguna dana koperasi secara jelas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, peneliti mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Koperasi sebaiknya menyelenggarakan pelatihan atau sosialisasi rutin tentang
prinsip-prinsip GCG (Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi,
dan Fairness) agar seluruh anggota, terutama yang baru, memahami peran dan
haknya dalam organisasi. Selain itu mengembangkan sistem pelaporan keuangan
yang berkala dan mudah dipahami laporan keuangan tidak hanya disampaikan
saat rapat tahunan, tetapi dapat di rangkum dan diinformasikan secara berkala,
misalnya, per tiga bulan, dalam bentuk yang sederhana namun informatif.
2. Peningkatan Edukasi dan Pelatihan GCG salah satu faktor penghambat
utama adalah kurangnya pemahaman anggota dan pengurus terhadap
prinsip-prinsip GCG. Oleh karena itu, disarankan agar koperasi rutin
mengadakan pelatihan atau workshop khusus mengenai GCG, baik untuk
anggota lama maupun anggota baru, guna meningkatkan literasi tata Kelola
koperasi yang baik.
3. Pengurus perlu membangun sistem komunikasi yang lebih terbuka dann
menguundang anggota secara aktif dalam proses pengambilan keputusan
serta evaluasi kegiatan koperasi.
4. Disarankan agar koperasi Menyusun laporan sederhana namun berkala
(misalnya triwulan) dan memanfaatkan teknologi sederhana (seperti grup
WhatsApp atau papan informasi) untuk menyampaikan laporan keuangan
secara transparan.
dalam Meningkatkan Loyalitas Anggota Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo. Tujuan
penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) pada Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo, (2) Untuk
mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi penerapan Good Corporate Governance
(GCG) di Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo, (3) Untuk mengetahui bagaimana bentuk
penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam meningkatkan loyalitas anggota
di Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate
Governance (GCG) di Koperasi PKK Desa Pattiro Bajo menunjukkan adanya upaya
untuk menciptakan tata Kelola koperasi yang baik, namun masih menghadapi beberapa
kendala. Selain itu, faktor yang memepengaruhi penerapan GCG di Koperasi PKK Desa
Pattiro bajo yaitu minimnya partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan dan
keterbatasan dana yang menyebabkan pelaporan dan administrasi koperasi belum
berjalan dengan rapi dan konsisten. Namun, bentuk penerapan seperti transparan dalam
pelaporan keuangan, yang membuat anggota merasa percaya dan aman karena
mengetahui pengguna dana koperasi secara jelas.
A. Kesimpulan
Merujuk pada analisis yang disajikan di Bab IV dapat disimpulkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di Bab I dalam skripsi
ini. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Koperasi
PKK Desa Pattiro Bajo cukup efektif, hal ini karena dari gambaran umum
hasil penelitian atau dari hasil penilaian dengan skor pencapaian 3.0,
menunjukkan adanya upaya untuk menciptakan tata Kelola koperasi yang
baik, namun masih menghadapi beberapa kendala. Transparansi mulai
diterapkan, terutama melalui penyampaian laporan keuangan tahunan, namun
keterbatasan dana dan sarana membuat pelaporan belum dilakukan secara
rutin dan menyeluruh. Akuntabilitas belum sepenuhnya berjalan dengan baik.
Pengurus telah membuat laporan pertanggungjawaban, tetapi kurangnnya
diskusi terbuka dan partisipasi anggota mengurangi efektivitas prinsip ini.
Responsibilatas telah dilakukan dalam bentuk kepatuhan terhadap aturan dan
pembaruan dokumen sesuai ketentuan Dinas Koperasi, namun sifat
pengelolaan yang masih reaktif perlu diperbaiki. Independensi relative terjaga
karena pengambilan keputusan dilakukan tanpa intervensi pihak luar.
Fairness diterapkan melalui perlakuan yang setara terhadap semua anggota.
2. Faktor yang mempengaruhi penerapan GCG di Koperasi PKK Desa Pattiro
Bajo yaitu adanya faktor internal faktor eksternal. Pada faktor internal,
kurangnya pemahaman anggota terhadap prinsip GCG, disebabkan oleh tidak
adanya pelatihan atau sosialisasi khusus mengenai tata Kelola koperasi yang
baik. Faktor eksternal, minimnya partisipasi anggota dalam pengambilan
keputusan dan keterbatasan dana yang menyebabkan pelaporan dan administrasi
koperasi belum berjalan dengan rapi dan konsisten.
3. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Koperasi
PKK Desa Pattiro Bajo berkontribusi secara nyata terhadap peningkatan
loyalitas anggota. Bentuk penerapan tersebut seperti transparan dalam
pelaporan keuangan, yang membuat anggota merasa percaya dan aman
karena mengetahui pengguna dana koperasi secara jelas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, peneliti mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Koperasi sebaiknya menyelenggarakan pelatihan atau sosialisasi rutin tentang
prinsip-prinsip GCG (Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi,
dan Fairness) agar seluruh anggota, terutama yang baru, memahami peran dan
haknya dalam organisasi. Selain itu mengembangkan sistem pelaporan keuangan
yang berkala dan mudah dipahami laporan keuangan tidak hanya disampaikan
saat rapat tahunan, tetapi dapat di rangkum dan diinformasikan secara berkala,
misalnya, per tiga bulan, dalam bentuk yang sederhana namun informatif.
2. Peningkatan Edukasi dan Pelatihan GCG salah satu faktor penghambat
utama adalah kurangnya pemahaman anggota dan pengurus terhadap
prinsip-prinsip GCG. Oleh karena itu, disarankan agar koperasi rutin
mengadakan pelatihan atau workshop khusus mengenai GCG, baik untuk
anggota lama maupun anggota baru, guna meningkatkan literasi tata Kelola
koperasi yang baik.
3. Pengurus perlu membangun sistem komunikasi yang lebih terbuka dann
menguundang anggota secara aktif dalam proses pengambilan keputusan
serta evaluasi kegiatan koperasi.
4. Disarankan agar koperasi Menyusun laporan sederhana namun berkala
(misalnya triwulan) dan memanfaatkan teknologi sederhana (seperti grup
WhatsApp atau papan informasi) untuk menyampaikan laporan keuangan
secara transparan.
Ketersediaan
| SFEBI20250186 | 186/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
186/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
