Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology terhadap Behavioral intentions dan Use behavior Pengguna BSI Mobile di Kabupaten Bone
Dwi Mutiara/602022021001 - Personal Name
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
penerimaan dan penggunaan aplikasi BSI Mobile oleh nasabah di Kabupaten Bone
menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT). Data diperoleh dari 110 responden dan dianalisis dengan Partial Least
Square (PLS). Hasil menunjukkan bahwa Performance Expectancy berpengaruh
signifikan terhadap Behavioral Intention (koefisien 0.475, t-statistic 6.287, p-value
0.000) dan Use behavior (koefisien 0.305, t-statistic 3.598, p-value 0.000). Effort
expectancy memengaruhi Behavioral Intention (koefisien 0.289, t-statistic 3.954, pvalue 0.000), namun tidak signifikan terhadap Use behavior secara langsung. Social
influence tidak signifikan terhadap Behavioral Intention (-0.029, t-statistic 0.303, pvalue 0.762) maupun Use behavior (0.033, t-statistic 0.344, p-value 0.731).
Sebaliknya, Facilitating conditions memiliki pengaruh signifikan terhadap
Behavioral Intention (0.441, t-statistic 5.549, p-value 0.000) dan Use behavior
(0.364, t-statistic 3.741, p-value 0.000). Behavioral Intention berpengaruh signifikan
terhadap Use behavior (0.524, t-statistic 3.700, p-value 0.000) dan memediasi
pengaruh variabel lain. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan
teknologi dan aksesibilitas dalam mendorong adopsi perbankan digital.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil analisis pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan
pada Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Performance Expectancy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Behavioral Intention dan Use behavior dalam pemanfaatan BSI Mobile. Semakin
besar persepsi pengguna terhadap manfaat yang diberikan oleh aplikasi, maka
semakin kuat pula keinginan mereka untuk menggunakannya, yang pada
akhirnya meningkatkan perilaku penggunaan. Hasil ini menegaskan bahwa
persepsi terhadap manfaat teknologi menjadi faktor utama dalam mendorong
adopsi BSI Mobile di Kabupaten Bone.
2. Effort expectancy berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention, namun
tidak berpengaruh langsung terhadap Use behavior. Meskipun kemudahan
penggunaan aplikasi BSI Mobile dapat meningkatkan niat pengguna untuk
menggunakannya, faktor ini tidak cukup kuat untuk mempengaruhi perilaku
penggunaan secara langsung. Hal ini mengindikasikan perlunya faktor lain,
seperti Facilitating conditions, untuk mendukung hubungan antara niat dan
perilaku penggunaan.
3. Social influence tidak berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention
maupun Use behavior dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur untuk
pengaruh Social influence terhadap Behavioral Intention adalah -0.029 (t-statistic
0.303, p-value 0.762), dan pengaruh langsung terhadap Use behavior adalah
0.033 (t-statistic 0.344, p-value 0.731), yang keduanya tidak signifikan. Artinya,
keputusan pengguna untuk mengadopsi dan menggunakan aplikasi ini tidak
terlalu dipengaruhi oleh tekanan sosial atau persepsi tentang bagaimana orang
lain melihat penggunaan aplikasi tersebut.
4. Facilitating conditions berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention dan
Use behavior dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur untuk Behavioral
Intention adalah 0.441 (t-statistic 5.549, p-value 0.000), dan untuk Use behavior
adalah 0.364 (t-statistic 3.741, p-value 0.000). Temuan ini mengindikasikan
bahwa ketersediaan sarana pendukung, seperti akses internet, kompatibilitas
perangkat, dan panduan yang memadai, sangat mempengaruhi niat dan perilaku
pengguna dalam menggunakan aplikasi BSI Mobile.
5. Performance Expectancy berpengaruh signifikan terhadap Use behavior melalui
Behavioral Intention dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur sebesar
0.203 (t-statistic 2.901, p-value 0.004) mengindikasikan bahwa persepsi
pengguna terhadap manfaat aplikasi memengaruhi niat mereka untuk
menggunakannya, yang pada akhirnya mendorong perilaku penggunaan.
6. Effort expectancy tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap Use
behavior dalam penggunaan BSI Mobile. Namun, pengaruhnya menjadi
signifikan melalui Behavioral Intention dengan koefisien jalur -0.104 (t-statistic
2.121, p-value 0.034). Hal ini menunjukkan bahwa Behavioral Intention berperan
sebagai mediator dalam hubungan antara Effort expectancy dan Use behavior.
7. Social influence tidak berpengaruh signifikan terhadap Use behavior melalui
Behavioral Intention dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur sebesar -
0.015 (t-statistic 0.301, p-value 0.764) menunjukkan pengaruh yang tidak
signifikan. Meskipun faktor sosial bisa menjadi pertimbangan, dalam konteks
BSI Mobile di Kabupaten Bone, faktor sosial tidak cukup mempengaruhi niat dan
perilaku pengguna.
8. Facilitating conditions berpengaruh signifikan terhadap Use behavior melalui
Behavioral Intention, dengan koefisien jalur 0.231 (t-statistic 3.43, p-value
0.001). Temuan ini mengindikasikan bahwa Behavioral Intention berperan
sebagai mediator penting dalam hubungan antara Facilitating conditions dan Use
behavior.
9. Behavioral Intention berpengaruh signifikan terhadap Use behavior dalam
penggunaan BSI Mobile, dengan koefisien jalur 0.524 (t-statistic 3.7, p-value
0.000). Semakin tinggi niat pengguna untuk menggunakan aplikasi, semakin
besar kemungkinan mereka untuk menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari.
B. Saran
Setelah penyelidikan dan diskusi, peneliti akan menawarkan saran untuk
perbaikan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan.
1. Bagi pihak bank, Sebaiknya terus meningkatkan fitur aplikasi BSI Mobile,
terutama yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan dan aksesibilitas. Selain
itu, penting untuk memperhatikan infrastruktur pendukung seperti jaringan
internet dan perangkat yang kompatibel untuk meningkatkan pengalaman
pengguna.
2. Diharapkan bagi Peneliti selanjutnya untuk mengembangkan model penelitian ini
dengan menambahkan variabel lain, seperti faktor keamanan atau kepercayaan
terhadap aplikasi mobile banking, yang dapat memengaruhi adopsi aplikasi oleh
pengguna. Selain itu, penelitian lebih lanjut juga dapat melibatkan wilayah atau
populasi yang lebih luas agar hasilnya lebih dapat diterapkan secara umum.
C. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh signifikan Performance
Expectancy terhadap Behavioral Intention dan Use behavior menegaskan perlunya
pengembangan fitur aplikasi BSI Mobile yang memberikan manfaat nyata bagi
pengguna, seperti kemudahan transaksi dan peningkatan produktivitas. Selanjutnya,
meskipun Effort expectancy memengaruhi niat penggunaan, dampaknya terhadap
perilaku aktual tidak signifikan tanpa dukungan tambahan. Oleh karena itu, bank
perlu memastikan aplikasi mudah diakses dengan panduan yang jelas dan antarmuka
yang intuitif. Minimnya pengaruh Social influence menunjukkan bahwa keputusan
pengguna lebih dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi dibandingkan tekanan sosial,
sehingga strategi pemasaran sebaiknya menonjolkan manfaat personal aplikasi. Selain
itu, pengaruh signifikan Facilitating conditions terhadap niat dan perilaku
penggunaan menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung seperti jaringan internet
stabil, kompatibilitas perangkat, dan layanan pelanggan yang responsif. Peran
Behavioral Intention sebagai mediator pada hubungan Effort expectancy dan
Facilitating conditions dengan Use behavior menunjukkan bahwa bank perlu
memperkuat niat pengguna melalui edukasi, promosi manfaat, dan pengalaman
pengguna yang positif. Terakhir, dengan Behavioral Intention terbukti memengaruhi
Use behavior, bank dapat memanfaatkan program loyalitas, insentif, dan komunikasi
pemasaran yang membangun komitmen jangka panjang untuk mendorong
penggunaan aplikasi BSI Mobile dalam aktivitas sehari-hari.
penerimaan dan penggunaan aplikasi BSI Mobile oleh nasabah di Kabupaten Bone
menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT). Data diperoleh dari 110 responden dan dianalisis dengan Partial Least
Square (PLS). Hasil menunjukkan bahwa Performance Expectancy berpengaruh
signifikan terhadap Behavioral Intention (koefisien 0.475, t-statistic 6.287, p-value
0.000) dan Use behavior (koefisien 0.305, t-statistic 3.598, p-value 0.000). Effort
expectancy memengaruhi Behavioral Intention (koefisien 0.289, t-statistic 3.954, pvalue 0.000), namun tidak signifikan terhadap Use behavior secara langsung. Social
influence tidak signifikan terhadap Behavioral Intention (-0.029, t-statistic 0.303, pvalue 0.762) maupun Use behavior (0.033, t-statistic 0.344, p-value 0.731).
Sebaliknya, Facilitating conditions memiliki pengaruh signifikan terhadap
Behavioral Intention (0.441, t-statistic 5.549, p-value 0.000) dan Use behavior
(0.364, t-statistic 3.741, p-value 0.000). Behavioral Intention berpengaruh signifikan
terhadap Use behavior (0.524, t-statistic 3.700, p-value 0.000) dan memediasi
pengaruh variabel lain. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya dukungan
teknologi dan aksesibilitas dalam mendorong adopsi perbankan digital.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil analisis pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dituangkan
pada Bab I dalam skripsi ini. Kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu:
1. Performance Expectancy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Behavioral Intention dan Use behavior dalam pemanfaatan BSI Mobile. Semakin
besar persepsi pengguna terhadap manfaat yang diberikan oleh aplikasi, maka
semakin kuat pula keinginan mereka untuk menggunakannya, yang pada
akhirnya meningkatkan perilaku penggunaan. Hasil ini menegaskan bahwa
persepsi terhadap manfaat teknologi menjadi faktor utama dalam mendorong
adopsi BSI Mobile di Kabupaten Bone.
2. Effort expectancy berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention, namun
tidak berpengaruh langsung terhadap Use behavior. Meskipun kemudahan
penggunaan aplikasi BSI Mobile dapat meningkatkan niat pengguna untuk
menggunakannya, faktor ini tidak cukup kuat untuk mempengaruhi perilaku
penggunaan secara langsung. Hal ini mengindikasikan perlunya faktor lain,
seperti Facilitating conditions, untuk mendukung hubungan antara niat dan
perilaku penggunaan.
3. Social influence tidak berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention
maupun Use behavior dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur untuk
pengaruh Social influence terhadap Behavioral Intention adalah -0.029 (t-statistic
0.303, p-value 0.762), dan pengaruh langsung terhadap Use behavior adalah
0.033 (t-statistic 0.344, p-value 0.731), yang keduanya tidak signifikan. Artinya,
keputusan pengguna untuk mengadopsi dan menggunakan aplikasi ini tidak
terlalu dipengaruhi oleh tekanan sosial atau persepsi tentang bagaimana orang
lain melihat penggunaan aplikasi tersebut.
4. Facilitating conditions berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention dan
Use behavior dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur untuk Behavioral
Intention adalah 0.441 (t-statistic 5.549, p-value 0.000), dan untuk Use behavior
adalah 0.364 (t-statistic 3.741, p-value 0.000). Temuan ini mengindikasikan
bahwa ketersediaan sarana pendukung, seperti akses internet, kompatibilitas
perangkat, dan panduan yang memadai, sangat mempengaruhi niat dan perilaku
pengguna dalam menggunakan aplikasi BSI Mobile.
5. Performance Expectancy berpengaruh signifikan terhadap Use behavior melalui
Behavioral Intention dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur sebesar
0.203 (t-statistic 2.901, p-value 0.004) mengindikasikan bahwa persepsi
pengguna terhadap manfaat aplikasi memengaruhi niat mereka untuk
menggunakannya, yang pada akhirnya mendorong perilaku penggunaan.
6. Effort expectancy tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap Use
behavior dalam penggunaan BSI Mobile. Namun, pengaruhnya menjadi
signifikan melalui Behavioral Intention dengan koefisien jalur -0.104 (t-statistic
2.121, p-value 0.034). Hal ini menunjukkan bahwa Behavioral Intention berperan
sebagai mediator dalam hubungan antara Effort expectancy dan Use behavior.
7. Social influence tidak berpengaruh signifikan terhadap Use behavior melalui
Behavioral Intention dalam penggunaan BSI Mobile. Koefisien jalur sebesar -
0.015 (t-statistic 0.301, p-value 0.764) menunjukkan pengaruh yang tidak
signifikan. Meskipun faktor sosial bisa menjadi pertimbangan, dalam konteks
BSI Mobile di Kabupaten Bone, faktor sosial tidak cukup mempengaruhi niat dan
perilaku pengguna.
8. Facilitating conditions berpengaruh signifikan terhadap Use behavior melalui
Behavioral Intention, dengan koefisien jalur 0.231 (t-statistic 3.43, p-value
0.001). Temuan ini mengindikasikan bahwa Behavioral Intention berperan
sebagai mediator penting dalam hubungan antara Facilitating conditions dan Use
behavior.
9. Behavioral Intention berpengaruh signifikan terhadap Use behavior dalam
penggunaan BSI Mobile, dengan koefisien jalur 0.524 (t-statistic 3.7, p-value
0.000). Semakin tinggi niat pengguna untuk menggunakan aplikasi, semakin
besar kemungkinan mereka untuk menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari.
B. Saran
Setelah penyelidikan dan diskusi, peneliti akan menawarkan saran untuk
perbaikan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan.
1. Bagi pihak bank, Sebaiknya terus meningkatkan fitur aplikasi BSI Mobile,
terutama yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan dan aksesibilitas. Selain
itu, penting untuk memperhatikan infrastruktur pendukung seperti jaringan
internet dan perangkat yang kompatibel untuk meningkatkan pengalaman
pengguna.
2. Diharapkan bagi Peneliti selanjutnya untuk mengembangkan model penelitian ini
dengan menambahkan variabel lain, seperti faktor keamanan atau kepercayaan
terhadap aplikasi mobile banking, yang dapat memengaruhi adopsi aplikasi oleh
pengguna. Selain itu, penelitian lebih lanjut juga dapat melibatkan wilayah atau
populasi yang lebih luas agar hasilnya lebih dapat diterapkan secara umum.
C. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh signifikan Performance
Expectancy terhadap Behavioral Intention dan Use behavior menegaskan perlunya
pengembangan fitur aplikasi BSI Mobile yang memberikan manfaat nyata bagi
pengguna, seperti kemudahan transaksi dan peningkatan produktivitas. Selanjutnya,
meskipun Effort expectancy memengaruhi niat penggunaan, dampaknya terhadap
perilaku aktual tidak signifikan tanpa dukungan tambahan. Oleh karena itu, bank
perlu memastikan aplikasi mudah diakses dengan panduan yang jelas dan antarmuka
yang intuitif. Minimnya pengaruh Social influence menunjukkan bahwa keputusan
pengguna lebih dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi dibandingkan tekanan sosial,
sehingga strategi pemasaran sebaiknya menonjolkan manfaat personal aplikasi. Selain
itu, pengaruh signifikan Facilitating conditions terhadap niat dan perilaku
penggunaan menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung seperti jaringan internet
stabil, kompatibilitas perangkat, dan layanan pelanggan yang responsif. Peran
Behavioral Intention sebagai mediator pada hubungan Effort expectancy dan
Facilitating conditions dengan Use behavior menunjukkan bahwa bank perlu
memperkuat niat pengguna melalui edukasi, promosi manfaat, dan pengalaman
pengguna yang positif. Terakhir, dengan Behavioral Intention terbukti memengaruhi
Use behavior, bank dapat memanfaatkan program loyalitas, insentif, dan komunikasi
pemasaran yang membangun komitmen jangka panjang untuk mendorong
penggunaan aplikasi BSI Mobile dalam aktivitas sehari-hari.
Ketersediaan
| SFEBI20250010 | 10/2025 | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
10/2025
Penerbit
IAIN BONE : Watampone., 2025
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Skripsi FEBI
Informasi Detil
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Tidak tersedia versi lain
