Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penyaluran bantuan sosial di Desa
Liliriawang, khususnya melalui program keluarga harapan (PKH), serta dampaknya
terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
bantuan sosial berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar, mendukukung
pendidikan, dan meningkatkan stabilitas ekonomi keluarga penerima. Namun,
pelaksanaan dilapangan menghadapi beberapa tantangan, seperti keterlambatan
distribusi, ketidakadilan dalam validasi data, dan kurangnya program pemberdayaan
ekonomi jangka panjang. Dalam perspektif ekonomi islam, bantuan sosial diharapkan
tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi
melalui prinsip keadilan, transparansi, dan tanggung jawab
A. Kesimpulan
1. Proses distribusi bantuan
Penyaluran bantuan sosial di Desa Liliriawang, khususnya melalui
Program Keluarga Harapan (PKH), telah memberikan dampak positif dalam
membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan dasar seperti pendidikan
dan kesehatan. Namun, dalam implementasinya masih terdapat berbagai
kendala yang perlu diperhatikan. Permasalahan utama yang dihadapi adalah
ketidakteraturan jadwal penyaluran bantuan yang menyebabkan kebingungan
bagi penerima, serta validasi data penerima yang belum optimal, di mana
terdapat penerima bantuan yang tergolong mampu dan sebaliknya, keluarga
miskin yang belum terdaftar. Hal ini menunjukkan bahwa sistem distribusi dan
pembaruan data masih perlu diperbaiki agar program bantuan sosial dapat
berjalan lebih adil, tepat sasaran, dan sesuai dengan tujuan utamanya dalam
mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial.
2. Dampak Bantuan Sosial
Bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa
Liliriawang memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat,
terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, kesehatan, dan
pendidikan. Bantuan ini juga memberikan rasa aman bagi keluarga penerima
serta memperbaiki pola pengeluaran rumah tangga, di mana sebagian keluarga
mampu mengalokasikan penghasilan untuk keperluan lain.
Namun, manfaat bantuan sosial ini cenderung bersifat jangka pendek
karena sebagian besar dana digunakan untuk konsumsi, bukan kegiatan
produktif. Selain itu, tidak adanya program pemberdayaan masyarakat
membuat penerima bantuan tetap bergantung pada bantuan tanpa adanya
peningkatan kapasitas atau kemandirian ekonomi. Hal ini menunjukkan
perlunya integrasi antara bantuan sosial dan program pemberdayaan ekonomi
untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
3. Bantuan sosial dalam Perspektif Ekonomi Islam
Pelaksanaan bantuan sosial di Desa Liliriawang dalam perspektif
Ekonomi Islam menunjukkan adanya upaya pemerintah dalam memenuhi
tanggung jawab sosial terhadap masyarakat miskin, khususnya melalui
Program Keluarga Harapan (PKH). Namun, pelaksanaannya belum
sepenuhnya mencerminkan prinsip-prinsip utama dalam ekonomi Islam, yaitu
keadilan distribusi, transparansi, dan konsep takaful (jaminan sosial).
Ketimpangan dalam distribusi bantuan masih terjadi akibat data penerima yang
tidak valid dan kurangnya transparansi dalam proses seleksi. Di sisi lain,
pendamping program telah menunjukkan tanggung jawabnya secara cukup
baik, namun penerima bantuan masih belum mandiri secara ekonomi dan
masih bergantung pada bantuan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
pemberdayaan ekonomi belum optimal dan jaminan sosial untuk masa depan
belum terwujud.
B. Saran
Pemerintah desa perlu melakukan pembaruan data penerima bantuan
secara berkala untuk memastikan keadilan distribusi. Transparansi dalam proses
seleksi dan pelaporan juga harus ditingkatkan untuk mencegah kecurigaan dan
ketidakpuasan masyarakat dan Diperlukan program pemberdayaan yang berbasis
potensi lokal, seperti pelatihan keterampilan, pengembangan usaha kecil, atau
pemberian modal usaha. Program ini diharapkan dapat membantu keluarga miskin
menjadi lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan pada bantuan

SFEBI20250028

28/2025

Perpustakaan Pusat

Tersedia