Mediasi Taqwa Pada Model Bdi (Belief, Desire, Intention) Dalam Membentuk Pembelian Makanan Kemasan Halal Di Kalangan Masyarakat Kelas Menengah Di Kab. Bone

No image available for this title
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesadaran spiritual yang diekspresikan
melalui konsep taqwa dalam keputusan pembelian makanan kemasan halal di kalangan
masyarakat kelas menengah di Kabupaten Bone. Dengan menggunakan kerangka
model BDI (Belief, Desire, Intention), penelitian ini mengidentifikasi bagaimana taqwa
mempengaruhi keputusan pembelian, dan peran mediasi taqwa dalam hubungan antara
intention dan keputusan pembelian. Metode penelitian yang digunakan adalah survei
kuantitatif dengan menyebarkan koesioner kepada 152 sampel masyarakat kelas
menengah di Kabupaten Bone. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis
struktural untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa taqwa memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian makanan kemasan halal. Selain itu, intention untuk membeli
makanan halal dipengaruhi oleh belief dan desire yang dimediasi oleh taqwa. Temuan
ini mengindikasikan bahwa kesadaran spiritual yang diekspresikan melalui taqwa
memainkan peran penting dalam keputusan pembelian makanan kemasan halal, dan
memperkuat pentingnya mempertimbangkan aspek spiritual dalam strategi pemasaran
produk halal. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur mengenai perilaku
konsumen dengan menyoroti peran taqwa dalam keputusan pembelian makanan
kemasan halal. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya produsen dan
pemasar untuk memahami dan mengakomodasi nilai-nilai spiritual konsumen dalam
upaya memasarkan produk halal mereka.
A. Kesimpulan
1. Taqwa memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian makanan
kemasan halal di kalangan masyarakat kelas menengah di Kabupaten Bone.
Koefisien parameter sebesar 0,808 menunjukkan bahwa peningkatan dalam taqwa
secara substansial meningkatkan keputusan untuk membeli makanan kemasan halal.
Individu yang memiliki tingkat taqwa tinggi lebih cenderung membeli produk halal
karena kesadaran akan pentingnya memilih produk sesuai ajaran agama.
2. Intention berpengaruh signifikan terhadap Taqwa dengan koefisien parameter
sebesar 0,797. Ini menunjukkan bahwa semakin kuat Intention individu untuk
mematuhi ajaran Islam, semakin tinggi tingkat taqwa mereka. Intention yang kuat
untuk mematuhi prinsip-prinsip Islam memperkuat taqwa individu.
3. Belief memiliki pengaruh signifikan terhadap intention untuk membeli produk
makanan kemasan halal dengan koefisien parameter sebesar 0,412. Belief yang kuat
terhadap kehalalan produk meningkatkan intention untuk membeli produk halal,
desire untuk mendapatkan produk halal juga berpengaruh signifikan terhadap
intention untuk membeli produk tersebut dengan koefisien parameter sebesar 0,370.
Semakin kuat desire untuk memperoleh produk halal, semakin besar intention untuk
membelinya.
4. Taqwa memediasi hubungan antara Intention dengan keputusan pembelian makanan
kemasan halal dengan koefisien parameter sebesar 0,265. Ini menunjukkan bahwa
intention yang kuat untuk membeli makanan halal, diperkuat oleh tingkat taqwa,
secara signifikan meningkatkan keputusan pembelian makanan kemasan halal.
5. Belief terhadap kehalalan produk mempengaruhi taqwa melalui intention dengan
koefisien parameter sebesar 0,328. Keyakinan yang kuat terhadap kehalalan produk,
diperkuat oleh intention untuk mematuhi ajaran agama, meningkatkan taqwa
individu, dan desire untuk memperoleh produk halal mempengaruhi taqwa melalui
intention. Intention yang kuat untuk mematuhi ajaran agama, didorong oleh desire
untuk mendapatkan produk halal, memperkuat taqwa.
6. Belief terhadap kehalalan produk dan desire untuk mendapatkan produk halal
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian makanan kemasan halal
melalui intention dan taqwa dengan koefisien parameter sebesar 0,295. Belief dan
desire yang kuat, didukung oleh intention yang kuat dan taqwa, secara signifikan
meningkatkan keputusan untuk membeli produk halal.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, dapat di rekomendasikan hal-hal sebagai
berikut.
1. Penguatan Edukasi tentang Taqwa. Mengembangkan program edukasi yang fokus
pada peningkatan pemahaman tentang taqwa dalam konteks keputusan pembelian
produk halal dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih
produk sesuai dengan ajaran agama.
2. Promosi Berbasis Intention. Menggunakan strategi pemasaran yang menguatkan
intention untuk mematuhi ajaran Islam dapat mempengaruhi secara positif tingkat
taqwa dan keputusan pembelian makanan kemasan halal.
3. Penguatan Belief, Memperkuat Belief akan kehalalan produk melalui informasi yang
transparan dan mudah diakses dapat meningkatkan intention untuk membeli produk
halal, yang pada gilirannya akan memperkuat taqwa individu.
4. Inovasi Produk Halal. Mendorong inovasi dalam produk makanan kemasan halal
yang tidak hanya memenuhi standar kehalalan tetapi juga memperhatikan kualitas
dan keberlanjutan produk dapat meningkatkan desire konsumen untuk memilih
produk halal.
5. Penyediaan Akses yang Mudah. Memastikan ketersediaan produk halal yang mudah
diakses dan diversifikasi opsi produk halal dapat mempermudah masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan konsumsi halal mereka, sesuai dengan intention dan taqwa
mereka.
112
6. Kolaborasi dengan Pihak Berwenang. Mendorong kerja sama dengan otoritas agama
dan lembaga sertifikasi halal untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap
kehalalan produk, sehingga memperkuat pengaruh belief dan desire terhadap
keputusan pembelian makanan kemasan halal.
C. Saran
Berdasarkan hasil rekomendasi diatas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Pelatihan dan Workshop tentang Taqwa. Sediakan pelatihan rutin dan workshop
yang membahas konsep taqwa dalam konteks konsumsi produk halal. Ini dapat
membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya taqwa dalam memilih produk halal.
2. Kampanye Pendidikan Publik. Gelar kampanye edukasi publik yang fokus pada
pentingnya intention dalam mematuhi ajaran Islam. Kampanye ini dapat dilakukan
melalui media sosial, ceramah, atau kegiatan komunitas untuk mempengaruhi sikap
dan perilaku konsumen terhadap produk halal.
3. Penguatan Labelisasi Halal. Dukung inisiatif labelisasi halal yang jelas dan mudah
dipahami. Hal ini akan memperkuat keyakinan konsumen terhadap kehalalan
produk dan secara langsung meningkatkan keputusan pembelian produk makanan
kemasan halal.
4. Kolaborasi dengan Produsen Lokal. Ajak produsen lokal untuk menghasilkan lebih
banyak produk makanan kemasan halal yang berkualitas dan beragam. Ini akan
memenuhi kebutuhan pasar dan meningkatkan ketersediaan produk halal di
komunitas Anda.
5. Kampanye Promosi Produk Halal. Buat kampanye promosi yang kreatif dan
menarik untuk memperkuat desire masyarakat untuk memilih produk halal.
Gunakan testimoni dari konsumen dan fokuskan pada manfaat kesehatan dan
spiritual produk halal.
6. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan. Lakukan monitoring secara rutin terhadap
tingkat kepatuhan dan pemahaman masyarakat terhadap konsep taqwa dan
113
kehalalan produk. Evaluasi ini penting untuk mengetahui efektivitas strategi yang
diterapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
D. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat ditarik beberapa implikasi sebagai berikut:
1. Pentingnya Pendidikan Agama. Implikasi pertama adalah perlunya pendidikan
agama yang kuat di lingkungan pendidikan formal dan informal untuk memperkuat
pemahaman dan praktik taqwa di kalangan masyarakat.
2. Strategi Pemasaran yang Berbasis Nilai. Perusahaan dapat mengembangkan strategi
pemasaran yang berfokus pada nilai-nilai keagamaan untuk meningkatkan daya
tarik produk halal dan memperluas pangsa pasar di kalangan konsumen yang sensitif
terhadap halal.
3. Perluasan Pasar Potensial. Implikasi lain adalah potensi untuk memperluas pasar
produk halal dengan menyasar konsumen yang lebih luas, termasuk mereka yang
mungkin belum sepenuhnya menyadari pentingnya kehalalan dalam agama mereka.
4. Peran Sertifikasi Halal. Keterlibatan lebih lanjut dengan lembaga sertifikasi halal
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk halal dan membantu
dalam meningkatkan penjualan produk makanan kemasan halal.
5. Inovasi Produk. Produsen dapat melihat kebutuhan akan inovasi produk halal yang
tidak hanya memenuhi kebutuhan agama tetapi juga memberikan nilai tambah dari
segi kualitas dan keberlanjutan.
6. Penelitian Lanjutan. Implikasi terakhir adalah pentingnya penelitian lanjutan untuk
memahami lebih dalam dinamika antara taqwa, intention, belief, dan keputusan
pembelian produk halal untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif di masa
depan.
Ketersediaan
SFEBI2025004848/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

48/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FEBI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subyek

Mediasi Taqwa

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top