Analisis Pengelolaan Keuangan dan Pemanfaatan Aset Desa Dalam Optimalisasi Wisata Pemandian Jompi’e di Desa Lili Riawang Kec. Bengo Kab. Bone

No image available for this title
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan keuangan dan pemanfaatan
aset desa dalam optimalisasi wisata Pemandian Jompi’e di Desa Lili Riawang,
Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode penelitian lapangan, melibatkan subjek penelitian yang terdiri dari
Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, dan pengelola wisata. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi, sedangkan
analisis data menggunakan metode deskriptif dengan tahapan pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, uji keabsahan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan desa telah dilaksanakan secara
bertahap dan partisipatif, mulai dari musyawarah desa, perencanaan anggaran,
pelaksanaan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), hingga pelaporan dan
pertanggungjawaban. Penatausahaan dilakukan secara manual, namun tetap tertib dan
akuntabel, dengan dokumentasi yang rapi dan transparan. Pemanfaatan aset desa, yaitu
kawasan Pemandian Jompi’e, dilakukan secara swakelola oleh pemerintah desa dan
dimanfaatkan tidak hanya sebagai destinasi wisata tetapi juga sebagai sumber air irigasi
dan kebutuhan rumah tangga. Pengelolaan ini telah berdampak positif terhadap
peningkatan ekonomi masyarakat melalui tumbuhnya usaha kecil di sekitar lokasi.
Penelitian menemukan bahwa pengelolaan keuangan dan pemanfaatan aset desa
berfungsi sebagai motor penggerak dalam mendukung pembangunan wisata berbasis
potensi lokal. Namun, kendala seperti belum adanya Peraturan Desa (Perdes) khusus,
keterbatasan anggaran, minimnya fasilitas pendukung, dan belum optimalnya promosi
masih menjadi tantangan utama yang harus segera ditangani agar pengembangan
wisata desa dapat berkelanjutan dan berdampak lebih luas bagi kesejahteraan
masyarakat.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengelolaan
keuangan dan pemanfaatan aset desa dalam optimalisasi wisata pemandian
Jompi’e di Desa Lili Riawang Kec. Bengo Kab. Bone, dapat ditarik Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengelolaan keuangan desa dalam mendukung pengembangan wisata
Pemandian Jompi’e di Desa Lili Riawang telah dilaksanakan melalui tahapan
yang sesuai dengan prosedur perundang-undangan, dimulai dari musyawarah
desa, penyusunan RKPDes dan APBDes, hingga pembentukan Tim Pelaksana
Kegiatan (TPK) dan pelaksanaan kegiatan. Penatausahaan dilakukan secara
manual namun tertib, dengan pelaporan keuangan yang dilengkapi bukti dan
dokumentasi secara berkala. Meskipun pengelolaan telah berjalan dengan baik
dan partisipatif, keterbatasan anggaran serta belum adanya Peraturan Desa
(Perdes) khusus menjadi hambatan dalam mengalokasikan anggaran secara
optimal untuk sektor wisata.
2. Pemanfaatan aset desa berupa kawasan Pemandian Jompi’e telah memberikan
kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarakat, tidak hanya sebagai objek
wisata, tetapi juga sebagai sumber air untuk irigasi dan kebutuhan rumah
tangga. Pengelolaan kawasan dilakukan secara swakelola oleh pemerintah desa
tanpa melibatkan pihak luar, dan masyarakat sekitar turut merasakan manfaat
ekonomi melalui usaha mikro seperti warung, sewa pelampung, dan parkir.
Namun demikian, keterbatasan sarana prasarana serta belum tertatanya sistem
67
pengelolaan dan promosi menjadi kendala dalam mengoptimalkan potensi
wisata secara maksimal dan berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Pemerintah Desa Lili Riawang perlu segera merumuskan dan menetapkan
Peraturan Desa (Perdes) yang secara khusus mengatur tentang pengelolaan dan
pemanfaatan Pemandian Jompi’e. Hal ini penting sebagai dasar hukum yang
kuat dalam penganggaran, pengelolaan, dan pelaporan.
2. Perlu dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya
perangkat desa dan pengelola wisata, dalam bidang pengelolaan keuangan dan
manajemen pariwisata melalui pelatihan atau pendampingan dari instansi
terkait.
3. Pemerintah desa dapat menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, seperti
investor lokal, pelaku UMKM, atau komunitas pariwisata, guna mendukung
pengembangan infrastruktur, promosi, dan pengelolaan wisata yang lebih
profesional dan berkelanjutan.
4. Pengelolaan fasilitas dan kebersihan area wisata perlu ditingkatkan, baik
melalui pembentukan tim kebersihan khusus maupun penetapan aturan
operasional yang melibatkan para pelaku usaha di sekitar pemandian.
C. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengemukakan beberapa implikasi
sebagai berikut:
1. Implikasi Ilmiah:
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian akademik di
bidang pengelolaan keuangan desa dan pemanfaatan aset untuk pengembangan
pariwisata berbasis potensi lokal. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
referensi ilmiah bagi peneliti selanjutnya dalam menggali lebih dalam mengenai
model pengelolaan keuangan desa yang efektif, keterkaitan antara aset desa dan
pengembangan wisata, serta pengaruhnya terhadap peningkatan ekonomi
masyarakat. Selain itu, penelitian ini membuka ruang untuk kajian lebih lanjut
dengan pendekatan kuantitatif atau studi perbandingan antar desa yang
memiliki karakteristik serupa.
2. Implikasi Praktis
a. Bagi Pemerintah Desa
Penelitian ini menjadi masukan konkret bagi pemerintah desa untuk segera
menetapkan regulasi yang jelas melalui Peraturan Desa (Perdes) terkait
pengelolaan dan pembiayaan wisata Pemandian Jompi’e, serta memperkuat
sistem pengelolaan yang lebih akuntabel, transparan, dan berkelanjutan.
b. Bagi Masyarakat Desa
Hasil penelitian ini mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya
keterlibatan dalam pengelolaan aset wisata, baik melalui kegiatan ekonomi
lokal, pemeliharaan lingkungan, maupun dukungan terhadap kebijakan
pemerintah desa, sehingga manfaat wisata dapat dirasakan secara langsung
dan merata.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini memberikan pijakan awal bagi peneliti berikutnya untuk
memperluas ruang lingkup kajian, baik dengan pendekatan multidisipliner,
analisis dampak ekonomi secara kuantitatif, maupun eksplorasi terhadap
hambatan regulatif dan sosial dalam pengelolaan aset wisata desa.
Ketersediaan
SFEBI20250152152/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

152/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FEBI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top