Penelitian ini berjudul Analisis Pengelolaan Keuangan Pada Usaha Jasa Laundry
Perspektif Akuntansi Syariah yang memiliki tujuan untuk menganalisis pengelolaan
keuangan pada usaha jasa laundry dengan pendekatan akuntansi syariah, dengan studi
kasus pada Al-Fatih Laundry di Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Penelitian ini didasarkan pada pesatnya pertumbuhan bisnis laundry serta minimnya
penerapan akuntansi syariah dalam pengelolaannya. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan
keuangan di Al-Fatih Laundry masih dilakukan secara manual tanpa sistem
pencatatan yang sistematis sesuai dengan prinsip akuntansi syariah. Para pegawai
juga belum sepenuhnya memahami konsep pengelolaan keuangan berbasis syariah.
Dalam analisis berdasarkan akuntansi syariah, ditemukan bahwa pengelolaan
keuangan yang baik harus memperhatikan aspek kejujuran, keterbukaan, serta
menghindari praktik yang bertentangan dengan prinsip Islam, seperti ketidakjelasan
transaksi (gharar) dan unsur riba. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi Al-
Fatih Laundry untuk menerapkan sistem pencatatan keuangan yang lebih transparan
dan sesuai dengan prinsip akuntansi syariah, seperti pencatatan berbasis akad ijarah
a‟mal serta penggunaan laporan keuangan yang mencerminkan keadilan dan
akuntabilitas. Dengan penerapan akuntansi syariah yang baik, usaha laundry tidak
hanya dapat meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan keuangan, tetapi juga
memperoleh nilai tambah dari segi etika bisnis Islam.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
pada usaha Al-fatih laundry Kec. Teanete Riattang Barat Kab. Bone, maka
peneliti dapat menarik Kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelolaan keuangan pada Al-Fatih Laundry di Kecamatan Tanete
Riattang Barat, Kabupaten Bone dilakukan secara manual dengan
pencatatan menggunakan nota fisik dan buku besar sebagai upaya untuk
memastikan keakuratan transaksi serta memudahkan pengawasan.
Pemilik usaha belum menggunakan aplikasi akuntansi karena
keterbatasan pemahaman, namun tetap mengupayakan pencatatan yang
rapi dan jujur sesuai prinsip akuntansi syariah. Penentuan harga pokok
jasa didasarkan pada keinginan pelanggan dan dihitung per kilogram
untuk layanan cuci kering, lipat, setrika, dan parfum. Dana operasional
seperti pembelian bahan kimia, pembayaran listrik, dan gaji karyawan
diambil dari pendapatan kotor, sementara keuntungan diperoleh dari
selisih antara pendapatan kotor dan pengeluaran. Faktor utama yang
memengaruhi alokasi dana adalah biaya bahan baku dan operasional,
dengan perhitungan pendapatan harian dilakukan berdasarkan jumlah
cucian per hari dikalikan harga per kilo.
2. Pengelolaan keuangan Al-Fatih Laundry di Kecamatan Tanete Riattang
Barat, Kabupaten Bone telah mencerminkan penerapan prinsip-prinsip
akuntansi syariah seperti transparansi, keadilan, dan tanggung jawab,
yang tercermin dalam pencatatan keuangan yang rapi dan pemisahan
antara modal, keuntungan, dan pengeluaran. Pemilik usaha, Ibu Nur Afni,
menggunakan modal pribadi untuk menghindari unsur riba, gharar, dan
maisir, serta mengelola alur keuangan secara terbuka dan sesuai dengan
nilai-nilai syariah. Dengan pencatatan manual yang disiplin, pemilik
usaha dapat secara akurat menghitung laba rugi, menjadikan usaha
laundry ini tidak hanya beroperasi secara profesional tetapi juga sejalan
dengan tuntunan Islam, sehingga
memberikan keberkahan dan
keberlanjutan dalam jangka panjang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka Adapun saran-
saran yang diberikan sehubungan dengan hasil Kesimpulan ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi pemilik usaha al-fatih laundry
Pemilik al-fatih laundry di sarankan tidak hanya memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
akuntansi syariah, tetapi juga mampu menerapkannya secara konsisten
pencatatan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran dalam laporan
keuangan agar sesuai perspektif akuntansi syariah.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti berikutnya yang memilih topik serupa, diharapkan
dapat menambahkan variabel penelitian baru atau mengubah variabel
penelitian yang sudah ada menjadi variabel yang berbeda.
C. Implikasi
Penerapan prinsip-prinsip akuntansi syariah dalam pengelolaan
keuangan usaha kecil seperti Al-Fatih Laundry dapat meningkatkan
profesionalisme usaha sekaligus menjaga keberkahan dalam aktivitas
ekonomi. Dengan pencatatan manual yang transparan dan pemisahan dana
yang jelas, pelaku usaha tidak hanya dapat menghindari potensi
60
penyimpangan keuangan, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan konsumen
dan memperkuat posisi usahanya dalam jangka panjang.
Selain itu, penerapan prinsip syariah seperti menghindari riba, gharar,
dan maisir mencerminkan kesadaran religius dalam menjalankan bisnis yang
berdampak positif pada akuntabilitas serta integritas pelaku usaha. Hal ini
menjadi contoh bahwa usaha mikro dapat dikelola secara Islami tanpa
bergantung pada sistem konvensional, dan membuka peluang bagi
pengembangan ekonomi umat berbasis nilai-nilai keislaman yang inklusif dan
berkelanjutan.

SFEBI20250098

98/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia