Pengaruh Biaya Produksi dan Penanganan Pascapanen terhadap Pendapatan Petani Muslim Sawi di Desa Lampoko Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone
Ira Maulidya Anjani/602022021122 - Personal Name
Berdasarkan hasil pengamatan, biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani
tidak selalu sebanding dengan hasil yang diperoleh, terutama pada musim tanam tiba
yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, serangan hama, dan fluktuasi harga jual di pasar.
Selain itu, penanganan pascapanen yang dilakukan oleh petani yang masih kurang
optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biaya
produksi dan penanganan pascapanen berpengaruh terhadap pendapatan petani Muslim
sawi di Desa Lampoko Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data primer
berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 petani sawi di Desa
Lampoko, Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode sampel jenuh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel biaya produksi
tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani Muslim. Sementara itu,
variabel penanganan pascapanen berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
petani Muslim. Secara simultan, biaya produksi dan penanganan pascapanen terbukti
memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan petani Muslim. Oleh karena itu,
penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya menambah jumlah
sampel dan memperpanjang periode penelitian untuk memperoleh hasil yang lebih
akurat dan bervariasi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan peneliti
terkait Pengaruh Biaya Produksi dan Penanganan Pascapanen terhadap Pendapatan
Petani Muslim di Desa Lampoko Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel biaya produksi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani Muslim di Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo, Kabupaten
Bone. Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan biaya produksi tidak secara
langsung diikuti oleh peningkatan pendapatan. Ketidakefisienan dalam
penggunaan biaya menjadi salah satu faktor utama, di mana penggunaan input
seperti pupuk dan pestisida yang mahal tidak selalu menghasilkan peningkatan
hasil panen. Selain itu, skala usaha tani yang umumnya kecil serta harga jual yang
fluktuatif turut menyebabkan biaya produksi yang tinggi tidak memberikan
dampak nyata terhadap peningkatan pendapatan petani petani muslim di Desa
Lampoko, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone.
2. Variabel penanganan pascapanen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani Muslim di Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo, Kabupaten
Bone. Proses penanganan pascapanen yang dilakukan petani (meliputi pemanenan,
pembersihan dengan pencucian, penyortiran, pengemasan, dan pengangkutan),
maka semakin besar peluang produk sawi untuk dijual dengan harga tinggi dan
dalam kondisi layak konsumsi, yang berdampak langsung pada peningkatan
97
pendapatan petani. Selain itu, Penanganan pascapanen yang baik juga membantu
mengurangi kehilangan hasil panen akibat kerusakan, sehingga berdampak positif
terhadap pendapatan yang diterima petani muslim di Desa Lampoko, Kecamatan
Barebbo, Kabupaten Bone.
3. Secara simultan, variabel biaya produksi dan penanganan pascapanen berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan petani Muslim di Desa Lampoko, Kecamatan
Barebbo, Kabupaten Bone. Namun, berdasarkan koefisien determinasi, pengaruh
kedua variabel independen terhadap pendapatan hanya sebesar 13,7%, sedangkan
sisanya sebesar 86,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini, seperti harga jual, cuaca, hama dan penyakit, sistem distribusi, serta
kebijakan pemerintah. Ini menunjukkan bahwa pendapatan petani sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dinamis.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang diperoleh dari penelitian, peneliti merasa perlu untuk
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Para petani sayur disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi dalam
penggunaan biaya produksi. Pengeluaran untuk pupuk, pestisida, maupun tenaga
kerja hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan yang tepat dan didukung oleh
pengetahuan teknis yang memadai agar tidak terjadi pemborosan biaya yang tidak
sebanding dengan hasil panen. Penanganan pascapanen juga perlu ditingkatkan,
baik dari segi teknik maupun peralatan pendukung. Pelatihan mengenai cara
penyortiran, pengemasan, dan pengangkutan yang sesuai standar dapat membantu
petani menjaga kualitas sawi dan meningkatkan nilai jualnya di pasar. Selain itu,
petani diharapkan mempertimbangkan harga pasar dengan cermat saat melakukan
distribusi, baik secara langsung maupun melalui tengkulak.
2. Bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah di Kecamatan Barebbo diharapkan
dapat memberikan pendampingan dan program pemberdayaan bagi petani
khususnya dalam aspek penanganan pascapanen dan manajemen biaya produksi.
Bantuan berupa pelatihan, subsidi alat pascapanen, atau akses pasar yang lebih
luas akan sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan
pendapatannya.
3. Bagi akademisi, diharapkan bisa menjadi bahan referensi dalam kegiatan
penelitian di bidang ekonomi pertanian, khususnya yang berkaitan dengan biaya
produksi, penanganan pascapanen, dan pendapatan petani.
4. Bagi penulis kedepannya diperlukan adanya penelitian selanjutnya agar dapat
menyempurnakan penelitian ini dengan menambah jumlah sampel data yang akan
diteliti dan memperpanjang waktu periode penelitian agar hasil yang didapatkan
akurat dan bervariasi serta menambahkan variabel lain yang juga berpotensi
memengaruhi pendapatan petani.
tidak selalu sebanding dengan hasil yang diperoleh, terutama pada musim tanam tiba
yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, serangan hama, dan fluktuasi harga jual di pasar.
Selain itu, penanganan pascapanen yang dilakukan oleh petani yang masih kurang
optimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biaya
produksi dan penanganan pascapanen berpengaruh terhadap pendapatan petani Muslim
sawi di Desa Lampoko Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data primer
berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 petani sawi di Desa
Lampoko, Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode sampel jenuh. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, variabel biaya produksi
tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani Muslim. Sementara itu,
variabel penanganan pascapanen berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
petani Muslim. Secara simultan, biaya produksi dan penanganan pascapanen terbukti
memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan petani Muslim. Oleh karena itu,
penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya menambah jumlah
sampel dan memperpanjang periode penelitian untuk memperoleh hasil yang lebih
akurat dan bervariasi.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan peneliti
terkait Pengaruh Biaya Produksi dan Penanganan Pascapanen terhadap Pendapatan
Petani Muslim di Desa Lampoko Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel biaya produksi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani Muslim di Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo, Kabupaten
Bone. Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan biaya produksi tidak secara
langsung diikuti oleh peningkatan pendapatan. Ketidakefisienan dalam
penggunaan biaya menjadi salah satu faktor utama, di mana penggunaan input
seperti pupuk dan pestisida yang mahal tidak selalu menghasilkan peningkatan
hasil panen. Selain itu, skala usaha tani yang umumnya kecil serta harga jual yang
fluktuatif turut menyebabkan biaya produksi yang tinggi tidak memberikan
dampak nyata terhadap peningkatan pendapatan petani petani muslim di Desa
Lampoko, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone.
2. Variabel penanganan pascapanen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani Muslim di Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo, Kabupaten
Bone. Proses penanganan pascapanen yang dilakukan petani (meliputi pemanenan,
pembersihan dengan pencucian, penyortiran, pengemasan, dan pengangkutan),
maka semakin besar peluang produk sawi untuk dijual dengan harga tinggi dan
dalam kondisi layak konsumsi, yang berdampak langsung pada peningkatan
97
pendapatan petani. Selain itu, Penanganan pascapanen yang baik juga membantu
mengurangi kehilangan hasil panen akibat kerusakan, sehingga berdampak positif
terhadap pendapatan yang diterima petani muslim di Desa Lampoko, Kecamatan
Barebbo, Kabupaten Bone.
3. Secara simultan, variabel biaya produksi dan penanganan pascapanen berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan petani Muslim di Desa Lampoko, Kecamatan
Barebbo, Kabupaten Bone. Namun, berdasarkan koefisien determinasi, pengaruh
kedua variabel independen terhadap pendapatan hanya sebesar 13,7%, sedangkan
sisanya sebesar 86,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini, seperti harga jual, cuaca, hama dan penyakit, sistem distribusi, serta
kebijakan pemerintah. Ini menunjukkan bahwa pendapatan petani sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dinamis.
B. Saran
Berdasarkan temuan yang diperoleh dari penelitian, peneliti merasa perlu untuk
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Para petani sayur disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi dalam
penggunaan biaya produksi. Pengeluaran untuk pupuk, pestisida, maupun tenaga
kerja hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan yang tepat dan didukung oleh
pengetahuan teknis yang memadai agar tidak terjadi pemborosan biaya yang tidak
sebanding dengan hasil panen. Penanganan pascapanen juga perlu ditingkatkan,
baik dari segi teknik maupun peralatan pendukung. Pelatihan mengenai cara
penyortiran, pengemasan, dan pengangkutan yang sesuai standar dapat membantu
petani menjaga kualitas sawi dan meningkatkan nilai jualnya di pasar. Selain itu,
petani diharapkan mempertimbangkan harga pasar dengan cermat saat melakukan
distribusi, baik secara langsung maupun melalui tengkulak.
2. Bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah di Kecamatan Barebbo diharapkan
dapat memberikan pendampingan dan program pemberdayaan bagi petani
khususnya dalam aspek penanganan pascapanen dan manajemen biaya produksi.
Bantuan berupa pelatihan, subsidi alat pascapanen, atau akses pasar yang lebih
luas akan sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan
pendapatannya.
3. Bagi akademisi, diharapkan bisa menjadi bahan referensi dalam kegiatan
penelitian di bidang ekonomi pertanian, khususnya yang berkaitan dengan biaya
produksi, penanganan pascapanen, dan pendapatan petani.
4. Bagi penulis kedepannya diperlukan adanya penelitian selanjutnya agar dapat
menyempurnakan penelitian ini dengan menambah jumlah sampel data yang akan
diteliti dan memperpanjang waktu periode penelitian agar hasil yang didapatkan
akurat dan bervariasi serta menambahkan variabel lain yang juga berpotensi
memengaruhi pendapatan petani.
Ketersediaan
| SFEBI20250124 | 124/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
124/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
