Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Social Media Influence Terhadap Online Impulsive Buying Pada Perempuan Di Kabupaten Bone Dengan Hedonic Shopping Sebagai Variabel Intervening.
Andi Buana Ratu/601022023024 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan syariah
dan social media influence terhadap online impulsive buying, dengan hedonic
shopping motivation sebagai variabel intervening pada perempuan di Kabupaten
Bone. Fenomena meningkatnya pembelian impulsif secara daring, khususnya di
kalangan perempuan, menjadi isu yang relevan di tengah perkembangan teknologi
digital dan penggunaan media sosial yang masif. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner kepada 160 responden perempuan yang aktif melakukan belanja online di
wilayah Kabupaten Bone. Analisis data dilakukan menggunakan Partial Least Squares
Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan software SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah berpengaruh
negatif namun tidak signifikan terhadap online impulsive buying, sedangkan social
media influence berpengaruh positif dan signifikan. Hedonic shopping memediasi
secara signifikan pengaruh social media influence, tetapi tidak memediasi pengaruh
literasi keuangan syariah. Hal ini menegaskan dominasi media sosial dalam
mendorong perilaku konsumtif melalui motivasi belanja hedonistik, sementara literasi
keuangan syariah belum efektif menekan perilaku impulsif belanja online.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui pengujian model
struktural dengan pendekatan Partial Least Square (PLS), maka kesimpulan yang
dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah terhadap Online Impulsive Buying
Literasi Keuangan Syariah terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku Online Impulsive Buying pada perempuan di Kabupaten Bone. Nilai
koefisien jalur yang diperoleh sebesar -0,070 dengan nilai signifikansi (p-value)
sebesar 0,372 (> 0,05), menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah
yang dimiliki responden tidak secara langsung mampu mengendalikan
kecenderungan melakukan pembelian impulsif secara daring. Hal ini
mengindikasikan bahwa pemahaman terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah
belum sepenuhnya menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan
konsumtif secara spontan.
2. Pengaruh Social Media Influence terhadap Online Impulsive Buying
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Social Media Influence memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Online Impulsive Buying. Koefisien
jalur sebesar 0,444 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), menunjukkan
bahwa semakin tinggi pengaruh media sosial—baik dalam bentuk promosi digital,
konten influencer, maupun visualisasi produk—semakin besar pula
kecenderungan individu untuk melakukan pembelian secara impulsif. Temuan ini
menguatkan peran media sosial sebagai stimulus eksternal yang memicu respons
konsumtif dalam konteks model Stimulus-Organism-Response (S-O-R).
3. Pengaruh Hedonic Shopping terhadap Online Impulsive Buying
Variabel Hedonic Shopping memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
Online Impulsive Buying pada perempuan di Kabupaten Bone, dengan nilai
koefisien sebesar 0,332 dan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Hasil ini
menunjukkan bahwa motivasi belanja yang didorong oleh aspek kesenangan,
kepuasan emosional, dan pengalaman belanja yang menyenangkan mendorong
peningkatan perilaku pembelian impulsif. Dengan demikian, semakin tinggi
motivasi hedonis dalam berbelanja, maka semakin besar kecenderungan
seseorang untuk melakukan pembelian impulsif secara online.
4. Pengaruh Tidak Langsung Literasi Keuangan Syariah terhadap Online Impulsive
Buying melalui Hedonic Shopping. Analisis jalur menunjukkan bahwa Literasi
Keuangan Syariah tidak memberikan pengaruh tidak langsung yang signifikan
terhadap Online Impulsive Buying melalui variabel mediasi Hedonic Shopping.
Nilai koefisien sebesar 0,028 dengan nilai signifikansi sebesar 0,344 (> 0,05)
menunjukkan bahwa meskipun literasi keuangan syariah dapat mempengaruhi
motivasi belanja, pengaruh tersebut tidak cukup kuat untuk menurunkan perilaku
impulsif secara signifikan melalui jalur tidak langsung.
5. Pengaruh Tidak Langsung Social Media Influence terhadap Online Impulsive
Buying melalui Hedonic Shopping. Social Media Influence memiliki pengaruh
tidak langsung yang positif dan signifikan terhadap Online Impulsive Buying
melalui variabel Hedonic Shopping. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
sebesar 0,196 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pengaruh media sosial terhadap pembelian impulsif
tidak hanya bersifat langsung, tetapi juga diperkuat oleh peningkatan motivasi
hedonis saat berbelanja, yang terbentuk akibat eksposur intens terhadap konten
belanja di media sosial.
B. Implikasi
1. Perempuan di Kabupaten Bone diharapkan mampu meminimalisir pengaruh
media sosial terhadap perilaku pembelian impulsif dengan meningkatkan
pemahaman dan penerapan literasi keuangan syariah dalam kehidupan sehari-
hari. Literasi keuangan syariah tidak hanya berfungsi sebagai panduan dalam
mengelola keuangan secara bijak dan sesuai prinsip Islam, tetapi juga sebagai
benteng dalam menghadapi godaan konsumsi yang bersifat emosional dan
tidak terencana, yang sering kali dipicu oleh konten promosi di media sosial.
Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang konsep keuangan syariah,
seperti pentingnya pengelolaan harta, larangan israf (berlebih-lebihan), serta
prioritas kebutuhan atas keinginan, perempuan diharapkan mampu mengambil
keputusan konsumsi yang lebih rasional dan sesuai dengan nilai-nilai
keislaman. Peningkatan kesadaran ini akan membantu mereka menjadi
konsumen yang cerdas, kritis, dan tidak mudah terpengaruh oleh tren sesaat
atau tekanan sosial di dunia digital, sehingga tercipta keseimbangan antara
kebutuhan konsumsi dan tanggung jawab keuangan dalam jangka panjang.
2. Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau
rujukan bagi peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan dalam mengkaji
perilaku konsumtif masyarakat, khususnya dalam konteks penggunaan e-
commerce yang semakin berkembang pesat di era digital saat ini. Penelitian ini
diharapkan mampu memberikan gambaran awal mengenai bagaimana faktor-
faktor psikografis seperti literasi keuangan, pengaruh media sosial, dan
motivasi belanja hedonis dapat membentuk pola pembelian impulsif, terutama
di kalangan perempuan. Dengan demikian, peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan kajian yang lebih mendalam, luas, dan kontekstual dengan
mempertimbangkan aspek demografis, budaya, serta dinamika teknologi
digital yang terus berubah. Hasil dari penelitian ini diharapkan tidak hanya
berkontribusi secara teoritis, tetapi juga secara praktis dalam memperkaya
literatur ilmiah yang relevan dan mendukung pengembangan strategi
pemasaran serta edukasi keuangan berbasis perilaku konsumen di platform
daring.
C. Saran
Adapun saran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah agar perempuan
di Kabupaten Bone, khususnya pengguna aktif e-commerce, mampu memahami
faktor-faktor yang memengaruhi kecenderungan mereka dalam melakukan pembelian
impulsif secara online. Faktor seperti pengaruh media sosial dan motivasi belanja
hedonis terbukti berkontribusi signifikan dalam mendorong perilaku konsumtif yang
tidak direncanakan.
Pemahaman terhadap konsep literasi keuangan syariah menjadi penting guna
meminimalisir dampak negatif dari pembelian impulsif, yang kerap kali tidak
mempertimbangkan aspek kebutuhan dan efisiensi finansial. Hal ini terutama relevan
dalam konteks masyarakat yang semakin terpapar perkembangan teknologi dan media
sosial yang pesat.
Dengan demikian, diharapkan ke depannya konsumen dapat melakukan
pembelian berdasarkan pertimbangan yang rasional dan sesuai dengan nilai-nilai
kebutuhan, bukan semata-mata berdasarkan dorongan emosional atau tren sesaat di
media sosial.
dan social media influence terhadap online impulsive buying, dengan hedonic
shopping motivation sebagai variabel intervening pada perempuan di Kabupaten
Bone. Fenomena meningkatnya pembelian impulsif secara daring, khususnya di
kalangan perempuan, menjadi isu yang relevan di tengah perkembangan teknologi
digital dan penggunaan media sosial yang masif. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner kepada 160 responden perempuan yang aktif melakukan belanja online di
wilayah Kabupaten Bone. Analisis data dilakukan menggunakan Partial Least Squares
Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan software SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah berpengaruh
negatif namun tidak signifikan terhadap online impulsive buying, sedangkan social
media influence berpengaruh positif dan signifikan. Hedonic shopping memediasi
secara signifikan pengaruh social media influence, tetapi tidak memediasi pengaruh
literasi keuangan syariah. Hal ini menegaskan dominasi media sosial dalam
mendorong perilaku konsumtif melalui motivasi belanja hedonistik, sementara literasi
keuangan syariah belum efektif menekan perilaku impulsif belanja online.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui pengujian model
struktural dengan pendekatan Partial Least Square (PLS), maka kesimpulan yang
dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah terhadap Online Impulsive Buying
Literasi Keuangan Syariah terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perilaku Online Impulsive Buying pada perempuan di Kabupaten Bone. Nilai
koefisien jalur yang diperoleh sebesar -0,070 dengan nilai signifikansi (p-value)
sebesar 0,372 (> 0,05), menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah
yang dimiliki responden tidak secara langsung mampu mengendalikan
kecenderungan melakukan pembelian impulsif secara daring. Hal ini
mengindikasikan bahwa pemahaman terhadap prinsip-prinsip keuangan syariah
belum sepenuhnya menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan
konsumtif secara spontan.
2. Pengaruh Social Media Influence terhadap Online Impulsive Buying
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Social Media Influence memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Online Impulsive Buying. Koefisien
jalur sebesar 0,444 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), menunjukkan
bahwa semakin tinggi pengaruh media sosial—baik dalam bentuk promosi digital,
konten influencer, maupun visualisasi produk—semakin besar pula
kecenderungan individu untuk melakukan pembelian secara impulsif. Temuan ini
menguatkan peran media sosial sebagai stimulus eksternal yang memicu respons
konsumtif dalam konteks model Stimulus-Organism-Response (S-O-R).
3. Pengaruh Hedonic Shopping terhadap Online Impulsive Buying
Variabel Hedonic Shopping memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
Online Impulsive Buying pada perempuan di Kabupaten Bone, dengan nilai
koefisien sebesar 0,332 dan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05). Hasil ini
menunjukkan bahwa motivasi belanja yang didorong oleh aspek kesenangan,
kepuasan emosional, dan pengalaman belanja yang menyenangkan mendorong
peningkatan perilaku pembelian impulsif. Dengan demikian, semakin tinggi
motivasi hedonis dalam berbelanja, maka semakin besar kecenderungan
seseorang untuk melakukan pembelian impulsif secara online.
4. Pengaruh Tidak Langsung Literasi Keuangan Syariah terhadap Online Impulsive
Buying melalui Hedonic Shopping. Analisis jalur menunjukkan bahwa Literasi
Keuangan Syariah tidak memberikan pengaruh tidak langsung yang signifikan
terhadap Online Impulsive Buying melalui variabel mediasi Hedonic Shopping.
Nilai koefisien sebesar 0,028 dengan nilai signifikansi sebesar 0,344 (> 0,05)
menunjukkan bahwa meskipun literasi keuangan syariah dapat mempengaruhi
motivasi belanja, pengaruh tersebut tidak cukup kuat untuk menurunkan perilaku
impulsif secara signifikan melalui jalur tidak langsung.
5. Pengaruh Tidak Langsung Social Media Influence terhadap Online Impulsive
Buying melalui Hedonic Shopping. Social Media Influence memiliki pengaruh
tidak langsung yang positif dan signifikan terhadap Online Impulsive Buying
melalui variabel Hedonic Shopping. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
sebesar 0,196 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pengaruh media sosial terhadap pembelian impulsif
tidak hanya bersifat langsung, tetapi juga diperkuat oleh peningkatan motivasi
hedonis saat berbelanja, yang terbentuk akibat eksposur intens terhadap konten
belanja di media sosial.
B. Implikasi
1. Perempuan di Kabupaten Bone diharapkan mampu meminimalisir pengaruh
media sosial terhadap perilaku pembelian impulsif dengan meningkatkan
pemahaman dan penerapan literasi keuangan syariah dalam kehidupan sehari-
hari. Literasi keuangan syariah tidak hanya berfungsi sebagai panduan dalam
mengelola keuangan secara bijak dan sesuai prinsip Islam, tetapi juga sebagai
benteng dalam menghadapi godaan konsumsi yang bersifat emosional dan
tidak terencana, yang sering kali dipicu oleh konten promosi di media sosial.
Dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang konsep keuangan syariah,
seperti pentingnya pengelolaan harta, larangan israf (berlebih-lebihan), serta
prioritas kebutuhan atas keinginan, perempuan diharapkan mampu mengambil
keputusan konsumsi yang lebih rasional dan sesuai dengan nilai-nilai
keislaman. Peningkatan kesadaran ini akan membantu mereka menjadi
konsumen yang cerdas, kritis, dan tidak mudah terpengaruh oleh tren sesaat
atau tekanan sosial di dunia digital, sehingga tercipta keseimbangan antara
kebutuhan konsumsi dan tanggung jawab keuangan dalam jangka panjang.
2. Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau
rujukan bagi peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan dalam mengkaji
perilaku konsumtif masyarakat, khususnya dalam konteks penggunaan e-
commerce yang semakin berkembang pesat di era digital saat ini. Penelitian ini
diharapkan mampu memberikan gambaran awal mengenai bagaimana faktor-
faktor psikografis seperti literasi keuangan, pengaruh media sosial, dan
motivasi belanja hedonis dapat membentuk pola pembelian impulsif, terutama
di kalangan perempuan. Dengan demikian, peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan kajian yang lebih mendalam, luas, dan kontekstual dengan
mempertimbangkan aspek demografis, budaya, serta dinamika teknologi
digital yang terus berubah. Hasil dari penelitian ini diharapkan tidak hanya
berkontribusi secara teoritis, tetapi juga secara praktis dalam memperkaya
literatur ilmiah yang relevan dan mendukung pengembangan strategi
pemasaran serta edukasi keuangan berbasis perilaku konsumen di platform
daring.
C. Saran
Adapun saran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah agar perempuan
di Kabupaten Bone, khususnya pengguna aktif e-commerce, mampu memahami
faktor-faktor yang memengaruhi kecenderungan mereka dalam melakukan pembelian
impulsif secara online. Faktor seperti pengaruh media sosial dan motivasi belanja
hedonis terbukti berkontribusi signifikan dalam mendorong perilaku konsumtif yang
tidak direncanakan.
Pemahaman terhadap konsep literasi keuangan syariah menjadi penting guna
meminimalisir dampak negatif dari pembelian impulsif, yang kerap kali tidak
mempertimbangkan aspek kebutuhan dan efisiensi finansial. Hal ini terutama relevan
dalam konteks masyarakat yang semakin terpapar perkembangan teknologi dan media
sosial yang pesat.
Dengan demikian, diharapkan ke depannya konsumen dapat melakukan
pembelian berdasarkan pertimbangan yang rasional dan sesuai dengan nilai-nilai
kebutuhan, bukan semata-mata berdasarkan dorongan emosional atau tren sesaat di
media sosial.
Ketersediaan
| 60102022023024 | 21/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
21/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis EKIS
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
