Analisis Metode Penentuan Biaya Produksi Pada PT. Sinergi Gula NusantaraPabrik Gula Camming Kabupaten Bone
Catriani/622022021016 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode full costing dalam
menggambarkan biaya produksi serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
dari penerapan metode full costing pada PT. Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula
Camming Kabupaten Bone. Perusahaan ini yaitu salah satu Pabrik Gula yang
bergerang di sektor agribisnis, dengan proses produksi yang mencakup pengolahan
tebu hingga menjadi gula pasir yang siap konsumsi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dengan pihak perusahaan dan dokumentasi laporan keuangan periode
Tahun 2023 – 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode full
costing dalam menggambarkan biaya produksi pada PT. Sinergi Gula Nusantara
Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone masih kurang efektif. Hal ini disebabkan
karena masih ada beberapa komponen biaya tetap yang tidak dialokasikan, seperti
biaya penyusutan alat berat dan biaya penyusutan alat angkut tanaman. Selain itu,
Pabrik Gula Camming tidak secara detail mengelompokkan, apakah biaya tersebut
termasuk dalam kategori biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik serta metode ini cenderung menghasilkan harga pokok produksi
yang lebih tinggi, sehingga berdampak pada daya saing harga produk di pasar.
Berdasarkan temuan ini, disarankan agar Pabrik Gula Camming melakukan perbaikan
dalam sistem pencatatan dan pelaporan biaya yang memisahkan secara jelas antara
komponen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
serta mencatat secara rinci tiap-tiap komponen biaya agar perusahaan dapat
mengelola biaya secara akurat dan kompetitif.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai “Analisis
Metode Penentuan Biaya Produksi pada PT. Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula
Camming Kabupaten Bone”, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Efektivitas Penerapan Metode Full Costing
Penerapan metode full costing pada PT. Sinergi Gula Nusantara
Pabrik Gula Camming masih kurang efektif dalam menggambarkan biaya
produksi secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena masih ada beberapa
komponen biaya tetap yang tidak dialokasikan, seperti biaya penyusutan alat
berat dan biaya penyusutan alat angkut tanaman. Selain itu, Pabrik Gula
Camming tidak secara detail mengelompokkan, apakah biaya tersebut
termasuk dalam kategori biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Sehingga hal tersebut membatasi efektivitas metode
ini dalam proses pengambilan keputusan.
2. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Metode Full Costing
Penerapan metode full costing memiliki beberapa kelebihan, seperti
penyajian informasi biaya yang komprehensif dan kemampuan dalam
menunda pengakuan beban biaya overhead pabrik tetap hingga produk
tersebut benar-benar sudah terjual. Akan tetapi, metode ini juga memiliki
kekurangan, yaitu menghasilkan harga jual yang lebih tinggi dan kurang
fleksibel dalam pengambilan keputusan jangka pendek.
81
B. Saran
1. Saran untuk pihak perusahaan
a. Meskipun metode full costing menggambarkan seluruh unsur biaya,
tetapi perusahaan disarankan untuk mempertimbangkan metode lain,
seperti metode variabel costing atau metode activity based costing untuk
mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisiensi
dalam kondisi tertentu.
b. Untuk meningkatkan efektivitasnya, diperlukan perbaikan dalam sistem
pencatatan dan pelaporan biaya yang memisahkan secara jelas antara
komponen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
c. Perusahaan disarankan untuk mencatat secara rinci seluruh komponen
biaya, terutama dalam klasifikasi biaya tetap dan variabel, agar alokasi
biaya dalam metode full costing dapat lebih akurat dan mencerminkan
kondisi operasional yang sebenarnya.
d. Perusahaan disarankan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap
efisiensi dan efektivitas biaya produksi, khususnya saat terjadi
penurunan jumlah produksi. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga
keberlangsungan dan profitabilitas perusahaan.
2. Saran untuk peneliti selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan studi komparatif antara
metode full costing dengan metode lainnya, seperti metode variabel
costing dan metode activity based costing. Hal ini berguna untuk
82
memperoleh gambaran yang lebih luas dan mendalam mengenai
efektivitas setiap metode dalam konteks yang berbeda.
b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan data biaya dan produksi dalam
periode yang lebih panjang agar analisis biaya dapat dianalisis secara
menyeluruh. Sehingga peneliti selanjutnya dapat memperluas cakupan
penelitian dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam
pengembangan ilmu akuntansi biaya serta praktik manajerial di dunia
industri.
menggambarkan biaya produksi serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
dari penerapan metode full costing pada PT. Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula
Camming Kabupaten Bone. Perusahaan ini yaitu salah satu Pabrik Gula yang
bergerang di sektor agribisnis, dengan proses produksi yang mencakup pengolahan
tebu hingga menjadi gula pasir yang siap konsumsi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dengan pihak perusahaan dan dokumentasi laporan keuangan periode
Tahun 2023 – 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode full
costing dalam menggambarkan biaya produksi pada PT. Sinergi Gula Nusantara
Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone masih kurang efektif. Hal ini disebabkan
karena masih ada beberapa komponen biaya tetap yang tidak dialokasikan, seperti
biaya penyusutan alat berat dan biaya penyusutan alat angkut tanaman. Selain itu,
Pabrik Gula Camming tidak secara detail mengelompokkan, apakah biaya tersebut
termasuk dalam kategori biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik serta metode ini cenderung menghasilkan harga pokok produksi
yang lebih tinggi, sehingga berdampak pada daya saing harga produk di pasar.
Berdasarkan temuan ini, disarankan agar Pabrik Gula Camming melakukan perbaikan
dalam sistem pencatatan dan pelaporan biaya yang memisahkan secara jelas antara
komponen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
serta mencatat secara rinci tiap-tiap komponen biaya agar perusahaan dapat
mengelola biaya secara akurat dan kompetitif.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai “Analisis
Metode Penentuan Biaya Produksi pada PT. Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula
Camming Kabupaten Bone”, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
1. Efektivitas Penerapan Metode Full Costing
Penerapan metode full costing pada PT. Sinergi Gula Nusantara
Pabrik Gula Camming masih kurang efektif dalam menggambarkan biaya
produksi secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena masih ada beberapa
komponen biaya tetap yang tidak dialokasikan, seperti biaya penyusutan alat
berat dan biaya penyusutan alat angkut tanaman. Selain itu, Pabrik Gula
Camming tidak secara detail mengelompokkan, apakah biaya tersebut
termasuk dalam kategori biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Sehingga hal tersebut membatasi efektivitas metode
ini dalam proses pengambilan keputusan.
2. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Metode Full Costing
Penerapan metode full costing memiliki beberapa kelebihan, seperti
penyajian informasi biaya yang komprehensif dan kemampuan dalam
menunda pengakuan beban biaya overhead pabrik tetap hingga produk
tersebut benar-benar sudah terjual. Akan tetapi, metode ini juga memiliki
kekurangan, yaitu menghasilkan harga jual yang lebih tinggi dan kurang
fleksibel dalam pengambilan keputusan jangka pendek.
81
B. Saran
1. Saran untuk pihak perusahaan
a. Meskipun metode full costing menggambarkan seluruh unsur biaya,
tetapi perusahaan disarankan untuk mempertimbangkan metode lain,
seperti metode variabel costing atau metode activity based costing untuk
mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisiensi
dalam kondisi tertentu.
b. Untuk meningkatkan efektivitasnya, diperlukan perbaikan dalam sistem
pencatatan dan pelaporan biaya yang memisahkan secara jelas antara
komponen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
c. Perusahaan disarankan untuk mencatat secara rinci seluruh komponen
biaya, terutama dalam klasifikasi biaya tetap dan variabel, agar alokasi
biaya dalam metode full costing dapat lebih akurat dan mencerminkan
kondisi operasional yang sebenarnya.
d. Perusahaan disarankan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap
efisiensi dan efektivitas biaya produksi, khususnya saat terjadi
penurunan jumlah produksi. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga
keberlangsungan dan profitabilitas perusahaan.
2. Saran untuk peneliti selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan studi komparatif antara
metode full costing dengan metode lainnya, seperti metode variabel
costing dan metode activity based costing. Hal ini berguna untuk
82
memperoleh gambaran yang lebih luas dan mendalam mengenai
efektivitas setiap metode dalam konteks yang berbeda.
b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan data biaya dan produksi dalam
periode yang lebih panjang agar analisis biaya dapat dianalisis secara
menyeluruh. Sehingga peneliti selanjutnya dapat memperluas cakupan
penelitian dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam
pengembangan ilmu akuntansi biaya serta praktik manajerial di dunia
industri.
Ketersediaan
| SFEBI20250060 | 60/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
60/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
