Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai faktor-faktor yang
menghambat penerapan transaksi dan laporan keuangan pada pedagang tradisional.
Latar belakang dari penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa masih banyak
pedagang tradisional yang tidak melakukan pencatatan transaksi penjualan dalam
menjalankan usahanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
termasuk dalam kategori penelitian lapangan (field research), dengan pengumpulan
data dilakukan langsung melalui observasi dan wawancara kepada pedagang
tradisional di Pasar Sentral Palakka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar pedagang di pasar tersebut tidak melakukan pencatatan transaksi penjualan
secara sistematis. Mereka lebih banyak mengandalkan ingatan pribadi dan nota-nota
pembelian barang sebagai acuan dalam kegiatan usahanya. Faktor utama yang
menyebabkan tidak dilakukannya pencatatan atau penyusunan laporan keuangan
adalah kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pencatatan transaksi serta
kebiasaan yang telah mengakar, di mana pencatatan tidak dianggap sebagai bagian
penting dalam aktivitas usaha sehari-hari.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan penelitian
ini adalah :
1. Sebagian besar pedagang tradisional di Pasar Sentral Palakka, Kabupaten
Bone, tidak melakukan pencatatan dalam setiap transaksi penjualannya.
Aktivitas jual beli dilakukan secara langsung tanpa adanya dokumentasi
tertulis mengenai jumlah barang yang terjual maupun pendapatan yang
diterima. Pola transaksi yang dijalankan bersifat sederhana dan bergantung
pada pengalaman pribadi pedagang, tanpa dukungan data atau sistem
administrasi usaha yang teratur.
2. Selain itu, mayoritas pedagang juga belum memahami konsep laporan
keuangan serta fungsinya dalam pengelolaan usaha. Ketidaktahuan ini
menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan pencatatan transaksi
tidak dilakukan secara konsisten. Pedagang cenderung menganggap bahwa
selama usaha tetap berjalan dan modal dapat diputar kembali, pencatatan
tidak menjadi hal yang penting. Mereka belum melihat pencatatan sebagai
alat bantu untuk menganalisis kinerja usaha maupun sebagai dasar
pengambilan keputusan. Faktor lain yang memengaruhi rendahnya praktik
pencatatan transaksi adalah kebiasaan mengandalkan ingatan dan
menyimpan nota-nota pembelian barang dagangan sebagai acuan utama.
Kebiasaan ini telah berlangsung cukup lama dan dianggap cukup membantu
oleh para pedagang, meskipun dalam praktiknya tidak mampu memberikan
informasi yang lengkap dan akurat. Tidak adanya pencatatan keluar- masuk
barang maupun laporan keuangan sederhana menyebabkan pedagang
kesulitan dalam memantau perkembangan usaha secara menyeluruh.
3. Pola transaksi yang dijalankan oleh pedagang tradisional di lokasi penelitian
belum mencerminkan praktik usaha yang baik dan benar sesuai dengan
standar akuntansi. Minimnya pemahaman, terbatasnya akses informasi, serta
kebiasaan lama yang sulit diubah menjadi tantangan dalam mendorong
praktik pencatatan transaksi yang lebih tertib dan profesional. Oleh karena
itu, diperlukan edukasi dan pendampingan bagi pedagang tradisional agar
mereka menyadari pentingnya pencatatan transaksi dan laporan keuangan
sebagai bagian dari pengelolaan usaha yang berkelanjutan.
B. Saran
Penelitian ini tentu tidak terlepas dari berbagai keterbatasan
danketidaksempurnaan, baik dari segi waktu, sumber data, maupun ruang lingkup
pembahasan. Namun demikian, penulis telah berupaya semaksimal mungkin
untuk menyusun dan menyajikan penelitian ini secara sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan, dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi
pembaca maupun sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. Semoga
penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada para pedagang tradisonal di
pasar Sentral Palakka Kabupaten Bone. Dari kesimpulan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan kepada para pedagang di pasar
Sentral Palakka Kabupaten Bone sebagai berikut :
1. Para pedagang tradisional diharapkan mulai menyadari pentingnya
pencatatan transaksi dalam setiap aktivitas usaha yang dijalankan. Meskipun
usaha masih berskala kecil dan dilakukan secara sederhana, pencatatan dapat
membantu pedagang mengetahui secara pasti pendapatan, keuntungan, serta
kondisi persediaan barang dagangan.
2. Disarankan agar pedagang mulai menggunakan metode pencatatan yang
mudah dan sesuai kemampuan, seperti buku catatan harian atau format
sederhana untuk mencatat barang masuk dan keluar. Selain itu, pedagang
juga sebaiknya terbuka terhadap pelatihan atau pendampingan
dari pihak luar seperti dinas koperasi, lembaga keuangan, atau perguruan
tinggi yang dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya
laporan keuangan dalam mengembangkan usaha secara berkelanjutan.
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu disarankan untuk
melakukan studi dengan menggunakan metode campuran (mixed methods) agar
hasil yang diperoleh tidak hanya menggambarkan kondisi umum secara
kualitatif, tetapi juga memperlihatkan pola dan pengaruh-pengaruh tertentu
melalui analisis statistik. Selain itu, penting juga untuk memperluas lokasi
penelitian, tidak hanya terbatas pada satu pasar, agar dapat dibandingkan antara
pola usaha pedagang di berbagai daerah. Penelitian lanjutan juga dapat
mengangkat aspek lain seperti peran pemerintah daerah atau lembaga keuangan
dalam mendukung edukasi pencatatan keuangan bagi pedagang tradisional

SFEBI20250043

43/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia