Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh media sosial terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik yang berlabel halal di kalangan generasi
zilenial, khususnya pada mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN BONE
Angkatan 2021. Perkembangan teknologi digital yang pesat telah menjadikan media
sosial sebagai salah satu saluran pemasaran yang dominan, terutama dalam
menjangkau generasi muda yang aktif di platform seperti Instagram, Tiktok, dan
Fecebook.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey
melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang dipilih secara purposive.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian produk kosmetik halal.Faktor- faktor seperti promosi,
ulasan konsumen, dan influencer memiliki peranan penting dalam membentuk
persepsi dan minat beli responden. Temuan ini menunjukkan bahwa pelaku industry
kosmetik halal perlu memaksimalkan strategi pemasaran digital untuk menjangkau
pasar generasi zilenial secara lebih efektif
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media sosial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik berlabel
halal di kalangan mahasiswi FEBI IAIN Bone. Media sosial, dengan efektivitas
promosi dan informasi yang disajikan, mampu menjelaskan 40,6% variasi dalam
keputusan pembelian produk kosmetik halal. Hal ini menunjukkan bahwa media
sosial bukan hanya sebagai sarana hiburan, tetapi telah berfungsi sebagai
platform yang sangat mempengaruhi pembentukan preferensi konsumen,
khususnya dalam produk yang memiliki dimensi religius seperti kosmetik halal.
Temuan ini juga menegaskan bahwa promosi yang dilakukan melalui influencer,
ulasan pengguna, dan konten berbasis pengalaman pribadi sangat efektif dalam
meningkatkan minat beli di kalangan konsumen Generasi Z.
B. Saran
1. Perusahaan kosmetik halal, disarankan untuk mengoptimalkan penggunaan
media sosial sebagai alat pemasaran dengan menyajikan konten yang
edukatif, autentik, dan transparan terkait kehalalan serta kualitas produk.
Selain itu, perusahaan perlu menciptakan ruang untuk interaksi aktif dengan
konsumen, guna memperkuat hubungan jangka panjang dan meningkatkan
loyalitas. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan konsumen, yang
sangat penting dalam pasar produk halal. Terakhir, perusahaan juga harus
lebih transparan dalam menyampaikan informasi terkait sertifikasi halal dan
bahan-bahan yang digunakan dalam produk kosmetik untuk memastikan
konsumen merasa aman dan yakin dengan produk yang mereka beli.
2. pengelola media sosial, disarankan untuk mengembangkan strategi
pemasaran berbasis konten yang menarik dan relevan dengan perilaku
konsumen muda, khususnya Generasi Z, yang sangat responsif terhadap
konten visual dan promosi berbasis pengalaman. Promosi harus lebih
mengutamakan edukasi dan transparansi, bukan hanya sekadar iklan yang
bersifat hard-selling. Media sosial harus dimanfaatkan untuk menyampaikan
informasi yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, seperti ulasan
produk, sertifikasi halal, dan keunggulan produk kosmetik halal, dengan cara
yang menarik dan mudah dipahami oleh konsumen.
C. Implikasi
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial merupakan sarana
pemasaran yang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan produk
kosmetik halal. Oleh karena itu, perusahaan kosmetik halal perlu
memperhatikan cara-cara yang lebih inovatif dan interaktif dalam
menggunakan media sosial untuk mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen, seperti memanfaatkan fitur-fitur baru yang tersedia di platform
media sosial.
2. Penelitian ini menambah wawasan dalam bidang pemasaran digital,
khususnya dalam konteks produk halal. Temuan bahwa media sosial
mempengaruhi keputusan pembelian produk kosmetik halal memberikan
kontribusi terhadap literatur mengenai pemasaran berbasis media sosial dan
72
perilaku konsumen, terutama dalam hal pengaruh media sosial terhadap
produk dengan nilai-nilai reli
3. Temuan ini juga menunjukkan bahwa media sosial berperan penting dalam
menyebarkan kesadaran tentang produk halal, sehingga dapat memperkuat
konsumen dalam membuat pilihan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai agama
mereka. Hal ini memiliki dampak sosial dalam memperkenalkan produk yang
tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional tetapi juga aspek etis dan
religius konsumen.

SFEBI20250074

74/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia