Analisis Perilaku Penggemar Kpop ddi Kalangan Mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah IAIN Bone Perspektif Maqa>s}id Syari>’ah
Marlina/602022021150 - Personal Name
Penelitian terkait perilaku penggemar K-pop di kalangan mahasiswi Ekonomi
Syariah dalam perspektif maqāṣid syarī‘ah masih jarang dilakukan. Oleh karena itu,
penelitian ini hadir untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan menganalisis
keseimbangan antara kecintaan terhadap K-pop dengan tanggung jawab akademik,
ekonomi, dan keagamaan mahasiswi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dari aspek metodologi, serta
pendekatan keilmuan di bidang Ekonomi Islam yang berkaitan dengan perilaku
konsumsi penggemar K-pop. Dalam penelitian ini, rumusan masalahnya yaitu: (1)
Mengetahui perilaku penggemar K-pop di kalangan mahasiswi Program Studi
Ekonomi Syariah IAIN Bone Angkatan 2021, (2) Mengetahui perilaku penggemar Kpop di kalangan mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Bone Angkatan
2021 berdasarkan perspektif maqāṣid syarī‘ah. Untuk menjawab kedua pertanyaan
tersebut, penelitian ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dalam
pengumpulan dan analisis data dengan wawancara sebagai teknik utama. Subjek
penelitian terdiri dari mahasiswi yang aktif mengikuti budaya K-pop dan memiliki
pengalaman dalam mengalokasikan pengeluaran untuk konsumsi terkait K-pop.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi cenderung bersikap selektif dan
rasional dalam konsumsi produk K-pop, mempertimbangkan faktor ekonomi seperti
keterbatasan pendapatan, harga barang, serta prioritas kebutuhan lainnya. Dari aspek
sosial dan budaya, kecintaan terhadap K-pop tidak hanya berorientasi pada hiburan,
tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan, seperti belajar bahasa Korea dan
memahami budaya global. Dalam perspektif maqāṣid syarī‘ah, perilaku penggemar Kpop dianalisis melalui tiga aspek utama. Pertama, pemeliharaan agama (hifẓ al-dīn), di
mana mahasiswi tetap menjalankan ibadah dan menghindari fanatisme berlebihan
terhadap K-pop. Kedua, pemeliharaan jiwa (hifẓ an-nafs), di mana kecintaan terhadap
K-pop berdampak positif terhadap kesehatan mental dan motivasi belajar. Ketiga,
pemeliharaan harta (hifẓ al-māl), di mana mahasiswi menunjukkan kesadaran dalam
mengelola keuangan mereka dengan bijaksana, membedakan kebutuhan dan
keinginan, serta menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perilaku penggemar K-pop di kalangan mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah
IAIN Bone Angkatan 2021 mencerminkan keseimbangan antara minat mereka
terhadap budaya K-pop dengan tanggung jawab akademik, ekonomi, dan
keagamaan. Mahasiswi menunjukkan sikap selektif dan rasional dalam
mengalokasikan dana untuk membeli merchandise atau mengikuti aktivitas terkait
K-pop. Faktor seperti keterbatasan pendapatan, harga barang yang tinggi, serta
prioritas kebutuhan lain menjadi pertimbangan utama dalam konsumsi mereka. Dari
aspek sosial dan budaya, kecintaan terhadap K-pop tidak hanya sebagai hiburan,
tetapi juga sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan, seperti belajar
bahasa Korea, memperluas wawasan budaya, serta membangun interaksi sosial
dengan komunitas penggemar. Mereka juga menyadari pentingnya menjaga
keseimbangan antara minat terhadap K-pop dengan kewajiban akademik dan
kehidupan sehari-hari.
2. Dalam perspektif maqāṣid syarī‘ah, perilaku penggemar K-pop dianalisis melalui
tiga aspek utama. Pertama, pemeliharaan agama (hifẓ al-dīn), di mana mahasiswi
tetap menjalankan ibadah dengan baik, menghindari konsumsi K-pop saat
mendekati waktu shalat, dan tidak berlebihan dalam aktivitas terkait K-pop. Kedua,
pemeliharaan jiwa (hifẓ an-nafs), di mana kecintaan terhadap K-pop berdampak
positif bagi kesehatan mental dan motivasi belajar, seperti mengurangi stres dan
meningkatkan keterampilan bahasa serta wawasan budaya. Ketiga, pemeliharaan
harta (hifẓ al-māl), di mana mahasiswi mengelola keuangan dengan bijak,
membedakan kebutuhan dan keinginan, serta menghindari perilaku konsumtif yang
berlebihan. Dengan keseimbangan ini, kecintaan terhadap K-pop tetap memberikan
manfaat tanpa bertentangan dengan prinsip ekonomi syariah dan nilai-nilai Islam.
B. Implikasi
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka implikasi dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Keterlibatan mahasiswi dalam aktivitas K-pop menunjukkan bahwa budaya populer
dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan menjalin koneksi sosial.
Namun, keseimbangan yang diperlihatkan oleh mahasiswi ini menegaskan bahwa
budaya populer, jika dikelola dengan baik, tidak harus mengganggu tanggung jawab
utama mereka. Hal ini memberikan wawasan bagi institusi pendidikan dalam
memahami dinamika mahasiswa generasi muda, sehingga dapat merancang
program pengembangan diri yang relevan dan tidak bertentangan dengan nilai
akademik dan spiritual.
2. Analisis perilaku melalui maqa>s}id syari>’ah memberikan sudut pandang yang
relevan untuk menilai aktivitas budaya populer dalam kerangka nilai-nilai Islam.
Hal ini dapat menjadi landasan bagi komunitas agama dan masyarakat dalam
menyikapi pengaruh budaya global, dengan menekankan pada pentingnya
keseimbangan antara kebutuhan hiburan, kewajiban agama, dan etika sosial.
Syariah dalam perspektif maqāṣid syarī‘ah masih jarang dilakukan. Oleh karena itu,
penelitian ini hadir untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan menganalisis
keseimbangan antara kecintaan terhadap K-pop dengan tanggung jawab akademik,
ekonomi, dan keagamaan mahasiswi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dari aspek metodologi, serta
pendekatan keilmuan di bidang Ekonomi Islam yang berkaitan dengan perilaku
konsumsi penggemar K-pop. Dalam penelitian ini, rumusan masalahnya yaitu: (1)
Mengetahui perilaku penggemar K-pop di kalangan mahasiswi Program Studi
Ekonomi Syariah IAIN Bone Angkatan 2021, (2) Mengetahui perilaku penggemar Kpop di kalangan mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Bone Angkatan
2021 berdasarkan perspektif maqāṣid syarī‘ah. Untuk menjawab kedua pertanyaan
tersebut, penelitian ini menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dalam
pengumpulan dan analisis data dengan wawancara sebagai teknik utama. Subjek
penelitian terdiri dari mahasiswi yang aktif mengikuti budaya K-pop dan memiliki
pengalaman dalam mengalokasikan pengeluaran untuk konsumsi terkait K-pop.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi cenderung bersikap selektif dan
rasional dalam konsumsi produk K-pop, mempertimbangkan faktor ekonomi seperti
keterbatasan pendapatan, harga barang, serta prioritas kebutuhan lainnya. Dari aspek
sosial dan budaya, kecintaan terhadap K-pop tidak hanya berorientasi pada hiburan,
tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan, seperti belajar bahasa Korea dan
memahami budaya global. Dalam perspektif maqāṣid syarī‘ah, perilaku penggemar Kpop dianalisis melalui tiga aspek utama. Pertama, pemeliharaan agama (hifẓ al-dīn), di
mana mahasiswi tetap menjalankan ibadah dan menghindari fanatisme berlebihan
terhadap K-pop. Kedua, pemeliharaan jiwa (hifẓ an-nafs), di mana kecintaan terhadap
K-pop berdampak positif terhadap kesehatan mental dan motivasi belajar. Ketiga,
pemeliharaan harta (hifẓ al-māl), di mana mahasiswi menunjukkan kesadaran dalam
mengelola keuangan mereka dengan bijaksana, membedakan kebutuhan dan
keinginan, serta menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perilaku penggemar K-pop di kalangan mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah
IAIN Bone Angkatan 2021 mencerminkan keseimbangan antara minat mereka
terhadap budaya K-pop dengan tanggung jawab akademik, ekonomi, dan
keagamaan. Mahasiswi menunjukkan sikap selektif dan rasional dalam
mengalokasikan dana untuk membeli merchandise atau mengikuti aktivitas terkait
K-pop. Faktor seperti keterbatasan pendapatan, harga barang yang tinggi, serta
prioritas kebutuhan lain menjadi pertimbangan utama dalam konsumsi mereka. Dari
aspek sosial dan budaya, kecintaan terhadap K-pop tidak hanya sebagai hiburan,
tetapi juga sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan, seperti belajar
bahasa Korea, memperluas wawasan budaya, serta membangun interaksi sosial
dengan komunitas penggemar. Mereka juga menyadari pentingnya menjaga
keseimbangan antara minat terhadap K-pop dengan kewajiban akademik dan
kehidupan sehari-hari.
2. Dalam perspektif maqāṣid syarī‘ah, perilaku penggemar K-pop dianalisis melalui
tiga aspek utama. Pertama, pemeliharaan agama (hifẓ al-dīn), di mana mahasiswi
tetap menjalankan ibadah dengan baik, menghindari konsumsi K-pop saat
mendekati waktu shalat, dan tidak berlebihan dalam aktivitas terkait K-pop. Kedua,
pemeliharaan jiwa (hifẓ an-nafs), di mana kecintaan terhadap K-pop berdampak
positif bagi kesehatan mental dan motivasi belajar, seperti mengurangi stres dan
meningkatkan keterampilan bahasa serta wawasan budaya. Ketiga, pemeliharaan
harta (hifẓ al-māl), di mana mahasiswi mengelola keuangan dengan bijak,
membedakan kebutuhan dan keinginan, serta menghindari perilaku konsumtif yang
berlebihan. Dengan keseimbangan ini, kecintaan terhadap K-pop tetap memberikan
manfaat tanpa bertentangan dengan prinsip ekonomi syariah dan nilai-nilai Islam.
B. Implikasi
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka implikasi dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Keterlibatan mahasiswi dalam aktivitas K-pop menunjukkan bahwa budaya populer
dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan menjalin koneksi sosial.
Namun, keseimbangan yang diperlihatkan oleh mahasiswi ini menegaskan bahwa
budaya populer, jika dikelola dengan baik, tidak harus mengganggu tanggung jawab
utama mereka. Hal ini memberikan wawasan bagi institusi pendidikan dalam
memahami dinamika mahasiswa generasi muda, sehingga dapat merancang
program pengembangan diri yang relevan dan tidak bertentangan dengan nilai
akademik dan spiritual.
2. Analisis perilaku melalui maqa>s}id syari>’ah memberikan sudut pandang yang
relevan untuk menilai aktivitas budaya populer dalam kerangka nilai-nilai Islam.
Hal ini dapat menjadi landasan bagi komunitas agama dan masyarakat dalam
menyikapi pengaruh budaya global, dengan menekankan pada pentingnya
keseimbangan antara kebutuhan hiburan, kewajiban agama, dan etika sosial.
Ketersediaan
| SFEBI20250026 | 26/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
26/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
