Dalam era digital saat ini, smartphone tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi,
tetapi juga mencerminkan gaya hidup dan status sosial penggunanya. iPhone sebagai
produk premium dengan citra merek yang kuat memiliki daya tarik tersendiri,
terutama di kalangan masyarakat muda. Penelitian ini mengkaji pengaruh citra merek
terhadap minat beli iPhone melalui gaya hidup pada masyarakat Kabupaten Bone.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian yang mengungkap besar kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar
variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data-data
yang berupa faktor pendukung terhadap pengaruh antara variabel-variabel yang
bersangkutan kemudian mencoba untuk dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap gaya hidup, gaya
hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, serta citra merek juga
memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap minat beli. Dengan
demikian, citra merek dan gaya hidup terbukti menjadi faktor penting yang
mendorong masyarakat Kabupaten Bone dalam membuat keputusan pembelian
terhadap produk iPhone.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi
simpulan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut:
4. Citra merek terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
masyarakat Kabupaten Bone terhadap produk iPhone. Mayoritas responden
dalam penelitian ini menunjukkan persepsi positif terhadap citra merek
iPhone, yang dilihat dari kualitas produk, reputasi, daya tarik visual,
kesesuaian identitas, dan nilai simbolik yang melekat pada merek tersebut.
Citra merek yang kuat tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap produk, tetapi juga membentuk kesan bahwa produk tersebut
mencerminkan status sosial dan prestise. Dengan koefisien jalur sebesar
0,658, hasil ini menunjukkan bahwa semakin kuat persepsi positif terhadap
citra merek, semakin tinggi pula kecenderungan masyarakat untuk membeli
produk tersebut.
5. Gaya hidup juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
masyarakat Kabupaten Bone. Gaya hidup yang mencerminkan aktivitas
modern, orientasi terhadap tren teknologi, serta keinginan untuk tampil
eksklusif menjadi faktor penting dalam mendorong keputusan pembelian
iPhone. Konsumen yang mengadopsi gaya hidup dinamis, mengikuti tren, dan
mementingkan citra diri lebih cenderung untuk membeli produk yang
mendukung gaya hidup tersebut. Dengan koefisien jalur sebesar 0,712,
penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup menjadi salah satu determinan
74
penting dalam mempengaruhi perilaku konsumsi, meskipun sebagian
responden masih berada pada posisi netral.
6. Citra merek berpengaruh terhadap minat beli melalui gaya hidup sebagai
variabel mediasi. Hubungan tidak langsung antara citra merek dan minat beli
melalui gaya hidup menunjukkan koefisien jalur sebesar 0,456, yang berarti
bahwa citra merek berperan dalam membentuk gaya hidup konsumen, yang
pada akhirnya mendorong peningkatan niat beli. Konsumen yang menilai
merek iPhone sebagai representasi gaya hidup modern dan mewah akan lebih
terdorong untuk membeli produk tersebut guna menunjang identitas dan citra
sosial mereka. Temuan ini menegaskan bahwa dalam membangun strategi
pemasaran, perusahaan perlu tidak hanya memperkuat citra merek, tetapi juga
mengaitkannya secara kuat dengan nilai-nilai gaya hidup yang diidamkan oleh
target pasar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, berikut beberapa saran yang
dapat diberikan:
1. Disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk memperluas cakupan wilayah
penelitian atau melibatkan variasi produk lain sehingga hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dengan lebih luas. Selain itu, faktor lain seperti harga,
kualitas produk, dan faktor emosional dapat ditambahkan sebagai variabel lain
yang mungkin juga berpengaruh terhadap minat beli.
2. Gaya hidup terbukti berperan penting sebagai jembatan antara citra merek dan
minat beli. Oleh karena itu, perlu disusun strategi komunikasi yang
mengaitkan produk dengan aspirasi gaya hidup konsumen, misalnya melalui
kampanye yang menunjukkan bagaimana penggunaan produk menjadi bagian
dari gaya hidup modern, dinamis, dan prestisius.
3. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan pentingnya kedua variabel tersebut
dalam membentuk keputusan pembelian. Oleh karena itu, evaluasi pemasaran
tidak hanya fokus pada tingkat penjualan, tetapi juga perlu mengukur
seberapa kuat persepsi citra merek dan kesesuaian gaya hidup yang
ditawarkan produk terhadap keinginan konsumen secara berkala.
C. Implikasi
Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami dinamika
perilaku konsumen di Kabupaten Bone, khususnya terkait pembelian produk
teknologi premium seperti iPhone. Secara praktis, temuan ini mengimplikasikan
bahwa perusahaan perlu lebih menekankan strategi pemasaran berbasis brand
image yang kuat, serta membangun hubungan emosional dengan konsumen
melalui gaya hidup yang diwakili oleh produk tersebut. Di era persaingan yang
ketat, kepercayaan terhadap merek dan asosiasi gaya hidup menjadi keunggulan
kompetitif utama dalam menarik perhatian dan minat beli konsumen, terutama
pada segmen masyarakat muda dan berpendidikan seperti yang menjadi
karakteristik responden dalam penelitian ini.

SFEBI20250134

134/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia