Fenomena Isap Lem pada Remaja dan cara Mengatasinya dalam Perspektif Pendidikan Islam (Studi pada Suku Bajo di Kelurahan Bajoe Kec. Tanete Riattang TimurrnKab. Bone)
Askahir/02.12.1030 - Personal Name
Skripsi inimembahas tentang “Fenomena Isap Lem pada Remaja dan cararnMengatasinya dalam Perspektif Pendidikan Islam (Studi pada Suku Bajo dirnKelurahan Bajoe Kec. Tanete Riattang Timur Kab. Bone)”. Dengan permasalahanrnsebagai berikut; Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab para remaja Suku Bajornmelakukan kebiasaan isap lem, dan Bagaimana mengatasi fenomena isap lemrnmenurut perspektif pendidikan Islam.rnDalam pemecahan masalah tersebut, penulis menggunakan metodernpengumpulan data melalui pertamaLibrary research, yaitu penelitian terhadap bukubukurndan bahan bacaan lainnya yang selanjutnya diambil dari hal yang dianggaprnperlu untuk dijadikan sebagai bahan penulisan yang ada hubungannya denganrnmasalah yang dibahas. keduaField research (riset lapangan) yaitu pengumpulan datarndengan terjun ke lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yangrndiproleh baik melalui lapangan dianalisis dengan menggunakan metode induktif.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebabrnpara remaja Suku Bajo melakukan kebiasaan isap lem adalah faktor keluarga danrnfaktor lingkungan. Diketahui bahwa keluarga sangat besar peranannya dalamrnmengatasi kenakalan remaja, sebab di keluarga merupakan pendidikan pertama danrnutama bagi anak.Begitu juga faktor lingkungan juga ikut membentuk perkembanganrnanak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan berinteraksi denganrnlingkungannya, yang tentunya pengaruh negatif juga akan mengelilingirnkehidupannya.rnKesimpulannya untuk mengatasi masalah tersebut di atas, maka pendidikanrnIslam sangat berperan dalam kehidupan anak sebagai alat kontrol dalam melakukanrnsuatu perbuatan. Sebab tanpa ada pondasi agama maka anak akan dengan mudarnmengalami kenakalan remaja.rnA. SimpulanrnDari beberapa uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarikrnbeberapa kesimpulan sebagai berikut:rn1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Suku Bajorndisebabkan oleh faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolahrnmaupun lingkungan masyarakat. Seperti rumah tangga yang broken home,rnorang tua yang kurang peduli dan keadaan ekonomi yang lemah.rn2. Pendidikan Islam yang benar bagi remaja Suku Bajo adalah memberikanrnpemahaman terhadap mana yang baik dan mana yang kurang baik, manarnyang benar dan mana yang salah.rnB. SaranrnPembinaan remaja dalam pendidikan Islam sangat dibutuhkan. Oleh karenarnitu, diajukan beberapa saran sebagai berikut:rn1. Perlu dikembangkan dan dikomunikasikan sistem pendidikan bagi remajarnSuku Bajo, khususnya pada mereka yang tidak sempat masuk pada lembagalemabagarnpendidikan.rn2. Perlu ada kerja sama antara semua komponen yang ada dalam masyarakatrnuntuk membina dan mendidik remaja Suku Bajo.rn
Ketersediaan
| ST20160152 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
152/2016
Penerbit
STAIN Watampone : Watampone., 2016
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
