Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan literasi keuangan syariah
melalui modul pembelajaran pada SD Inpres 5/81 Watu di Desa Watu, Kecamatan
Barebbo, Kabupaten Bone. Pada tingkat sekolah dasar, khususnya pada Inpres 5/81
Watu, Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone menerapkan modul edukasi perbankan
untuk memberikan pemahaman dasar tentang literasi keuangan sejak dini. Hal ini
dimaksudkan dengan adanya pemahaman literasi keuangan penting untuk ditanamkan
sejak dini karena pengetahuan dan pengalaman keuangan yang ditanam akan
terinternalisasi dalam diri anak sehingga membentuk karakter dan kebiasaan
mengelola keuangan mereka dimasa depan.
tingkat literasi keuangan syariah siswa pada sekolah tersebut masih tergolong rendah.
Sehingan dengan kehadiran program ini memberikan dampak yang signifikan
terhadap peningkatan pemahaman, kesadaran, dan perilaku keuangan syariah pada
peserta didik di jenjang sekolah dasar.
Penelitian ini merekomendasikan perlunya Strategi guru dalam mengatasi kendala literasi
keuangan di sekolah melibatkan pendekatan edukatif yang interaktif, inovatif, dan berbasis
praktik
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan rumusan masalah mengenai pemahaman literasi keuangan
syariah di SD Inpres 5/81 Watu maka dapat disimpulkan bahwa Sebelum
dilaksanakannya pengembangan modul pembelajaran, tingkat literasi
keuangan syariah siswa pada sekolah tersebut masih tergolong rendah.
Sehingan dengan kehadiran program ini memberikan dampak yang
signifikan terhadap peningkatan pemahaman, kesadaran, dan perilaku
keuangan syariah pada peserta didik di jenjang sekolah dasar. Umumnya,
siswa hanya memahami fungsi uang sebatas alat tukar atau media untuk
membeli makanan dan mainan namun, dengan adanya. Pemahaman terhadap
konsep dasar keuangan seperti pentingnya menabung, membedakan antara
kebutuhan dan keinginan, serta pengelolaan uang jajan belum sepenuhnya
tertanam pada diri siswa.
2. Berdasarkan rumusan masalah mengenai model pengembangan modul
edukasi perbankan di SD Inpres 5/81 Watu maka dapat disimpulkan bahwa
Pengembangan modul pembelajaran ini memberikan pengetahuan siswa
mengenai pentingnya pengelolaan uang secara produktif dan halal, serta
memupuk sikap tanggung jawab terhadap harta yang dimiliki. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa setelah modul diterapkan, siswa mulai
menunjukkan perubahan perilaku yang positif, seperti menyisihkan uang
jajan untuk ditabung secara rutin, mulai memilah antara barang yang
dibutuhkan dan diinginkan, serta memiliki keinginan untuk berbagi melalui
sedekah kecil-kecilan.
59
3. Berdasarkan rumusan masalah mengenai potensi peningkatan literasi
keuangan syariah di SD Inpres 5/81 Watu maka dapat disimpulkan bahwa
Strategi guru dalam mengatasi kendala literasi keuangan di sekolah melibatkan
pendekatan edukatif yang interaktif, inovatif, dan berbasis praktik. Untuk mengatasi
kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat, guru dapat mengintegrasikan
materi literasi keuangan ke dalam mata pelajaran yang relevan seperti Matematika,
IPS, atau Pendidikan Kewarganegaraan dengan memberikan contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan konstruktif bagi
berbagai pihak terkait dalam peningkatan literasi keuangan syariah di tingkat
sekolah dasar:
1. Untuk Pihak Sekolah:
Diharapkan terus mengembangkan dan memperkaya isi modul
pembelajaran literasi keuangan syariah dengan menyesuaikan materi terhadap
perkembangan zaman serta karakteristik siswa. Selain itu, sekolah dapat
menjadikan literasi keuangan sebagai bagian dari kurikulum tematik atau
integratif, tidak hanya dalam mata pelajaran agama, tetapi juga dalam
pelajaran matematika dan kewarganegaraan.
2. Untuk Guru:
Disarankan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang
variatif dan kreatif seperti cerita inspiratif, simulasi keuangan, permainan
edukatif, dan proyek kelas menabung. Guru juga perlu meningkatkan
kompetensi dalam hal literasi keuangan syariah agar mampu menyampaikan
materi secara tepat dan relevan dengan kehidupan siswa sehari-hari.
3. Untuk Orang Tua/Wali Murid:
Diharapkan dapat berperan aktif dalam mendampingi anak-anak dalam
mengelola uang jajan serta memberikan contoh nyata pengelolaan keuangan
yang sesuai dengan nilai-nilai syariah di rumah, seperti kebiasaan menabung,
sedekah, dan menghindari perilaku konsumtif.
4. Untuk Pemerintah dan Lembaga Pendidikan:
Sebaiknya mendukung penyusunan dan penyebarluasan modul literasi
keuangan syariah secara nasional, khususnya di sekolah-sekolah dasar, serta
menyelenggarakan pelatihan bagi guru mengenai materi dan strategi
pembelajaran literasi keuangan berbasis syariah.
5. Untuk Peneliti Selanjutnya:
Disarankan melakukan pengembangan penelitian dengan lingkup yang
lebih luas, baik dari segi lokasi, subjek (misalnya melibatkan lebih banyak
sekolah), atau metode evaluasi untuk mengukur efektivitas modul secara
kuantitatif, agar mendapatkan hasil yang lebih komprehensif dan dapat
dibandingkan antar wilayah.

SFEBI20250165

165/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia