Perilaku Komunikasi Masyarakat Desa Lompu pada Upacara Mappacci di Kecamatan Cina Kabupaten Bone
Jumadil Awal/03.18.2133 - Personal Name
Penelitian ini membahas tentang Perilaku Komunikasi Masyarakat Desa
Lompu pada Upacara Mappacci di Kecamatan Cina Kabupaten Bone. Tujuan dari
penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui prosesi upacara mappacci pada
masyarakat Desa Lompu Kecamatan Cina kabupaten Bone, 2) Untuk mengetahui
komunikasi verbal pada perilaku komunikasi masyarakat Desa Lompu dalam
upacara mappacci, 3) Untuk mengetahui komunikasi nonverbal pada perilaku
komunikasi masyarakat Desa Lompu dalam upacara mappacci. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan komunikasi
dan pendekatan sosiologis melalui sumber data berupa data primer dan data
sekunder berdasarkan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data yang dilakukan mengenai
perilaku komunikasi masyarakat Desa Lompu pada upacara mappacci dengan
menggunakan teknik analisis data berdasarkan teori Interaksi Simbolik George
Herbert Mead.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upacara mappacci merupakan
salah satu rangkaian upacara adat pernikahan yang turun-temurun dilakukan oleh
masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Desa Lompu di
Kecamatan Cina Kabupaten Bone yang dilaksanakan pada malam hari sebelum
akad nikah dilakukan esok harinya, mappacci ini dianggap oleh masyarakat Desa
Lompu sebagai pensucian diri dari segala sesuatu hal yang buruk bagi calon
pengantin/mempelai laki-laki maupun perempuan yang dilakukan secara turun
temurun. Dalam pelaksanaan upacara mappacci yang dilakukan terdapat beberapa
proses atau tahapan yaitu Khatam Al-Qur’an (Mappanre Temme), Barazanji, dan
Mappacci. Pada pelaksanaan upacara mappacci masyarakat Desa Lompu
menggunakan komunikasi verbal untuk saling berinteraksi berupa bahasa lisan
dengan menggunakan bahasa sehari-hari (Bugis) yang mereka pahami dan mengerti
apa yang disampaikan. Masyarakat Desa Lompu juga mengunakan komunikasi
nonverbal yang terletak pada simbol-simbol disetiap peralatan yang digunakan pada
saat prosesi mappacci, sehingga menjadi tujuan dilaksanakannya prosesi mappacci
bagi calon pengantin.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan,
maka penulis dapat mengemukakan sebuah kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Mappacci merupakan suatu rangkaian acara dalam pernikahan yang menjadi
adat istiadat masyarakat Desa Lompu yang dilakukan secara turun temurun,
mappacci ini dianggap sebagai pensucian diri bagi calon mempelai dari halhal yang buruk sehingga kelak menjadi keluarga yang bahagia, aman dan
tentram. Prosesi mappacci dilakukan pada malam hari sebelum akad nikah
dilakukan esok harinya dan menjadi malam yang bahagia bagi calon
mempelai karena keluarga, kerabat, serta masyarakat setempat turut
mendoakan.
2. Pelaksanaan upacara mappacci yang dilakukan masyarakat Desa Lompu
untuk saling berinteraksi yaitu menggunakan komunikasi verbal berupa
bahasa daerah atau bahasa sehari-hari (Bugis) sehingga melahirkan sebuah
tindakan untuk melaksanakan prosesi mappacci. Masyarakat Desa Lompu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Bugis karena masyarakat Desa
Lompu dominan orang Bugis sehingga mereka saling memahami apa yang
disampaikan untuk saling berinteraksi.
3. Pada pelaksanaan upacara mappacci masyarakat Desa Lompu menggunakan
komunkasi nonverbal berupa simbol-simbol yang memiliki makna disetiap
peralatan yang digunakan pada saat prosesi mappacci, sehingga menjadi
tujuan dilaksanakannnya prosesi mappacci oleh masyarakat Desa Lompu
yaitu untuk mensucikan diri bagi calon pengantin/mempelai baik laki-laki
maupun perempuan dan juga sebagai ajang untuk mendoakan agar kelak
menjadi keluarga yang harmonis, aman, tentram, dan damai.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran yang diharapakan
dapat bermanfaat bagi masyarakat dan kepada peneliti lain yang berminat
mengangkat judul yang sama atau melakukan penelitian lanjutan yang terdapat
sebauh kabaharuan dari penelitian ini. Saran yang dapat penulis berikan yaitu
sebagai berikut:
1. Sebaiknya masyarakat Desa Lompu tetap mempertahankan adat istiadat
seperti upacara mappacci ini karena selama prosesi mappacci terdapat sebuah
simbol-simbol atau makna pesan kehidupan yang bertujuan baik untuk
dilakukan, dan juga merupakan warisan dari leluhur yang dapat dilestarikan
dengan baik.
2. Komunikasi verbal yang digunakan masyarakat Desa Lompu pada upacara
mappacci sudah bagus karena menggunakan bahasa sehari-hari yang dapat
dipahami dan dimengerti oleh masyarakat setempat, namun sebaiknya
masyarakat Desa Lompu juga menggunakan bahasa Indonesia agar keluarga
atau kerabat jauh yang tidak mengerti bahasa Bugis dapat memahami apa
yang disampaikan.
3. Komunikasi nonverbal yang digunakan masyarakat Desa Lompu pada saat
prosesi mappacci berupa simbol-simbol yang tidak semua orang mengerti
maknanya, sebaiknya simbol-simbol tersebut diinformasikan agar
masyarakat tau maknanya terutama pada kalangan muda yang sempat hadir
pada saat prosesi mappacci.
Lompu pada Upacara Mappacci di Kecamatan Cina Kabupaten Bone. Tujuan dari
penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui prosesi upacara mappacci pada
masyarakat Desa Lompu Kecamatan Cina kabupaten Bone, 2) Untuk mengetahui
komunikasi verbal pada perilaku komunikasi masyarakat Desa Lompu dalam
upacara mappacci, 3) Untuk mengetahui komunikasi nonverbal pada perilaku
komunikasi masyarakat Desa Lompu dalam upacara mappacci. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan komunikasi
dan pendekatan sosiologis melalui sumber data berupa data primer dan data
sekunder berdasarkan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data yang dilakukan mengenai
perilaku komunikasi masyarakat Desa Lompu pada upacara mappacci dengan
menggunakan teknik analisis data berdasarkan teori Interaksi Simbolik George
Herbert Mead.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upacara mappacci merupakan
salah satu rangkaian upacara adat pernikahan yang turun-temurun dilakukan oleh
masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Desa Lompu di
Kecamatan Cina Kabupaten Bone yang dilaksanakan pada malam hari sebelum
akad nikah dilakukan esok harinya, mappacci ini dianggap oleh masyarakat Desa
Lompu sebagai pensucian diri dari segala sesuatu hal yang buruk bagi calon
pengantin/mempelai laki-laki maupun perempuan yang dilakukan secara turun
temurun. Dalam pelaksanaan upacara mappacci yang dilakukan terdapat beberapa
proses atau tahapan yaitu Khatam Al-Qur’an (Mappanre Temme), Barazanji, dan
Mappacci. Pada pelaksanaan upacara mappacci masyarakat Desa Lompu
menggunakan komunikasi verbal untuk saling berinteraksi berupa bahasa lisan
dengan menggunakan bahasa sehari-hari (Bugis) yang mereka pahami dan mengerti
apa yang disampaikan. Masyarakat Desa Lompu juga mengunakan komunikasi
nonverbal yang terletak pada simbol-simbol disetiap peralatan yang digunakan pada
saat prosesi mappacci, sehingga menjadi tujuan dilaksanakannya prosesi mappacci
bagi calon pengantin.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab hasil penelitian dan pembahasan,
maka penulis dapat mengemukakan sebuah kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Mappacci merupakan suatu rangkaian acara dalam pernikahan yang menjadi
adat istiadat masyarakat Desa Lompu yang dilakukan secara turun temurun,
mappacci ini dianggap sebagai pensucian diri bagi calon mempelai dari halhal yang buruk sehingga kelak menjadi keluarga yang bahagia, aman dan
tentram. Prosesi mappacci dilakukan pada malam hari sebelum akad nikah
dilakukan esok harinya dan menjadi malam yang bahagia bagi calon
mempelai karena keluarga, kerabat, serta masyarakat setempat turut
mendoakan.
2. Pelaksanaan upacara mappacci yang dilakukan masyarakat Desa Lompu
untuk saling berinteraksi yaitu menggunakan komunikasi verbal berupa
bahasa daerah atau bahasa sehari-hari (Bugis) sehingga melahirkan sebuah
tindakan untuk melaksanakan prosesi mappacci. Masyarakat Desa Lompu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Bugis karena masyarakat Desa
Lompu dominan orang Bugis sehingga mereka saling memahami apa yang
disampaikan untuk saling berinteraksi.
3. Pada pelaksanaan upacara mappacci masyarakat Desa Lompu menggunakan
komunkasi nonverbal berupa simbol-simbol yang memiliki makna disetiap
peralatan yang digunakan pada saat prosesi mappacci, sehingga menjadi
tujuan dilaksanakannnya prosesi mappacci oleh masyarakat Desa Lompu
yaitu untuk mensucikan diri bagi calon pengantin/mempelai baik laki-laki
maupun perempuan dan juga sebagai ajang untuk mendoakan agar kelak
menjadi keluarga yang harmonis, aman, tentram, dan damai.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa saran yang diharapakan
dapat bermanfaat bagi masyarakat dan kepada peneliti lain yang berminat
mengangkat judul yang sama atau melakukan penelitian lanjutan yang terdapat
sebauh kabaharuan dari penelitian ini. Saran yang dapat penulis berikan yaitu
sebagai berikut:
1. Sebaiknya masyarakat Desa Lompu tetap mempertahankan adat istiadat
seperti upacara mappacci ini karena selama prosesi mappacci terdapat sebuah
simbol-simbol atau makna pesan kehidupan yang bertujuan baik untuk
dilakukan, dan juga merupakan warisan dari leluhur yang dapat dilestarikan
dengan baik.
2. Komunikasi verbal yang digunakan masyarakat Desa Lompu pada upacara
mappacci sudah bagus karena menggunakan bahasa sehari-hari yang dapat
dipahami dan dimengerti oleh masyarakat setempat, namun sebaiknya
masyarakat Desa Lompu juga menggunakan bahasa Indonesia agar keluarga
atau kerabat jauh yang tidak mengerti bahasa Bugis dapat memahami apa
yang disampaikan.
3. Komunikasi nonverbal yang digunakan masyarakat Desa Lompu pada saat
prosesi mappacci berupa simbol-simbol yang tidak semua orang mengerti
maknanya, sebaiknya simbol-simbol tersebut diinformasikan agar
masyarakat tau maknanya terutama pada kalangan muda yang sempat hadir
pada saat prosesi mappacci.
Ketersediaan
| SFUD20230043 | 43/2023 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
43/2023
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FUD
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
