Strategi Promosi Perpustakaan di Era Digital untuk Terhadap Minat Membaca Siswa di Perpustakaan SMAN 3 Bone
Fadiya Nilawaty. AS/862312021012 - Personal Name
Skripsi ini membahas tentang “Strategi promosi perpustakaan di era digital
terhadap minat membaca siswa di perpustakaan SMAN 3 Bone”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui Strategi promosi
perpustakaan di era digital di SMAN 3 Bone (2) Untuk mengetahui minat
membaca siswa di SMAN 3 Bone (3) Untuk mengetahui strategi promosi
perpustakaan di era digital terhadap minat membaca siswa di SMAN 3 Bone.
Adapun metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field
research) melalui pendekatan manajemen dan sosiologis. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan
simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Strategi promosi
perpustakaan di SMAN 3 Bone pada era digital telah menerapkan platform
pemanfaatan media sosial, pelaksanaan berbagai kegiatan literasi, dan layanan.
Penggunaan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dengan adanya
platform siswa bisa berinteraksi dengan perpustakaan. Kegiatan seperti lomba,
diskusi, dan bedah buku turut mendorong budaya literasi di lingkungan sekolah
sebagai bentuk promosi. Dari aspek layanan, perpustakaan sudah dilengkapi
beberapa fasilitas dan ramah layanan, meskipun masih diperlukan penyesuaian
pada jam operasional untuk menjangkau lebih banyak pengguna. 2) Minat
membaca siswa di SMAN 3 Bone dipengaruhi oleh motivasi intrinsik, rasa ingin
tahu, dukungan program literasi, serta layanan perpustakaan yang memadai. Peran
aktif guru, pemanfaatan media sosial, dan inovasi seperti kitab membaca serta
perpustakaan digital turut menciptakan budaya literasi yang positif. Meskipun
masih terdapat kendala seperti keterbatasan ruang dan waktu. 3) Strategi promosi
perpustakaan di era digital yang diterapkan di SMAN 3 Bone menggunakan
beberapa strategi Melalui pemanfaatan media sosial dan penyediaan konten digital
yang menarik, dan perpustakaan menjangkau siswa dengan cara yang relevan dan
sesuai dengan kebiasaan mereka.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi Promosi Perpustakaan di era digital di SMAN 3 Bone telah
diterapkan beberapa pemanfaatan media sosial, kegiatan literasi, dan
peningkatan layanan. Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan
TikTok digunakan untuk menyebarkan informasi secara menarik dan
meningkatkan keterlibatan siswa. Kegiatan seperti lomba, diskusi, dan
bedah buku mendorong minat baca dan memperkuat peran perpustakaan di
sekolah. Dari sisi layanan, perpustakaan sudah cukup efisien dan ramah,
meskipun masih perlu penyesuaian pada jam operasional. Secara
keseluruhan, strategi ini efektif dalam menjadikan perpustakaan lebih
modern, aktif, dan dekat dengan siswa. Secara keseluruhan, strategi
promosi yang diterapkan oleh perpustakaan SMAN 3 Bone mencerminkan
semangat inovasi dan responsif terhadap perubahan zaman. Strategi ini
berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dan memperkuat fungsi
perpustakaan sebagai pusat informasi, literasi, dan pembelajaran yang
relevan di era digital.
2. Minat Membaca Siswa di Perpustakaan SMAN 3 Bone Penelitian ini
menunjukkan bahwa peningkatan minat membaca siswa di SMAN 3 Bone
dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, yaitu motivasi intrinsik, rasa
ingin tahu, program literasi, dan layanan perpustakaan yang mendukung.
Peran guru dan lingkungan sekolah sangat berpengaruh dalam
menumbuhkan kebiasaan membaca. Program seperti kitab membaca, serta
86
penggunaan media sosial dan fasilitas perpustakaan digital, berhasil
menciptakan budaya literasi yang lebih aktif. Siswa terbiasa membaca,
meminjam buku, dan memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar
yang menyenangkan. Meskipun masih ada keterbatasan ruang dan waktu,
antusias guru dan siswa menunjukkan bahwa perpustakaan telah menjadi
bagian penting dalam proses belajar di sekolah.
3. Strategi promosi perpustakaan di era digital terhadap minat membaca
siswa di perpustakaan SMAN 3 Bone Dengan memanfaatkan media sosial
seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, perpustakaan mampu
menyampaikan informasi dengan cara yang menarik, cepat, dan sesuai
dengan kebiasaan digital siswa yang dulu nya hanya berpatokan pada
handphone untuk mecari informasi akan tetapi sudah ada perpustakaan di
era digital. Penyediaan konten digital, ulasan buku, dan informasi koleksi
terbaru menjadikan perpustakaan lebih mudah diakses kapan saja dan di
mana saja. Hal ini membuat siswa lebih tertarik dan aktif membaca, baik
secara daring maupun langsung di perpustakaan. Sebelum adanya promosi
digital semua kegiatan dan layanan di perpustakaan menggunakan manual,
minat kunjung ke perpustakaan tergolong rendah. Namun setelah strategi
ini diterapkan pada tahun 2023 sampai sekarang, terjadi peningkatan
signifikan jumlah pengunjung, mencapai 2.110 kunjungan pada tahun
2025. Ini menunjukkan bahwa promosi digital berperan besar dalam
membentuk budaya literasi yang kuat di lingkungan sekolah.
B. Saran
Setelah peneliti mengemukakan kesimpulan di atas, maka peneliti
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Untuk kepala perpustakaan, lebih ditekankan kepada para pengelola bahwa
penting untuk menyesuaikan jam buka layanan dengan kebutuhan siswa
agar proses belajar mereka menjadi lebih efektif. Aktif dalam mengikuti
lomba dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di perpustakaan. Hal ini
juga akan berkontribusi pada peningkatan minat baca siswa serta
memperluas ruang yang tersedia di perpustakaan. Dan begitupun juga
kepada Kepala sekolah harus mempunyai konstribusi yang baik dalam
promosi perpustakaan era digital.
2. Untuk anggota staf perpustakaan, penggunaan platform media sosial perlu
ditingkatkan dengan pengeditan konten yang lebih menarik demi melirik
perhatian pengunjung untuk datang ke perpustakaan.
3. Untuk guru mata pelajaran selama proses pembelajaran siswa, mereka
seharusnya memperbanyak sumber bacaan baik yang fiksi maupun nonfiksi. Selain itu, guru juga perlu lebih aktif dalam mempromosikan
perpustakaan digital agar siswa lebih termotivasi untuk mengunjungi
perpustakaan.
terhadap minat membaca siswa di perpustakaan SMAN 3 Bone”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui Strategi promosi
perpustakaan di era digital di SMAN 3 Bone (2) Untuk mengetahui minat
membaca siswa di SMAN 3 Bone (3) Untuk mengetahui strategi promosi
perpustakaan di era digital terhadap minat membaca siswa di SMAN 3 Bone.
Adapun metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field
research) melalui pendekatan manajemen dan sosiologis. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun
teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan
simpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Strategi promosi
perpustakaan di SMAN 3 Bone pada era digital telah menerapkan platform
pemanfaatan media sosial, pelaksanaan berbagai kegiatan literasi, dan layanan.
Penggunaan platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dengan adanya
platform siswa bisa berinteraksi dengan perpustakaan. Kegiatan seperti lomba,
diskusi, dan bedah buku turut mendorong budaya literasi di lingkungan sekolah
sebagai bentuk promosi. Dari aspek layanan, perpustakaan sudah dilengkapi
beberapa fasilitas dan ramah layanan, meskipun masih diperlukan penyesuaian
pada jam operasional untuk menjangkau lebih banyak pengguna. 2) Minat
membaca siswa di SMAN 3 Bone dipengaruhi oleh motivasi intrinsik, rasa ingin
tahu, dukungan program literasi, serta layanan perpustakaan yang memadai. Peran
aktif guru, pemanfaatan media sosial, dan inovasi seperti kitab membaca serta
perpustakaan digital turut menciptakan budaya literasi yang positif. Meskipun
masih terdapat kendala seperti keterbatasan ruang dan waktu. 3) Strategi promosi
perpustakaan di era digital yang diterapkan di SMAN 3 Bone menggunakan
beberapa strategi Melalui pemanfaatan media sosial dan penyediaan konten digital
yang menarik, dan perpustakaan menjangkau siswa dengan cara yang relevan dan
sesuai dengan kebiasaan mereka.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi Promosi Perpustakaan di era digital di SMAN 3 Bone telah
diterapkan beberapa pemanfaatan media sosial, kegiatan literasi, dan
peningkatan layanan. Media sosial seperti Instagram, Facebook, dan
TikTok digunakan untuk menyebarkan informasi secara menarik dan
meningkatkan keterlibatan siswa. Kegiatan seperti lomba, diskusi, dan
bedah buku mendorong minat baca dan memperkuat peran perpustakaan di
sekolah. Dari sisi layanan, perpustakaan sudah cukup efisien dan ramah,
meskipun masih perlu penyesuaian pada jam operasional. Secara
keseluruhan, strategi ini efektif dalam menjadikan perpustakaan lebih
modern, aktif, dan dekat dengan siswa. Secara keseluruhan, strategi
promosi yang diterapkan oleh perpustakaan SMAN 3 Bone mencerminkan
semangat inovasi dan responsif terhadap perubahan zaman. Strategi ini
berhasil meningkatkan keterlibatan siswa dan memperkuat fungsi
perpustakaan sebagai pusat informasi, literasi, dan pembelajaran yang
relevan di era digital.
2. Minat Membaca Siswa di Perpustakaan SMAN 3 Bone Penelitian ini
menunjukkan bahwa peningkatan minat membaca siswa di SMAN 3 Bone
dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, yaitu motivasi intrinsik, rasa
ingin tahu, program literasi, dan layanan perpustakaan yang mendukung.
Peran guru dan lingkungan sekolah sangat berpengaruh dalam
menumbuhkan kebiasaan membaca. Program seperti kitab membaca, serta
86
penggunaan media sosial dan fasilitas perpustakaan digital, berhasil
menciptakan budaya literasi yang lebih aktif. Siswa terbiasa membaca,
meminjam buku, dan memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar
yang menyenangkan. Meskipun masih ada keterbatasan ruang dan waktu,
antusias guru dan siswa menunjukkan bahwa perpustakaan telah menjadi
bagian penting dalam proses belajar di sekolah.
3. Strategi promosi perpustakaan di era digital terhadap minat membaca
siswa di perpustakaan SMAN 3 Bone Dengan memanfaatkan media sosial
seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, perpustakaan mampu
menyampaikan informasi dengan cara yang menarik, cepat, dan sesuai
dengan kebiasaan digital siswa yang dulu nya hanya berpatokan pada
handphone untuk mecari informasi akan tetapi sudah ada perpustakaan di
era digital. Penyediaan konten digital, ulasan buku, dan informasi koleksi
terbaru menjadikan perpustakaan lebih mudah diakses kapan saja dan di
mana saja. Hal ini membuat siswa lebih tertarik dan aktif membaca, baik
secara daring maupun langsung di perpustakaan. Sebelum adanya promosi
digital semua kegiatan dan layanan di perpustakaan menggunakan manual,
minat kunjung ke perpustakaan tergolong rendah. Namun setelah strategi
ini diterapkan pada tahun 2023 sampai sekarang, terjadi peningkatan
signifikan jumlah pengunjung, mencapai 2.110 kunjungan pada tahun
2025. Ini menunjukkan bahwa promosi digital berperan besar dalam
membentuk budaya literasi yang kuat di lingkungan sekolah.
B. Saran
Setelah peneliti mengemukakan kesimpulan di atas, maka peneliti
mempunyai implikasi berupa saran-saran sebagai bentuk harapan yang ingin
dicapai sekaligus sebagai bentuk kelengkapan dalam penyusunan skripsi ini
sebagai berikut:
1. Untuk kepala perpustakaan, lebih ditekankan kepada para pengelola bahwa
penting untuk menyesuaikan jam buka layanan dengan kebutuhan siswa
agar proses belajar mereka menjadi lebih efektif. Aktif dalam mengikuti
lomba dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di perpustakaan. Hal ini
juga akan berkontribusi pada peningkatan minat baca siswa serta
memperluas ruang yang tersedia di perpustakaan. Dan begitupun juga
kepada Kepala sekolah harus mempunyai konstribusi yang baik dalam
promosi perpustakaan era digital.
2. Untuk anggota staf perpustakaan, penggunaan platform media sosial perlu
ditingkatkan dengan pengeditan konten yang lebih menarik demi melirik
perhatian pengunjung untuk datang ke perpustakaan.
3. Untuk guru mata pelajaran selama proses pembelajaran siswa, mereka
seharusnya memperbanyak sumber bacaan baik yang fiksi maupun nonfiksi. Selain itu, guru juga perlu lebih aktif dalam mempromosikan
perpustakaan digital agar siswa lebih termotivasi untuk mengunjungi
perpustakaan.
Ketersediaan
| STAR20250128 | 128/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
128/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi Tarbiyah
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
