Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) dalam realisasi anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai alat
pengendalian internal, serta meninjau kesesuaiannya dengan prinsip keuangan publik
Islam. Studi ini dilakukan di SD Inpres 3/77 Panyula, Kecamatan Tanete Riattang
Timur, Kabupaten Bone, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data
dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi ARKAS telah berperan efektif dalam pencatatan,
pelaporan, dan pengawasan dana BOS. Sistem pengendalian internal diterapkan
melalui koordinasi rutin, verifikasi oleh kepala sekolah, keterlibatan komite sekolah,
serta audit dari pihak eksternal. Kendala teknis seperti gangguan jaringan, Listrik dan
keterlambatan pencairan dana BOS dari pusat juga menjadi salah satu tantangan. Dari
sisi keuangan publik Islam, pengelolaan dana telah mencerminkan nilai-nilai seperti
amanah, transparansi, keadilan, dan akuntabilitas, meskipun belum dirumuskan secara
eksplisit dalam bentuk regulasi syariah. Secara keseluruhan, sistem informasi akuntansi
yang diterapkan telah memperkuat tata kelola keuangan sekolah dan mencerminkan
nilai-nilai dasar keuangan publik Islam. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi
masukan dalam pengembangan pengelolaan dana pendidikan berbasis prinsip syariah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan tentang
analisis sistem informasi akuntansi pada realisasi anggaran dana bantuan
operasional sekolah (BOS) sebagai alat pengendalian internal dalam perspektif
keuangan publik Islam (studi kasus di sd inpres 3/77 panyula, kecamatan tantete
riattang timur, kabupaten bone) maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan dana BOS di SD Inpres 3/77 Panyula telah menerapkan Sistem
Informasi Akuntansi secara efektif melalui penggunaan aplikasi ARKAS, yang
mampu meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi pencatatan keuangan
sekolah. Prosedur pelaporan dilakukan secara teratur sesuai petunjuk teknis,
didukung oleh verifikasi internal dan audit eksternal yang mencerminkan adanya
sistem pengendalian yang baik. Koordinasi antara kepala sekolah, bendahara,
operator ARKAS, guru, serta pihak eksternal seperti Dinas Pendidikan dan BPK
berjalan dengan harmonis, menunjukkan integrasi antar komponen sistem
informasi yang mendukung pengambilan keputusan dan akuntabilitas publik.
Meskipun masih terdapat kendala teknis seperti gangguan jaringan dan
keterlambatan pencairan, pihak sekolah mampu mengatasinya dengan tanggap
dan fleksibel, sehingga pelaksanaan pengelolaan dana tetap berjalan optimal dan
sesuai prinsip tata kelola yang baik.
2. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa SD Inpres
3/77 Panyula telah menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif dan
menyeluruh dalam pengelolaan dana BOS. Pengawasan dilakukan secara
berlapis melalui keterlibatan Kepala Sekolah, Bendahara, guru, serta komite
sekolah sebagai unsur pengawas eksternal, yang mencerminkan struktur
organisasi yang bertanggung jawab. Prinsip transparansi dan akuntabilitas
diwujudkan melalui penyediaan informasi terbuka kepada warga sekolah dan
dokumentasi pelaporan yang tertib, sedangkan prinsip manajemen risiko
diterapkan melalui pendekatan pencegahan, deteksi, dan kesiapsiagaan terhadap
situasi darurat seperti keterlambatan pencairan dana. Praktik ini mencerminkan
kepatuhan terhadap prinsip-prinsip pengendalian internal sebagaimana diatur
dalam regulasi pemerintah, termasuk lingkungan pengendalian yang etis,
penilaian risiko yang cermat, kegiatan pengendalian yang terdokumentasi, sistem
komunikasi yang terbuka, dan pemantauan berkelanjutan, sehingga pengelolaan
dana BOS di sekolah ini dapat dinilai profesional, transparan, dan akuntabel.
3. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa meskipun
SD Inpres 3/77 Panyula bukan merupakan lembaga pendidikan Islam,
pengelolaan dana BOS di sekolah ini telah mencerminkan nilai-nilai dasar
keuangan publik Islam secara substantif. Prinsip-prinsip seperti amanah,
kejujuran, tanggung jawab, keadilan, kemaslahatan, dan transparansi tercermin
dalam penunjukan bendahara yang berintegritas, pembelanjaan dana yang fokus
pada kebutuhan peserta didik, pelibatan berbagai pihak dalam pengambilan
keputusan, serta keterbukaan informasi kepada warga sekolah dan orang tua.
Komitmen terhadap akuntabilitas juga tampak dari pelaporan yang tertib,
dokumentasi yang lengkap, dan kesediaan pihak sekolah untuk menanggung
risiko operasional demi menjaga kelangsungan pendidikan. Dengan demikian,
praktik keuangan di SD Inpres 3/77 Panyula telah selaras dengan semangat
pengelolaan keuangan publik Islam, yaitu menjamin kebermanfaatan, keadilan
sosial, serta tanggung jawab moral dalam penggunaan dana publik.
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan temuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Sekolah diharapkan dapat terus mempertahankan kualitas penggunaan sistem
informasi akuntansi dan pengendalian internal yang telah berjalan dengan baik,
melalui peningkatan koordinasi antar pihak terkait, pelatihan berkelanjutan bagi
pengelola dana BOS, serta penguatan komitmen terhadap prinsip transparansi,
akuntabilitas, dan amanah sebagai nilai dasar dalam pengelolaan keuangan
publik.
2. Bagi pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan instansi terkait disarankan untuk
melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme dan alur pencairan dana,
serta memastikan adanya perencanaan jadwal yang lebih pasti dan terstruktur.
Pemerintah juga perlu memperkuat koordinasi lintas lembaga, seperti dengan
Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan, agar proses penyaluran
tidak terhambat oleh kendala administratif atau teknis. Selain itu, perlu disiapkan
sistem peringatan dini (early warning system) dan jalur komunikasi cepat antara
sekolah dan dinas untuk mengantisipasi serta menanggapi keterlambatan secara
lebih responsif. Dalam jangka panjang, pemerintah dapat mempertimbangkan
skema pendanaan cadangan (buffer fund) yang dikelola di tingkat daerah sebagai
solusi sementara saat pencairan pusat tertunda, sehingga operasional sekolah
tidak terganggu dan kegiatan pembelajaran tetap berjalan lancar.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih dalam aspek teknis dan
strategis dari sistem informasi akuntansi maupun sistem pengendalian internal di
SD Inpres 3/77 Panyula, baik dari segi efektivitas pelaporan, integrasi teknologi,
maupun dampaknya terhadap kualitas tata kelola keuangan sekolah secara
menyeluruh. Contoh judul: Analisis Aspek Teknis dan Strategis Sistem Informasi
Akuntansi dan Pengendalian Internal dalam Meningkatkan Tata Kelola
Keuangan di SD Inpres 3/77 Panyula.
C. Implikasi
Dalam penelitian ini memiliki implikasi dan manfaat baik bagi sekolah,
pemerintah maupun peneliti selanjutnya antara lain:
1. Temuan penelitian memberikan umpan balik konkret mengenai kekuatan dan
kelemahan dalam implementasi sistem ARKAS sebagai bagian dari SIA. Hal ini
dapat menjadi dasar untuk memperbaiki sistem pelaporan, memperkuat
pengawasan internal, dan menanggulangi kendala teknis seperti gangguan
jaringan atau keterlambatan pencairan dana.
2. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa kebijakan pengelolaan dana BOS
melalui sistem digital seperti ARKAS telah berjalan baik, namun perlu dukungan
infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM di sekolah-sekolah daerah. Selain
itu, hasil ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merancang regulasi dana
BOS yang tidak hanya administratif, tetapi juga berlandaskan nilai etika Islam.
3. Penelitian ini membuka ruang eksplorasi lebih lanjut terkait efektivitas sistem
SIA berbasis syariah, baik dari segi teknis (teknologi dan pelaporan) maupun
strategis (penerapan prinsip keuangan publik Islam yang lebih mendalam).

SFEBI20250046

46/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia