Toleransi Beragama dalam Film Merindu Cahaya de Amstelََ Perspektif َTeori Semiotika Roland Barthes
Irpiawan Syah/03.18.2118 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang “Toleransi beragama dalam Film Merindu
Cahaya De Amstel Perspektif Teori Semiotika Roland Barthes”. Masalah yang
diteliti dalam penelitian ini adalah makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat
dalam film Merindu Cahaya de Amstel perspektif Roland Barthes dan nilai toleransi
yang ditunjukkan dalam film Merindu Cahaya de Amstel.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan semiotika dengan metode menonton dan menganalisis film. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan
model semiotika Roland Barthes yang terdiri dari tiga bagian yaitu denotasi, konotasi
dan mitos.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa makna denotasi, konotasi dan
mitos terdapat dalam adegan film Merindu Cahaya De Amstel. Makna tersebut
disajikan dalam bentuk pembicaraan dari tiap adegan pemeran. Kemudian, setiap
adegan memiliki makna yang dijelaskan oleh Barthes dengan mengambil adegan
yakni mengenai muslimah sebagai cahaya dunia, rasa percaya diri, beribadah dan
berdoa kepada Allah Swt., mengenai takdir Allah Swt., dan mualaf. Walaupun pada
dasarnya film tersebut tergolong film non dakwah. Namun demikian film Merindu
Cahaya De Asmtel menjadi media penyampaian pesan dakwah dan dapat
memberikan pengaruh positif bagi penonton. Kemudian nilai toleransi dalam film
Merindu Cahaya De Amstel mengajarkan tentang kebebasan dalam beragama, rasa
kemanusia dan menghormati pluralitas
Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat dijadikan
sebagai media penyampaian yang serat akan nilai akhlak. Dalam menyaksikan atau
menontonsebuah film penonton atau pemirsa harus pandai memilah dan penerima
pesan-pesan yang ada dalam sebuah film yang dilihatnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tersebut maka ada beberapa hal yang dapat diambil
kesimpulan berdasarkan fokus permasalahan yakni sebagai berikut :
1. Analisis semiotika Roland Barthes mengenai makna denotasi, konotasi dan
mitos terdapat dalam adegan film Merindu Cahaya De Amstel. Makna tersebut
disajikan dalam bentuk pembicaraan dari tiap adegan pemeran. Kemudian,
setiap adegan memiliki makna yang dijelaskan oleh Barthes dengan mengambil
adegan yakni mengenai muslimah sebagai cahaya dunia, rasa percaya diri,
beribadah dan berdoa kepada Allah Swt., mengenai takdir Allah Swt., dan
mualaf. Walaupun pada dasarnya film tersebut tergolong film non dakwah.
Namun demikian film Merindu Cahaya De Asmtel menjadi media penyampaian
pesan dakwah dan dapat memberikan pengaruh positif bagi penonton. Pesan
tersirat adalah Toleransi tersampaikan dengan baik dari film sebagai media
dakwah yang efektifk.
2. Nilai toleransi yang ditunjukkan dalam film Merindu Cahaya De Asmtel
mengajarkan kebebasan dalam beragama, rasa kemanusia yang tinggi dan
menghormati pluralitas, setiap manusia berhak memilih agama yang menurut
mereka benar dan wajib menghargai pilihan orang lain, karena manusia adalah
makhluk sosial yang saling membutuhkan dan cenderung hidup bersama
sehingga setiap manusia harus menanamka dirinya sifat toleransi agar tidak
terjadi perpecahan.
B. Implikasi
Dari uraian kesimpulan di atas maka adapun yang menjadi implikasi sebagai
berikut:
1. Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat dijadikan
sebagai media penyampaian yang serat akan nilai akhlak.
2. Dalam menyaksikan atau menonton sebuah film penonton atau pemirsa harus
pandai memilah dan penerima pesan-pesan yang ada dalam sebuah film yang
dilihatnya.
Cahaya De Amstel Perspektif Teori Semiotika Roland Barthes”. Masalah yang
diteliti dalam penelitian ini adalah makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat
dalam film Merindu Cahaya de Amstel perspektif Roland Barthes dan nilai toleransi
yang ditunjukkan dalam film Merindu Cahaya de Amstel.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan semiotika dengan metode menonton dan menganalisis film. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan
model semiotika Roland Barthes yang terdiri dari tiga bagian yaitu denotasi, konotasi
dan mitos.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa makna denotasi, konotasi dan
mitos terdapat dalam adegan film Merindu Cahaya De Amstel. Makna tersebut
disajikan dalam bentuk pembicaraan dari tiap adegan pemeran. Kemudian, setiap
adegan memiliki makna yang dijelaskan oleh Barthes dengan mengambil adegan
yakni mengenai muslimah sebagai cahaya dunia, rasa percaya diri, beribadah dan
berdoa kepada Allah Swt., mengenai takdir Allah Swt., dan mualaf. Walaupun pada
dasarnya film tersebut tergolong film non dakwah. Namun demikian film Merindu
Cahaya De Asmtel menjadi media penyampaian pesan dakwah dan dapat
memberikan pengaruh positif bagi penonton. Kemudian nilai toleransi dalam film
Merindu Cahaya De Amstel mengajarkan tentang kebebasan dalam beragama, rasa
kemanusia dan menghormati pluralitas
Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat dijadikan
sebagai media penyampaian yang serat akan nilai akhlak. Dalam menyaksikan atau
menontonsebuah film penonton atau pemirsa harus pandai memilah dan penerima
pesan-pesan yang ada dalam sebuah film yang dilihatnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tersebut maka ada beberapa hal yang dapat diambil
kesimpulan berdasarkan fokus permasalahan yakni sebagai berikut :
1. Analisis semiotika Roland Barthes mengenai makna denotasi, konotasi dan
mitos terdapat dalam adegan film Merindu Cahaya De Amstel. Makna tersebut
disajikan dalam bentuk pembicaraan dari tiap adegan pemeran. Kemudian,
setiap adegan memiliki makna yang dijelaskan oleh Barthes dengan mengambil
adegan yakni mengenai muslimah sebagai cahaya dunia, rasa percaya diri,
beribadah dan berdoa kepada Allah Swt., mengenai takdir Allah Swt., dan
mualaf. Walaupun pada dasarnya film tersebut tergolong film non dakwah.
Namun demikian film Merindu Cahaya De Asmtel menjadi media penyampaian
pesan dakwah dan dapat memberikan pengaruh positif bagi penonton. Pesan
tersirat adalah Toleransi tersampaikan dengan baik dari film sebagai media
dakwah yang efektifk.
2. Nilai toleransi yang ditunjukkan dalam film Merindu Cahaya De Asmtel
mengajarkan kebebasan dalam beragama, rasa kemanusia yang tinggi dan
menghormati pluralitas, setiap manusia berhak memilih agama yang menurut
mereka benar dan wajib menghargai pilihan orang lain, karena manusia adalah
makhluk sosial yang saling membutuhkan dan cenderung hidup bersama
sehingga setiap manusia harus menanamka dirinya sifat toleransi agar tidak
terjadi perpecahan.
B. Implikasi
Dari uraian kesimpulan di atas maka adapun yang menjadi implikasi sebagai
berikut:
1. Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat dijadikan
sebagai media penyampaian yang serat akan nilai akhlak.
2. Dalam menyaksikan atau menonton sebuah film penonton atau pemirsa harus
pandai memilah dan penerima pesan-pesan yang ada dalam sebuah film yang
dilihatnya.
Ketersediaan
| SFUD20230044 | 44/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
44/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
