Urgensi Komunikasi Interpersonal Mediator dalam Proses Mediasi Perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA Watampone.

No image available for this title
Skripsiِ iniِ membahasِ tentangِ “Urgensi Komunikasi Interpersonal Mediator
dalam Proses Mediasi Perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA Watampone”.ِTujuanِ
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model komunikasi interpersonal mediator
dalam proses mediasi perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA Watampone, untuk
mengetahui proses komunikasi interpersonal mediator dalam proses mediasi perceraian
di Pengadilan Agama Kelas 1A Watampone, dan untuk mengetahui urgensi
komunikasi interpersonal mediator dalam proses mediasi perceraian di Pengadilan
Agama Kelas IA Watampone.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
komunikasi, sosiologi dan psikologi yang menggunakan sumber data primer dan
sumber data sekunder. Adapun data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
model analisis data interaktif yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, penyajian
data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal mediator
dalam proses mediasi perceraian di Pengdilan Agama Kelas 1A Watampone sangat
urgen untuk dilakukan. Mediator menggunakan komunikasi interpersonal dalam
melakuka mediasi. Proses mediasi menitikberatkan pada proses komunikasi
interpersonal atau dua arah dengan melibatkan kedua pihak sengketa. Proses
komunikasi tersebut terdapat model komunikasi yang digunakan dalam mediasi
perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA Watampone adalah model pengirim-
penerima, model perilaku komunikasi, model interaksional dan model komunikasi
transaksional. Proses mediasi menggunakan empat model komunikasi, namun model
komunikasi yang paling efekif dan sering digunakan adalah model transaksional, di
mana mediator dan pihak sengketa mengirim pesan secara terus-menerus dan
mendapatkan feedback dan proses komunikasi hingga menemukan kesepakatan
bersama yang dijadikan sebagai hasil akhirdari komunikasi tersebut. Adapun proses
komunikasi interpersonal yang terjadi pada mediasi adalah tahap penyususnan ide
(idealis), tahap perkenalan, pesan (massage), umpan balik (feedback), dan tahap
tindakan. Komunikasi interpersonal sangat urgen untuk dilakukan dalam proses
mediasi. Satu-satunya komunikasi yang paling efektif adalah komunikasi
interpersonalkarena digunakan untuk mencari informasi tentang suatu permasalahan,
mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah dan mencari solusi untuk mencapai
kesepakatan damai.
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan analisis terhadap rumusan masalah pada
bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Model komunikasi yang digunakan oleh mediator Pengadilan Agama Kelas 1A
Watampone dalam proses mediasi perceraian adalah model pengirim-penerima,
model perilaku komunikasi, model interaksional dan model transaksional. Proses
mediasi menggunakan empat model komunikasi. Namun, model komunikasi yang
paling efektifa dan sering digunakan adalah model transaksional, di mana mediator
dan pihak sengketa mengirim pesan secara terus-menerus dan mendapatkan
feedback dalam proses komunikasi hingga menemukan kesepakatan bersama yang
dijadikan sebagai hasil akhir dari komunikasi tersebut. Mediator dan kedua pihak
sengketa bersama-sama bertanggungjawab atas akibat dari proses komunikasi
yang berlangsung.
2. Proses komunikasi yang terjadi pada saat mediasi perceraian di Pengadilan Agama
Kelas 1A Watampone mulai dari pra mediasi, proses mediasi hingga pengambilan
keputusan ada lima tahapan yaitu pertama, tahap penyusunan ide (idealis)
merupakan syarat utama untuk melakukan komunikasi, di mana mediator
menyusun ide yang akan disampaikan kepada pihak sengketa. Seorang
komunikator harus mampu menyaring hal-hal yang tidak penting atau tidak
relevan untuk disampaikan. Kedua, tahap perkenalan yang merupakan hal wajib
dilakukan dalam proses mediasi. Perkenalan bertujuan agar pelaku komunikasi
mengetahui dengan siapa berbicara. Perkenalan dalam mediasi diawali dengan
100
sapaan hangat dan menciptakan suasana nyaman. Ketiga, pesan (massage)
merupakan sinyal yang bekerja sebagai s timulus untuk penerima pesan. Pesan
yang disampaikan mediator sebisa mungkin tidak menimbulkan konflik antara
kedua pihak sengketa, karena pesan yang mengakibatkan konflik dapat merusak
jalannya mediasi. Keempat, umpan balik (feedback) yang merupakan elemen
utama dalam mediasi. Tanpa umpan balik komunikasi dianggap tidak efektif
karena tidak memberikan hasil dari komunikasi. Umpan balik yang diterima
terdapat dua jenis yakni umpan balik positif dan umpan balik negatif. Terakhir,
tahap tindakan di mana pihak sengketa memberikan tanggapan melaui tindakan-
tindakan. Ada dua tindakan dalam komunikasi yaitu tindakan baik dan tindakan
butuk yang terjadi secara sadar maupun tidak, secara langsung ataupun tidak
langsung.
3. Komunikasi interpersonal sangat urgen untuk dilakukan dalam proses mediasi,
tanpa komunikasi interpersonal mediasi tidak dapat dilakukan. Satu-satunya
komunikasi yang paling efektif digunakan adalah komunikasi interpersonal karena
komunikasi ini dilakukan secara langsung dan dua arah. Komunikasi interpersonal
dalam proses mediasi juga digunakan untuk mencari informasi tentang suatu
permasalahan, mengidentifikasi permasalahan, merumuskan masalah, dan mecari
solusi untuk mencapai kesepakatan damai.
B. Implikasi
Adapun dari hasil penelitian, penulis memberikan implikasi sebagai berikut:
1. Pihak sengketa dapat menyadari bahwa konflik yang terjadi dalam rumah tangga
tidak ditutup-tutupi, dibesarkan, melainkan didiskusikan dan ditindaklanjuti untuk
mendapatkan solusi terbaik.
101
2. Pihak sengketa dapat terbuka dengan permasalahan yang dialami kepada mediator
sebagai orang yang dipercayai mampu menyelesaikan permasalahannya.
3. Pihak Pengadilan Agama Kelas 1A Watampone perlu mengadakan sosialisasi
kepada masyarakat tentang edukasi perceraian dan dampak yang ditimbulkan.
Ketersediaan
SFUD2023004545/2023Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

45/2023

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FUD

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top