Mediasi Istiqa>mah pada Model BDI (Belief, Desire, Intention) dalam Membentuk Usaha Bisnis Kuliner di Kalangan Masyarakat Kelas Menengah di Kab. Bone

No image available for this title
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Istiqa>mah (konsistensi) sebagai
mediasi dalam model BDI (Belief, Desire, Intention) untuk membentuk usaha bisnis
kuliner di kalangan masyarakat kelas menengah. Permasalahan utama penelitian ini
adalah rendahnya tingkat keberlanjutan usaha kuliner kelas menengah, yang diduga
disebabkan oleh kurangnya integrasi nilai spiritual seperti istiqa>mah dalam praktik
bisnis. Penelitian ini mengajukan hipotesis bahwa istiqa>mah memperkuat hubungan
antara intention dan keputusan dalam memulai serta mempertahankan usaha kuliner.
Data diperoleh dari 151 responden kelas menengah di Kabupaten Bone menggunakan
kuesioner terstruktur yang mengukur belief, desire, intention, istiqamah, dan keputusan
bisnis. Analisis dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) melalui
SmartPLS 4. Hasil menunjukkan istiqa>mah berpengaruh signifikan terhadap keputusan
memulai usaha dan memediasi hubungan antara intention dan keputusan bisnis. Selain
itu, intention memediasi hubungan antara belief dan desire dengan istiqa>mah. Temuan
ini menegaskan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam strategi bisnis
kuliner.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa Istiqa>mah memiliki pengaruh yang
sangat kuat dan signifikan terhadap keputusan membentuk usaha bisnis kuliner,
dengan koefisien sebesar 0,805 dan nilai p sebesar 0,000. Ini menunjukkan bahwa
Istiqa>mah memainkan peran krusial dalam mempengaruhi keputusan memulai
usaha kuliner di kalangan masyarakat kelas menengah di Kabupaten Bone.
2. Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa intention juga berpengaruh signifikan
terhadap istiqa>mah, dengan koefisien 0,724 dan nilai p 0,000, menunjukkan bahwa
intention yang kuat untuk memulai dan menjalankan bisnis kuliner dapat
meningkatkan istiqa>mah pelaku usaha kuliner di Kabupaten Bone.
3. Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa belief memiliki pengaruh signifikan
terhadap intention dengan koefisien 0,254 dan nilai p 0,006, meskipun pengaruhnya
lebih kecil dibandingkan dengan desire yang memiliki koefisien 0,648 dan nilai p
0,000. Ini menunjukkan bahwa belief dan desire berperan penting dalam
membentuk intention pelaku usaha kuliner di Kabupaten Bone.
4. Hasil analisis SEM-PLS mengenai peran mediasi istiqa>mah pada hubungan antara
intention dengan keputusan membentuk usaha bisnis kuliner, menunjukkan bahwa
intention memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membentuk usaha
bisnis kuliner melalui mediasi istiqa>mah. Dengan koefisien sebesar 0,583, nilai T￾statistik 6,911, dan P-value 0,000, ini menunjukkan bahwa intention yang kuat
dalam memulai usaha kuliner meningkatkan konsistensi dalam menjalankan
prinsip-prinsip (Istiqa>mah), yang kemudian mempengaruhi keputusan untuk
memulai usaha kuliner. Ini menegaskan bahwa istiqa>mah memainkan peran mediasi
penting dalam hubungan antara intention dan keputusan membentuk usaha bisnis
kuliner di Kabupaten Bone.
5. Hasil analisis SEM-PLS mengenai peran mediasi intention pada hubungan antara
belief dan desire istiqa>mah dalam membentuk usaha bisnis kuliner di Kabupaten
Bone, dapat ditunjukkan sebagai berikut: Pertama, jalur Belief -> Intention ->
Istiqa>mah menunjukkan bahwa belief memiliki pengaruh signifikan terhadap
istiqa>mah melalui mediasi intention, dengan koefisien sebesar 0,183, nilai T￾statistik 2,889, dan P-value 0,004. Ini menunjukkan bahwa belief yang kuat
meningkatkan intention untuk memulai usaha, yang kemudian meningkatkan
konsistensi dalam tindakan. Kedua, jalur Desire -> Intention -> Istiqa>mah
menunjukkan bahwa desire juga memiliki pengaruh signifikan terhadap istiqa>mah
melalui mediasi intention. Dengan koefisien sebesar 0,469, nilai T-statistik 4,325,
dan P-value 0,000, ini menandakan bahwa belief yang kuat untuk memulai usaha
meningkatkan intention dan istiqa>mah dalam menjalankan prinsip-prinsip Islam.
6. Hasil analisis SEM-PLS mengenai peran mediasi intention dan istiqa>mah pada
hubungan antara belief dan desire istiqa>mah dalam membentuk usaha bisnis kuliner
di Kabupaten Bone, dapat ditunjukkan sebagai berikut: Pertama, jalur Belief ->
Intention -> Istiqa>mah -> Keputusan Membentuk Usaha Bisnis Kuliner
menunjukkan bahwa belief memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
membentuk usaha bisnis kuliner melalui mediasi bertahap dari intention dan
Istiqa>mah. Dengan koefisien sebesar 0,148, nilai T-statistik 3,017, dan P-value
0,003, ini mengindikasikan bahwa belief yang kuat meningkatkan intention, yang
kemudian meningkatkan konsistensi dalam tindakan, akhirnya mempengaruhi
keputusan untuk memulai usaha kuliner. Kedua, jalur Desire -> Intention ->
Istiqa>mah -> Keputusan Membentuk Usaha Bisnis Kuliner menunjukkan bahwa
desire memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan membentuk usaha bisnis
kuliner melalui mediasi bertahap dari intention dan istiqa>mah. Dengan koefisien
sebesar 0,377, nilai T-statistik 3,594, dan P-value 0,000, ini menunjukkan bahwa
belief yang kuat meningkatkan intention dan istiqa>mah, yang pada akhirnya
mempengaruhi keputusan untuk memulai usaha kuliner di Kabupaten Bone.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, dapat ditarik beberapa rekomendasi
sebagai berikut.
1. Peningkatan istiqa>mah. Mengingat pentingnya istiqa>mah dalam keputusan
membentuk usaha kuliner, pengusaha dianjurkan untuk meningkatkan konsistensi
dan ketekunan dalam menerapkan prinsip-prinsip bisnis Islam. Ini dapat dilakukan
melalui program pelatihan yang dirancang untuk memperkuat integritas dan
keteguhan dalam berbisnis.
2. Penguatan intention. Karena intention memiliki pengaruh signifikan terhadap
istiqa>mah, penting bagi pengusaha untuk menetapkan intention yang kuat dan jelas
dalam memulai usaha. Penyusunan rencana bisnis yang komprehensif dan
penetapan tujuan jangka panjang yang realistis dapat membantu dalam hal ini.
3. Integrasi nilai-nilai Islam dalam kurikulum. Institusi pendidikan dan pelatihan
sebaiknya mengintegrasikan nilai-nilai Islam, termasuk istiqa>mah, dalam
kurikulum kewirausahaan. Pendekatan ini akan membantu calon pengusaha dan
pelaku usaha memahami dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktik
bisnis mereka.
4. Program pengembangan intention dan belief. Pelaksanaan program pelatihan yang
fokus pada penguatan intention dan belief calon pengusaha dapat meningkatkan
kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan bisnis.
C. Saran
Berdasarkan hasil rekomendasi di atas, dapat ditarik beberapa saran sebagai
berikut.
1. Eksplorasi variabel lain. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang
mengeksplorasi variabel lain yang mungkin mempengaruhi keputusan untuk
memulai usaha kuliner, seperti dukungan sosial, kondisi ekonomi, dan faktor￾faktor psikologis lainnya.
2. Pengujian model di lokasi berbeda. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan di
daerah lain untuk menguji apakah hasil yang sama berlaku secara umum atau jika
ada variasi berdasarkan konteks geografis dan budaya.
3. Peningkatan metode pengumpulan data. Penggunaan metode pengumpulan data
yang lebih bervariasi, seperti wawancara mendalam dan studi kasus, dapat
memberikan wawasan yang lebih komprehensif tentang motivasi dan tantangan
yang dihadapi oleh pengusaha kuliner.
D. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat ditarik beberapa implikasi sebagai
berikut.
1. Kontribusi pada literatur. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi signifikan
pada literatur tentang pengaruh nilai-nilai Islam, khususnya istiqa>mah, intention,
111
belief, dan desire, terhadap keputusan untuk memulai usaha kuliner. Ini
menegaskan pentingnya integrasi nilai-nilai religius dalam teori kewirausahaan.
2. Model teoretis baru. Penelitian ini membantu dalam pengembangan model teoretis
baru yang menghubungkan nilai-nilai religius dengan keputusan bisnis, yang dapat
dijadikan acuan dalam penelitian di bidang serupa.
3. Strategi pengembangan usaha. Pengusaha kuliner dapat mengembangkan strategi
yang lebih efektif dengan berfokus pada peningkatan istiqa>mah, intention, belief,
dan desire mereka. Ini dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan yang
lebih baik dan konsisten dalam bisnis
Ketersediaan
SFEBI2025004444/2025Perpustakaan PusatTersedia
Informasi Detil
Judul Seri

-

No. Panggil

44/2025

Penerbit

IAIN BONE : Watampone.,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

Skripsi FEBI

Informasi Detil
Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Info Detil Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab
Tidak tersedia versi lain

Advanced Search

Gak perlu repot seting ini itu GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet Karena pesan web di Desawarna.com Siap : 085740069967

Pilih Bahasa

Gratis Mengonlinekan SLiMS

Gak perlu repot seting ini itu buat mengonlinekan SLiMS.
GRATIS SetUp ,Mengonlinekan SLiMS Di Internet
Karena pesan web di Desawarna.com
Kontak WhatsApp :

Siap : 085740069967

Template Perpustakaan Desawarna

Kami berharap Template SLiMS ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai template SLiMS bagi semua SLiMerS, serta mampu memberikan dukungan dalam pencapaian tujuan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.. Aamiin

Top