Pengaruh Label BPOM dan E-review Terhadap Keputusan Pembelian Cosmetics Care (Studi pada Generasi Z Muslim di Watampone)
Syarika Albasyira/602022021118 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan
variabel label BPOM dan e-review terhadap keputusan pembelian cosmetics care pada
Generasi Z muslim di Watampone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap 97
responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan teknik
analisis data menggunakan regresi linier berganda. Pengolahan data dalam penelitian
ini menggunakan software Eviews 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh label BPOM terhadap
keputusan pembelian cosmetics care dengan nilai probabilitas 0,0025 (< 0,05) dan
koefisien regresi sebesar 0,099415, sehingga H1 diterima. Terdapat pula pengaruh e-
review terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0,0010 (< 0,05) dan
koefisien regresi sebesar 0,535325, sehingga H2 diterima. Selain itu, hasil uji simultan
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
label BPOM dan e-review terhadap keputusan pembelian, dengan nilai Fhitung sebesar
24,945 dan nilai probabilitas 0,000018 (< 0,05), sehingga H3 diterima. Besarnya
pengaruh kedua variabel independen secara simultan terhadap keputusan pembelian
ditunjukkan dengan nilai R² sebesar 0,646730 atau 64,67%.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini mengenai pengaruh label BPOM dan e-review terhadap keputusan
pembelian cosmetics care pada generasi Z Muslim di Watampone, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Label BPOM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian cosmetics care pada generasi Z Muslim di Watampone. Hal ini
menandakan bahwa keberadaan label BPOM masih menjadi salah satu aspek
utama yang meyakinkan konsumen akan keamanan dan kualitas produk.
Konsumen generasi Z muslim di Watampone cenderung lebih memilih produk
cosmetics care yang memiliki label BPOM karena memberikan jaminan legalitas
dan standar keamanan resmi dari pemerintah.
2. E-review memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian cosmetics care pada generasi Z Muslim di Watampone. Hal ini
mengindikasikan bahwa ulasan serta rekomendasi dari pengguna lain secara
online menjadi sumber informasi penting yang berpengaruh bagi generasi Z
muslim di Watampone dalam membuat keputusan pembelian. e-review
membantu mereka mendapatkan informasi yang lebih detail dan personal
mengenai pengalaman penggunaan produk dari konsumen lain.
3. Label BPOM dan e-review secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cosmetics care pada
81
generasi Z muslim di Watampone. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi antara
jaminan keamanan dari label BPOM dan informasi pengalaman dari e-review
saling mendukung dalam membantu konsumen menentukan pilihan pembelian.
Kedua faktor ini saling melengkapi dan memberikan keyakinan yang lebih besar
bagi konsumen dalam memilih produk cosmetics care.
4. Label BPOM dan e-review secara bersama-sama mampu menjelaskan 64,67%
dari variasi yang terjadi pada keputusan pembelian produk cosmetics care di
kalangan generasi Z muslim di Watampone. Sedangkan sisanya sebesar 36,33%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisis ini, seperti
kemungkinan faktor harga, citra merek, mutu produk, atau strategi promosi yang
juga berpotensi mempengaruhi keputusan pembelian.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik, maka diajukan beberapa saran
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terkait:
1. Bagi Perusahaan Cosmetics Care
a) Perusahaan perlu terus memastikan bahwa semua produk cosmetics care yang
diproduksi telah terdaftar dan memiliki label BPOM yang sah. Langkah ini
penting untuk memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk serta citra
perusahaan.
b) Perusahaan perlu aktif dalam mengelola dan merespons e-review yang
diberikan oleh konsumen di berbagai platform online. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan tanggapan yang cepat dan solutif terhadap keluhan
konsumen, serta memanfaatkan ulasan positif sebagai sarana promosi.
c) Perusahaan perlu mengintegrasikan strategi pemasaran yang menonjolkan
keabsahan produk dan pengalaman positif dari pengguna. Cara ini dapat
diwujudkan melalui pembuatan konten informatif mengenai label BPOM,
serta bekerja sama dengan beauty influencer untuk memberikan ulasan yang
jujur dan terpercaya.
2. Bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
a) BPOM perlu terus meningkatkan pengawasan terhadap distribusi produk
cosmetics care, khususnya yang dipasarkan secara daring, dan produk-produk
yang dijual secara online. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
razia secara rutin dan penindakan tegas terhadap pelanggar aturan perlu lebih
digiatkan
b) BPOM perlu meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya label BPOM
kepada masyarakat, terutama generasi Z Muslim. Hal ini bisa dilakukan
dengan
menyelenggarakan kampanye edukasi yang kreatif, serta
memanfaatkan media sosial sebagai sarana penyebaran informasi.
3. Bagi Konsumen
a) Konsumen perlu lebih kritis dan selektif dalam memilih produk cosmetics care.
Selain memperhatikan label BPOM, konsumen juga disarankan untuk
mengumpulkan informasi tambahan dari berbagai sumber, seperti e-review,
rekomendasi teman, dan artikel kesehatan.
b) Konsumen perlu melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan
produk cosmetics care yang mencurigakan atau tidak memiliki label BPOM.
Hal ini dapat membantu mencegah peredaran produk ilegal dan melindungi
kesehatan konsumen.
83
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian berikutnya disarankan untuk memperluas studi ini dengan
memasukkan variabel tambahan yang berpotensi memengaruhi keputusan
pembelian produk cosmetics care, seperti aspek harga, kualitas produk, citra
merek, dan faktor sosial budaya.
b. Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan penelitian dengan
melibatkan responden dari beragam wilayah serta berbagai latar belakang
sosial ekonomi yang berbeda.
C. Implikasi Penelitian
Penelitian ini, yang menyoroti peran penting label BPOM dan e-review
dalam keputusan pembelian cosmetics care di kalangan generasi Z Muslim di
Watampone, memiliki implikasi yang luas dan mendalam, menjangkau ranah
teoritis, praktis, dan sosial. Temuan ini bukan hanya sekadar data statistik,
melainkan cerminan dari perubahan perilaku konsumen di era digital dan kesadaran
yang meningkat akan pentingnya keamanan dan informasi yang terpercaya.
1) Implikasi Teoritis: Memperkaya Pemahaman Perilaku Konsumen Modern
Dari perspektif teori, penelitian ini memberikan sumbangan signifikan
terhadap khazanah ilmu perilaku konsumen. Pertama, penelitian ini menegaskan
kembali relevansi teori Theory of Planned Behavior (TPB) dalam konteks yang
spesifik, yaitu keputusan pembelian cosmetics care di kalangan generasi Z
Muslim. Temuan ini menunjukkan bahwa sikap terhadap produk (yang
dipengaruhi oleh label BPOM), norma subjektif (yang dipengaruhi oleh e-
review), dan persepsi kontrol perilaku (kemudahan mengakses informasi dan
produk) secara bersama-sama membentuk niat pembelian.
84
Kedua, penelitian ini memperkuat pemahaman kita tentang peran trust
(kepercayaan) dalam era digital. Label BPOM, sebagai representasi otoritas
pemerintah, membangun kepercayaan formal terhadap keamanan produk.
Sementara itu, e-review membangun kepercayaan informal melalui validasi
sosial dan pengalaman nyata dari konsumen lain. Interaksi antara kedua jenis
kepercayaan ini menjadi kunci dalam membentuk keputusan pembelian yang
rasional dan emosional.
Ketiga, penelitian ini memberikan nuansa baru dalam memahami
karakteristik konsumen generasi Z Muslim. Generasi ini tidak hanya menilai
produk dari segi fungsi dan tampilan, tetapi juga mengutamakan nilai-nilai
agama dan etika saat membuat keputusan. Label BPOM dan e-review menjadi
sarana bagi mereka untuk memastikan bahwa produk yang dipilih sesuai dengan
prinsip-prinsip kehalalan dan tidak membahayakan kesehatan.
2) Implikasi Praktis: Panduan Strategis bagi Pelaku Industri dan Regulator
Secara praktis, penelitian ini menawarkan panduan strategis bagi berbagai
pihak yang berkepentingan. Bagi perusahaan cosmetics care, temuan ini
menggarisbawahi pentingnya berinvestasi dalam kualitas produk dan kepatuhan
terhadap regulasi BPOM. Label BPOM bukan hanya sekadar formalitas,
melainkan aset berharga yang dapat meningkatkan daya saing produk di pasar.
Selain itu, perusahaan perlu membangun kehadiran online yang kuat dan
responsif, serta aktif mengelola e-review dari konsumen. Kolaborasi dengan
beauty influencer yang memiliki kredibilitas dan pemahaman yang baik tentang
produk juga dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif.
85
Bagi BPOM, penelitian ini memberikan validasi atas peran pentingnya
dalam melindungi konsumen. Namun, temuan ini juga menjadi pengingat bahwa
pengawasan dan penegakan hukum perlu terus ditingkatkan, terutama di era e-
commerce yang penuh dengan tantangan baru. BPOM perlu menjalin kerjasama
dengan marketplace dan platform media sosial untuk memberantas peredaran
produk ilegal dan palsu.
Bagi konsumen, penelitian ini memberikan bekal untuk menjadi pembeli
yang lebih cerdas dan bertanggung jawab. Konsumen perlu memahami bahwa
label BPOM hanyalah salah satu indikator keamanan produk, dan tidak boleh
menjadi satu-satunya pertimbangan. Konsumen perlu aktif mencari informasi
tambahan dari berbagai sumber.
3) Implikasi Sosial: Mendorong Konsumsi yang Bertanggung Jawab dan
Berkelanjutan
Lebih jauh lagi, penelitian ini memiliki implikasi sosial yang signifikan.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan dan
kualitas produk cosmetics care, penelitian ini berkontribusi pada terciptanya
budaya konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Konsumen
yang terinformasi dengan baik akan lebih mampu membuat pilihan yang bijak.
Selain itu, penelitian ini juga mendorong terciptanya pasar cosmetics care
yang lebih sehat dan kompetitif. Perusahaan yang berinvestasi dalam kualitas
produk dan kepatuhan terhadap regulasi akan lebih dihargai oleh konsumen,
sementara perusahaan yang hanya mengandalkan harga murah dan promosi
agresif akan ditinggalkan. Hal ini akan mendorong inovasi dan peningkatan
kualitas produk secara keseluruhan, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih
berkualitas dan berkelanjutan.
Pada akhirnya, penelitian ini bukan hanya tentang label BPOM dan e-
review, melainkan tentang pemberdayaan konsumen dan terciptanya masyarakat
yang lebih sehat, cerdas, dan bertanggung jawab
variabel label BPOM dan e-review terhadap keputusan pembelian cosmetics care pada
Generasi Z muslim di Watampone. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap 97
responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan teknik
analisis data menggunakan regresi linier berganda. Pengolahan data dalam penelitian
ini menggunakan software Eviews 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh label BPOM terhadap
keputusan pembelian cosmetics care dengan nilai probabilitas 0,0025 (< 0,05) dan
koefisien regresi sebesar 0,099415, sehingga H1 diterima. Terdapat pula pengaruh e-
review terhadap keputusan pembelian dengan nilai probabilitas 0,0010 (< 0,05) dan
koefisien regresi sebesar 0,535325, sehingga H2 diterima. Selain itu, hasil uji simultan
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
label BPOM dan e-review terhadap keputusan pembelian, dengan nilai Fhitung sebesar
24,945 dan nilai probabilitas 0,000018 (< 0,05), sehingga H3 diterima. Besarnya
pengaruh kedua variabel independen secara simultan terhadap keputusan pembelian
ditunjukkan dengan nilai R² sebesar 0,646730 atau 64,67%.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini mengenai pengaruh label BPOM dan e-review terhadap keputusan
pembelian cosmetics care pada generasi Z Muslim di Watampone, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Label BPOM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian cosmetics care pada generasi Z Muslim di Watampone. Hal ini
menandakan bahwa keberadaan label BPOM masih menjadi salah satu aspek
utama yang meyakinkan konsumen akan keamanan dan kualitas produk.
Konsumen generasi Z muslim di Watampone cenderung lebih memilih produk
cosmetics care yang memiliki label BPOM karena memberikan jaminan legalitas
dan standar keamanan resmi dari pemerintah.
2. E-review memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian cosmetics care pada generasi Z Muslim di Watampone. Hal ini
mengindikasikan bahwa ulasan serta rekomendasi dari pengguna lain secara
online menjadi sumber informasi penting yang berpengaruh bagi generasi Z
muslim di Watampone dalam membuat keputusan pembelian. e-review
membantu mereka mendapatkan informasi yang lebih detail dan personal
mengenai pengalaman penggunaan produk dari konsumen lain.
3. Label BPOM dan e-review secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian cosmetics care pada
81
generasi Z muslim di Watampone. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi antara
jaminan keamanan dari label BPOM dan informasi pengalaman dari e-review
saling mendukung dalam membantu konsumen menentukan pilihan pembelian.
Kedua faktor ini saling melengkapi dan memberikan keyakinan yang lebih besar
bagi konsumen dalam memilih produk cosmetics care.
4. Label BPOM dan e-review secara bersama-sama mampu menjelaskan 64,67%
dari variasi yang terjadi pada keputusan pembelian produk cosmetics care di
kalangan generasi Z muslim di Watampone. Sedangkan sisanya sebesar 36,33%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam analisis ini, seperti
kemungkinan faktor harga, citra merek, mutu produk, atau strategi promosi yang
juga berpotensi mempengaruhi keputusan pembelian.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik, maka diajukan beberapa saran
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terkait:
1. Bagi Perusahaan Cosmetics Care
a) Perusahaan perlu terus memastikan bahwa semua produk cosmetics care yang
diproduksi telah terdaftar dan memiliki label BPOM yang sah. Langkah ini
penting untuk memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk serta citra
perusahaan.
b) Perusahaan perlu aktif dalam mengelola dan merespons e-review yang
diberikan oleh konsumen di berbagai platform online. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan tanggapan yang cepat dan solutif terhadap keluhan
konsumen, serta memanfaatkan ulasan positif sebagai sarana promosi.
c) Perusahaan perlu mengintegrasikan strategi pemasaran yang menonjolkan
keabsahan produk dan pengalaman positif dari pengguna. Cara ini dapat
diwujudkan melalui pembuatan konten informatif mengenai label BPOM,
serta bekerja sama dengan beauty influencer untuk memberikan ulasan yang
jujur dan terpercaya.
2. Bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
a) BPOM perlu terus meningkatkan pengawasan terhadap distribusi produk
cosmetics care, khususnya yang dipasarkan secara daring, dan produk-produk
yang dijual secara online. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan
razia secara rutin dan penindakan tegas terhadap pelanggar aturan perlu lebih
digiatkan
b) BPOM perlu meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya label BPOM
kepada masyarakat, terutama generasi Z Muslim. Hal ini bisa dilakukan
dengan
menyelenggarakan kampanye edukasi yang kreatif, serta
memanfaatkan media sosial sebagai sarana penyebaran informasi.
3. Bagi Konsumen
a) Konsumen perlu lebih kritis dan selektif dalam memilih produk cosmetics care.
Selain memperhatikan label BPOM, konsumen juga disarankan untuk
mengumpulkan informasi tambahan dari berbagai sumber, seperti e-review,
rekomendasi teman, dan artikel kesehatan.
b) Konsumen perlu melaporkan kepada pihak berwenang apabila menemukan
produk cosmetics care yang mencurigakan atau tidak memiliki label BPOM.
Hal ini dapat membantu mencegah peredaran produk ilegal dan melindungi
kesehatan konsumen.
83
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian berikutnya disarankan untuk memperluas studi ini dengan
memasukkan variabel tambahan yang berpotensi memengaruhi keputusan
pembelian produk cosmetics care, seperti aspek harga, kualitas produk, citra
merek, dan faktor sosial budaya.
b. Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan penelitian dengan
melibatkan responden dari beragam wilayah serta berbagai latar belakang
sosial ekonomi yang berbeda.
C. Implikasi Penelitian
Penelitian ini, yang menyoroti peran penting label BPOM dan e-review
dalam keputusan pembelian cosmetics care di kalangan generasi Z Muslim di
Watampone, memiliki implikasi yang luas dan mendalam, menjangkau ranah
teoritis, praktis, dan sosial. Temuan ini bukan hanya sekadar data statistik,
melainkan cerminan dari perubahan perilaku konsumen di era digital dan kesadaran
yang meningkat akan pentingnya keamanan dan informasi yang terpercaya.
1) Implikasi Teoritis: Memperkaya Pemahaman Perilaku Konsumen Modern
Dari perspektif teori, penelitian ini memberikan sumbangan signifikan
terhadap khazanah ilmu perilaku konsumen. Pertama, penelitian ini menegaskan
kembali relevansi teori Theory of Planned Behavior (TPB) dalam konteks yang
spesifik, yaitu keputusan pembelian cosmetics care di kalangan generasi Z
Muslim. Temuan ini menunjukkan bahwa sikap terhadap produk (yang
dipengaruhi oleh label BPOM), norma subjektif (yang dipengaruhi oleh e-
review), dan persepsi kontrol perilaku (kemudahan mengakses informasi dan
produk) secara bersama-sama membentuk niat pembelian.
84
Kedua, penelitian ini memperkuat pemahaman kita tentang peran trust
(kepercayaan) dalam era digital. Label BPOM, sebagai representasi otoritas
pemerintah, membangun kepercayaan formal terhadap keamanan produk.
Sementara itu, e-review membangun kepercayaan informal melalui validasi
sosial dan pengalaman nyata dari konsumen lain. Interaksi antara kedua jenis
kepercayaan ini menjadi kunci dalam membentuk keputusan pembelian yang
rasional dan emosional.
Ketiga, penelitian ini memberikan nuansa baru dalam memahami
karakteristik konsumen generasi Z Muslim. Generasi ini tidak hanya menilai
produk dari segi fungsi dan tampilan, tetapi juga mengutamakan nilai-nilai
agama dan etika saat membuat keputusan. Label BPOM dan e-review menjadi
sarana bagi mereka untuk memastikan bahwa produk yang dipilih sesuai dengan
prinsip-prinsip kehalalan dan tidak membahayakan kesehatan.
2) Implikasi Praktis: Panduan Strategis bagi Pelaku Industri dan Regulator
Secara praktis, penelitian ini menawarkan panduan strategis bagi berbagai
pihak yang berkepentingan. Bagi perusahaan cosmetics care, temuan ini
menggarisbawahi pentingnya berinvestasi dalam kualitas produk dan kepatuhan
terhadap regulasi BPOM. Label BPOM bukan hanya sekadar formalitas,
melainkan aset berharga yang dapat meningkatkan daya saing produk di pasar.
Selain itu, perusahaan perlu membangun kehadiran online yang kuat dan
responsif, serta aktif mengelola e-review dari konsumen. Kolaborasi dengan
beauty influencer yang memiliki kredibilitas dan pemahaman yang baik tentang
produk juga dapat menjadi strategi pemasaran yang efektif.
85
Bagi BPOM, penelitian ini memberikan validasi atas peran pentingnya
dalam melindungi konsumen. Namun, temuan ini juga menjadi pengingat bahwa
pengawasan dan penegakan hukum perlu terus ditingkatkan, terutama di era e-
commerce yang penuh dengan tantangan baru. BPOM perlu menjalin kerjasama
dengan marketplace dan platform media sosial untuk memberantas peredaran
produk ilegal dan palsu.
Bagi konsumen, penelitian ini memberikan bekal untuk menjadi pembeli
yang lebih cerdas dan bertanggung jawab. Konsumen perlu memahami bahwa
label BPOM hanyalah salah satu indikator keamanan produk, dan tidak boleh
menjadi satu-satunya pertimbangan. Konsumen perlu aktif mencari informasi
tambahan dari berbagai sumber.
3) Implikasi Sosial: Mendorong Konsumsi yang Bertanggung Jawab dan
Berkelanjutan
Lebih jauh lagi, penelitian ini memiliki implikasi sosial yang signifikan.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan dan
kualitas produk cosmetics care, penelitian ini berkontribusi pada terciptanya
budaya konsumsi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Konsumen
yang terinformasi dengan baik akan lebih mampu membuat pilihan yang bijak.
Selain itu, penelitian ini juga mendorong terciptanya pasar cosmetics care
yang lebih sehat dan kompetitif. Perusahaan yang berinvestasi dalam kualitas
produk dan kepatuhan terhadap regulasi akan lebih dihargai oleh konsumen,
sementara perusahaan yang hanya mengandalkan harga murah dan promosi
agresif akan ditinggalkan. Hal ini akan mendorong inovasi dan peningkatan
kualitas produk secara keseluruhan, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih
berkualitas dan berkelanjutan.
Pada akhirnya, penelitian ini bukan hanya tentang label BPOM dan e-
review, melainkan tentang pemberdayaan konsumen dan terciptanya masyarakat
yang lebih sehat, cerdas, dan bertanggung jawab
Ketersediaan
| SFEBI20250112 | 112/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
112/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
