Kronologi Berfikir Nabi Ibrahim dalam Mencari Tuhan (Studi Komparatif Penafsiran Al-Ṭabāṭabā’i dan Fakhruddīn Al- Rāzī)
Ahmad Galib Amin/03.17.1006 - Personal Name
Penelitian ini berfokus pada Kronologi Berfikir Nabi Ibrahim dalam
Mencari Tuhan dengan mengkomparasikan penafsiran al-Ṭabāṭabā’i dan
Fakhruddin al-Razi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penafsiran ayat tentang Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan menurut perspektif al-
Ṭabāṭabā’i dan Fakhruddīn al-Rāzī, dan analisis perbandingan penafsiran al-
Ṭabāṭabā’i dan Fakhruddīn al-Rāzī.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library
research). Yang menitik beratkan pada sumber data yang bersifat teoritis dan
filosofis tanpa melihat situasi empiris dilapangan, serta menggunakan pendekatan
sosio historis yang berupaya menjelaskan kondisi sosial masyarakat dan historical
moment ketika nabi Ibrahim mencari Tuhan.
Sebagaimana yang termaktub dalam penjelasan kondisi sosio historis
masyarakat pada zaman nabi Ibrahim as., yakni masyarakat terjebak dalam
perangkap faham paganisme. Kemudian, ada beberapa klasifikasi ayat yang
dijadikan nabi Ibrahim sebagai poin argumentasi untuk menjawab faham
paganisme. Ayat-ayat tersebut, pada hakikatnya merupakan penjelasan bagi bukti
kebenaran yang sempurna (atas apa yang dibawa oleh Ibrahim as.), diantaranya:
melaksanakan agama fitrah (agama Allah), menyebarkan / mendakwahkan akidah
tauhid, mensucikan-Nya dari kemusyrikan. Oleh karena itu Ibrahim as. menentang
penyembahan berhala yang terjadi di dunia Sedari kecil Nabi Ibrahim terkenal
sebagai anak yang mempunyai daya nalar yang tajam, ketika ia sampai pada tahap
mulai mengenal Tuhan, maka selalu muncul pertanyaan tentang Tuhan kepada
kedua orang tuanya. Metode dialektika menjadi poin penting yang diterapkan,
yakni bagaimana membuat sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban
melainkan akan memunculkan pertanyaan baru.
Adapun proses pencarian tuhan nabi Ibrahim terkhusus pada tiga benda
langit, konsep dasar menjadikan bintang, bulan, dan matahari sebagai tuhan
adalah karena posisinya yang berada di atas, sebagaimana pengindentikan
ketuhanan selalu di atas dari yang lainnya. Dan juga dia berkata ketika dia melihat
sebuah bintang: “Inilah Tuhanku.” Kemudian dia berkata ketika dia melihat bulan
terbit: “Inilah Tuhanku.” Kemudian dia berkata ketika dia melihat matahari terbit:
{Ini Tuhanku, ini lebih besar}. Pengembaraan pencarian Tuhan nabi Ibrahim
terhadap benda-benda langit merujuk pada dua hal yakni, pertama, apa itu yang
tenggelam?, dan kedua, bagaimana itu yang tenggelam menunjukkan ketiadaan
atas ketuhanan?.
xi
Pada akhir pengembaraan nabi Ibrahim, ia menemukan Allah swt dan
untuk itu beliau dengan tegas menyatakan, “Sesungguhnya aku menghadapkan
wajahku, yakni seluruh jiwa, raga dan totalitasku kepada yang menciptakan langit
dan bumi dengan segala isinya, termasuk semua benda angkasa, seperti bintang,
bulan dan matahari. Aku menghadapkan wajahku dalam keadaan ḥanīf, yakni
cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang
yang menyekutukan Tuhan.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian dengan pendekatan sosio historis pada
kronologi berfikir nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan, maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Masyarakat terdahulu terjebak dalam perangkap faham paganisme.
Kemudian, ada beberapa klasifikasi ayat yang dijadikan nabi Ibrahim
sebagai poin argumentasi untuk menjawab faham paganisme. Ayat-ayat
tersebut, pada hakikatnya merupakan penjelasan bagi bukti kebenaran
yang sempurna (atas apa yang dibawa oleh Ibrahim a.s.).
2. Proses pencarian Tuhan nabi Ibrahim terfokus pada tiga benda langit,
yakni bulan, bintang, dan matahari. Pengindetikan ketuhanan tersebut
tidak terlepas dari posisi benda langit yang berada di atas benda lainnya.
3. Pada akhir pengembaraan nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan, ia berserah
diri dengan mengikuti agama yang hanif dan tidak menyekutukan Allah
swt.
B. Saran
1. Bagi akademis, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat
bagi para mahasiswa, khususnya dalam program studi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir. Semoga penelitian ini bisa menjadi referensi untuk mahasiswa yang
melakukan penelitian dengan objek yang serupa.
2. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diharapkan
melakukan kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan
penelitian selanjutnya.
Mencari Tuhan dengan mengkomparasikan penafsiran al-Ṭabāṭabā’i dan
Fakhruddin al-Razi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penafsiran ayat tentang Nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan menurut perspektif al-
Ṭabāṭabā’i dan Fakhruddīn al-Rāzī, dan analisis perbandingan penafsiran al-
Ṭabāṭabā’i dan Fakhruddīn al-Rāzī.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library
research). Yang menitik beratkan pada sumber data yang bersifat teoritis dan
filosofis tanpa melihat situasi empiris dilapangan, serta menggunakan pendekatan
sosio historis yang berupaya menjelaskan kondisi sosial masyarakat dan historical
moment ketika nabi Ibrahim mencari Tuhan.
Sebagaimana yang termaktub dalam penjelasan kondisi sosio historis
masyarakat pada zaman nabi Ibrahim as., yakni masyarakat terjebak dalam
perangkap faham paganisme. Kemudian, ada beberapa klasifikasi ayat yang
dijadikan nabi Ibrahim sebagai poin argumentasi untuk menjawab faham
paganisme. Ayat-ayat tersebut, pada hakikatnya merupakan penjelasan bagi bukti
kebenaran yang sempurna (atas apa yang dibawa oleh Ibrahim as.), diantaranya:
melaksanakan agama fitrah (agama Allah), menyebarkan / mendakwahkan akidah
tauhid, mensucikan-Nya dari kemusyrikan. Oleh karena itu Ibrahim as. menentang
penyembahan berhala yang terjadi di dunia Sedari kecil Nabi Ibrahim terkenal
sebagai anak yang mempunyai daya nalar yang tajam, ketika ia sampai pada tahap
mulai mengenal Tuhan, maka selalu muncul pertanyaan tentang Tuhan kepada
kedua orang tuanya. Metode dialektika menjadi poin penting yang diterapkan,
yakni bagaimana membuat sebuah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban
melainkan akan memunculkan pertanyaan baru.
Adapun proses pencarian tuhan nabi Ibrahim terkhusus pada tiga benda
langit, konsep dasar menjadikan bintang, bulan, dan matahari sebagai tuhan
adalah karena posisinya yang berada di atas, sebagaimana pengindentikan
ketuhanan selalu di atas dari yang lainnya. Dan juga dia berkata ketika dia melihat
sebuah bintang: “Inilah Tuhanku.” Kemudian dia berkata ketika dia melihat bulan
terbit: “Inilah Tuhanku.” Kemudian dia berkata ketika dia melihat matahari terbit:
{Ini Tuhanku, ini lebih besar}. Pengembaraan pencarian Tuhan nabi Ibrahim
terhadap benda-benda langit merujuk pada dua hal yakni, pertama, apa itu yang
tenggelam?, dan kedua, bagaimana itu yang tenggelam menunjukkan ketiadaan
atas ketuhanan?.
xi
Pada akhir pengembaraan nabi Ibrahim, ia menemukan Allah swt dan
untuk itu beliau dengan tegas menyatakan, “Sesungguhnya aku menghadapkan
wajahku, yakni seluruh jiwa, raga dan totalitasku kepada yang menciptakan langit
dan bumi dengan segala isinya, termasuk semua benda angkasa, seperti bintang,
bulan dan matahari. Aku menghadapkan wajahku dalam keadaan ḥanīf, yakni
cenderung kepada agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang
yang menyekutukan Tuhan.
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian dengan pendekatan sosio historis pada
kronologi berfikir nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan, maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Masyarakat terdahulu terjebak dalam perangkap faham paganisme.
Kemudian, ada beberapa klasifikasi ayat yang dijadikan nabi Ibrahim
sebagai poin argumentasi untuk menjawab faham paganisme. Ayat-ayat
tersebut, pada hakikatnya merupakan penjelasan bagi bukti kebenaran
yang sempurna (atas apa yang dibawa oleh Ibrahim a.s.).
2. Proses pencarian Tuhan nabi Ibrahim terfokus pada tiga benda langit,
yakni bulan, bintang, dan matahari. Pengindetikan ketuhanan tersebut
tidak terlepas dari posisi benda langit yang berada di atas benda lainnya.
3. Pada akhir pengembaraan nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan, ia berserah
diri dengan mengikuti agama yang hanif dan tidak menyekutukan Allah
swt.
B. Saran
1. Bagi akademis, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat
bagi para mahasiswa, khususnya dalam program studi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir. Semoga penelitian ini bisa menjadi referensi untuk mahasiswa yang
melakukan penelitian dengan objek yang serupa.
2. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diharapkan
melakukan kritik dan saran yang membangun untuk peningkatan
penelitian selanjutnya.
Ketersediaan
| SFUD20240083 | 83/2021 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
83/2021
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
