Peran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam Mendukung Perekonomian Umat Muslim di Desa Lebbae Kecamatan Ajangale
Ananda Agustin Yunus/602022021017 - Personal Name
Penelitian ini membahas peran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam
mendukung perekonomian masyarakat Muslim di Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale.
Permasalahan utama yang dibahas adalah efektivitas BPNT dalam mengurangi beban
ekonomi keluarga penerima manfaat (KPM) dan ketepatan sasaran penyaluran
bantuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kontribusi BPNT
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat serta
mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaannya. Dengan menggunakan metode
penelitian lapangan dan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara mendalam dengan KPM, Kepala Desa, dan Kepala Bidang Sosial, serta
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPNT membantu mengurangi
pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan, meningkatkan ketahanan
ekonomi keluarga, dan merangsang aktivitas ekonomi lokal melalui e-warong
(warung elektronik). Namun demikian, masih terdapat tantangan seperti keterbatasan
variasi bahan pangan dan distribusi yang tidak merata di antara para penerima
manfaat. Kesimpulannya, BPNT memberikan dampak positif terhadap perekonomian
masyarakat Muslim di Desa Lebbae, meskipun diperlukan perbaikan dalam
pelaksanaannya agar manfaatnya dapat dimaksimalkan.
A. Kesimpulan
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berperan penting dalam meningkatkan
kesejahteraan umat Muslim di Desa Lebbae dengan membantu keluarga penerima
manfaat (KPM) memenuhi kebutuhan pangan dasar mereka. Program ini tidak hanya
memberikan akses terhadap bahan pangan pokok, tetapi juga meringankan beban
ekonomi keluarga dalam memenuhi kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan.
Namun, implementasi BPNT masih menghadapi tantangan, seperti ketidaktepatan sasaran
penerima, keterbatasan variasi pangan, serta kendala dalam distribusi yang sering
mengalami keterlambatan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan perbaikan sistem
penyaluran agar program ini lebih efektif dan tepat sasaran.
Dari perspektif ekonomi Islam, BPNT mencerminkan prinsip keadilan dan
kesejahteraan sosial, yang menekankan pentingnya distribusi sumber daya yang merata
bagi seluruh lapisan masyarakat. Agar manfaat BPNT lebih optimal, diperlukan
pemutakhiran data penerima secara berkala, peningkatan transparansi dalam distribusi,
serta diversifikasi bahan pangan agar aspek gizi masyarakat tetap terjaga. Dengan
perbaikan yang berkelanjutan, BPNT dapat menjadi instrumen penting dalam
memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat miskin, serta mewujudkan
kesejahteraan yang berkelanjutan di Desa Lebbae.
B. Saran
1. Penerima bantuan sebaiknya memanfaatkan BPNT secara bijak dengan memilih bahan
pangan bernutrisi dan melaporkan kendala yang dihadapi.
2. Pemerintah desa perlu memperbarui data penerima secara berkala dan meningkatkan
transparansi dalam distribusi bantuan.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan mengkaji lebih dalam efektivitas BPNT serta mencari
solusi yang lebih tepat untuk meningkatkan manfaat program ini bagi masyarakat.
C. Implikasi
1. Jika BPNT dikelola dengan lebih baik, program ini dapat meningkatkan daya beli
masyarakat miskin serta memperkuat ketahanan pangan keluarga penerima manfaat.
2. Secara sosial, distribusi yang lebih tepat sasaran akan mengurangi ketimpangan ekonomi
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
3. Dalam aspek kesehatan, diversifikasi bahan pangan dalam BPNT akan berkontribusi pada
peningkatan kualitas gizi penerima, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
4. Dari sisi kebijakan, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan terhadap BPNT dapat menjadi
dasar dalam merumuskan kebijakan sosial yang lebih adil, efektif, dan berkelanjutan
sesuai dengan prinsip kesejahteraan dalam ekonomi Islam.
mendukung perekonomian masyarakat Muslim di Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale.
Permasalahan utama yang dibahas adalah efektivitas BPNT dalam mengurangi beban
ekonomi keluarga penerima manfaat (KPM) dan ketepatan sasaran penyaluran
bantuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kontribusi BPNT
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat serta
mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaannya. Dengan menggunakan metode
penelitian lapangan dan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi,
wawancara mendalam dengan KPM, Kepala Desa, dan Kepala Bidang Sosial, serta
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPNT membantu mengurangi
pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan, meningkatkan ketahanan
ekonomi keluarga, dan merangsang aktivitas ekonomi lokal melalui e-warong
(warung elektronik). Namun demikian, masih terdapat tantangan seperti keterbatasan
variasi bahan pangan dan distribusi yang tidak merata di antara para penerima
manfaat. Kesimpulannya, BPNT memberikan dampak positif terhadap perekonomian
masyarakat Muslim di Desa Lebbae, meskipun diperlukan perbaikan dalam
pelaksanaannya agar manfaatnya dapat dimaksimalkan.
A. Kesimpulan
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berperan penting dalam meningkatkan
kesejahteraan umat Muslim di Desa Lebbae dengan membantu keluarga penerima
manfaat (KPM) memenuhi kebutuhan pangan dasar mereka. Program ini tidak hanya
memberikan akses terhadap bahan pangan pokok, tetapi juga meringankan beban
ekonomi keluarga dalam memenuhi kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan.
Namun, implementasi BPNT masih menghadapi tantangan, seperti ketidaktepatan sasaran
penerima, keterbatasan variasi pangan, serta kendala dalam distribusi yang sering
mengalami keterlambatan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan perbaikan sistem
penyaluran agar program ini lebih efektif dan tepat sasaran.
Dari perspektif ekonomi Islam, BPNT mencerminkan prinsip keadilan dan
kesejahteraan sosial, yang menekankan pentingnya distribusi sumber daya yang merata
bagi seluruh lapisan masyarakat. Agar manfaat BPNT lebih optimal, diperlukan
pemutakhiran data penerima secara berkala, peningkatan transparansi dalam distribusi,
serta diversifikasi bahan pangan agar aspek gizi masyarakat tetap terjaga. Dengan
perbaikan yang berkelanjutan, BPNT dapat menjadi instrumen penting dalam
memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat miskin, serta mewujudkan
kesejahteraan yang berkelanjutan di Desa Lebbae.
B. Saran
1. Penerima bantuan sebaiknya memanfaatkan BPNT secara bijak dengan memilih bahan
pangan bernutrisi dan melaporkan kendala yang dihadapi.
2. Pemerintah desa perlu memperbarui data penerima secara berkala dan meningkatkan
transparansi dalam distribusi bantuan.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan mengkaji lebih dalam efektivitas BPNT serta mencari
solusi yang lebih tepat untuk meningkatkan manfaat program ini bagi masyarakat.
C. Implikasi
1. Jika BPNT dikelola dengan lebih baik, program ini dapat meningkatkan daya beli
masyarakat miskin serta memperkuat ketahanan pangan keluarga penerima manfaat.
2. Secara sosial, distribusi yang lebih tepat sasaran akan mengurangi ketimpangan ekonomi
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
3. Dalam aspek kesehatan, diversifikasi bahan pangan dalam BPNT akan berkontribusi pada
peningkatan kualitas gizi penerima, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
4. Dari sisi kebijakan, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan terhadap BPNT dapat menjadi
dasar dalam merumuskan kebijakan sosial yang lebih adil, efektif, dan berkelanjutan
sesuai dengan prinsip kesejahteraan dalam ekonomi Islam.
Ketersediaan
| SFEBI20250045 | 45/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
45/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
