Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Perceived Value terhadap
keputusan menabung di Bank Syariah Indonesia (BSI) KC. Watampone. Perceived
Value merujuk pada persepsi nasabah terhadap manfaat dan pengorbanan yang
diperoleh dalam menggunakan layanan perbankan syariah, yang mencakup dimensi
nilai fungsional, emosional, sosial, dan religius. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada
100 responden nasabah BSI berusia 18–55 tahun. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling. Data dianalisis menggunakan regresi linear
berganda untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Perceived Value berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan menabung di bank syariah. Dimensi nilai yang paling dominan
memengaruhi keputusan nasabah adalah nilai religius dan fungsional. Temuan ini
menunjukkan bahwa pemahaman terhadap manfaat layanan syariah serta kesesuaian
dengan prinsip Islam menjadi pertimbangan utama bagi nasabah dalam memilih
untuk menabung di BSI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
BSI dalam merancang strategi pemasaran dan pengembangan produk yang lebih
efektif dan sesuai dengan nilai-nilai yang dirasakan penting oleh nasabah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh persepsi nilai (perceived
value) terhadap keputusan menabung di Bank Syariah Indonesia KC
Watampone, maka dapat disimpulkan beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Persepsi nilai terbukti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah untuk menabung di Bank Syariah Indonesia
KC Watampone. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi
nilai yang dimiliki nasabah baik dari segi nilai fungsional, emosional,
sosial, maupun religius maka semakin tinggi pula kecenderungan mereka
untuk mengambil keputusan menabung di bank syariah. Dalam konteks
ini, persepsi nilai menjadi salah satu faktor kunci yang memengaruhi
perilaku finansial nasabah, khususnya dalam memilih lembaga keuangan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
2. Selain berpengaruh secara signifikan, variabel persepsi nilai juga
memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menjelaskan keputusan
nasabah untuk menabung di Bank Syariah Indonesia KC Watampone.
Temuan ini mengindikasikan bahwa persepsi nilai memiliki posisi yang
strategis dalam membentuk keputusan keuangan nasabah, dan bank
syariah perlu memperhatikan secara serius persepsi yang terbentuk di
benak nasabah agar dapat meningkatkan loyalitas dan partisipasi mereka
dalam layanan perbankan syariah.
B. Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi penting yang dapat
menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait, baik dari sisi praktisi
perbankan syariah, pengambil kebijakan, maupun kalangan akademisi.
65
1. Bagi Praktisi Perbankan Syariah:
a. Penguatan Layanan Berbasis Nilai: Bank syariah perlu menonjolkan
nilai-nilai fungsional, emosional, sosial, dan religius dalam setiap
produk dan layanan yang ditawarkan.
b. Strategi Komunikasi Nasabah: Promosi yang menekankan keuntungan
syariah dan kepatuhan terhadap prinsip Islam akan lebih efektif dalam
membangun loyalitas dan kepercayaan.
2. Bagi Pengambil Kebijakan:
a. Dukungan terhadap Literasi Syariah: Perlu disusun kebijakan strategis
dalam peningkatan literasi keuangan berbasis syariah, terutama di
wilayah yang belum tergarap optimal.
b. Aksesibilitas Layanan Syariah: Pemerintah dapat mendorong lembaga
keuangan untuk memperluas jangkauan layanan syariah yang sesuai
dengan nilai budaya dan agama masyarakat lokal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya:
a. Perluasan Variabel Penelitian: Disarankan untuk menambahkan
variabel lain seperti kualitas layanan, citra merek, atau preferensi
religius untuk memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh.
b. Pendekatan Kualitatif: Penelitian lanjutan dapat menggunakan
pendekatan kualitatif untuk menggali persepsi dan motivasi nasabah
secara lebih mendalam.
C. Saran
Berdasarkan hasil dan temuan dalam penelitian ini, penulis memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Penguatan Dimensi Nilai Produk: BSI KC Watampone disarankan untuk
lebih mengoptimalkan dimensi-dimensi persepsi nilai yang dirasakan
nasabah, khususnya nilai religius dan emosional, karena dua aspek ini
sangat relevan dalam konteks lokal.

SFEBI20250104

104/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia