Kontes Pembelajaran Berkarakter P5RA (Studi Penerapan Kurikulum Merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone)
A. Herpiana. Ap/861082023002 - Personal Name
Tesis ini membahas tentang Kontes Pembelajaran Berkarakter P5RA (Studi
Penerapan Kurikulum Merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone).
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan rahmatan lil alamin (P5RA) pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten
Bone. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (field
research) yang berlandaskan pada fenomena atau peristiwa yang terjadi di lapangan
dengan menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Madrasah Ibtidaiyah yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah MIN 2 Bone, MIN 7 Bone, MIN 8 Bone, MI Pondok Pesantren
Modern Bone Macope, dan MI Syamsu Rasyidi.
Hasil dari temuan riset ini menunjukkan bahwa: Pertama, dasar pelaksanaan
P5RA diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024 yang
termuat dalam pedoman implementasi kurikulum pada Raudhatul Athfal, Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan.
Kedua, dalam pelaksanaan P5RA teori Thomas Lickona mengenai good character
melalui tiga unsur yaitu knowing the good, desiring the good, dan doing the good
memiliki kelemahan yang signifikan, sehingga tidak dapat dianggap sebagai
penjelasan yang komprehensif. Penulis membantah teori tersebut dengan landasan
bahwa teori Thomas Lickona tidak sepenuhnya akurat dalam menjelaskan fenomena
yang diamati. Sementara itu, penulis mendukung teori Ki Hadjar Dewantara,
khususnya pada konsep ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, dan tut
wuri handayani dalam penelitian ini. Hal ini didasarkan pada bukti-bukti empiris
yang kuat dan memiliki kekuatan eksplanatif yang tinggi. Ketiga, faktor pendukung
P5RA yaitu kesiapan madrasah, antusias siswa dan dukungan orang tua, fasilitas,
sarana, dan prasarana satuan pendidikan. Adapun, faktor penghambatnya adalah perlu
melakukan penyesuaian kembali dan bahan atau alat yang digunakan dalam projek
kadang mengalami kendala.
Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kontes
pembelajaran berkarakter P5RA dalam studi penerapan kurikulum merdeka pada
Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone. Pembelajaran yang berbasis projek dan
pembelajaran disiplin ilmu memberikan warna yang unik dalam meningkatkan
kualitas pendidikan karakter di Indonesia, baik yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila maupun rahmatan lil alamin
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya tentang “Kontes Pembelajaran Berkarakter P5RA (Studi Penerapan
Kurikulum Merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone), maka dapat
disimpulkan bahwa, dasar pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan
profil pelajar rahmatan lil alamin ditetapkan pada Keputusan Menteri Agama No.
450 Tahun 2024 tentang pedomana implementasi kurikulum merdeka pada madrasah.
Keputusan Menteri Agama Nomor 450 tahun 2024 yang ditetapkan pada tanggal 2
Mei tahun 2024 yang menetapkan bahwa kokurikuler di madrasah dilaksanakan
dalam bentuk P5RA. Melalui P5RA ini yang menjadi penilaian adalah proses
pelaksanaannya bukan hasilnya, yang memuat sebanyak 6 kompetensi yang merujuk
pada karakteristik siswa yaitu beriman, bertakwah kepada Tuhan Yang Maha Esa,dan
berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif. Sehingga dapat dipahami bahwa pelaksanaan P5RA di madrasah
khususnya pada Madrasah Ibtidaiyah Kab. Bone baik berstatus negeri maupun swasta
melaksanakan P5RA sesuai dengan pedoman atau panduan dari penetapan KMA
Nomor 450 Tahun 2024.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar
rahmatan lil alamin memuat beberapa tahap yang ditempuh yaitu membentuk tim
fasilitator projek, mengidentifikasi tingkat kesiapan madrasah, merancang dimensi,
tema, dan alokasi waktu, menyusun model projek, dan melakukan asesmen atau
pelaporan projek. Penulis juga menemukan bahwa teori Thomas Lickona mengenai
good character melalui tiga unsur yaitu knowing the good, desiring the good, dan
doing the good memiliki kelemahan yang signifikan, sehingga tidak dapat dianggap
sebagai penjelasan yang komprehensif. Penulis membantah teori tersebut dengan
landasan bahwa teori Thomas Lickona tidak sepenuhnya akurat dalam menjelaskan
fenomena yang diamati. Sementara itu, penulis mendukung teori Ki Hadjar
Dewantara, khususnya pada konsep ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso, dan tut wuri handayani dalam penelitian ini. Hal ini didasarkan pada buktibukti empiris yang kuat dan memiliki kekuatan eksplanatif yang tinggi.
Faktor pendukung projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil
alamin dipengaruhidari beberapa faktor juga yaitu dari kesiapan madrasah yang
sudah terbiasa melakukan kegiatan kolaborasi dengan siswa, adanya antusias dari
siswa dan dukungan dari orang tua siswa, dan kondisi lingkungan di sekitar, fasilitas,
sarana, dan prasana dalam satuan pendidikan. Adapun faktor penghambat dalam
pelaksanaan P5RA adalah madrasah yang masih awal dalam melakukan kegiatan
pembelajaran projek perlu untuk melakukan penyesuaian baik dari pendidik, siswa
bahkan satuan pendidikan dan bahan atau alat yang digunakan dalam projek kadang
juga pendidik dan siswa mengalami kendala.
B. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini untuk beberapa pihak terkait adalah sebagai
berikut:
1. Satuan pendidikan terkhusus pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten
Bone perlu melakukan perancangan yang matang dan terstruktur untuk
melaksanakan P5RA, senantiasa melakukan pengadaan dengan sumber
daya yang memadai, melibatkan orang tua dan masyarakat sekitar, dan
senantiasa terus melakukan pengawasan dan evaluasi.
2. Tim projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil alamin
madrasah, agar selalu meningkatkan kemampuan tim, menjaga
koordinasi dan komunikasi, memiliki rencana yang jelas, melibatkan
semua tim, dan senantiasa melakukan evaluasi atau asesmen secara
teratur.
3. Siswa dapat mengembangkan karakter yang baik sesuai dengan dimensi
yang ada pada profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil alamin,
kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan keputusan yang
bertanggung jawab, dan meningkatkan motivasi dan minat belajar
sehingga mencapai prestasi yang lebih baik.
4. Orang tua siswa dan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan
pentingnya karakter dalam kehidupan sehari-hari, terlibat dalam kegiatan
P5RA serta memberikan dukungan, dan senantiasa menjadi teladan.
5. Peneliti selanjutnya dapat melakukan studi longitudinal untuk
menginvestigasi pengembangan karakter siswa secara lebih mendalam
dan berkelanjutan.
Dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak terkait, diharapkan kontes
pembelajaran berkarakter P5RA dalam studi penerapan kurikulum merdeka pada
Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten bone, diharapkan dapat menjadi penelitian yang
memiliki kontribusi dan membantu meningkatkan kualitas madrasah serta hidup
masyarakat.
Penerapan Kurikulum Merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone).
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan rahmatan lil alamin (P5RA) pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten
Bone. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (field
research) yang berlandaskan pada fenomena atau peristiwa yang terjadi di lapangan
dengan menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Madrasah Ibtidaiyah yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah MIN 2 Bone, MIN 7 Bone, MIN 8 Bone, MI Pondok Pesantren
Modern Bone Macope, dan MI Syamsu Rasyidi.
Hasil dari temuan riset ini menunjukkan bahwa: Pertama, dasar pelaksanaan
P5RA diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024 yang
termuat dalam pedoman implementasi kurikulum pada Raudhatul Athfal, Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan.
Kedua, dalam pelaksanaan P5RA teori Thomas Lickona mengenai good character
melalui tiga unsur yaitu knowing the good, desiring the good, dan doing the good
memiliki kelemahan yang signifikan, sehingga tidak dapat dianggap sebagai
penjelasan yang komprehensif. Penulis membantah teori tersebut dengan landasan
bahwa teori Thomas Lickona tidak sepenuhnya akurat dalam menjelaskan fenomena
yang diamati. Sementara itu, penulis mendukung teori Ki Hadjar Dewantara,
khususnya pada konsep ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, dan tut
wuri handayani dalam penelitian ini. Hal ini didasarkan pada bukti-bukti empiris
yang kuat dan memiliki kekuatan eksplanatif yang tinggi. Ketiga, faktor pendukung
P5RA yaitu kesiapan madrasah, antusias siswa dan dukungan orang tua, fasilitas,
sarana, dan prasarana satuan pendidikan. Adapun, faktor penghambatnya adalah perlu
melakukan penyesuaian kembali dan bahan atau alat yang digunakan dalam projek
kadang mengalami kendala.
Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kontes
pembelajaran berkarakter P5RA dalam studi penerapan kurikulum merdeka pada
Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone. Pembelajaran yang berbasis projek dan
pembelajaran disiplin ilmu memberikan warna yang unik dalam meningkatkan
kualitas pendidikan karakter di Indonesia, baik yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila maupun rahmatan lil alamin
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya tentang “Kontes Pembelajaran Berkarakter P5RA (Studi Penerapan
Kurikulum Merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Bone), maka dapat
disimpulkan bahwa, dasar pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan
profil pelajar rahmatan lil alamin ditetapkan pada Keputusan Menteri Agama No.
450 Tahun 2024 tentang pedomana implementasi kurikulum merdeka pada madrasah.
Keputusan Menteri Agama Nomor 450 tahun 2024 yang ditetapkan pada tanggal 2
Mei tahun 2024 yang menetapkan bahwa kokurikuler di madrasah dilaksanakan
dalam bentuk P5RA. Melalui P5RA ini yang menjadi penilaian adalah proses
pelaksanaannya bukan hasilnya, yang memuat sebanyak 6 kompetensi yang merujuk
pada karakteristik siswa yaitu beriman, bertakwah kepada Tuhan Yang Maha Esa,dan
berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif. Sehingga dapat dipahami bahwa pelaksanaan P5RA di madrasah
khususnya pada Madrasah Ibtidaiyah Kab. Bone baik berstatus negeri maupun swasta
melaksanakan P5RA sesuai dengan pedoman atau panduan dari penetapan KMA
Nomor 450 Tahun 2024.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar
rahmatan lil alamin memuat beberapa tahap yang ditempuh yaitu membentuk tim
fasilitator projek, mengidentifikasi tingkat kesiapan madrasah, merancang dimensi,
tema, dan alokasi waktu, menyusun model projek, dan melakukan asesmen atau
pelaporan projek. Penulis juga menemukan bahwa teori Thomas Lickona mengenai
good character melalui tiga unsur yaitu knowing the good, desiring the good, dan
doing the good memiliki kelemahan yang signifikan, sehingga tidak dapat dianggap
sebagai penjelasan yang komprehensif. Penulis membantah teori tersebut dengan
landasan bahwa teori Thomas Lickona tidak sepenuhnya akurat dalam menjelaskan
fenomena yang diamati. Sementara itu, penulis mendukung teori Ki Hadjar
Dewantara, khususnya pada konsep ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun
karso, dan tut wuri handayani dalam penelitian ini. Hal ini didasarkan pada buktibukti empiris yang kuat dan memiliki kekuatan eksplanatif yang tinggi.
Faktor pendukung projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil
alamin dipengaruhidari beberapa faktor juga yaitu dari kesiapan madrasah yang
sudah terbiasa melakukan kegiatan kolaborasi dengan siswa, adanya antusias dari
siswa dan dukungan dari orang tua siswa, dan kondisi lingkungan di sekitar, fasilitas,
sarana, dan prasana dalam satuan pendidikan. Adapun faktor penghambat dalam
pelaksanaan P5RA adalah madrasah yang masih awal dalam melakukan kegiatan
pembelajaran projek perlu untuk melakukan penyesuaian baik dari pendidik, siswa
bahkan satuan pendidikan dan bahan atau alat yang digunakan dalam projek kadang
juga pendidik dan siswa mengalami kendala.
B. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini untuk beberapa pihak terkait adalah sebagai
berikut:
1. Satuan pendidikan terkhusus pada Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten
Bone perlu melakukan perancangan yang matang dan terstruktur untuk
melaksanakan P5RA, senantiasa melakukan pengadaan dengan sumber
daya yang memadai, melibatkan orang tua dan masyarakat sekitar, dan
senantiasa terus melakukan pengawasan dan evaluasi.
2. Tim projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil alamin
madrasah, agar selalu meningkatkan kemampuan tim, menjaga
koordinasi dan komunikasi, memiliki rencana yang jelas, melibatkan
semua tim, dan senantiasa melakukan evaluasi atau asesmen secara
teratur.
3. Siswa dapat mengembangkan karakter yang baik sesuai dengan dimensi
yang ada pada profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil alamin,
kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan keputusan yang
bertanggung jawab, dan meningkatkan motivasi dan minat belajar
sehingga mencapai prestasi yang lebih baik.
4. Orang tua siswa dan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan
pentingnya karakter dalam kehidupan sehari-hari, terlibat dalam kegiatan
P5RA serta memberikan dukungan, dan senantiasa menjadi teladan.
5. Peneliti selanjutnya dapat melakukan studi longitudinal untuk
menginvestigasi pengembangan karakter siswa secara lebih mendalam
dan berkelanjutan.
Dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak terkait, diharapkan kontes
pembelajaran berkarakter P5RA dalam studi penerapan kurikulum merdeka pada
Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten bone, diharapkan dapat menjadi penelitian yang
memiliki kontribusi dan membantu meningkatkan kualitas madrasah serta hidup
masyarakat.
Ketersediaan
| 861082023002 | 07/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
07/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Tesis PAI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
